Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
The
prince Who Turns Into a Frog Episode 6
Jinzhi
memberitahu mereka bahwa keluarga Dang ou menelfonnya kemarin dan memberitahu
bahwa ayah Dang ou sedang sakit dan ia telah mengatur keberangkatan Dang ou
esok pagi jam 9. Mereka semua sepertinya meragukan perkataan Jinzhi. Zhengzhe
bertanya mengapa Dang ou harus memakai setelan, “Tidakkah kau pernah dengar
kalau pulang ke rumah itu harus dengan kekayaan dan kehormatan?! Ia harus
bergaya seperti itu” ucap Jinzhi
Jinzhi tampak mencuci piring dengan gembira, Tian yu mendekatinya dan menyindirnya yang tampak bahagia sekali. Ia pun menyatakan kecurigaannya kalau-kalau Jinzhi sebenarnya berniat untuk menjual Dang ou ke Filipina. Jinzhi tersenyum ia mengatakan bahwa Kapten Yu pernah bilang kepadanya bahwa Dang ou sangat cocok dijadikan seorang nelayan dan ia bersedia membayar Dang ou sebesar NT$30.000 (whatss...???)
Nantinya Dang ou takkan bisa pulang selama setahun jadi mereka akan aman jika nanti ingatannya pulih. Tian yu tak setuju, ia mengatakan bahwa Dang ou nanti pasti akan tahu apa rencana mereka sebenarnya selain itu Tian yu juga mulai merasa kasihan pada Dang ou yang tak mengenal siapa-siapa. Jinzhi mengingatkannya bahwa Dang ou hanyalah seorang gelandangan tanpa identitas dan ingatan dari masa lalunya “Tidakkah kau ingin menikahi pria kaya?” tambahnya. Tian yu masih merasa berat hati untuk melakukan itu namun Jinzhi membentaknya dan menegaskan bahwa semuanya telah diatur, ia pun melanjutkan kembali mencuci piring sambil bernyanyi bahagia.
Dang ou memperhatikan Zhengzhe yang tengah asik bermain game dan menanyakan game apa itu. Zhengzhe menyuruhnya berhenti menganggu lagipula menurutnya Dang ou takkan mengerti game itu. Dang ou kemudian mengambil sebuah buku di atas meja dan membacanya, ia lalu mengoreksi hasil jawaban Zhengzhe. Zhengzhe memarahi dang ou yang telah mencoret-coret buku pelajarannya tapi Dang ou malah mengajarkannya cara menjawab soal itu.
Zhengzhe pun terkagum-kagum melihat kepintaran Dang ou, ia heran padahal Dang ou tengah kehilangan ingatannya kini. Dang ou mengatakan itu adalah bakat tapi orang dungu takkan bisa mengerti hal itu, Dang ou yang ternyata tengah kesal pergi meninggalkan Zhengzhe sementara Zhengzhe sendiri malah berfikir siapa yang disebut dungu tadi oleh Dang ou.
Tian yu memainkan sebuah piano kecil di kamarnya, Dang ou yang kebetulan lewat kemudian berdiri di depan pintu kamar Tian yu untuk mendengarkan permainan Tian yu. Tian yu pun terkejut menyadari kehadiran Dang ou dan memarahinya. Dang ou pun mendekat dan bersikap seolah-olah menyuruhnya untuk minggir dari piano itu, Tian yu pun menyingkir, Dang ou mengambil alih dan mulai memainkan piano itu dengan membenarkan nada yang dimainkan Tian yu tadi.
Tian yu kagum melihat keahlian Dang ou “Bagaimana kau memperlajari nada ini?” tanya Tian yu, Dang ou tidak tahu dia hanya berkata bahwa ingatannya langsung memproses ketika mendengar Tian yu memainkannya tadi. “Dasar sombong” ucap Tian yu. Dang ou lantas menanyakan mengapa Tian yu ingin memainkan nada tadi padahal ia tak bisa bermain piano.
Tian yu pun memberitahunya bahwa ibu kandungnya mengajarkan nada itu kepadanya ketika ia masih kecil dulu, “Dulu aku tahu bagaimana untuk memainkannya namaun sekarang aku hanya bisa mengingat-ingat saja sisa-sisa nada itu” ia beralasan kalau tangannya sedikit telah berubah semenjak ia harus mengangkat begitu banyak tabung gas ia pun tak bisa lagi bermain piano “Aku merasa seperti telah meninggalkannya”
Dang ou pun mengajukan dirinya untuk mengajari Tian yu. Tian yu mengingatkan bahwa ia akan pergi besok, “Kuasai itu sebelum aku pergi” ucap Dang ou sambil tersenyum, ia lalu menarik lengan Tian yu dan mengarahkan jarinya memencet tuts piano itu untuk mempelajari nada tadi.
Dang ou melihat cincin yang dikenakan Tian yu dan memuji bahwa cincin itu sangat cocok dikenakan olehnya, Tian yu terdiam ia lantas menarik tangannya karena merasa panik (ya iyalah, kalo Dang ou sadar dia bakaln narik-narik lagi cincin itu dari tangan Tian yu) “Aku menyerah, itu terlalu membosankan” ucap Tian yu untuk menghindari Dang ou.
Ia lalu menyuruh Dang ou untuk segera tidur saja karena akan berangkat besok. “Apa kau akan merindukanku kalau aku pergi?” tanya Dang ou. Tian yu pura-pura menertawakannya dan menyebutnya aneh dan gila karena bisa berpikir seperti itu. “Aku pikir aku akan sangat merindukanmu, bahkan jika aku kembali ke rumahku kau masihlah kenalanku” Wajah Tian yu berubah sedih saat mendengar hal itu, Dang ou lalu mengucapkan selamat malam dan meninggalkan Tian yu yang justru semakin merasa bersalah sekarang.
Esok harinya Jinzhi dan Zhengzhe lagi-lagi mengagumi penampilan Dang ou yang tampak gagah dengan mengenakan setelan, Jinzhi sampai-sampai menutup mulut Zhengzhe yang ingin bicara dan memuji-muji penampilan Dang ou bahkan dengan santainya berkata seandainya Dang ou jadi gigolo pasti banyak wanita yang akan terpesona olehnya. Gak boleh atuhh...
