SINOPSIS

Saturday 11 October 2014

Four Sister Eps 7 Part 2

Si kreditor akhirnya memberi mereka tempo sebulan untuk membayar hutangnya, Yu Jin merasa lega sekaligus menangisi ketidakberdayaannya kini.

Usai mengajar di kelas teman Pelatih Kim datang, ia menanyakan kabar yang menyatakan jika Pelatih Kim akan segera menikah.
Pelatih Kim tanya siapa yang bilang, “Gosip tentang kau yang bepergian lebih cepat karena punya banyak fans”
“Benarkah? Siapa fans ku?” tanya Pelatih Kim, ia bilang jika ia hanya mulai memikirkan untuk menikah.
“Kenapa tiba-tiba? Ah maaf kupikir ini tentu tidak tiba-tiba” ucap temannya tadi.
pelatih Kim bilang selama ini ia takut untuk berpindah ke lain hati.

Di luar temannya menanyakan lagi apa benar Pelatih Kim ingin menikah, Pelatih Kim tanya apa ia tak boleh. Ia telah mengikuti kencan buta beberapa kali selama ini.

Mereka lalu melihat Yu San berdiri di samping mobil, teman pelatih Kim memanggil Yu San dan bilang ia merasa sering melihat Yu San lalu bilang itu tak berguna karena pelatih Kim akan segera menikah.

Yu San mencoba tersenyum namun tubuhnya begitu lemah hingga ia pun jatuh pingsan.

Pelatih Kim membawa Yu San ke rumah sakit, dokter bilang Yu San begitu lemah dan akan memberikannya suntikan.
Yu San tersadar dan memanggil Pelatih Kim, Pelatih Kim tanya apa ia baik-baik saja? Yu San. mengiyakan ia bilang itu hanya karena tubuhnya sedang panas.

Pelatih Kim terlihat khawatir ia bilang tadi dokter mengatakan Yu San sedang tak sehat. 
Yu san mengiyakan, Pelatih Kim menyuruhnya untuk selalu sehat, “Aku tahu, kau pasti menganggap aku membebanimu karena aku sedang sakit”
Pelatih Kim bilang Yu san harus sembuh agar bisa berlari lagi. Yu San benar-benar merasa dirinya adalah beban.

Yu San pun keluar dari rumah sakit, keduanya berbicara di tempat mereka biasa. Pelatih Kim tanya apa ia perlu mengantarkan Yu San, Yu San bilang tak perlu ia hanya butuh istirahat sebentar disini.

“Orang yang sakit tak seharusnya jatuh cinta atau menikah, jika terjadi sesuatu bukankah sangat mengerikan membuat orang yang kau cintai sedih?” ucapnya membuka topik pembicaraan.

Pelatih Kim bilang ia sudah pernah mengalaminya sehingga ia tak mau merasakan hal itu lagi.
Yu San dapat memahami hal itu, pelatih Kim merasa tak enak pada Yu San ia pun mengajaknya pergi. 
Pelatih Kim mengatakan ia tak pernah menganggap Yu San sebagai gangguan. 

Yu san senang dan berterima kasih, ia berjanji takkan  datang lagi melihatnya, “Mereka bilang aku akan beruntung jika bisa bertahan sampai usia 20, kini penyakit itu kambuh saat aku berumur 20, makanya aku harus berhati-hati, aku akan keluar dari sekolah mulai hari ini” 
Pelatih Kim terdiam, pastinya ia merasa terkejut akan keputusan tiba-tiba itu. 

Yu San pun menyerahkan permohonan pengunduran dirinya dari sekolah, saat ditanya apa orang tuanya tahu hal itu ia pun mengiyakan dan Yu San pun resmi keluar dari kampus. 
Yu San berjalan perlahan seakan tak rela meninggalkan tempatnya belajar selama ini, ia sekali lagi memandang lekat sekolahnya.

