Si kreditor akhirnya memberi mereka tempo sebulan untuk membayar hutangnya, Yu Jin merasa lega sekaligus menangisi ketidakberdayaannya kini.
Usai mengajar di kelas teman Pelatih
Kim datang, ia menanyakan kabar yang menyatakan jika Pelatih Kim akan segera
menikah.
Pelatih Kim tanya siapa yang bilang,
“Gosip tentang kau yang bepergian lebih cepat karena punya banyak fans”
“Benarkah? Siapa fans ku?” tanya Pelatih Kim, ia bilang jika ia hanya mulai memikirkan untuk menikah.
“Kenapa tiba-tiba? Ah maaf kupikir ini tentu tidak tiba-tiba” ucap temannya tadi.
pelatih Kim bilang selama ini ia takut untuk berpindah ke lain hati.
Di luar temannya menanyakan lagi apa benar Pelatih Kim ingin menikah, Pelatih Kim tanya apa ia tak boleh. Ia telah mengikuti kencan buta beberapa kali selama ini.
Mereka lalu melihat Yu San berdiri di samping mobil, teman pelatih Kim memanggil Yu San dan bilang ia merasa sering melihat Yu San lalu bilang itu tak
berguna karena pelatih Kim akan segera menikah.
Yu San mencoba tersenyum namun
tubuhnya begitu lemah hingga ia pun jatuh pingsan.
Pelatih Kim membawa Yu San ke rumah sakit, dokter bilang Yu San begitu lemah dan akan memberikannya
suntikan.
Yu San tersadar dan memanggil Pelatih
Kim, Pelatih Kim tanya apa ia baik-baik saja? Yu San. mengiyakan ia bilang itu hanya karena tubuhnya sedang panas.
Pelatih Kim terlihat khawatir ia
bilang tadi dokter mengatakan Yu San sedang tak sehat.
Yu san mengiyakan,
Pelatih Kim menyuruhnya untuk selalu sehat, “Aku tahu, kau pasti menganggap
aku membebanimu karena aku sedang sakit”
Pelatih Kim bilang Yu san harus sembuh agar bisa berlari lagi. Yu San benar-benar merasa dirinya adalah beban.
Yu San pun keluar dari rumah sakit,
keduanya berbicara di tempat mereka biasa. Pelatih Kim tanya apa ia perlu
mengantarkan Yu San, Yu San bilang tak perlu ia hanya butuh istirahat sebentar
disini.
“Orang yang sakit tak seharusnya jatuh
cinta atau menikah, jika terjadi sesuatu bukankah sangat mengerikan membuat
orang yang kau cintai sedih?” ucapnya membuka topik pembicaraan.
Pelatih Kim bilang ia sudah pernah mengalaminya sehingga ia tak mau merasakan hal itu lagi.
Yu San dapat memahami hal itu, pelatih
Kim merasa tak enak pada Yu San ia pun mengajaknya pergi.
Pelatih Kim
mengatakan ia tak pernah menganggap Yu San sebagai gangguan.
Yu san senang dan
berterima kasih, ia berjanji takkan
datang lagi melihatnya, “Mereka bilang aku akan beruntung jika bisa
bertahan sampai usia 20, kini penyakit itu kambuh saat aku berumur 20, makanya
aku harus berhati-hati, aku akan keluar dari sekolah mulai hari ini”
Pelatih
Kim terdiam, pastinya ia merasa terkejut akan keputusan tiba-tiba itu.
Yu San pun menyerahkan permohonan
pengunduran dirinya dari sekolah, saat ditanya apa orang tuanya tahu hal itu ia
pun mengiyakan dan Yu San pun resmi keluar dari kampus.
Yu San berjalan
perlahan seakan tak rela meninggalkan tempatnya belajar selama ini, ia sekali lagi
memandang lekat sekolahnya.
Sementara itu, Pelatih Kim juga tampak
tak fokus dalam mengajar, pikirannya masih tertuju pada Yu San, Pelatih Kim
akhirnya minta izin keluar sebentar.
Ia lalu berlari sekencang-kencangnya menemui Yu
San.
Yu San melihat kemunculan pelatih Kim, ia pun menangis terisak dan
mengatakan jika ia mencintai Pelatihnya itu. Yu San menyenderkan kepalanya di
bahu pelatih Kim dan menangis, semnetara Pelatih Kim berdiri terdiam seakan berusaha menahan
perasaannya.
Nyonya Jung pulang dan langsung
mencari Yu Mi, Hae Jung bilang Yu Mi pulang untuk melihat Jae Yeon.
