Yu
Jin berjalan memegangi lehernya yang pegal dan masuk ke ruangannya. Kejadian hari ini sepertinya cukup membuatnya terganggu.
Young Hoon juga masih sibuk dengan pekerjaannya, ia sepertinya merasa bersalah telah bersikap kasar pada Yu Jin.
Young Hoon lantas teringat masa lalu saat dulu ia menyatakan jika ia tak pernah membenci Yu Jin dan menyatakan jika ia mencintainya. Young Hoon juga ingat saat ia meminta putus dengan Yu Jin. Ingatan tersebut cukup membuatnya terlihat gelisah dan ia pun melanjutkan pekerjaannya kembali.
Young Hoon juga masih sibuk dengan pekerjaannya, ia sepertinya merasa bersalah telah bersikap kasar pada Yu Jin.
Young Hoon lantas teringat masa lalu saat dulu ia menyatakan jika ia tak pernah membenci Yu Jin dan menyatakan jika ia mencintainya. Young Hoon juga ingat saat ia meminta putus dengan Yu Jin. Ingatan tersebut cukup membuatnya terlihat gelisah dan ia pun melanjutkan pekerjaannya kembali.
Pagi
ini di ruangan kerja Jun Ha, Ast. Yun tengah dibakar
api cemburu. Bagaimana tidak, di depan matanya Shin Hee
tampak begitu akrab dengan Jun Ha
Shin Hee menerangkan isi laporan di layar sambil duduk di samping kursi Jun Ha dan menyampirkan tangannya di bahu Jun Ha,seakan-akan kehadirannya disana tak dianggap oleh keduanya.
Jadilah Ast. Yun melampiaskan dengan menggigit kesal pulpennya.
Shin Hee menerangkan isi laporan di layar sambil duduk di samping kursi Jun Ha dan menyampirkan tangannya di bahu Jun Ha,seakan-akan kehadirannya disana tak dianggap oleh keduanya.
Jadilah Ast. Yun melampiaskan dengan menggigit kesal pulpennya.
Ast.
Yun akhirnya tanya apa Shin Hee tak pergi. Ia dengan kesal bilang jika ini
bukan ruangan Shin Hee dan meja itu juga bukan mejanya Shin Hee jadi kenapa ia
terus disini sepanjang waktu?
Ia menuduh Shin Hee telah melalaikan pekerjaannya, Jun Ha coba menjelaskan namun Ast. Yun langsung memotong ucapannya dan berniat melaporkan ini pada Bos.
Ia menuduh Shin Hee telah melalaikan pekerjaannya, Jun Ha coba menjelaskan namun Ast. Yun langsung memotong ucapannya dan berniat melaporkan ini pada Bos.
Jun Ha memanggilnya “Asisten
supervisor itu berada di atas pegawai, diatasnya adalah supervisor, lalu...”
ucap Jun Ha pura-pura lupa.
“Manajer”
jawab Ast. Yun “Lalu ketua dan direktur dan selesai” tambahnya menjelaskan.
“Lalu
apa aku?” tanya Jun Ha
“Direktur”
“Kalau
begitu disini akulah bos nya”
Mendengar hal itu Ast. Yun terlihat berpikir.
Mendengar hal itu Ast. Yun terlihat berpikir.
“Kau
melaporkan kelalaianku bekerja padaku?” tanya Jun Ha menyindirnya.
“Biarkan
aku yang pergi kali ini” ucap Jun Ha, ia pun berterima kasih pada Shin Hee atas
penjelasannya dan menyuruhnya memproses segera, Shin Hee mengiyakan, ia pun
keluar dan menyempatkan menatap sinis pada Ast. Yun.
Ast.
Yun terus memperhatikan Shin Hee, Jun Ha lalu memanggilnya, Ast. Yun gelagapan,
Jun Ha bersikap seperti bawahan Ast. Yun dan tanya apa ia diperbolehkan keluar untuk sebuah urusan penting.
Ast. Yun mengiyakan dengan sopan, Jun ha membungkuk berterima kasih sebelum pergi, Ast. Yun merasa canggung dan ingin membungkuk juga namun Jun ha langsung memukul dadanya untuk memberi pelajaran dan segera pergi.
Ast. Yun mengiyakan dengan sopan, Jun ha membungkuk berterima kasih sebelum pergi, Ast. Yun merasa canggung dan ingin membungkuk juga namun Jun ha langsung memukul dadanya untuk memberi pelajaran dan segera pergi.
Ast.
Yun mengikuti Jun Ha, Jun ha mengingatkannya untuk mengirim fax ke Itali.
Ast. Yun tanya kemana Jun Ha hendak pergi. Jun Ha hendak ke rumah sakit untuk melihat pengaturan tanggal Yu sun di operasi.
Ast. Yun tanya apa yang terjadi dengan Yu Sun, “Mereka bilang kecantikan dan nasib menderita sakit selalu sejalan” ucapnya.
Ast. Yun tanya kemana Jun Ha hendak pergi. Jun Ha hendak ke rumah sakit untuk melihat pengaturan tanggal Yu sun di operasi.