Jinzhi lalu memasukkan makanan dan minuman satu per satu ke dalam tas Dang ou, Tian yu tersenyum melihat mereka. Terakhir Jinzhi memberikan peta pada Dang ou, matanya langsung jeli melihat jam tangan mewah yang dikenakan Dang ou saat menerima peta itu. Ia pun berpura-pura bersedih akan melepas Dang ou sambil memegangi tangan Dang ou untuk mengecek keaslian jam itu.
Ia pun meminta Dang ou melepas jam tangannya saja agar Jinzhi bisa memandangi jam itu jika merindukannya.Tian yu sadar maksud sebenarnya ibunya itu dan menatap kesal ke arahnya. Dang ou yang tak mengerti pasrah saja jam tangannya ditarik, Jinzhi pun benar-benar mengagumi jam tangan Rolex itu.
Zhengzhe tak mau kalah, ia juga meminta ikat pinggang milik Dang ou yang akan ditukarkan dengan kartu ujiannya. Tian yu benar-benar kesal sekarang dan pergi dari tempat itu. “Tunggu sebentar, aku punya yang lebih baik untukmu” ucap Dang ou saat Zhengzhe mulai membuka ikat pinggangnya, Zhengzhe lalu menyuruhnya untuk membuka kembali bukunya karena ia telah menandai jawaban agar Zhengzhe bisa mudah mengerjakan tes bahasa inggrisnya. Zhengzhe pun tak dapat berkata apa-apa lagi. Namun akhirnya ia senang karena Dang ou tetap memberikan ikat pinggang itu padanya.
Tian yu masuk dan berdiri di samping Dang ou, Dang ou pikir Tian yu juga menginginkan hadiah namun Tian yu ternyata membawa celengan kodoknya yang telah diisi selama 2 tahun dan menyuruh Dang ou membawanya “Jagalah dirimu sendiri, carilah teman dan aku takkan menjadi satu-satunya temanmu” ucap Tian yu sambil merapikan setelan Dang ou.
Dang ou memandang Tian yu, Jinzhi lalu mengingatkan mereka kembali waktu keberangkatan dan menyuruh Dang ou mengikuti dirinya. Tian yu kembali memandangi Dang ou, ia lalu terkejut melihat celengan kodoknya tertinggal di meja, ia kesal karena Dang ou hanya ingat untuk membawa barang-barang tak berharga milik Zhengzhe dan ibunya tapi tak ingat membawa celengannya.
Di kamarnya Tian yu kembali mengomel, “Dang ou bodoh! Kau akan dijual ke Filipina, Himalaya atau polandia utara aku takkan peduli!” Tian yu lalu menatap pianonya itu dan menyentuhnya.
Hal itu membuatnya berubah pikiran dan berlari untuk menemui Dang ou di pelabuhan. Sementara itu Dang ou tengah berdiri di samping kapal yang sedang diisi barang oleh beberapa pelaut. Tian yu terus berlari untuk menemui Dang ou, Jinzhi akhirnya mendapatkan uangnya dari Kapten Yu namun ia terkejut melihat kehadiran Tian yu disitu. Tian yu menanyakan keberadaan Dang ou, Jinzhi memberitahu bahwa Dang ou tengah berada di pelabuhan bersiap untuk keberangkatannya.
Tian yu kembali berlari, ia berteriak memanggil Dang ou saat melihatnya dan melambaikan tangan padanya, Dang ou menoleh dan tersenyum namun tiba-tiba seorang pelaut yang mengangkut barang menabraknya sehingga ia hilang keseimbangan dan terjatuh masuk ke dalam air. Tian yu terkejut dan langsung menyusul Dang ou namun ia tidak melihat tanda-tanda keberadaan Dang ou di air.
Ia pun memutuskan untuk lompat menyelamatkan Dang ou. Tian yu dengan panik mencari Dang ou di dalam air, tanpa sadar kakinya telah tersangkut di batu karang, ia berusaha sekuat tenaga untuk lepas namun tak juga berhasil, akhirnya Tian yu lemas dan pingsan di dalam air. Dang ou akhirnya muncul dan menyelamatkan Tian yu, ia mencium Tian yu di dalam air untuk memberikan nafas padanya, hal itu sontak memunculkan ingatan Dang ou saat ia adalah Jun hao dan mencium Tian yu.
Dang ou lalu menggeser batu karang yang menjepit kaki Tian yu dan membawanya ke atas. Sang pelaut memberikan pelampung pada mereka. Tian yu akhirnya berhasil di bawa ke atas, Dang ou memeriksanya dan memberikan CPR atau nafas buatan padanya. Sekilas ingatannya saat menolong Tian yu dulu pun muncul kembali. Tian yu akhirnya sadar dan memuntahkan air.
Dang ou tiba-tiba merasa pusing dan memegangi kepalanya, suaranya Tian yu yang dulu pernah marah-marah padanya karena seenaknya memberi ciuman kini terngiang-ngiang di kepalanya dan pertemuan mereka hingga peristiwa kecelakaan itu muncul samar-samar di kepala Dang ou, ia pun memukul dan memegangi kepalanya.
Tian yu yang telah pulih melihat Dang ou dengan heran dan menanyakan keadaannya, “Pernahkan kau belajar untuk membedakan antara ciuman dan CPR?” ucap Dang ou tiba-tiba. Tian yu sontak kaget mendengar ucapan Dang ou yang sama persis dengan ucapan Jun hao waktu itu, “Apakah kita pernah mendiskusikan hal itu?” tanya Dang ou lagi. Tian yu masih khawatir “Apa kau mengingat sesuatu?” tanyanya “Andai saja aku bisa mengingat sesuatu dengan jelas” ucap Dang ou.
Tian yu akhirnya bisa bernafas lega ia memukul Dang ou dan menyebutnya orang aneh sambil berpura-pura tak tahu apa-apa. Tepat di atas mereka sebuah peti kayu besar tergantung, dan naas tali yang mengikat peti itu ternyata sudah rusak dan perlahan putus. Untungnya Tian yu menyadari hal tersebut, tepat saat peti kayu itu jatuh ia langsung menarik Dang ou untuk menghindar. Mereka berhasil lolos dan kini Tian yu tepat berada di atas tubuh Dang ou, mereka pun saling menatap satu sama lain. “Demi menyelamatkanku kau meletakkan hidupmu dalam bahaya” ucap Dang ou kemudian. Tian yu akhirnya tersadar dan menjauh dari Dang ou serta menuduhnya mengambil kesempatan lagi darinya.
