SINOPSIS

Friday 21 June 2013

The Prince Who Turns Into a Frog Eps 23

Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^


The Prince Who Turns Into a Frog Eps 23
Tian yu ingat perkataan Yunxi bahwa menikahi Junhao adalah impiannya sejak kecil dan permintaan Ziqian untuk sama-sama emmbangun rumah mereka berdua, Tian yu tak mungkin begitu saja tak memperdulikan perasaan mereka, ia terpaksa merebut cincin itu dari Junhao sambil berlinang air mata.

Tian yu menghindari Junhao yang tetap terpaku di tempatnya sambil menatap Tian yu. Tian yu mengusap air matanya dan menegarkan diri, “cincin ini tak lagi punya arti yang sama untukku” Tian yu lalu mengeluarkan sebuah kalung, “Ziqian memberiku kalung ini, inilah yang berarti bagiku sekarang” ucap Tian yu. 
Junhao terdiam, Tian yu lalu memasukkan cincin itu kembali ke kalungnya dan berkata Ziqianlah yang selalu ada untuknya.
Junhao bertanya apa yang harus ia lakukan agar diberi kesempatan, ia benar-benar paham apa itu kepedihan dan tak mau begitu saja diabaikan tanpa diberi kesempatan.
“Aku hanya tahu bahwa kau itu Shan Junhao, GM dari Senwell, tunanganmu sangat mencintaimu, kau menjalani semua kehidupan yang hanya sebagai mimpi bagi orang lain, lalu apa lagi yang kau mau?”
Tianyu juga menambahkan bahwa kini ia dan Ziqian sudah merasa bahagia begitu juga dengan Junhao yang akan segera menikah dengan Yunxi, “Mari kita terima saja hal itu”
Junhao memegang kedua pundak Tian yu, ia tak terima Tian yu mengabaikan perasaan mereka begitu saja. “Ibuku pernah bilang kalau kita berdua berbeda dunia, Ziqian juga bilang orang yang mencintaiku adalah Dang Ou bukan Junhao, Dang Ou sudah pergi!” teriak Tian Yu.
“Aku ingin tahu apa yang kau pikirkan, aku tak peduli apa yang orang bilang”
Tian yu tak langsung menjawab, ia melepaskan pegangan Junhao begitu saja dan mundur menjauh. 
Junhao tak percaya kalau Tian yu telah melupakannya karena ia masih menyimpan cincin itu sampai sekarang. “Jika aku bisa menyimpannya maka dengan mudah aku juga bisa membuangnya, sama seperti ingatanku padamu”

Tian yu kemudian melempar cincinnya ke dalam kolam, (lho ada kolam toh disitu?) Junhao tak percaya Tian yu melakukannya, ia masuk ke kolam untuk mencari cincin itu, Tian yu berteriak di pinggir kolam memintanya berhenti. Junhao tak peduli, ia terus berusaha mencari cincin itu. 
Setelah mencari cukup lama Junhao akhirnya keluar namun ia tak melihat Tian yu lagi, ia tambah kecewa karena hanya menemukan kalungnya. Junhao kembali mencari, tanpa Junhao ketahui cincin itu terlihat di dekat pembuangan air. 
Zhang Minghan sedang berdiskusi mencari seseorang bernama Ding YuanXun dengan Xie Quan. YuanXun adalah orang terdekat dari Yaorong yang memegang kunci dari kematian Xu Yifeng dan menghilang setelah kejadian ledakan. 
Zhang Minghan berkata akan mencari YuanXun sementara ia minta agar Xie Quan menyelidiki penyabab dibalik ledakan itu.
Junhao pulang ke rumahnya dalam keadaan basah, Ibu Junhao segera meminta pembantunya membawakan handuk dan bertanya apa yang terjadi dengannya. Junhao mengaku pergi ke desa Guan Mei, “kau mencari Tian yu lagi?” Junhao mengangguk pelan.
Junhao mendekati Yunxi yang sedari tadi diam saja. 
Junhao berkata ia sudah memikirkan seberapa cocok mereka selama ini, Junhao berkata rasa yang terjalin diantara mereka karena mereka sudah terbiasa bersama dan mungkin itu bukanlah cinta. 
