SINOPSIS

Wednesday, 22 October 2014

Four Sister Eps 8 Part 2


Yu Jin meminta Young Hoon untuk mempekerjaan Bong Pal kembali. Young Hoon bilang keadaan Bong Pal sulit ditolong karena ia butuh seseorang yang dapat mengatur jalannya operasi.
Ia bisa mempertimbangkan tapi tidak dengan kondisi yang sama jika Bong Pal bisa menyerahkan jabatannya sebagai manajer dia bisa kembali bekerja. 

Yu Jin berusaha menerangkan jika jabatan itu sudah 10 tahun diembannya. Young Hoon bilang ia sudah meletakkan penawaran jika mau silahkan ambil jika tidak juga tak apa-apa. Yu Jin terdiam ia lalu melihat Bong pal yang tengah berdiri di luar sana.

Jun Ha masuk ke kantornya, sambil tetap fokus membaca berkas, ia mengacak mencari sesuatu di lemari. Tangannya terhenti saat menyentuh kotak cincin yang pernah ia berikan pada Yu Jin. 
Jun Ha membuka dan menatap cincin tersebut. Hatinya kembali merasa bimbang akankah ia mencobanya lagi dengan Yu Jin atau tidak. 

Jun Ha akhirnya memutuskan pergi mencari Yu Jin di rumah sakit. Jun Ha melihat Yu Jin keluar dari pintu rumah sakit dan duduk termenung di depan pintu. 
Ia merasa ini bukan waktu yang tepat baginya mengajak Yu  Jin bicara ia pun kembali menuju mobil. Young Hoon lalu melihat Jun Ha dan menyapanya. Hal itu mengagetkan Jun Ha melihat Young Hoon ada disana.

Young Hoon mendekat dan tanya apa yang membuat Jun Ha datang. Jun Ha bilang seharusnya ia yang bertanya. Young Hoon berkata bukankah ini semua idenya Jun Ha. 
Jun Ha pun sadar Young Hoon lah yang terpilih sebagai Direktur. Young Hoon mengiyakan dan berterima kasih atas jasa Jun Ha hingga ia bisa berada disana. Ia pun mohon pamit setelah membuat Jun Ha tertegun. 

Yu Jin muncul dan sempat melihat Young Hoon yang berlalu pergi, ia lalu kaget menyadari kehadiran Jun Ha. Keduanya akhirnya bicara berdua sambil berjalan-jalan, sementara itu Young Hoon terus memandangi jendela kantornya.

“Mempercayakan saham pada organisasi?” tanya Jun Ha. Dokter Min kembali berkunjung menemui Jun Ha dan ayahnya. Ketua Min bilang Dokter Min mengajaknya melakukan hal yang sama dengannya. 

“Apa bagusnya menimbun itu, aku takkan membawanya denganku saat aku mati” ucap Dokter Min, ia bilang yayasan sudah berusaha melakukan yang terbaik dengan berjuang untuk mengatasi kekurangan dana "Jadi aku pikir aku akan mendonasikan sebagian”
Jun ha tanya apa dengan langsung 35% saham? Dokter Min menyangkal ia akan mencoba dulu dengan 5 %. Ia minta Ketua Min memikirkan hal itu. Jun Ha khawatir hal itu akan menimbulkan masalah manajemen bagi yayasan nantinya, ia tanya bagaimana Dokter Min menyumbangkan uangnya

“Aku memberikannya kepada non-profit jadi apa itu ada masalahnya dengan manajemen” Tanya Dokter Min
Ketua Min merasa Dokter Min mulai sedikit serakah, ia minta untuk membicarakan itu lain kali. Ia minta Jun Ha mulai mempelajari  bisnis mulai sekarang karena ia sudah mulai tua. Jun Ha bilang ia mengerti.

Jun Ha lalu membuat pernyataan mengejutkan dengan meminta ayahnya mempercayakan rumah sakit Bomin padanya. Wajah Dokter Min langsung berubah masam.