Akhirnya mereka berdua kembali ke rumah, Tian yu membangunkan Zhengzhe yang tengah tertidur di meja ia memarahinya karena mengira Zhengzhe pasti tertidur ketika sedang sarapan “Bagaimana kau bisa lulus dengan ujianmu?bagaimana aku dan ibu bisa berharap padamu?” Zhengzhe lantas menanyakan keadaan Tian yu yang basah, Tian yu menyuruhnya untuk mengurus urusannya saja.
Zhengzhe berbalik hendak pergi ke sekolah ia terkejut saat menabrak Dang ou “kau? Apa kau sudah kembali dari Filipina?” Dang ou bingung mendengar nama kota itu, Tian yu menyenggolnya, “Maksudku dari Fujian” ucap Zhengzhe segera membetulkan ucapannya, Tian yu tersenyum pada Dang ou.
Tian yu menatap foto seorang wanita di atas meja, Zhengzhe sadar, ia dan Tian yu sama-sama berebut untuk menyentuh foto itu. Tian yu berhasil mendapatkannya, ternyata itu adalah foto Lixian yangdiambil diam-diam oleh Zhengzhe ia lantas memarahi tingkah adiknya itu yang justru jatuh cinta pada orang seperti Lixin
Tian yu lalu menyusul Dang ou ke kamar mandi, ia berteriak menyuruh Dang ou keluar. Dang ou merasa terganggu dan langsung keluar dengan kemeja yang tak terkancing. Alhasil mata Tian yu langsung tertuju pada tubuh Dang ou, ia lalu segera memalingkan wajahnya dan menyebut Dang ou sebagai pria hidung belang, tapi meski Tian yu menutupi wajahnya ia masih melirik-lirik sedikit tubuh Dang ou. “Apa kau berlari terburu-buru ke pelabuhan hanya untuk mencegahku pergi?” tanya Dang ou padanya.
Jinzhi tampak mencuci piring dengan gembira, Tian yu mendekatinya dan menyindirnya yang tampak bahagia sekali. Ia pun menyatakan kecurigaannya kalau-kalau Jinzhi sebenarnya berniat untuk menjual Dang ou ke Filipina. Jinzhi tersenyum ia mengatakan bahwa Kapten Yu pernah bilang kepadanya bahwa Dang ou sangat cocok dijadikan seorang nelayan dan ia bersedia membayar Dang ou sebesar NT$30.000 (whatss...???)
Nantinya Dang ou takkan bisa pulang selama setahun jadi mereka akan aman jika nanti ingatannya pulih. Tian yu tak setuju, ia mengatakan bahwa Dang ou nanti pasti akan tahu apa rencana mereka sebenarnya selain itu Tian yu juga mulai merasa kasihan pada Dang ou yang tak mengenal siapa-siapa. Jinzhi mengingatkannya bahwa Dang ou hanyalah seorang gelandangan tanpa identitas dan ingatan dari masa lalunya “Tidakkah kau ingin menikahi pria kaya?” tambahnya. Tian yu masih merasa berat hati untuk melakukan itu namun Jinzhi membentaknya dan menegaskan bahwa semuanya telah diatur, ia pun melanjutkan kembali mencuci piring sambil bernyanyi bahagia.
Dang ou memperhatikan Zhengzhe yang tengah asik bermain game dan menanyakan game apa itu. Zhengzhe menyuruhnya berhenti menganggu lagipula menurutnya Dang ou takkan mengerti game itu. Dang ou kemudian mengambil sebuah buku di atas meja dan membacanya, ia lalu mengoreksi hasil jawaban Zhengzhe. Zhengzhe memarahi dang ou yang telah mencoret-coret buku pelajarannya tapi Dang ou malah mengajarkannya cara menjawab soal itu.
Zhengzhe pun terkagum-kagum melihat kepintaran Dang ou, ia heran padahal Dang ou tengah kehilangan ingatannya kini. Dang ou mengatakan itu adalah bakat tapi orang dungu takkan bisa mengerti hal itu, Dang ou yang ternyata tengah kesal pergi meninggalkan Zhengzhe sementara Zhengzhe sendiri malah berfikir siapa yang disebut dungu tadi oleh Dang ou.
Tian yu memainkan sebuah piano kecil di kamarnya, Dang ou yang kebetulan lewat kemudian berdiri di depan pintu kamar Tian yu untuk mendengarkan permainan Tian yu. Tian yu pun terkejut menyadari kehadiran Dang ou dan memarahinya. Dang ou pun mendekat dan bersikap seolah-olah menyuruhnya untuk minggir dari piano itu, Tian yu pun menyingkir, Dang ou mengambil alih dan mulai memainkan piano itu dengan membenarkan nada yang dimainkan Tian yu tadi.
Tian yu kagum melihat keahlian Dang ou “Bagaimana kau memperlajari nada ini?” tanya Tian yu, Dang ou tidak tahu dia hanya berkata bahwa ingatannya langsung memproses ketika mendengar Tian yu memainkannya tadi. “Dasar sombong” ucap Tian yu. Dang ou lantas menanyakan mengapa Tian yu ingin memainkan nada tadi padahal ia tak bisa bermain piano.
Tian yu pun memberitahunya bahwa ibu kandungnya mengajarkan nada itu kepadanya ketika ia masih kecil dulu, “Dulu aku tahu bagaimana untuk memainkannya namaun sekarang aku hanya bisa mengingat-ingat saja sisa-sisa nada itu” ia beralasan kalau tangannya sedikit telah berubah semenjak ia harus mengangkat begitu banyak tabung gas ia pun tak bisa lagi bermain piano “Aku merasa seperti telah meninggalkannya”
Dang ou pun mengajukan dirinya untuk mengajari Tian yu. Tian yu mengingatkan bahwa ia akan pergi besok, “Kuasai itu sebelum aku pergi” ucap Dang ou sambil tersenyum, ia lalu menarik lengan Tian yu dan mengarahkan jarinya memencet tuts piano itu untuk mempelajari nada tadi.
Dang ou melihat cincin yang dikenakan Tian yu dan memuji bahwa cincin itu sangat cocok dikenakan olehnya, Tian yu terdiam ia lantas menarik tangannya karena merasa panik (ya iyalah, kalo Dang ou sadar dia bakaln narik-narik lagi cincin itu dari tangan Tian yu) “Aku menyerah, itu terlalu membosankan” ucap Tian yu untuk menghindari Dang ou.