Ibu Junhao berusaha menyadarkannya bahwa besok adalah hari pernikahannya. Junhao merasa yang diucapkannya juga penting karena menyangkut masa depan ia dan Yunxi juga dan minta waktu kembali bagi mereka untuk sama-sama berfikir dan menunda pernikahan.
Yunxi bangkit dan segera menampar wajah Junhao, Yunxi tak suka Junhao seenaknya saja bicara tanpa memikirkan posisinya sebagai penerus Senwell serta perasaan keluarganya terlebih ibunya yang sangat khawatir mencarinya ketika ia hilang dulu. 
Yunxi menambahkan sebagai seorang GM omongan yang terlontar tak bisa ditarik begitu saja, ia minta Junhao memikirkan kembali hal itu dan mengabarinya apakah ia akan tetap sebagai keluarga atau hanya seorang anak yatim piatu, ia pun segera berlalu dari tempat itu.
Ibu Junhao turut merasa cemas, ia mengajak Junhao bicara apakah Junhao menolak menikah dengan Yunxi karena Tian yu. “Dia membuatku yakin bahwa tak ada cinta antara aku dan Yunxi”
Ibu Junhao tetap menolak dan berkata Tian yu takkan bertahan dikeluarga mereka.
“Dia lebih kuat daripada yang ibu pikirkan”
Ibu Junhao tetap ngotot agar Junhao melepas Tian yu demi kebaikan Tian yu juga dan melanjutkan pernikahan dengan Yunxi.
“Kenapa Yunxi dan bukan YeTian yu?”
“Hanya boleh Yunxi, ia telah dididik oleh ayahmu dan aku dan takkan mengecewakan kita, kau sungguh mengecewakan sejak mendapatkan ingatanmu”
“Dididik? Kau sengaja melatihnya untuk menjadi istri ideal bagiku? Dia itu manusia bukan hewan”
“Tentu saja, dia punya pemikiran sendiri aku hanya mewujudkan mimpinya”
Junhao berkata ia ta kmengerti. Ibu berkata Yunxi selalu memimpikan keluarga yang utuh, ia rela berkorban apapun demi mewujudkan hal itu, sesuatu yang takkan Tian yu bisa lakukan. “Bukankah kau melihatnya sebagai putrimu? Biarpun kami tak menikah dia tetap jadi bagian keluarga ini”
Ibu Junhao merasa sangat kesal dan menegaskan agar Junhao memikirkan hal itu kembali. Junhao terdiam setelah ditinggal ibunya, ia terduduk di kursi dan merasa letih akan pikirannya.
Ada Jie tampak sibuk di ruangannya membuat beberapa laporan, Tian yu lalu masuk menemuinya tanpa memakai seragamnya. Ada Jie pun bertanya mengapa Tian yu begitu telat untuk bekerja dan belum memakai seragam.
Ada hendak mengingatkan Tian yu jangan terlalu sombong karena kenal dengan Ziqian namun Tian yu sambil tersenyum langsung menyerahkan surat pengunduran dirinya. “Aku akan mengundurkan diri” ucapnya
Ada Jie pun kaget dan curiga jangan-jangan Tian yu telah berbuat salah. Tian yu menggeleng. Ada Jie bertanya lagi dengan panik jangan-jangan Tian yu tak becus bekerja di rumah GM kemarin. 
Tiba-tiba Yunxi muncul dan bertanya apa yang terrjadi. Ada dan Tian yu sama-sama kaget, Tian yu lalu menjelaskan kedatangannya untuk menyerahkan surat pengunduran diri, ia juga menyerahkan cincin milik ibu Junhao yang telah berhasil dilepas.
Yunxi minta Ada untuk pergi bekerja sehingga hanya ada ia dan Tian yu disana. Yunxi berkata Tian yu tak perlu keluar karena ada Ziqian yang telah menjaminnya. Tian yu menolak dan tetap pada keputusannya. Sebelum berbalik pergi ia minta Yunxi untuk menjaga dirinya. 