Sementara itu, Pelatih Kim juga tampak tak fokus dalam mengajar, pikirannya masih tertuju pada Yu San, Pelatih Kim akhirnya minta izin keluar sebentar. 

Ia lalu berlari sekencang-kencangnya menemui Yu San.
Yu San melihat kemunculan pelatih Kim, ia pun menangis terisak dan mengatakan jika ia mencintai Pelatihnya itu. Yu San menyenderkan kepalanya di bahu pelatih Kim dan menangis, semnetara Pelatih Kim berdiri terdiam seakan berusaha menahan perasaannya.

Nyonya Jung pulang dan langsung mencari Yu Mi, Hae Jung bilang Yu Mi pulang untuk melihat Jae Yeon.  
Nyonya Jung memegangi kepalanya yang pusing. Yu Jin keluar dan tanya ada apa dengan ibunya. Nyonya Jung ternyata baru bertemu dengan mertua Yu Mi, ia pun tahu jika anaknya pulang bukan karena ingin berkunjung tapi karena sudah dicampakkan keluar.

Yu Mi memang menemui Jae yeon, ia menunggu hingga Jae Yeon selesai menjamu tamunya.  Jae Yeon menyuruh sekretarisnya memfax sesuatu, Sekretarisnya memberitahukehadiran istri Jae Yeon. 
Jae Yeon melihatnya, ia minta sekretarisnya menunggu 5 menit dan memanggil Yu Mi masuk layaknya seorang tamu asing.

Jae yeon mencampakkan begitu saja sejumlah uang untuk perpisahan mereka di atas meja. Yu Mi minta Jae Yeon menceraikannya secara resmi, Jae Yeon mengingatkan jika keluarga mereka tak bisa bercerai semudah itu

“Jangan khawatir, ketika orang mulai melupakan ayahmu aku akan memberikan perceraian itu” ucapnya ketus. 

Jae Yeon tersenyum sinis, menurutnya orang seperti Yu Mi pasti tak sungguh-sungguh ingin bercerai, "Daripada bercerai akan lebih menyenangkan untukmu menjadi menantu dari keluarga kaya” ucapnya sambil hendak membuka paksa kancing baju Yu Mi, “jika kau punya keberanian untuk bercerai kau tak seharusnya memilih pernikahan ini!” ucapnya marah.

Yu Mi melawan dan menghentakkan tangan Jae Yeon namun ia sendiri gemetar ketakutan, Jae Yeon bilang Yu Mi masih saja sexy, ia bilang waktu 5 menitnya sudah habis dan menyuruh Yu Mi pergi. 
Jae Yeon mengambil jas nya dan mengingatkan Yu Mi untuk mengambil uangnya. Yu Mi menahan harga dirinya, bagaimanapun keluarga mereka kini butuh uang, ia lalu mengambil uang tersebut, Jae yeon tersenyum sinis melihatnya. 


Yu Mi keluar, ia coba menahan tangis atas penghinaan yang ia dapatkan, penghinaan yang tak pernah ia dapatkan dalam kehidupannya sebelumnya. 

Pelatih Kim mengantar Yu San hingga ke depan rumah. Yu san tanya apaPelatih Kim mau masuk. Pelatih Kim berterima kasih karena Yu San mencintai orang sepertinya tapi ia tak bisa sejujur Yu San. 
“Aku rasa menjadi dewasa adalah melihat kenyataan, orang dewasa juga sangat kejam” ucapnya.

Yu San bilang itu di luar pertanyaannya tadi. Pelatih Kim meminta Yu San untuk mengakhiri sampai disini dan mari tak bertemu lagi, ia berharap Yu San selalu bahagia, menawan dan tetap sehat. Maka itu akan memberikannya kekuatan meski ia tak melihatnya. 