Ia lalu menyuruh Dang ou untuk segera tidur saja karena akan berangkat besok. “Apa kau akan merindukanku kalau aku pergi?” tanya Dang ou. Tian yu pura-pura menertawakannya dan menyebutnya aneh dan gila karena bisa berpikir seperti itu. “Aku pikir aku akan sangat merindukanmu, bahkan jika aku kembali ke rumahku kau masihlah kenalanku” Wajah Tian yu berubah sedih saat mendengar hal itu, Dang ou lalu mengucapkan selamat malam dan meninggalkan Tian yu yang justru semakin merasa bersalah sekarang.
Esok harinya Jinzhi dan Zhengzhe lagi-lagi mengagumi penampilan Dang ou yang tampak gagah dengan mengenakan setelan, Jinzhi sampai-sampai menutup mulut Zhengzhe yang ingin bicara dan memuji-muji penampilan Dang ou bahkan dengan santainya berkata seandainya Dang ou jadi gigolo pasti banyak wanita yang akan terpesona olehnya. Gak boleh atuhh...
Jinzhi lalu memasukkan makanan dan minuman satu per satu ke dalam tas Dang ou, Tian yu tersenyum melihat mereka. Terakhir Jinzhi memberikan peta pada Dang ou, matanya langsung jeli melihat jam tangan mewah yang dikenakan Dang ou saat menerima peta itu. Ia pun berpura-pura bersedih akan melepas Dang ou sambil memegangi tangan Dang ou untuk mengecek keaslian jam itu.
Ia pun meminta Dang ou melepas jam tangannya saja agar Jinzhi bisa memandangi jam itu jika merindukannya.Tian yu sadar maksud sebenarnya ibunya itu dan menatap kesal ke arahnya. Dang ou yang tak mengerti pasrah saja jam tangannya ditarik, Jinzhi pun benar-benar mengagumi jam tangan Rolex itu.
Zhengzhe tak mau kalah, ia juga meminta ikat pinggang milik Dang ou yang akan ditukarkan dengan kartu ujiannya. Tian yu benar-benar kesal sekarang dan pergi dari tempat itu. “Tunggu sebentar, aku punya yang lebih baik untukmu” ucap Dang ou saat Zhengzhe mulai membuka ikat pinggangnya, Zhengzhe lalu menyuruhnya untuk membuka kembali bukunya karena ia telah menandai jawaban agar Zhengzhe bisa mudah mengerjakan tes bahasa inggrisnya. Zhengzhe pun tak dapat berkata apa-apa lagi. Namun akhirnya ia senang karena Dang ou tetap memberikan ikat pinggang itu padanya.
Tian yu masuk dan berdiri di samping Dang ou, Dang ou pikir Tian yu juga menginginkan hadiah namun Tian yu ternyata membawa celengan kodoknya yang telah diisi selama 2 tahun dan menyuruh Dang ou membawanya “Jagalah dirimu sendiri, carilah teman dan aku takkan menjadi satu-satunya temanmu” ucap Tian yu sambil merapikan setelan Dang ou.
Dang ou memandang Tian yu, Jinzhi lalu mengingatkan mereka kembali waktu keberangkatan dan menyuruh Dang ou mengikuti dirinya. Tian yu kembali memandangi Dang ou, ia lalu terkejut melihat celengan kodoknya tertinggal di meja, ia kesal karena Dang ou hanya ingat untuk membawa barang-barang tak berharga milik Zhengzhe dan ibunya tapi tak ingat membawa celengannya.
Di kamarnya Tian yu kembali mengomel, “Dang ou bodoh! Kau akan dijual ke Filipina, Himalaya atau polandia utara aku takkan peduli!” Tian yu lalu menatap pianonya itu dan menyentuhnya.
Hal itu membuatnya berubah pikiran dan berlari untuk menemui Dang ou di pelabuhan. Sementara itu Dang ou tengah berdiri di samping kapal yang sedang diisi barang oleh beberapa pelaut. Tian yu terus berlari untuk menemui Dang ou, Jinzhi akhirnya mendapatkan uangnya dari Kapten Yu namun ia terkejut melihat kehadiran Tian yu disitu. Tian yu menanyakan keberadaan Dang ou, Jinzhi memberitahu bahwa Dang ou tengah berada di pelabuhan bersiap untuk keberangkatannya.
Tian yu kembali berlari, ia berteriak memanggil Dang ou saat melihatnya dan melambaikan tangan padanya, Dang ou menoleh dan tersenyum namun tiba-tiba seorang pelaut yang mengangkut barang menabraknya sehingga ia hilang keseimbangan dan terjatuh masuk ke dalam air. Tian yu terkejut dan langsung menyusul Dang ou namun ia tidak melihat tanda-tanda keberadaan Dang ou di air.
Ia pun memutuskan untuk lompat menyelamatkan Dang ou. Tian yu dengan panik mencari Dang ou di dalam air, tanpa sadar kakinya telah tersangkut di batu karang, ia berusaha sekuat tenaga untuk lepas namun tak juga berhasil, akhirnya Tian yu lemas dan pingsan di dalam air. Dang ou akhirnya muncul dan menyelamatkan Tian yu, ia mencium Tian yu di dalam air untuk memberikan nafas padanya, hal itu sontak memunculkan ingatan Dang ou saat ia adalah Jun hao dan mencium Tian yu.
Dang ou lalu menggeser batu karang yang menjepit kaki Tian yu dan membawanya ke atas. Sang pelaut memberikan pelampung pada mereka. Tian yu akhirnya berhasil di bawa ke atas, Dang ou memeriksanya dan memberikan CPR atau nafas buatan padanya. Sekilas ingatannya saat menolong Tian yu dulu pun muncul kembali. Tian yu akhirnya sadar dan memuntahkan air.
Dang ou tiba-tiba merasa pusing dan memegangi kepalanya, suaranya Tian yu yang dulu pernah marah-marah padanya karena seenaknya memberi ciuman kini terngiang-ngiang di kepalanya dan pertemuan mereka hingga peristiwa kecelakaan itu muncul samar-samar di kepala Dang ou, ia pun memukul dan memegangi kepalanya.