Yunxi tampak memikirkan sesuatu ia lalu berlari mengejar Tian yu. Yunxi memberitahu Tian yu ia akan menikah minggu depan dengan Junhao dan minta agar Tian yu datang dengan Ziqian. 
Tian yu megiyakan meski tampak kecewa. Yunxi minta doa restu dari Tian yu. Tian yu dengan berbesar hati mengiyakan dan mengatakan bahwa keduanya adalah pasangan serasi. Sambil berkata-kata tanpa mereka sadari sebuah kotak plastik besar di atas mereka tampak bergoyang-goyang karena keadaannya kurang seimbang.
Yunxi pun dengan wajah gembira mengulurkan tangannya dan minta Tian yu berjanji akan datang kesana. Perlahan Tian yu mengangkat tangannya dan menjabat tangan Yunxi. 
Yunxi tersenyum senang. Kotak itu pun akhirnya jatuh dan Tian yu lah yang menyadari hal itu. Tian yu reflek menarik Yunxi untuk menghindari tumpukan kotak plastik, namun bukannya terselamatkan Tian yu malah tanpa sengaja menabrakkan Yunxi pada kaca dinding hingga kaca itu pecah dan Yunxi tergeletak tak berdaya dengan kepala berdarah. (NB:bukannya sok keren, tapi warna pada gambar memang hitam putih dari sononya)
Ada Jie yang kebetulan lewat dan menyaksikan hal itu teriak memanggil Yunxi, ia dan Tian yu sama-sama histeris melihat keadaan Yunxi.
Ada Jie ternyata salah paham, ia hanya melihat Tian yu sengaja mendorong Yunxi. Junhao pun datang dan Ada memberitahu hal itu juga kepada Junhao. 
Tian yu menangis berusaha menjelaskan keadaan sebenarnya, Junhao segera meminta mereka memanggil ambulans. Junhao menggendong Yunxi dan Tian yu ikut dengannya. Ada Jie berinisiatif untuk memberitahu Ziqian dan Ibu Junhao juga.
Di rumah sakit, Junhao tampak pusing meladeni telfon dari ibunya, ia minta agar ibunya berhenti menuduh tanpa mengecek kebenarannya. Sementara Tian yu yang tengah didera perasaan bersalah hanya diam terduduk. Tian yu memalingkan wajahnya ke Junhao dan meminta maaf, “Aku tak menyangka ini akan terjadi”
Junhao menatap Tian yu, ia kemudian menyadari Tian yu tengah menyembunyikan tangannya yang terluka, Junhao tahu karena darah dari tangannya menetes ke lantai. Junhao dengan panik mendekat dan hendak memeriksa tangan Tian yu. Tian yu  berkata ia tak apa-apa. 
Junhao melihat lukanya dan menyuruh Tian yu menemui dokter. Tian yu menolak dan menarik tangannya kembali, Junhao lalu menyuruh Dawei membawa obat luka.
Junhao  minta Tian yu menceritakan kejadian sebenarnya.
“Aku memang mendorong Yunxi hingga dia terluka”
“Benarkah?” ucap Junhao. 
Tak lama Ziqian muncul sambil berlari, ia bertanya pada Junhao apakah Yunxi sudah keluar, “Apa kata dokter?’ Junhao tak juga menjawabnya, Ziqian lalu bertanya apa Junhao sudah marah-marah padaTian yu hanya karena laporan dari Ada.
Ziqian berkata setelah menerima laporan dari Ada ia segera mengecek tempat kejadian dan menemukan kotak perkakas berserakan dilantai, ia pun menduga Tian yu sengaja mendorong Yunxi agar kotak itu tak jatuh menimpanya. 
Junhao memandang Tian yu, Tian yu mengangguk. “Kenapa kau tak bilang dari tadi?” tanya Junhao. Dawei muncul sambil membawakan obat, Junhao mengambilnya hendak memoleskan obat itu ke tangan Tian yu namun Tian yu menolak mengulurkan tangannya. 
Junhao melirik Ziqian dan meminta Ziqian yang melakukannya. Ziqian pun duduk ditempat Junhao dan memeriksa tangan Tian yu sambil mengoleskan obat itu dengan hati-hati. Junhao melirik keduanya dengan tatapan cemburu.