Saat Pelatih Kim pergi, saat itu Hae Jung keluar dan tak sempat bertemu pelatih Kim. Ia hanya tanya siapa pria tadi, Yu San bilang itu hanya pelatihnya. 
Hae Jung kaget mendengar Yu San masih mau berlari, ia bilang Yu san harus lebih baik jika ingin berlari dan tanya apa Yu San baik-baik saja, Yu San mengiyakan, Hae Jung mengajaknya masuk ke dalam.

Makan malam keluarga Jung berlangsung tanpa Nyonya Jung,  semuanya makan dengan sendu Yu Mi tanya ada apa dengan mereka. 
Ia lalu menyerahkan uang yang ia dapat tadi pada Hae Jung untuk belanja. Hae Jung melirik Yu Jin dan ingin bicara, Yu Mi langsung bilang jika uang itu ia dapat dari mertuanya, Jae yeon yang memberikannya. 

Yu Jin tanya untuk apa uang itu, Yu Mi bilang Yu Jin bisa menerimanya ia sudah punya cukup. Nyonya Jung keluar dan langsung menghardik Yu Mi "Apanya yang cukup, cukup untk diasingkan dan dilempar keluar?” bentaknya 

Hae Jung mencoba menenangkan, ibu tak peduli dan minta penjelasan Yu Mi. Yu Mi menunduk meminta maaf. “Minta maaf untuk apa? Apa kau tau apa artinya itu?berapa kali lagi haruskah aku tenggelam agar kau bahagia?” tambah Nyonya Jung semakin emosi.
Nyonya Jung menarik Yu Mi untuk pergi memohon pada mertuanya, Yu Jin dan Hae Jung berusaha menghalangi ibunya. Yu Mi menolak, ia tak mau melakukan itu, sementara Yu San merasa nafasnya sesak . 

Nyonya Jung kembali membentak putrinya, Hae Jung coba meminta pengertian ibunya, ia berharap ibunya dapat mengerti bagaimana perasaan Yu Mi yang pasti Yu Mi juga tengah menderita sekarang. 
Nyonya Jung malah kesal pada Hae Jung yang menceramahinya, Hae Jung memanggil ibunya. Nyonya Jung membentak agar Hae Jung tak memanggilnya ibu karena ia bukanlah ibunya.

Ia malah mengusir Hae Jung keluar dari rumah, Yu San sudah berkeringat dingin namun semuanya masih sibuk bertengkar dan tak memperhatikannya. Akhirnya Yu San pun jatuh pingsan, semuanya panik melihat kondisi Yu San. 

Yu Jin memeriksa Yu San dari hasil ronsen, ia mendapati Yu San mengidap edema paru-paru yang serius, “Bekuan menghalangi katup sehingga nyaris tak bergerak" ucapnya. 
Hae Jung terkejut ia tanya apa Yu san perlu operasi lagi, Yu Jin bilang tanpa itu pembengkakannya akan semakin serius dan dia takkan bertahan lebih lama, Yu Jin menegaskan Yu San harus segera dioperasi.

Hae Jung cemas, apa cuma ini jalan satu-satunya karena Yu San baru saja dioperasi 5 tahun yang lalu. Yu Jin juga khawatir namun hanya itu yang harus dilakukan, ia takut karena operasi kedua lebih berisiko  dan lebih sulit, ia akan kehilangan banyak darah.
Hae Jung memegang pundak Yu Jin dan menenangkan jika Yu San pasti akan baik-baik saja.
Yu Jin merasa itu pasti menyakitkan bagi Yu San sampai sekarang, “Si bodoh itu menahannya sendiri” Ucap Yu Jin, ia pun menangis tak tahu apa yang harus dilakukan terlebih tak ada ayahnya yang akan membantunya.

“Tak apa, jangan lemah, mari jangan lemah” Hae Jung memberi semangat pada Yu Jin untuk sama-sama menyelamatkan Yu San adik yang mereka cintai.