Tian yu yang telah pulih melihat Dang ou dengan heran dan menanyakan keadaannya, “Pernahkan kau belajar untuk membedakan antara ciuman dan CPR?” ucap Dang ou tiba-tiba. Tian yu sontak kaget mendengar ucapan Dang ou yang sama persis dengan ucapan Jun hao waktu itu, “Apakah kita pernah mendiskusikan hal itu?” tanya Dang ou lagi. Tian yu masih khawatir “Apa kau mengingat sesuatu?” tanyanya “Andai saja aku bisa mengingat sesuatu dengan jelas” ucap Dang ou.
Tian yu akhirnya bisa bernafas lega ia memukul Dang ou dan menyebutnya orang aneh sambil berpura-pura tak tahu apa-apa. Tepat di atas mereka sebuah peti kayu besar tergantung, dan naas tali yang mengikat peti itu ternyata sudah rusak dan perlahan putus. Untungnya Tian yu menyadari hal tersebut, tepat saat peti kayu itu jatuh ia langsung menarik Dang ou untuk menghindar. Mereka berhasil lolos dan kini Tian yu tepat berada di atas tubuh Dang ou, mereka pun saling menatap satu sama lain. “Demi menyelamatkanku kau meletakkan hidupmu dalam bahaya” ucap Dang ou kemudian. Tian yu akhirnya tersadar dan menjauh dari Dang ou serta menuduhnya mengambil kesempatan lagi darinya.
Akhirnya mereka berdua kembali ke rumah, Tian yu membangunkan Zhengzhe yang tengah tertidur di meja ia memarahinya karena mengira Zhengzhe pasti tertidur ketika sedang sarapan “Bagaimana kau bisa lulus dengan ujianmu?bagaimana aku dan ibu bisa berharap padamu?” Zhengzhe lantas menanyakan keadaan Tian yu yang basah, Tian yu menyuruhnya untuk mengurus urusannya saja.
Zhengzhe berbalik hendak pergi ke sekolah ia terkejut saat menabrak Dang ou “kau? Apa kau sudah kembali dari Filipina?” Dang ou bingung mendengar nama kota itu, Tian yu menyenggolnya, “Maksudku dari Fujian” ucap Zhengzhe segera membetulkan ucapannya, Tian yu tersenyum pada Dang ou.
Tian yu menatap foto seorang wanita di atas meja, Zhengzhe sadar, ia dan Tian yu sama-sama berebut untuk menyentuh foto itu. Tian yu berhasil mendapatkannya, ternyata itu adalah foto Lixian yangdiambil diam-diam oleh Zhengzhe ia lantas memarahi tingkah adiknya itu yang justru jatuh cinta pada orang seperti Lixin
Tian yu lalu menyusul Dang ou ke kamar mandi, ia berteriak menyuruh Dang ou keluar. Dang ou merasa terganggu dan langsung keluar dengan kemeja yang tak terkancing. Alhasil mata Tian yu langsung tertuju pada tubuh Dang ou, ia lalu segera memalingkan wajahnya dan menyebut Dang ou sebagai pria hidung belang, tapi meski Tian yu menutupi wajahnya ia masih melirik-lirik sedikit tubuh Dang ou. “Apa kau berlari terburu-buru ke pelabuhan hanya untuk mencegahku pergi?” tanya Dang ou padanya.
Tian yu bingung harus menjawab, iya lalu menyebut Dang ou sebagai orang aneh dan menghindar dengan menyingkirkan Dang
ou untuk masuk ke kamar mandi namun ia malah terpeleset dan akhirnya ditangkap
oleh Dang ou. Tian yu menyadari posisinya ia lalu hendak melepaskan diri
pegangan Dang ou namun rambutnya malah tersangkut pada kancing baju Dang ou, ia
pun menjerit kesakitan. Dang ou menyuruhnya untuk tak bergerak dan membantu
melepaskan rambutnya.
Tiba-tiba Jinzhi muncul dan terkejut melihat posisi Dang
ou yang seperti sedang memeluk paksaTian yu. Iya berteriak pada Dang ou
menyuruhnya untuk melepaskan Tian yu, Dang ou merasa Jinzhi terlalu berisik.
Jinzhi berteriak memperingatkan Tian yu bahwa ia harus menikah dengan pria kaya
sambil berlari ke arah mereka.Dang ou lalu menutup pintu kamar mandi agar bisa
dengan tenang melepas rambut Tian yu alhasil Jinzhi pun kepentok dengan pintu
kamar mandi itu.
Tian yu kembali berteriak kesakitan, Dang ou memintanya untuk
tenang agar ia bisa membantunya, Tian yu berkata seharusnya Dang ou melepaskan
kemejanya saja. Jinzhi yang sedang menguping terkejut mendengar hal itu ia lalu
pergi untuk mengambil sesuatu. Akhirnya Dang ou berhasil, rambut Tian yu pun
terlepas.
Tian
yu tersadar bahwa kini hanya ada mereka berdua di kamar mandi, Tian yu pun tak
bisa menghindar lagi, Dang ou meminta kembali Tian yu menjawab pertanyaannya.
Tian yu berkata ia merasa marah karena Dang ou tidak membawa celengannya. “Aku
punya dua alasan melakukan hal itu, pertama itu sungguh akan
menyusahkan.Kedua, aku tahu aku akan
kembali, lalu kenapa harus masalah itu yang kaubawa?” ucap Dang ou, ia
merasa ada hal lain yang dirasakan Tian yu hingga rela berlari menemuinya. Tian
yu heran darimana Dang ou tahu bahwa ia akan kembali, Dang ou menyuruhnya untuk
kembali menjelaskan alasannya saja.
Tian yu mengingatkan bahwa ia telah menolongnya ketika jatuh ke air tadi. Dang ou
menegaskan bahwa ialah justru yang telah menolong Tian yu. Dang ou menegaskan
agar Tian yu tidak memiliki perasaan apa-apa padanya karena ia hanya tinggal
sementara di tempat itu dan bisa pergi kapan saja. Tian yu terlihat sedih namun
ia bersikap seolah-olah tak peduli dan berkata ia takkan peduli Dang ou mau pergi
atau tidak lagipula ia bukanlah pangeran tampan baginya.