Dokter membawa Yunxi keluar, Junhao dan yang lain segera berlari menanyakan keadaannya. Dokter berkata luka yang dialami Yunxi tak begitu serius namun luka itu cukup dalam sehingga akan meninggalkan bekas yang cukup lebar pada bagian leher. Dokter tahu Junhao akan menikah minggu depan dan khawatir Yunxi takkan bisa memakai gaun pengantinnya karena luka itu.
Junhao menatap wajah Yunxi, tiba-tiba ibu Junhao masuk ke ruangan dengan histeris. Ia bertambah khawatir setelah melihat bekas luka di wajah Yunxi. 
Ibu lalu menatap Tian yu dengan penuh amarah, ia menuduh Tian yu sengaja melakukan hal itu untuk menggagalkan rencana pernikahan Yunxi, Ibu juga menegaskan pada Junhao bahwa pernikahan itu takkan ditunda. 
Junhao mencoba menjelaskan namun Ibu tak mau mendengar apapun, ia juga menyalahkan Ziqian yang telah membawa Tian yu masuk ke tempat mereka.
Tian yu minta agar Ibu junhao tak menyalahkan Ziqian, ibu Junhao membentaknya. “Ye Tian yu kau telah membawa masalah bagi Junhao jauh sebelum kau masuk ke Senwell dan sekarang kau melakukan ini ke Yunxi kapan kau akan berhenti?’ Tian yu mulai menangis. Junhao minta ibunya berhenti, ibu juga menyalahkan Junhao dalam hal ini.

Yunxi sendiri ternyata telah tersadar meski kondisinya masih lemah, ia juga mendengar omongan mereka tanpa mereka ketahui. Ibu Junhao berkata takkan menerima Tian yu apapun yang terjadi ia minta agar Tian yu segera pergi dari ruangan itu. 
Junhao meminta Ziqian agar membawa Tian yu dulu. Ziqian membawa Tian yu sementara Yunxi yang tadinya tersadar tak bicara apapun dan kembali menutup matanya.
Di luar Ziqian mencoba menyemangati Tian yu yang tampak lesu, ia lalu menarik Tian yu berlari untuk membawanya ke suatu tempat.
Ziqian ternyata mengajak Tian yu bermain sepak bola, Ziqian sebagai keeper dan Tian yu harus memasukkan bola agar menang. Tian yu bersiap, ia menendang satu per satu bola itu namun Ziqian selalu berhasil menangkapnya. 
Tian yu sampai memohon agar Ziqian membiarkannya menang, Ziqian meminta untuk bermain sportif dan menyuruh Tian yu menendang bola yang terakhir. 
Tian yu mengambil ancang-ancang, ia mencoba menipu Ziqian dengan meneriakkan nama Yunxi. Ziqian menoleh kebelakang, Tian yu segera menendang namun Ziqian segera tersadar dan berhasil menggagalkan tendangan itu. Tian yu kesal ia kalah lagi.
“Kau menipuku, ayo lebih serius”
“kau lah yang terkecoh” ucap Tian yu, ia tahu Ziqian mengkhawatirkan keadaan Yunxi, ia minta agar Ziqian jangan menyembunyikan lagi perasaannya. Ziqian pun tersenyum.
Keduanya lalu bicara sambil duduk menyender ke tiang gawang. Ziqian berkata Yunxi adalah orang yang takut melihat luka dan ia yakin Yunxi merasa ketakutan di ruangan operasi. “Maaf aku telah mendorongnya” ucap Tian yu
Ziqian tak mempermasalahkan bisa saja Yunxi lebih parah keadaannya. 
Ziqian sendiri tahu Tian yu bertemu dengan Junhao kemarin, ia pun tanya apa Junhao telah mengutarakan perasaannya. 
Ziqian minta Tian yu berhenti menyangkal perasaannya dan kenyataannya ia semakin dekat dengan Junhao.