Ia lalu menemui Young Hoon, Dokter Min minta Young Hoon jangan terlalu keras pada keluarga Jung penjualannya masih belum final jadi ia tak mau mereka berubah pikiran. 
Young Hoon bilang tak masalah, bagi mereka ia sudah seperti musuh yang membunuh ayah mereka.
Dokter Min setuju ia bilang manusia hanya memikirkan dirinya sendiri, “Dengan apa yang ayah mereka lakukan pada ibumu, kematiannya karena serangan jantung adalah kejadian yang wajar”

Dokter Min tanya kedatangan Jun Ha ke rumah sakit tadi, Young Hoon membenarkan. Dokter Min menduga Jun Ha masih punya perasaan pada Yu Jin tapi ia pura-pura menunjukkan ketertarikannya pada rumah sakit, “Aku telah membujuknya tapi...”
“Selama aku disini akulah manajernya” ucap Young Hoon merasa terganggu dengan berita tersebut. 

Dokter Min minta Young Hoon bersabar selama ia punya kendali ia akan memastikan Jun Ha takkan menyentuh rumah sakit ini. 
Young Hoon tersenyum geli mendengar kata kendali, 
“Tunggulah kau akan akan mendapat berita yang baik nanti”Ucap Dokter Min yakin, sebelum pergi ia mengingatkan agar Young Hoon memberitahunya apapun yang dikatakan Jun Ha. Ia juga menyuruh Young Hoon datang ke rumah bersama Su Jin.

Dokter Min menelfon seseorang ia tanya apakah pernjualan saham itu berlangsung baik, penelfon mengiyakan tapi harganya.... Dokter Min menyuruhnya diam jangan pedulikan harganya belilah sebanyak yang ia bisa. Paling tidak mereka harus mendapatkan 10 % dan jangan tiinggalkan bukti, penelfon mengiyakan lagi.

Dokter Min merasa puas, ia menyebut Jae Bong (Dokter Jung) tak tahu tentang hidup. Pada akhirnya ia akan mengalahkannya. Dokter Min lalu tersenyum licik.

Yu Jin terbangun dari tidurnya saat telfonnya berdering. Yu Jin mengangkat telfon itu namun penelfon di seberang sana yang tak lain adalah Young Hoon tak berkata apapun sepertinya ia hanya ingin mendengar suara Yu Jin karena merindukannya.
Young Hoon pun lalu menyudahi telfon itu hingga membuat Yu Jin kebingungan siapa orang iseng yang menelfonnya itu. 

Hae Jung masuk dan tanya siapa tadi yang menelfon, “Berjanjilah padaku bahwa kita lebih penting dibandingkan apapun” pinta Yu Jin dengan cemas. 
“Kau tahu apa yang kurasakan” ucap Hae Jung sambil tersenyum.

Sementara itu Young Hoon terlihat menggalau dengan pikirannya, “Gunakanlah kesadaranmu Jung Yu Jin” ucapnya sambil meneguk kembali minumannya.

Ibu Pelatih Kim datang berkunjung dan membuatkannya makanan, pelatih Kim tanya apa kakaknya dan istrinya sehat. Ibu bilang mereka mengkhawatirkan keadaan pelatih Kim. 
Ibunya dengar pelatih Kim pergi kencan buta beberapa kali, ia bilang ia melihat perempuan itu dan ia sangat cantik, ia lalu tanya kenapa Pelatih Kim tak bicara apa dia sudah menemukan orang lain. 

Pelatih bilang tidak tak ada yang ingin dinikahinya. Ibunya terlihat kecewa, ia tanya pa anaknya masih memikirkan istrinya, ia bilang itu sudah lama sekali. Pelatih Kim bilang istrinya akan sedih jika ia melupakannya tapi jujur saja ia sempat melupakannya akhir-akhir ini.

Jae Yeon dan Yu Mi masih terlihat bersama di hadapan teman-teman mereka. Mereka berpura-pura akrab, temannya lalu tanya apa Yu Mi masih belum mempunyai bayi. 
Jae Yeon bilang temannya itu membuat Yu Mi tidak nyaman. Temannya mengelak, itu hal yang wajar ditanyakan pada pengantin baru. 
Jae Yeon bilang belum sambil melempar senyum pada Yu Mi begitu pula dengan Yu Mi.

Setelah berpamitan dengan teman-temannya Jae Yeon menduga temannya mulai curiga dengan mereka hingga menanyakan kehadiran bayi. Jae Yeon kesal memangnya kenapa dengan bayi, ia lalu menyuruh Yu Mi masuk ke mobil. Yu Mi menolak, ia beralasan Jae Yeon akan canggung jika bertemu keluarganya.