Jinzhi kemudian tiba
dan berteriak akan masuk sambil menggunakan pisau pada mereka jika pintu tak
juga dibuka. Tian yu kemudian keluar dengan wajah sedih, Jinzhi yang khawatir
menanyakan keadaannya. Tian yu hanya menggeleng, Jinzhi merasa bingung dan
menyuruhnya mengatakan sesuatu. Kemudian Dang ou pun keluar, Jinzhi
menghalanginya dengan pisau dan berkata akan bicara dengannya, “Aku juga” ucap
Dang ou sambil menarik tangan Jinzhi.
Jinzhi kemudian menutupi jendela rumahnya
dan seolah sedang menginterogasi penjahat Jinzhi pun menyorotkan lampu baca ke
arah Dang ou dan berteriak marah pada Dang pu yang dikira telah merusak
kesucian Tian yu. Tian yu membantah namun Jinzhi menyuruhnya untuk diam dan meminta
Dang ou harus membereskan masalah ini sekarang.
Dang ou meggeser lampu yang
menyilaukannya itu, ia lalu bertanya “Aku sebenarnya bukanlah kerabat kalian
bukan? Jika memang begitu mengapa kalian mesti berlama-lama untuk
menyingkirkanku?” Jinzhi sedikit terkejut mendengar hal itu “Melapor ke polisi
tentu adalah solusi yang bagus namun sebelum aku menemukan identitasku yang
sebenarnya aku akan tetap tinggal” “Apa kau pikir ini hotel” teriak Jinzhi
kemudian. “kau telah berbohong padaku dan menipuku untuk tidak menemui polisi,
pastilah sesuatu yang buruk telah terjadi” Jinzhi dan Tian yu mulai merasa
khawatir “Tapi aku yakin kau takkan mengatakan hal yang sebenarnya padaku”
Jinzhi akhirnya menerima keputusan Dang ou, namun ia berkata bahwa Dang ou
tetap harus mengerjakan semua tugas meskipun ia tinggal bersama mereka termasuk
mengantarkan tabung gas dan harus tidur di toko dengan matras. Dalam hatinya
Jinzhi berniat akan menyuruh Dang ou bekerja mati-matian sampai ia sendiri
minta keluar dari rumah mereka. Jinzhi lalu berpesan bahwa Dang ou tidak boleh
menganggu Tian yu karena Tian yu harus menikah dengan pria kaya, Tian yu yang
merasa malu lantas berteriak pada ibunya. Dang ou menyuruh mereka untuk tak
mengkhawatirkan hal itu karena ia akan pergi begitu menemukan identitasnya.
Tian yu tak suka mendengar kata-kata Dang ou.
A
sheng tiba-tiba datang kesana untuk menjemput Dang ou, ia meminta bantuan Dang
ou untuk memperbaiki manajemen perhotelan Guan Mei agar bisa menyelamatkannya.(Dang
ou akan nyelamatin motel yang harusnya ia hancurkan sendiri) Dang ou
mengatakan itu hal yang sulit untuk dilakukan karena memerlukan biaya yang
besar. Tian yu tidak mau Tuan Tang kehilangan Guan Mei nya dan meminta Dang ou membantu Guan Mei sebagai
balasan dari pertolongannya waktu itu.
Dang ou heran mengapa Tian yu begitu bersemangat mempertahankan bangunan yang nantinya
juga akan dibongkar itu “kau takkan memperoleh apapun dari hal itu, orang pelit
sepertimu takkan mau berinvestasi pada tempat itu” “Apa kau pernah berusaha
keras untuk seseorang yang sangat berarti untukmu? Jika ya, kau seharusnya tak
perlu memperdulikan masalah keuntungan apa yang akan kau dapatkan, pikiran
seperti ini sangat berharga” Dang ou
memikirkan perkataan Tian yu itu, ia lalu menanyakan siapa yang sangat berarti
baginya, Tian yu memintanya untuk pergi saja. Sheng lalu menarik Dang ou ikut
bersamanya. Tian yu juga mengikuti mereka, Jinzhi teriak padanya karena banyak
tugas yang belum diselesaikannya.
Sementara
itu di Guan Mei, bibi Fengjiao menjaga meja resepsionis sambil memukuli lalat. A
Sheng masuk membawa Dang ou kedalam, bibi Fengjiao sangat senang melihat Dang ou
dan memintanya untuk menyelamatkan Guan Mei. Mereka pun bersiap mendengarkan
pengarahan Dang ou,Dang ou mulai memberikan arahan mengenai resepsionis,
“Resepsionis adalah kesan pertama, coba pikirkan tamu yang datang ke desa
terasing ini jika mereka bertemu dengan resepsionis yang kelihatan lesu apa
yang akan mereka rasakan?’ bibi Fengjiao kelihatan tak senang mendengar hal
itu. Tian yu berkata bahwa bibi adalah wanita tercantik di desa ini, bibi
berkata itu omong kosong dan lalu menjawab pertanyaan Dang ou.
Tiba-tiba mereka
dikejutkan dengan kedatangan dua orang tamu,bibi dan A Sheng heboh dan
kegirangan, mereka memberikan handuk dan minuman segar untuk menyambut tamu
itu. mereka lalu menawarkan tipe-tipe kamar yang ada disitu. Si tamu pria
berkata mereka hanya mencari tempat untuk tidur selama 2 jam saja. Bibi dan A
Sheng langsung kecewa dan berkata tempat itu bukanlah tempat
pemberhentian lalu mengambil hadiah tadi kembali.
Dang ou menghadang mereka dan
berkata siapapun yang masuk itu adalah tamu, ia lalu menyambut tamu tadi dengan
ramah, ia meminta maaf pada tamu tadi dan berkata bahwa mereka diijinkan asal
mau membayar penuh biaya sewanya namun mereka akan menyediakan makan siang
mewah bagi mereka. Sepasang tamu itu tampak berfikir namun akhirnya mereka pun
mengiyakan hal itu, Dang ou lalu menyuruh Sheng untuk membawa mereka ke kamar,
Sheng pun dengan gembira melakukannya.
Ziqian
dan David tampak panik mendengar GM Zhang menjumpai pemimpim mereka yaitu ibu Jun hao, mereka pun segera menyusul ke kamar ketua. Dari luar
mereka mendengar soal tanda tangan lalu mereka pun menrobos masuk ke dalam. GM
Zhang menyindir David yang memanggil Ziqian dan takut dirinya akan mengambil
keuntungan sekarang, David terlihat tidak senang, Ziqian meminta David untuk
keluar saja karena ia akan menangani hal tersebut.