Ziqian menambahkan ia khawatir melihat Yunxi yang masih keras kepala, “Dia takut untuk meninggalkan keluarga Shan, dimata Yunxi kehadiran Junhao berarti menghadirkan keutuhan keluarga buatnya” Ziqian tersadar dan bingung mengapa ia malah mengatakan semua hal itu pada Tian yu. “Kita ini kan keluarga” ucap Tian yu. Tian yu tersenyum sambil menyenggol bahu Ziqian ia berkata mereka adalah keluarga.
Ziqian ke rumah sakit untuk merawat ibunya, ia membuka laci dan mengambil kitiran kertas milik Yunxi hal itu membuatnya teringat pada masa kecil ia dan Yunxi.

Junhao memberikan minuman untuk Yunxi, Yunxi hanya memalingkan wajahnya tak mau melihat Junhao. Junhao memutuskan keluar meninggalkannya. 
Junhao mencoba menelfon Tian yu ke rumahnya. Tian yu mengangkat sendiri telfon itu namun begitu mendengar suara Junhao ia langsung menutup telfonnya, Junhao pun merasa kecewa. Tian yu juga terlihat sedih, ia lalu berjalan menatap jendela dan diam-diam Jinzhi dan Zhengzhe juga melihat Tian yu.
Keesokan harinya, Yunxi tampak menatap wajahnya pada sebuah cermin kecil, tanpa ia sadari Ziqian masuk sambil dengan membawa seikat bunga namun Ziqian menghentikan langkahnya saat melihat Yunxi. 
Yunxi ketakutan melihat kondisi lukanya, ia mencoba menarik perban yang menutupi lehernya sambil menahan rasa sakit, Yunxi membuka semuanya ia pun menjerit ketakutan saat melihat betapa parah bekas lukanya itu. 
Ziqian menjatuhkan bunganya dan segera lari memeluk Yunxi. 
Ziqian menenangkan Yunxi, Yunxi takut mengetahui bekas itu, ia bertambah takut jika Junhao akan semakin tak mau menikah dengannya karena bekas luka itu. “Junhao takkan melakukan itu, kau harus percaya padanya”
Yunxi tetap tak yakin, ia berkata telah menolak Junhao semalam dan sekarang ia sangat menyesal. 
Ziqian kembali menguatkan hatinya dengan berkata Junhao sendiri belum bilang takkan menikahinya selain itu masih ada ibu Junhao yang selalu mendukungnya dan tetap ingin pernikahan itu berjalan. Yunxi terlihat lega mendengarnya. 
Junhao tiba-tiba datang memanggil Yunxi, Yunxi segera bersembunyi di bahu Ziqian agar Junhao tak melihat kondisinya. Ziqian minta agar Junhao membalikkan badannya.
Junhao dengan bingung menyanggupi, Yunxi kembali merapikan perban dan penampilannya. “Apa aku terlihat bagus?’ tanya Yunxi, Ziqian mengangguk. Yunxi merasa tenang, ia lalu berkata Junhao bisa mendekat sekarang. Ziqian pun berniat keluar meninggalkan keduanya, sebelumnya Ziqian berdiri di dekat Junhao dan menatapnya tajam.
Junhao mendekati Yunxi dan menghiburnya, Ziqian ternyata masih menguping pembicaraan keduanya di dekat pintu.
“kau dan ibu takkan memandang rendah diriku kan?” tanya Yunxi dengan khawatir.
“Tentu saja tdak, kita ini keluarga”
Yunxi senang, “Kalau begitu kita tetap akan menikah?”
Junhao terdiam, wajah Yunxi berubah cemas menunggu jawaban dari Junhao. Junhao hanya tersenyum, Yunxi bilang ia bisa menerima jika Junhao ingin bertemu dengan Tian yu jika mereka telah menikah nanti. 
Yunxi mulai histeris seperti orang gila, ia merasa Junhao marah padanya karena telah melarangnya bertemu dengan Tian yu, Yunxi berkali-kali membungkukkan kepala meminta maaf karena tak menjaga ayahnya dengan baik seraya memohon agar Junhao tak membencinya. Junhao mulai cemas melihat tingkah Yunxi.