Nyonya Jung memegangi kepalanya yang pusing.
Yu Jin keluar dan tanya ada apa dengan ibunya. Nyonya Jung ternyata baru
bertemu dengan mertua Yu Mi, ia pun tahu jika anaknya pulang bukan karena ingin berkunjung tapi karena sudah dicampakkan keluar.
Yu Mi memang menemui Jae yeon, ia menunggu
hingga Jae Yeon selesai menjamu tamunya.
Jae Yeon menyuruh sekretarisnya memfax sesuatu, Sekretarisnya memberitahukehadiran istri Jae Yeon.
Jae Yeon melihatnya, ia minta
sekretarisnya menunggu 5 menit dan memanggil Yu Mi masuk layaknya seorang tamu
asing.
Jae yeon mencampakkan begitu saja
sejumlah uang untuk perpisahan mereka di atas meja. Yu Mi minta Jae Yeon
menceraikannya secara resmi, Jae Yeon mengingatkan jika keluarga mereka tak
bisa bercerai semudah itu
“Jangan khawatir, ketika orang mulai
melupakan ayahmu aku akan memberikan perceraian itu” ucapnya ketus.
Jae Yeon
tersenyum sinis, menurutnya orang seperti Yu Mi pasti tak sungguh-sungguh ingin bercerai, "Daripada bercerai akan lebih menyenangkan untukmu menjadi menantu dari keluarga kaya” ucapnya sambil hendak membuka paksa kancing baju Yu Mi, “jika kau punya keberanian untuk bercerai
kau tak seharusnya memilih pernikahan ini!” ucapnya marah.
Yu Mi melawan dan menghentakkan
tangan Jae Yeon namun ia sendiri gemetar ketakutan, Jae Yeon bilang Yu Mi masih saja sexy, ia bilang waktu 5
menitnya sudah habis dan menyuruh Yu Mi pergi.
Jae Yeon mengambil jas nya dan
mengingatkan Yu Mi untuk mengambil uangnya. Yu Mi menahan harga dirinya, bagaimanapun keluarga mereka kini butuh uang, ia lalu mengambil
uang tersebut, Jae yeon tersenyum sinis melihatnya.
Yu Mi keluar, ia coba
menahan tangis atas penghinaan yang ia dapatkan, penghinaan yang tak pernah ia
dapatkan dalam kehidupannya sebelumnya.
Pelatih Kim mengantar Yu San hingga ke
depan rumah. Yu san tanya apaPelatih Kim mau masuk. Pelatih Kim berterima kasih karena Yu
San mencintai orang sepertinya tapi ia tak bisa sejujur Yu San.
“Aku rasa
menjadi dewasa adalah melihat kenyataan, orang dewasa juga sangat kejam” ucapnya.
Yu San bilang itu di luar
pertanyaannya tadi. Pelatih Kim meminta Yu San untuk mengakhiri sampai disini
dan mari tak bertemu lagi, ia berharap Yu San selalu bahagia, menawan dan tetap
sehat. Maka itu akan memberikannya kekuatan meski ia tak melihatnya.
Saat Pelatih
Kim pergi, saat itu Hae Jung keluar dan tak sempat bertemu pelatih
Kim. Ia hanya tanya siapa pria tadi, Yu San bilang itu hanya pelatihnya.
Hae Jung
kaget mendengar Yu San masih mau berlari, ia bilang Yu san harus lebih baik
jika ingin berlari dan tanya apa Yu San baik-baik saja, Yu San mengiyakan, Hae
Jung mengajaknya masuk ke dalam.
Makan malam keluarga Jung berlangsung
tanpa Nyonya Jung, semuanya makan dengan
sendu Yu Mi tanya ada apa dengan mereka.
Ia lalu menyerahkan uang yang ia dapat
tadi pada Hae Jung untuk belanja. Hae Jung melirik Yu Jin dan ingin bicara, Yu
Mi langsung bilang jika uang itu ia dapat dari mertuanya, Jae yeon yang memberikannya.
Yu Jin tanya untuk apa uang itu, Yu Mi bilang Yu Jin bisa menerimanya ia sudah
punya cukup. Nyonya Jung keluar dan langsung menghardik Yu Mi "Apanya yang cukup, cukup untk diasingkan dan dilempar keluar?” bentaknya
Hae Jung mencoba
menenangkan, ibu tak peduli dan minta penjelasan Yu Mi. Yu Mi menunduk meminta maaf.