Yun xi memberitahu Ziqian
bahwa GM Zhang meminta pemimpin untuk mengganti posisi Jun hao sebagai GM.
Ziqian tidak terima. GM Zhang beralasan Jun hao tak ada disitu saat posisi
Senwell sedang terancam. Ia juga menambahkan akan ke Guan Mei segera untuk
menyelesaikan masalah dengan Tang Shunmin karena Tang Shunmin telah menggunakan
berita hilangnya Jun hao itu untuk menunda pembongkaran Guan Mei. Untuk sebab
itu mereka harus segera mengganti posisi GM Jun hao agar tidak terus mendapat
teguran dari pihak Amerika dan meminimalkan kelicikan yang mungkin akan
dilakukan Tang Shunmin. Ia juga menambahkan bahwa hal itu juga adalah tujuan
Jun hao untuk menembus pasar dunia.
Yun xi menuduh GM Zhang ingin
merebut posisi Jun hao. GM Zhang mengatakan bahwa tak ada yang salah dengan itu
karena ketika Jun hao di Amerika ia juga telah pernah menggantikannya dan tak
ada seorang pun yang memiliki pengalaman itu di Senwell. Yun xi ingin
menghardik GM Zhang namun ibu Jun hao menyuruhnya berhenti karena tak ada jalan lain yang bisa dilakukan. Ziqian membenarkan, mereka tak memiliki kandidat
lain yang lebih pantas selain GM Zhang. Ibu lalu berniat menandatangani surat
persetujuan itu, namun Yun xi tetap menghalanginya. Ibu menyingkirkan tangan
Yun xi dan menandatangani surat itu segera, GM Zhang pun tersenyum senang.
David berbicang dengan Ziqian, ia mengatakan telah membuntuti istri Flush sejak
melahirkan dan tampaknya ia belum keluar rumah sampai sekarang. Yun xi yang
kebetulan tengah lewat terkejut mendengar pembicaraan mereka itu. Ziqian berterima
kasih pada David, David meminta Ziqian agar tidak menyerah untuk menemukan Jun
hao. Ziqian lalu pergi meninggalkan David, David terkejut ketika berbalik ia
sudah melihat Yun xi disana, Yun xi memintanya untuk mengatakan semuanya
padanya.
Ziqian
mendatangi rumah Xiao ai istrinya Flush, Xiao ai pun mempersilahkan Ziqian
untuk masuk ke dalam. Ziqian sangat senang melihat anaknya Flush namun ia
terkejut begitu melihat rokok yang masih
berasap di ruangan itu. istri Flush
sendiri tampak ketakutan “Apa kau akan pergi?” ucap Ziqian yang curiga melihat
baju tersusun rapi di koper. Istru Flush ketakutan, ia lalu melirik jendela dan
menyurh Flush untuk lari, Ziqian segera bangkit mengejar Flush yang dari tadi
bersembunyi disitu, istri Flush menghalangi dan berkata bahwa suaminya tak
bersalah.
Ziqian terus mengejar Flush, ia akhirnya berhasil dan berteriak
sambil memukuli Flush. “Kenapa kau lakukan itu?” teriak Ziqian “Ada rumor yang
mengatakan bahwa ini bukan sekedar kecelakaan, benarkah itu?” Flush akhirnya menangis
ia berkata bahwa ia tak punya niat untuk membunuh Jun hao itu semua karena Jun
hao tiba-tiba sadar dan merebut setirnya.
Ziqian menyeret Flush untuk ke kantor
polisi, Flush memohon tidak ingin masuk penjara yang kedua kalinya. “Aku masih
hidup, maka Shan Jun hao juga mungkin masih hidup, aku melihat Shan Jun hao
keluar dari mobil duluan sebelum aku” “Benarkah?” tanya Ziqian. Flush
mengiyakan, ia berjanji akan menemukan Jun hao asal dirinya tidka dimasukkan ke
penjara karen ia tidak mau melihat istrinya sengsara untuk yang kedua kalinya.
Ziqian
terlihat bingung apa yang mesti ia lakukan.Yun xi akhirnya menemukan mereka dan
melihat percakapan mereka tanpa mereka sadari.
Flush lalu mendorong Ziqian dan
melarikan diri. Yun xi berlari ke arah Ziqian, ia menandai Flush sebagai orang
yang turut mencelakakan Jun hao, Yun xi kesal pada Ziqian yang tidak menangkap
Flush. Yun xi mengeluarkan Hp untuk menghubungi polisi, Ziqian mengambil Hp
itu, Yun xi berteriak minta Hp nya dikembalikan. Ziqian meminta Yun xi untuk
tidak menghubungi polisi lalu pergi.
Yun xi menarik Ziqian dan menanyakan
alasannya, “Ini karena Flush...” “Apakah Flush lebih penting daripada Jun hao?”
Yun xi menuduhnya tidak pernah peduli terhadap nasib Jun hao dan tak pernah
memnganggap keluarga Shan sebagai benar-benar keluarganya. Yun xi memegang
cincinnya dan berbalik untuk memberitahu polisi, Ziqian menghalanginya, Ziqian
meminta pengertian Yun xi terhadap nasib Flush dan istrinya juga. “Jika kau
tetap melapor seluruh keluarganyaakan di cap sebagai pembunuh da penculik, ini
mungkin tak berarti bagimu” Yun xi memandangi HP itu dengan perasaan ragu, ia
lalu melemparkannya “Xu Ziqian aku benci padamu!”
Tuan
Tang kembali menemui Ziqian di Senwell untuk menanyakan keputusan Senwell
terhadap permintaannya itu. Ziqian berkata bahwa trik Tuan Tang takkan
berlaku lagi bagi Senwell, mereka telah mengganti posisi Jun hao sebagai GM dan
Guan Mei tetap akan dihancurkan. Tuan Tang pulang dengan perasaan sedih, ia
bahkan tidak sadar hampir tertabrak truk, untungnya truk itu sempat berhenti.
Ziqian menarik Tuan Tang untuk menyingkir.