Ast. Yun tanya apa yang terjadi dengan Yu Sun, “Mereka bilang kecantikan dan nasib menderita sakit selalu sejalan” ucapnya.
Jun
Ha memilih langsung mausk ke lift. Ast. Yun ikutan dan berniat untuk
mengantarkan Jun Ha. Jun ha menahan liftnya dan bilang bukan Yu Sun kok.
Namun Ast. Yun tak percaya dan bilang ia ingin menghibur Yu Sun.
Jun ha tentu saja tau niat Asistennya yang suka pedekate itu, saat itu Shin Hee berjalan melewati mereka Jun Ha langsung memanggilnya.
Namun Ast. Yun tak percaya dan bilang ia ingin menghibur Yu Sun.
Jun ha tentu saja tau niat Asistennya yang suka pedekate itu, saat itu Shin Hee berjalan melewati mereka Jun Ha langsung memanggilnya.
Ast.
Yun mentowel-towel Jun ha dan mengatainya kekanak-kanakan, ia pikir Jun Ha pura-pura
mengerjainya.
Jun ha memberi selamat pada Shin Hee karena Yun Chul sudah menyerah. “Benarkah?” tanya Shin Hee.
Ast. Yun langsung menoleh melihatnya, dan langsung keluar berdiri di sebelah Shin Hee.
Ia lalu melepas Jun Ha dengan penuh kerelaan sebelum pergi dan kembali mengejar Shin Hee yang telah berlalu.
Jun ha memberi selamat pada Shin Hee karena Yun Chul sudah menyerah. “Benarkah?” tanya Shin Hee.
Ast. Yun langsung menoleh melihatnya, dan langsung keluar berdiri di sebelah Shin Hee.
Ia lalu melepas Jun Ha dengan penuh kerelaan sebelum pergi dan kembali mengejar Shin Hee yang telah berlalu.
Yu
San melakukan beberapa tahap pemeriksaan, dokter memberikan suntikan padanya
dan minta aia mengatakan jika ada bagian yang terasa sakit. Hasil tersebut lalu
ia diterangkan di ruangan lain pada Yu Jin dan Hae Jung.
Menurut Dokter Yu San tetap akan mengalami masalah baik di operasi ataupun tidak. Tanpa
operasi harapannya untuk hidup hanya 3 sampai 4 bulan
Namun
menurut Yu Jin operasi juga sulit karena ia perlu prosedur fontan (adalah sebuah prosedur pembedahan yang
dilakukan untuk memperbaiki cacat jantung di mana hanya satu ventrikel yang
fungsional)
Dokter membenarkan operasi ini memang memiliki
resiko yang tinggi, ia pun tak menganjurkan ini untuk dilakukan. Hae Jung dan
Yu Jin berpandangan dengan cemas.
Jun Ha telah tiba dan menanyakan letak ruang
kardiologi pada perawat.
Yu Jin menegaskan pada Hae Jung untuk tetap
melakukan operasi, Hae Jung tak yakin karena itu terlalu berbahaya, Yu Jin tak
mau menyerah begitu saja.
“Jika sesuatu terjadi itu akan merenggut waktu berharga yang seharusnya Yu San miliki” ucap Hae Jung yang tak mau adiknya meninggal di meja operasi.
Jun Ha kaget mendengar kata meninggal ia lalu tanya apa maksud Hae Jung tadi. Hae Jung dan Yu Jin menoleh kaget dan memberi salam ke Jun Ha.
“Jika sesuatu terjadi itu akan merenggut waktu berharga yang seharusnya Yu San miliki” ucap Hae Jung yang tak mau adiknya meninggal di meja operasi.
Jun Ha kaget mendengar kata meninggal ia lalu tanya apa maksud Hae Jung tadi. Hae Jung dan Yu Jin menoleh kaget dan memberi salam ke Jun Ha.
Dokter Min mengajak Young Hoon dan Su Jin makan
bersama. Young Hoon menolak untuk minum karena ia masih harus bekerja begitu
pula dengan Su Jin yang harus menyetir. Dokter Min tersenyum, “Duduk dengan
putriku dan calon menantuku aku harus minum sendiri” sindirnya.
Young Hoon teringat saat dulu Dokter Jung
mengajak ia, Yu Jin serta Hae Jung makan di tempat seperti ini.
Dokter Min mengingatkan keduanya untuk segera menikah agar ia punya teman minum. Su Jin mengejek ayahnya hanya perlu teman untuk minum bukan menantu.
Dokter Min tersenyum, ia lalu bilang hal yang harus dilakukan sekarang adalah memusnahkan rumah sakit Bomin dan membangun bangunan kelas atas disana, “Kita harus melakukan sesuatu yang menghasilkan banyak uang daripada menjaganya terus lebih baik pikirkan diri sendiri"
Dokter Min mengingatkan keduanya untuk segera menikah agar ia punya teman minum. Su Jin mengejek ayahnya hanya perlu teman untuk minum bukan menantu.
Dokter Min tersenyum, ia lalu bilang hal yang harus dilakukan sekarang adalah memusnahkan rumah sakit Bomin dan membangun bangunan kelas atas disana, “Kita harus melakukan sesuatu yang menghasilkan banyak uang daripada menjaganya terus lebih baik pikirkan diri sendiri"
Young Hoon menatap tak suka pada dokter Min.