“Minta maaf untuk apa? Apa kau tau apa artinya itu?berapa kali lagi haruskah
aku tenggelam agar kau bahagia?” tambah Nyonya Jung semakin emosi.
Nyonya Jung menarik Yu Mi untuk pergi
memohon pada mertuanya, Yu Jin dan Hae Jung berusaha menghalangi ibunya. Yu Mi
menolak, ia tak mau melakukan itu, sementara Yu San merasa nafasnya sesak .
Nyonya Jung kembali membentak putrinya, Hae Jung coba meminta pengertian
ibunya, ia berharap ibunya dapat mengerti bagaimana perasaan Yu Mi yang pasti Yu Mi juga tengah menderita sekarang.
Nyonya Jung
malah kesal pada Hae Jung yang menceramahinya, Hae Jung memanggil ibunya.
Nyonya Jung membentak agar Hae Jung tak memanggilnya ibu karena ia bukanlah
ibunya.
Ia malah mengusir Hae Jung keluar dari
rumah, Yu San sudah berkeringat dingin namun semuanya masih sibuk bertengkar
dan tak memperhatikannya. Akhirnya Yu San pun jatuh pingsan, semuanya panik
melihat kondisi Yu San.
Yu Jin memeriksa Yu San dari hasil ronsen, ia mendapati Yu San mengidap edema paru-paru yang serius, “Bekuan menghalangi katup sehingga nyaris tak
bergerak" ucapnya.
Hae Jung terkejut ia tanya apa Yu san perlu operasi lagi, Yu Jin
bilang tanpa itu pembengkakannya akan semakin serius dan dia takkan bertahan
lebih lama, Yu Jin menegaskan Yu San harus segera dioperasi.
Hae Jung cemas, apa cuma ini jalan
satu-satunya karena Yu San baru saja dioperasi 5 tahun yang lalu. Yu Jin juga
khawatir namun hanya itu yang harus dilakukan, ia takut karena operasi kedua
lebih berisiko dan lebih sulit, ia akan
kehilangan banyak darah.
Hae Jung memegang pundak Yu Jin dan
menenangkan jika Yu San pasti akan baik-baik saja.
Yu Jin merasa itu pasti menyakitkan bagi Yu San sampai sekarang, “Si bodoh itu menahannya sendiri” Ucap Yu Jin, ia pun menangis
tak tahu apa yang harus dilakukan terlebih tak ada ayahnya yang akan
membantunya.
“Tak apa, jangan lemah, mari jangan
lemah” Hae Jung memberi semangat pada Yu Jin untuk sama-sama menyelamatkan Yu San adik yang mereka cintai.
Hae Jung mengecek kondisi Yu San yang
tengah berbaring, Yu San bangun dan memanggilnya. Hae Jung bilang ia marah pada Yu San
karena tak mengatakan pada mereka tentang kondisinya.
Yu San meminta maaf ia
hanya tak mau membuat yang lain khawatir. Hae Jung bilang ia tetap harus tahu,
ide Yu San untuk menahan sendiri sakitnya telah melukai hatinya.
Yu San kembali
meminta maaf atas kesalahannya kali ini. Hae Jung mengingatkan cukup kali ini
saja Yu san seperti itu dan berhenti menyembunyikan apapun darinya, Yu San
mengangguk mengiyakan.
Hae Jung mengenggam tangan adiknya dan
meminta maaf karena ia tak bisa melakukan apapun, Yu San bilang ia sungguh tak
ingin menyusahkan kakak-kakaknya. Hae Jung menghapus air mata Yu San dan
keduanya sama-sama tersenyum.
Yu Jin sibuk di kantornya membaca beberapa surat, Hae Jung datang menemui Yu Jin, Yu Jin kaget dan segera
menyembunyikan kertas yang ia baca, Hae Jung mengambil kertas tersebut, ternyata
Yu Jin tengah membaca kontrak penjualan bangunan.
Hae Jung cukup kaget, Yu Jin merasa
bersalah ia bilang ia juga ingin menyelamatkan rumah sakit ini, “Jika aku bisa aku ingin menyelamatkannya bagaimanapun juga".
Hae Jung paham akan maksud
Yu Jin. Yu Jin bilang Yu Mi dan Yu San lebih penting sekarang dengan menjual
rumah sakit dan mengobati penyakit Yu San .
Hae Jung mendekati Yu Jin dan
memeluknya dengan bangga, Hae Jung menepuk-nepuk bahu Yu Jin untuk memberinya
semangat.Yu Jin pun merasa terharu menerima pelukan itu.