“Aku tak membencimu apa yang terjadi bukan salahmu dan aku tak pernah menyalahkanmu” Junhao lalu meminta Yunxi tenang. Yunxi kembali bertanya akankah mereka menikah, Junhao tak menjawab lagi.
Yunxi mulai bertingkah seperti orang gila ia tersenyum-senyum meminta kejelasan. Ziqian tak tahan lagi mendengarnya, ia masuk dan mengiyakan bahwa Junhao akan menikah dengan Yunxi. Yunxi kesenangan, ia senyum-senyum sambil memegang erat tangan Junhao.
Ziqian minta waktu untuk bicara berdua dengan Junhao. 
Setelah keduanya berada di luar tanpa bicara apapun Ziqian langsung menumbuk wajah Junhao, “Itu untuk Yunxi, dasar kau plin plan!” Ziqian marah karena Junhao membatalkan pernikahannya. 
Junhao berkata ia hanya akan membuat Yunxi menderita jika tetap menikahinya. “Kau sudah membatalkan pernikahan itu saja sudah membuat Yunxi menderita, hanya kau yang bisa menyelamatkannya sekarang” Ziqian mengingatkan ia takkan pernah memberikan Tian yu pada Junhao. 
Junhao bilang hal ini tak ada hubungannya dengan Tian yu. “Apa kau pikir Yunxi akan bahagia hidup bersamaku?”
“Ya” ucap Ziqian segera, “Itu adalah impiannya sejak dulu”
Yunxi tiba-tiba kelaur dan bertanya apa yang sedang dilakukan keduanya. Ziqian dan Junhao sama-sama berakting seolah-olah tak ada yang terjadi. Yunxi berpesan agar Ziqian tak terlalu kasar pada Junhao karena tadi ia mendengar suara Ziqian sangat kuat. 
Ziqian minta maaf dan minta Yunxi kembali istirahat, ia janji akan mengembalikan Junhao segera. 
Yunxi kembali masuk, keduanya kembali bicara, Ziqian berkata ia sudah mengatakan segala hal  yang penting dan mengingatkan Junhao bahwa tingkah Yunxi kini berbeda dari biasanya, Ziqian minta agar Junhao memeriksakan Yunxi ke dokter.
Junhao minta menunggu beberapa hari dulu karena bisa saja itu semua akibat trauma kecelakaan yang ia terima. Ziqian menarik Junhao dan menegaskan ia tak mau meilhat baik Yunxi ataupun Tian yu menderita karena sikap plin plan nya. Ziqian berlalu pergi, setelahnya Junhao meletakkan kepalan tangannya ke kening pertanda ia sedang pusing menghadapi persoalannya. 
Junhao mendapat telfon dari Dawei dan tampak ekspresi terkejut darinya. Junhao kembali ke kantor, di ruangannya telah ada Dawei dan Mr. Lin yang menunggu. 
Dawei minta maaf karena tak bisa mengusir Mr. Lin. Mr.Lin memohon pada Junhao karena ia akan dikenakan hukuman 30 tahun di penjara. Junhao tak peduli ia minta Mr. Lin memikirkan dirinya saat mereka menculiknya. Mr. Lin berlutut memohon namun itu sia-sia. 
Mr. Lin bilang Mr. Qiu mencoba bunuh diri karena masalah ini dan sekarang ia ada di rumah sakit, ia kembali memohon agar Junhao melepasnya. Junhao menatap foto ayahnya di meja, mungkin ia teringat bagaimana ayahnya meninggal karena ulah mereka. Ia pun mengusir Mr. Lin pergi dari kantornya.
Mr.Lin emosi, ia mencengkram kerah Junhao dan berkata meskipun ia berusaha menculik dan membunuh Junhao namun ia berkata Junhao juga membunuh dan lebih kejam darinya. 
Mr. Lin semakin histeris dan mencengkran Junhao lebih erat, petugas keamanan datang dan menariknya pergi. Mr.Lin berteriak Junhao akan bersama dengannya di neraka. Junhao tampak syok akan kejadian itu.