Hae Jung mengecek kondisi Yu San yang tengah berbaring, Yu San bangun dan memanggilnya. Hae Jung bilang ia marah pada Yu San karena tak mengatakan pada mereka tentang kondisinya. 
Yu San meminta maaf ia hanya tak mau membuat yang lain khawatir. Hae Jung bilang ia tetap harus tahu, ide Yu San untuk menahan sendiri sakitnya telah melukai hatinya. 
Yu San kembali meminta maaf atas kesalahannya kali ini. Hae Jung mengingatkan cukup kali ini saja Yu san seperti itu dan berhenti menyembunyikan apapun darinya, Yu San mengangguk mengiyakan.


Hae Jung mengenggam tangan adiknya dan meminta maaf karena ia tak bisa melakukan apapun, Yu San bilang ia sungguh tak ingin menyusahkan kakak-kakaknya. Hae Jung menghapus air mata Yu San dan keduanya sama-sama tersenyum.

Yu Jin sibuk di kantornya membaca beberapa surat, Hae Jung datang menemui Yu Jin, Yu Jin kaget dan segera menyembunyikan kertas yang ia baca, Hae Jung mengambil kertas tersebut, ternyata Yu Jin tengah membaca kontrak penjualan bangunan.

Hae Jung cukup kaget, Yu Jin merasa bersalah ia bilang ia juga ingin menyelamatkan rumah sakit ini, “Jika aku bisa aku ingin menyelamatkannya bagaimanapun juga". 
Hae Jung paham akan maksud Yu Jin. Yu Jin bilang Yu Mi dan Yu San lebih penting sekarang dengan menjual rumah sakit dan mengobati penyakit Yu San . 
Hae Jung mendekati Yu Jin dan memeluknya dengan bangga, Hae Jung menepuk-nepuk bahu Yu Jin untuk memberinya semangat.Yu Jin pun merasa terharu menerima pelukan itu.


Yu Jin akhirnya menemui Dokter Min, Dokter Min tentu saja senang akan keputusan Yu Jin. Yu Jin minta dokter Min menyelamatkan rumah sakit, “Yayasan bisa mengambilnya atau menjualnya tapi tolong pastikan jika itu tidak ditutup” pintanya.
Dokter Min bilang akan melakukan yang terbaik, Yu Jin merasa berhutang pada Dokter Min dan takkan melupakan pertolongannya selama masa-masa sulit ini. Dokter Min tersenyum senang.

Asisten Yun masuk ke ruangan Jun Ha, Jun Ha langsung tanya apa Asisten Yun sudah tahu siapa orangnya. Asisten Yun dengan cuek bilang kalau Jun Ha sebelumnya tak tertarik akan hal itu.
Jun Ha membalas, ia bilang sepertinya Shin Hee tertarik padanya, Asisten Yu langsung melompat dari tempat duduknya untuk memberikan laporan.

Ia tanya Jun Ha mau mendengar yang baik atau yang buruk dulu. Jun Ha bilang berita buruk, Asisten Yun bilang rumah sakit Bomin akan diambil alih, Jun Ha pun kaget ia lalu meminta berita baik.
Asisten Yun bilang yang mengambil alih adalah rumah sakit Jun Ha sendiri, Jun Ha kaget sekali lagi mendengar hal ini dan tampak memikirkan sesuatu.

Di rumah Jun Ha, Dokter Min dan Young Hoon datang berkunjung, Dokter Min mengatakan pada kakaknya setelah mengambil alih rumah sakit Bomin ia berniat mengajarkan Young Hoon manajemen untuk mengurus rumah sakit, ia mempromosikan Young Hoon pada kakakknya. 
Jun Ha yang tengah mempersiapkan minuman merasa kaget dan sempat melirik ke belakang.

Ketua Min merasa cemas atas pengambilalihan ini karena rumah sakit itu adalah milik keluarga Jung selama beberapa generasi maka tak mudah untuk menjualnya. Dokter Min bilang mereka sudah mengijinkannya dan ini yang terbaik bagi semua pihak.