Yu Jin akhirnya menemui Dokter Min,
Dokter Min tentu saja senang akan keputusan Yu Jin. Yu Jin minta dokter Min
menyelamatkan rumah sakit, “Yayasan bisa mengambilnya atau menjualnya tapi
tolong pastikan jika itu tidak ditutup” pintanya.
Dokter Min bilang akan melakukan yang
terbaik, Yu Jin merasa berhutang pada Dokter Min dan takkan melupakan
pertolongannya selama masa-masa sulit ini. Dokter Min tersenyum senang.
Asisten Yun masuk ke ruangan Jun Ha, Jun Ha langsung tanya apa Asisten Yun sudah tahu siapa orangnya. Asisten Yun dengan cuek bilang kalau Jun Ha sebelumnya tak tertarik akan hal itu.
Jun Ha membalas, ia bilang sepertinya Shin Hee tertarik padanya,
Asisten Yu langsung melompat dari tempat duduknya untuk memberikan laporan.
Ia tanya Jun Ha mau mendengar yang baik atau yang buruk dulu. Jun Ha bilang berita buruk, Asisten Yun bilang rumah sakit Bomin akan diambil alih, Jun Ha pun kaget ia lalu meminta berita baik.
Asisten Yun bilang yang mengambil alih adalah rumah sakit Jun Ha sendiri, Jun Ha kaget sekali lagi mendengar hal ini dan tampak memikirkan sesuatu.
Ia tanya Jun Ha mau mendengar yang baik atau yang buruk dulu. Jun Ha bilang berita buruk, Asisten Yun bilang rumah sakit Bomin akan diambil alih, Jun Ha pun kaget ia lalu meminta berita baik.
Asisten Yun bilang yang mengambil alih adalah rumah sakit Jun Ha sendiri, Jun Ha kaget sekali lagi mendengar hal ini dan tampak memikirkan sesuatu.
Di rumah Jun Ha, Dokter Min dan Young
Hoon datang berkunjung, Dokter Min mengatakan pada kakaknya setelah mengambil
alih rumah sakit Bomin ia berniat mengajarkan Young Hoon manajemen untuk
mengurus rumah sakit, ia mempromosikan Young Hoon pada kakakknya.
Jun Ha yang tengah mempersiapkan minuman merasa kaget dan sempat melirik ke belakang.
Jun Ha yang tengah mempersiapkan minuman merasa kaget dan sempat melirik ke belakang.
Ketua Min merasa cemas atas
pengambilalihan ini karena rumah sakit itu adalah milik keluarga Jung selama
beberapa generasi maka tak mudah untuk menjualnya. Dokter Min bilang mereka
sudah mengijinkannya dan ini yang terbaik bagi semua pihak.
Jun Ha datang menyediakan makanan ia
langsung disuruh duduk oleh ayahnya. Jun Ha mengemukakan pendapatnya,
menurutnya ada cara yang lebih baik untuk menyelamatkan Bomin jika mereka
memang ingin membantu.
Ayahnya tanya apa itu. Jun Ha berbicara tentang manajemen kepercayaan
“Dengan menyediakan tenaga kerja dan menerapkan keterampilan manajemen kita bantu mereka untuk menghidupkan kembali rumah sakit”
menurutnya selain mereka bisa menguji kemampuan manajemen mereka juga akan memberikan kesempatan kedua pada rumah sakit Bomin.
Dokter Min menolak ide itu, “Jika ada rencana yang lebih baik aku rasa kau juga pasti senang mendengarnya kan?” tanya Jun Ha.
Dokter Min tetap ingin menolak, Young Hoon tiba-tiba bersuara ia menerima dengan baik ide tersebut. Ia membenarkan pendapat Jun Ha, menurutnya akan memalukan jika Bomin menghilang begitu saja.
Ayahnya tanya apa itu. Jun Ha berbicara tentang manajemen kepercayaan
“Dengan menyediakan tenaga kerja dan menerapkan keterampilan manajemen kita bantu mereka untuk menghidupkan kembali rumah sakit”
menurutnya selain mereka bisa menguji kemampuan manajemen mereka juga akan memberikan kesempatan kedua pada rumah sakit Bomin.
Dokter Min menolak ide itu, “Jika ada rencana yang lebih baik aku rasa kau juga pasti senang mendengarnya kan?” tanya Jun Ha.