Zhang Minghan kembali melanjutkan pencariannya mencari Ding Yuanxun, kali ini ia masuk ke sebuah desa, tampak di depan sebuah rumah seorang pria tengah menyapu halaman, Zhang Minghan mendekati pria itu dan bertanya apa benar disini rumah Ding Yuanxun. Pria tersebut sedikit terkejut dan menoleh padanya. 
Zhang Minghan menyadrinya, ia pun lanjut menceritakan ciri-ciri orang yang dicarinya itu, ia berkata orang tersebut adalah orang terdekat dari Yaorong namun orang tersebut justru tak datang saat pemakaman Yaorong. Si pria yang hanya ditunjukkan matanya itu menunjukkan ekspresi kaget.
“Aku ingin tahu lebih banyak mengenai ledakan yang terjadi 20 tahun yang lalu Mr.Ding Yuanxun” si pria terkejut, ia menoleh dengan wajahnya yang jelas.
Yunxi terlihat senang menerima gaun pengantinya, Ibu Junhao juga bahagia karena mulai besok Yunxi akan segera menjadi menantunya. Ibu mendekati Junhao yang sedari tadi hanya diam saja, ibu menyuruh Junhao mengambil perhiasan Yunxi yang kemarin  tengah di perbaiki. 
Junhao keluar, ia tak bisa melakukan apapun sekarang. Junhao lalu mengamati jimat milik Tian yu, Junhao berfikir kemarin Tian yu telah membuang cincin yang penuh kenangan bagi mereka dan ia sendiri tak bisa menemukan cincin itu, “Apakah ini pertanda aku harus melepasmu?” pikir Junhao dalam hati.
Junhao tengah berada di toko perhiasan kemarin dan tiba-tiba seorang wanita muncul hendak menggadaikan perhiasan. Wanita tersebut menyerahkan sebuah cincin kepada pemilik toko, Junhao terkejut dan segera bangkit karena mengenali cincin itu. 
Junhao bertanya dimana wanita itu menemukannya. Wanita itu bingung. “Aku yang menjatuhkannya kau menemukannya di kolam renang kan?” wanita itu mengiyakan. (dan takdir pun berlanjut)
Sang pemilik toko berkata bahwa cincin itu adalah simbol cinta sejati. Junhao kembali berfikir serius. Junhao menelfon Dawei dan berkata ia takkan kembali ke kantor, ia lalu minta agar Dawei mengirimkan amplop coklat yang berada di atas mejanya. 
Setelahnya Junhao tampak tersenyum. Dawei bingung mengapa amplop itu harus dikirim ke Motel Guan Mei.
Zhengzhe membaca koran yang berisi berita pernikahan Junhao dan Yunxi besok, Jinzhi melihatnya dan berpesan agar tak memberitahu Tian yu. Zhengzhe minta ibunya tenang karena kakaknya sedang pergi mengantar gas. Tian yu tiba-tiba muncul mengagetkan keduanya, Jinzhi langsung menutup koran itu dengan keranjang kainnya dan mengusir Tian yu agar ia tak membaca koran.
Usaha mereka sia-sia, baru saja Tian yu hendak keluar ketiga pegawai Guan Mei datang hendak menghibur Tian yu, Tian yu bingung apa yang sebenarnya terjadi. Sheng langsung saja membuka berita itu lebar-lebar dihadapan Tian yu dan meminta Tian yu untuk tegar. 
Jinzhi yang berada dibelakang mereka menjadi kesal sementara Tian yu matanya tampak berkaca-kaca melihat isi berita itu. 
Jinzhi menarik koran itu dan berkata Junhao tak ada hubungannya dengan keluarga mereka. Tian yu meminta koran itu dari ibunya, ia melihat jelas wajah Junhao dan Yunxi dan berkata mereka memang pasangan serasi. 
Jinzhi menyuruhnya untuk segera mengantar gas, Tian yu mengiyakan dan berpura-pura tegar namun ia tetap tak bisa membohongi perasaannya dan hal itu terlihat jelas dari tingkahnya yang salah membawa karung beras padahal disuruh mengantar tabung gas. Tian yu masih bersikap baik-baik saja, terakhir ia keluar dan malah jatuh terpeleset.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.