Jun Ha datang menyediakan makanan ia langsung disuruh duduk oleh ayahnya. Jun Ha mengemukakan pendapatnya, menurutnya ada cara yang lebih baik untuk menyelamatkan Bomin jika mereka memang ingin membantu. 
Ayahnya tanya apa itu. Jun Ha berbicara tentang manajemen kepercayaan 
“Dengan menyediakan tenaga kerja dan menerapkan keterampilan manajemen kita bantu mereka untuk menghidupkan kembali rumah sakit” 
menurutnya selain mereka bisa menguji kemampuan manajemen mereka juga akan memberikan kesempatan kedua pada rumah sakit Bomin. 

Dokter Min menolak ide itu, “Jika ada rencana yang lebih baik aku rasa kau juga pasti senang mendengarnya kan?”  tanya Jun Ha.
Dokter Min tetap ingin menolak, Young Hoon tiba-tiba bersuara ia menerima dengan baik ide tersebut. Ia membenarkan pendapat Jun Ha, menurutnya akan memalukan jika Bomin menghilang begitu saja.



Yu Jin menyentuh papan nama ayahnya di tempat kerja, Hae Jung datang dan memanggil Yu Jin, keduanya melepas senyum. 
Hae Jung menyediakan teh untuk mereka berdua, ia lega karena mereka tak jadi kehilangan rumah sakit. Yu Jin bilang ia tak punya ide dan Dokter Min lah yang membantunya, “Kita sudah ditolong oleh banyak orang, aku tak pernah menyadari itu sebelumnya, aku tak punya ide bagaimana menyelesaikan ini semua" ucapnya 

Yu Jin menatap lorong rumah sakit yang sepi dan gelap, ia merasa keadaaan begitu sunyi, Hae Jung bilang banyak orang asing yang akan mengisinya besok. Yu Jin tanya bagaimana perasaan Hae Jung.
Hae Jung tak pernah membayangkan rumah sakit ini tanpa ayahnya, suatu hari ketika kau mewarisi rumah sakit dan Young Hoon...” ucap Hae Jung pelan
“Jangan bicarakan tentang dia” pinta Yu Jin, ia tak suka mendengar nama itu.



 Hae Jung tanya apa Yu Jin masih tak dapat memaafkannya?  Yu Jin bilang dia tak peduli, jujur hanya ada rasa benci untuk Young Hoon dihatinya karena kebencian itu tak ada ruang untuk yang lain dihatinya, hal seperti ini sungguh menakutkannya. Hae Jung merangkul Yu Jin dan menabahkan adiknya itu.

Esok paginya, di depan rumah sakit Bomin beberapa orangbaru  tengah berkumpul di halaman, tak lama Young Hoon datang keluar dari mobilnya. 

Bong Pal berlari terburu-buru mencari Yu Jin dan Hae Jung. Hae Jung tanya apa mereka sudah tiba. Bong Pal bilang para dokter baru dan direktur yang baru sudah tiba tapi direktur itu tak lain adalah Young Hoon. 

Hae Jung dan Yu Jin benar-benar kaget tak percaya, keduanya langsung bergegas keluar. 

Young Hoon dan asistennya bersiap masuk ke dalam, keduanya bertemu dengan Yu Jin dan Hae Jung di depan pintu. Young Hoon menyapa mereka berdua dengan tenangnya. 
Yu Jin maju, ia menatap tajam Young Hoon dan memanggilnya seakan tak percaya Young Hoon berani datang ketempat mereka.

Hae Jung coba menarik adiknya namun Yu Jin melepas tangan Hae Jung. Yu Jin berteriak memanggil nama Young Hoon. Young Hoon menyuruh aistennya pergi untuk mengerjakan instruksinya. “Apa kau punya sesuatu yang mau kau katakan Dokter Jung?” ucapnya santai.