“Ngomong-ngomong tentang keluargamu, kedengar ibumu terus menelfon ibuku, tolong katakan padanya untuk berhenti” Suruh Jae Yeon. 
Ia lalu mencoba merayu Yu Mi dengan mengajaknya beristirahat di suatu tempat sejenak karena jika di rumah mereka takkan nyaman. Yu Mi tak meladeninya dan langsung pergi, Jae Yeon terlihat kesal mendapat penolakan.

Yu Mi mendatangi tempat kerja Jong Shik, Jong Shik bahkan kaget saat bertemu kembali dengan Yu Mi. Jong Shik bilang Yu Mi orang yang aneh 
"Apa yang membawa menantu dari orang yang kaya raya kemari?". 
Yu Mi bilang ia baru makan siang dengan teman-teman suaminya. Jong Shik minta Yu Mi jangan terlalu meninggikan diri itu membuatnya sedikit kesal. 

Yu Mi mulai  membuka pembicaraan tentang Tae Suhk, ia tanya apa yang ia lakukan sekarang.
“Membuat uang, dia pergi kemana dia bisa menulis dan juga membuat uang” ucap Jong Shik singkat. Yu Mi terlihat berpikir apa maksudnya, Jong Shik bilang Tae Suhk mengerjakan film atas tawaran seorang investor. Yu Mi terlihat lega mendengarnya. 
Jong Shik lalu tanya ke duduk permasalahan sebenarnya, apa alasan Yu Mi datang padanya.

Yu Mi coba meminta pekerjaan paruh waktu padanya, Jong Shik tanya untuk apa. Yu Mi beralasan ia merasa bosan menjadi menantu keluarga kaya dan tanya apa ada yang bisa ia kerjakan disini. Jong Shik melirik heran ke Yu Mi.

Pelatih Kim pulang ke apartemennya, saat ia hendak membuka kunci ia merasakan kehadiran seseorang yang menatap ke sekitar. 
Ternyata tak jauh darinya Yu San tengah bersembunyi. Pelatih Kim melihat ke bawah namun tak melihat siapapun, ia terlihat kecewa dan masuk ke rumahnya. Yu San menangis terlebih ia sudah bertekad untuk tak lagi menemui Pelatih Kim.

Ast. Yun masuk ke ruangan Shin Hee dan menyodorkan coklat, Shin Hee malah bilang ia tidak makan hal seperti itu. Ast. Yun menyuruhnya mencoba karena itu sangat lezat. Shin Hee tetap menolak kerena ia tak mau. 
Ast. Yun menjatuhkan coklat itu dari tangannya, 
“Kau membelikan itu untuk direktur tapi kau takkan makan apa yang kubelikan untukmu kan?”  ucapnya kesal.

Shin Hee membenarkan. Asisten Yun tanya apa Shin Hee belum menyerah terhadap kekotoran dan kekacauannya dalam menjalin hubungan?’
Shin Hee bilang Jun Ha tampan, Ast. Yun menyebut nama SHin Hee dengan kesal, “Lagipula aku belum menyaksikan satupun dari hal itu dan dia juga sudah menjelaskan tentang kakiku” balas Shin Hee sambil pergi keluar ruangan. 

Ast. Yun mengejar ia minta Shin Hee untuk membuktikan sendiri tentang kekotoran dan kekacauan JunHa.

Su Jin melihat keduanya ia pun menghampiri mereka. “Apa kau mencari Direktur? Direktur Min Jun Ha?” tanya Asisten Yun sambil melirik Shin Hee tujuannya tentu saja untuk membuat Shin Hee cemburu.
“Bagaimana kau tau?” tanya Su Jin heran yang memang bersaudara dengan Jun Ha. 

Bagai gayung bersambut Asisten Yun pun langsung percaya diri di depan Shin Hee “10 dari 10 wanita cantik yang datang pasti tamunya”
Su Jin tanya apa boleh ia bertemu Jun Ha meski belum membuat janji. Asisten Yun minta maaf Jun Ha tak ada di dalam karena mungkin ia sedang mencari wanita lain di luar, “Dia bos ku tapi kehidupan pribadinya sangat buruk” ucap Asisten Yu menjelek-jelekkan Jun Ha.