Ia lalu mengantarkan Tuan Tang ke Guan Mei. Ziqian tidak tega melihat kondisi Tuan Tang namun ia sendiri tak dapat berbuat apa=apa sekarang. Ziqian memundurkan mobilnya, ia melihat syal milik Yun xi yang tergantung di atas pohon.
Ia lalu mengantarkan Tuan Tang ke Guan Mei. Ziqian tidak tega melihat kondisi Tuan Tang namun ia sendiri tak dapat berbuat apa=apa sekarang. Ziqian memundurkan mobilnya, ia melihat syal milik Yun xi yang tergantung di atas pohon.
Bibi
Fengjiao dan A Sheng mengantarkan tamu mereka keluar, Tuan Tang terkejut
melihat kedua tamu itu. A Sheng terlihat senang dan mengatakan ulang ucapan
Dang ou pada Tuan Tang, bibi Fengjiao sangat senang karen telah lama tak merasakan hal ini
lagi. Mereka berdua lalu menarik Tuan Tang ke dalam untuk berjumpa dengan Dang
ou.
“Dia adalah saudara Tian yu, Dang ou” ucap A Sheng memperkenalkan Tuan Tang pada Dang ou. Dang ou yang tengah membelakangi Tuan Tang akhirnya berbalik badan . Tuan Tang terkejut setengah mati melihat Dang ou, namun ia tetap menyalaminya dengan perasaan takut. “Tian yu kapan kau puny asaudara?” tanya Tuan Tang, Tian yu lalu menarik Tuan Tang untuk bicara berdua. Dang ou pun melanjutkan kembali pekerjaannya.
Tian yu mengaku bahwa Dang ou bukanlah keluarganya, ia telah menabrak Dang ou hingga sekarang hilang ingatan, ia mengingatkan Tuan Tang bahwa Dang ou pernah menginap ditempat ini sebelumnya dan meminta Tuan Tang untuk menelfon keluargnya. Tuan Tang akhirnya paham apa yang sebenarnya terjadi ia lalu menolak untuk menelfon dengan alasan sibuk mengurusi Guan Mei.
Di luar bibi Fengziao mengendap-endap melihat Ziqian, ia lalu berlari ke dalam dan memberitahu Tuan Tang bahwa Xu Ziqian dari Senwell tengah berada disana. Mata Dang ou membesar, Tuan Tang menatap Dang ou. Dang ou bertanya karena mendengar nama Senwell yang sepertinya tak asing baginya, bibi mengatakan Senwell adalah hotel nomor satu di asia. Tuan Tang mulai cemas, ia lalu meminta bibi dan A Seng meninggalkannya lalu meminta Tian yu pergi membawa Ziqian, Tian yu pun pergi setelah diberikan uang.
“Dia adalah saudara Tian yu, Dang ou” ucap A Sheng memperkenalkan Tuan Tang pada Dang ou. Dang ou yang tengah membelakangi Tuan Tang akhirnya berbalik badan . Tuan Tang terkejut setengah mati melihat Dang ou, namun ia tetap menyalaminya dengan perasaan takut. “Tian yu kapan kau puny asaudara?” tanya Tuan Tang, Tian yu lalu menarik Tuan Tang untuk bicara berdua. Dang ou pun melanjutkan kembali pekerjaannya.
Tian yu mengaku bahwa Dang ou bukanlah keluarganya, ia telah menabrak Dang ou hingga sekarang hilang ingatan, ia mengingatkan Tuan Tang bahwa Dang ou pernah menginap ditempat ini sebelumnya dan meminta Tuan Tang untuk menelfon keluargnya. Tuan Tang akhirnya paham apa yang sebenarnya terjadi ia lalu menolak untuk menelfon dengan alasan sibuk mengurusi Guan Mei.
Di luar bibi Fengziao mengendap-endap melihat Ziqian, ia lalu berlari ke dalam dan memberitahu Tuan Tang bahwa Xu Ziqian dari Senwell tengah berada disana. Mata Dang ou membesar, Tuan Tang menatap Dang ou. Dang ou bertanya karena mendengar nama Senwell yang sepertinya tak asing baginya, bibi mengatakan Senwell adalah hotel nomor satu di asia. Tuan Tang mulai cemas, ia lalu meminta bibi dan A Seng meninggalkannya lalu meminta Tian yu pergi membawa Ziqian, Tian yu pun pergi setelah diberikan uang.
Tuan Tang lalu mendekati Dang ou dan mengajaknya bicara. Tian yu
mendekati Ziqian yang tengah memperhatikan syal milik Yun xi ia lalu menanyakan
alasan pacar ziqian melakukan hal itu. Ziqian menegaskan bahwa yun xi bukanlah
pacarnya dan hanya teman masa kecilnya. Ia berkata bahwa Yun xi berharap bahwa
tunangannya akan segera kembali. Mendengar hal itu Tian yu langsung girang dan merubah sikapnya, ia juga menyuruh ziqian agar berdoa agar tunangan yun xi itu
dapat kembali.
Ziqian berkata bahwa tunangan yun xi adalah teman masa kecilnya juga “Kalau begitu teman dekatmu juga adalah keluargamu” ziqian tampak sedih mendengar kata kelaurga. Apa yang haru dilakukan untuk menjadi keluarga darimu. Tian yu tampak berpikir lalu berkata ziqian harus mengunjungi keluarganya hari ini, mereka pun segera pergi.
Tuan Tang merasa tenang Ziqian telah pergi. ia pun mengajak Dang ou mengobrol berdua, Dang ou pikir Tuan Tang curiga karena Tian yu mempunyai seorang saudara. Tuan Tang lalu menanyakan ingatan Dang ou, Dang ou menggeleng tanda tak bisa mengingat apapun.
Ziqian berkata bahwa tunangan yun xi adalah teman masa kecilnya juga “Kalau begitu teman dekatmu juga adalah keluargamu” ziqian tampak sedih mendengar kata kelaurga. Apa yang haru dilakukan untuk menjadi keluarga darimu. Tian yu tampak berpikir lalu berkata ziqian harus mengunjungi keluarganya hari ini, mereka pun segera pergi.
Tuan Tang merasa tenang Ziqian telah pergi. ia pun mengajak Dang ou mengobrol berdua, Dang ou pikir Tuan Tang curiga karena Tian yu mempunyai seorang saudara. Tuan Tang lalu menanyakan ingatan Dang ou, Dang ou menggeleng tanda tak bisa mengingat apapun.