Dokter Min tetap ingin menolak, Young Hoon tiba-tiba bersuara ia menerima dengan baik ide tersebut. Ia membenarkan pendapat Jun Ha, menurutnya akan memalukan jika Bomin menghilang begitu saja.
Yu Jin menyentuh papan nama ayahnya di
tempat kerja, Hae Jung datang dan memanggil Yu Jin, keduanya melepas senyum.
Hae Jung menyediakan teh untuk mereka berdua, ia lega karena mereka tak jadi kehilangan rumah sakit. Yu Jin bilang ia tak punya ide dan Dokter Min lah yang membantunya, “Kita sudah ditolong oleh banyak orang, aku tak pernah menyadari itu sebelumnya, aku tak punya ide bagaimana menyelesaikan ini semua" ucapnya
Yu Jin menatap lorong rumah sakit yang sepi dan gelap, ia merasa keadaaan begitu sunyi, Hae Jung bilang banyak orang asing yang akan mengisinya besok. Yu Jin tanya bagaimana perasaan Hae Jung.
Hae Jung menyediakan teh untuk mereka berdua, ia lega karena mereka tak jadi kehilangan rumah sakit. Yu Jin bilang ia tak punya ide dan Dokter Min lah yang membantunya, “Kita sudah ditolong oleh banyak orang, aku tak pernah menyadari itu sebelumnya, aku tak punya ide bagaimana menyelesaikan ini semua" ucapnya
Yu Jin menatap lorong rumah sakit yang sepi dan gelap, ia merasa keadaaan begitu sunyi, Hae Jung bilang banyak orang asing yang akan mengisinya besok. Yu Jin tanya bagaimana perasaan Hae Jung.
Hae Jung tak pernah membayangkan rumah
sakit ini tanpa ayahnya, suatu hari ketika kau mewarisi rumah sakit dan Young
Hoon...” ucap Hae Jung pelan
Hae Jung tanya apa Yu Jin masih tak dapat memaafkannya? Yu Jin bilang dia tak peduli, jujur hanya ada
rasa benci untuk Young Hoon dihatinya karena kebencian itu tak ada ruang untuk
yang lain dihatinya, hal seperti ini sungguh menakutkannya. Hae Jung merangkul
Yu Jin dan menabahkan adiknya itu.
Esok paginya, di depan rumah sakit
Bomin beberapa orangbaru tengah berkumpul di halaman, tak lama Young Hoon datang keluar dari
mobilnya.
Bong Pal berlari terburu-buru mencari Yu Jin dan Hae Jung. Hae Jung tanya apa mereka sudah tiba. Bong Pal bilang para dokter baru dan direktur yang baru sudah tiba tapi direktur itu tak lain adalah Young Hoon.
Hae Jung dan Yu Jin benar-benar kaget tak percaya, keduanya langsung bergegas keluar.
Young Hoon dan asistennya bersiap masuk ke dalam, keduanya bertemu dengan Yu Jin dan Hae Jung di depan pintu. Young Hoon menyapa mereka berdua dengan tenangnya.
Yu Jin maju, ia menatap tajam Young Hoon dan memanggilnya seakan tak percaya Young Hoon berani datang ketempat mereka.
Hae Jung coba menarik adiknya namun Yu Jin melepas tangan Hae Jung. Yu Jin berteriak memanggil nama Young Hoon. Young Hoon menyuruh aistennya pergi untuk mengerjakan instruksinya. “Apa kau punya sesuatu yang mau kau katakan Dokter Jung?” ucapnya santai.
Bong Pal berlari terburu-buru mencari Yu Jin dan Hae Jung. Hae Jung tanya apa mereka sudah tiba. Bong Pal bilang para dokter baru dan direktur yang baru sudah tiba tapi direktur itu tak lain adalah Young Hoon.
Hae Jung dan Yu Jin benar-benar kaget tak percaya, keduanya langsung bergegas keluar.
Young Hoon dan asistennya bersiap masuk ke dalam, keduanya bertemu dengan Yu Jin dan Hae Jung di depan pintu. Young Hoon menyapa mereka berdua dengan tenangnya.
Yu Jin maju, ia menatap tajam Young Hoon dan memanggilnya seakan tak percaya Young Hoon berani datang ketempat mereka.
Hae Jung coba menarik adiknya namun Yu Jin melepas tangan Hae Jung. Yu Jin berteriak memanggil nama Young Hoon. Young Hoon menyuruh aistennya pergi untuk mengerjakan instruksinya. “Apa kau punya sesuatu yang mau kau katakan Dokter Jung?” ucapnya santai.