Jun Ha tiba-tiba muncul memanggil Su Jin, Su Jin menoleh dan memanggil Jun Ha oppa.
Asisten Yun terheran-heran, Jun Ha menjelaskan jika Su Jin adalah keluarga, ia tanya kapan Su Jin kembali. Ast. Yun seperti tak terima, ia minta Jun Ha berhenti berbohong karena ia tak pernah punya adik, “Kau anak satu-satunya, hanya kau saja” teriaknya kesal, sementara wajah Shin Hee berubah kembali ceria. 
“Dia sepupuku apa aku tak boleh punya sepupu?” jelas Jun Ha sambil membawa Su Jin masuk. Asisten Yun masih curiga jika Su Jin bukan sepupu Jun Ha.

Keduanya bicara di dalam, Jun Ha bilang ini pertamaa kalinya Su Jin datang sejak bersekolah di luar negeri, Su Jin bilang Jun Ha kelihatan semakin tampan. 
Jun Ha lalu tanya sampai kapan Su Jin disini. Su Jin bilang ia mungkin takkan kembali kesana karena ia ingin menikah. Jun Ha tertawa senang tak percaya jika Su Jin yang mereka banggakan akhirnya akan menikah.
Jun Ha tanya siapa pria beruntung itu, Su Jin tersenyum ia bilang seseorang yang sama membanggakannya seperti dirinya.

Orang yang dibicarakan tengah sibuk mengamati hasil ronsen pasien, Yu Jin tengah mendapat pasien dengan situasi yang serius, ia lalu mendapat hasil ronsen pasien tersebut. Ia curiga pasien mengalami pendarahan pada perut dan menyuruh menyiapkan operasi secepatnya. 

Young Hoon datang dan melarang hal itu, akan berbahaya jika operasi dilakukan disini dan menyuruh pasien dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar.
“Jika kita memindahkannya dia mungkin mati” ungkap Yu Jin tak setuju. 
Young Hoon minta Yu Jin berhenti keras kepala, namun Yu Jin tak peduli dan tetap meminta operasi dilakukan segera. Ia pun berlalu keluar meninggalkan Young Hoon.

Yu Jin melakukan operasi, tekanan darah pasien berada dalam situasi tak aman, Yu Jin mulai cemas karena pasien banyak mengeluarkan darah, asistennya tanya apa Yu Jin mendapatkannya (bagian yang harus ditindaklanjuti), Yu Jin minta irrigation. 
Ia lalu minta banyak darah ditambahkan sampai 10, namun masalah muncul saat layar monitor berubah menajdi garis lurus, 

Yu Jin langsung coba memompa jantung pasien dan minta diambilkan alat pacu jantung. Yu Jin mulai panik, ia coba menggunakan alat pacu jantungnya namun tak ada perubahan pada layar monitor.

Young Hoon tiba-tiba masuk dan mengusirnya pergi dari sana. Yu Jin pasrah, ia tak mampu berkata-kata dan menuruti ucapan Young Hoon. 
Young Hoon menggunakan alat pacu itu lalu ia sendiri melakukan pemompaan ke jantung pasien. Akhirnya pasien selamat denyut jantungnya kembali lagi. Yu Jin terdiam menyadari kesalahan fatal yang telah ia lakukan sebagai dokter.

Operasi selesai, Young Hoon keluar dan melihat Yu Jin berdiri bersandar, Yu Jin menatap Young Hoon dengan malu. ‘Bukankah kau bicara padaku tentang tanggung jawab? Menjadi keras kepala sementara kemampuanmu kurang apakah itu tanggung jawab?” tegas Young Hoon, Yu Jin menunduk merasa bersalah. 

Young Hoon menegaskan yang dibutuhkan pasien adalah Dokter yang kompeten itulah yang disebut dokter yang bertanggung jawab, apa aku salah?’ tantang Young Hoon.
“Kau pikir kau bisa menjadi dokter yang baik dengan hanya meniru ayahmu jika kau ingin menjadi dokter yang baik, Dokter Jung?...” 

Mendengar nama ayahnya disebut Yu Jin menatap Young Hoon, “Lupakan cara ayahmu, aku akan mengatur rumah sakit dengan caraku sekarang” usai menegaskan hal itu Young Hoon berlalu, Yu Jin terlihat kesal menatap Young Hoon.