“Dan percayalah padaku kau akan menjadi pemimpin rumah sakit yang baru” ungkapnya sambil tersenyum yakin. Su Jin menuangkan minuman lagi untuk ayahnya, Young Hoon terdiam memikirkan sesuatu.
“Dan percayalah padaku kau akan menjadi pemimpin rumah sakit yang baru” ungkapnya sambil tersenyum yakin. Su Jin menuangkan minuman lagi untuk ayahnya, Young Hoon terdiam memikirkan sesuatu.
Su
Jin mengikuti Young Hoon ke rumah sakit, Young Hoon tanya apa Su Jin tak sibuk,
“kenapa? Apa kau ingin aku sibuk karena aku terus menganggumu?’
Su Jin bilang ia berencana membawa ibu Young Hoon dari Amerika. “Rumah sakit tempat penyembuhannya bilang dia sudah semakin membaik”
Young Hoon bilang ia akan mengurus ibunya Su Jin dengan cepat mengatakan jika ia akan melakukannya karena ia ingin (mengurus ibunya)
Su Jin bilang ia berencana membawa ibu Young Hoon dari Amerika. “Rumah sakit tempat penyembuhannya bilang dia sudah semakin membaik”
Young Hoon bilang ia akan mengurus ibunya Su Jin dengan cepat mengatakan jika ia akan melakukannya karena ia ingin (mengurus ibunya)
Tiba-tiba
Hwa Mi berlari menghampiri Young Hoon menyampaikan kabar darurat, pasien 202
mengalami semi comatose (Pasien koma yang bangkit karena adanya rangsangan)
Young Hoon segera berlari kesana.
Dokter
disana bilang jantung pasien berhenti, Young Hoon langsung minta disiapkan alat
pacu jantung, ia memompa jantung pasien dan dokter yang satu melakukan CPR pada
pasien.
Young Hoon tanya dimana Yu Jin, Hwa Mi ingin coba menjelaskan kondisi Yu Sun namun Young Hoon memotong dengan marah-marah karena Yu Jin meninggalkan pasiennya, Young Hoon menyuruh Hwa Mi memanggil Yu Jin segera.
Young Hoon tanya dimana Yu Jin, Hwa Mi ingin coba menjelaskan kondisi Yu Sun namun Young Hoon memotong dengan marah-marah karena Yu Jin meninggalkan pasiennya, Young Hoon menyuruh Hwa Mi memanggil Yu Jin segera.
Jun
Ha mengantarkan Yu Sun dan Hae Jung hingga ke rumah, Yu Sun berterima kasih
pada Jun Ha.
Hae Jung menyuruhnya duluan masuk ke dalam.
Hae Jung lalu berterima kasih karena Jun Ha telah membuat mereka merasa nyaman. Jun Ha bilang Yu Sun pasti akan sembuh ia minta Hae Jung percaya dan menjadi kuat,
“Aku tak sehangat dan sebaik dirimu, tapi aku kuat, aku takkan jatuh meski kau bersandar padaku, ketika keadaan menjadi sulit kau bisa bersandar padaku” ucapnya
Hae Jung menyuruhnya duluan masuk ke dalam.
Hae Jung lalu berterima kasih karena Jun Ha telah membuat mereka merasa nyaman. Jun Ha bilang Yu Sun pasti akan sembuh ia minta Hae Jung percaya dan menjadi kuat,
“Aku tak sehangat dan sebaik dirimu, tapi aku kuat, aku takkan jatuh meski kau bersandar padaku, ketika keadaan menjadi sulit kau bisa bersandar padaku” ucapnya
Hae
Jung merasa terharu dan berterima kasih sekali lagi pada Jun Ha. Jun Ha
sepertinya juga merasa senang mendapat ucapan terima kasih itu.
Yu
Jin berlari masuk ke ruangan pasien tadi dan bertanya pada Young Hoon apa yang
terjadi apakah pasiennya baik-baik saja.
Young
Hoon mengejek pertanyaan Yu Jin, bisa-bisanya Yu Jin menanyakan pertanyaan
tentang pasiennya sendiri. Ia tanya siapa sebenarnya dokter pasien itu, Yu Jin
mengaku dirinya.
“Apa
kau pikir seorang dokter yang menanyakan orang lain tentang kondisi pasiennya
pantas menjadi dokter?” ucapnya sinis sambil berlalu dari sana.
Yu Jin terdiam ia lalu mengikuti Young Hoon ke ruangannya dan meminta maaf dan berjanji akan hati-hati dan takkan melakukan hal itu lagi.
Yu Jin terdiam ia lalu mengikuti Young Hoon ke ruangannya dan meminta maaf dan berjanji akan hati-hati dan takkan melakukan hal itu lagi.
“Jika
kau sungguh-sungguh hal ini tak terjadi lagi bukankah seharusnya kau
mengundurkan diri?” ucap Young Hoon
“Aku
tau aku membuat kesalahan aku juga tak hal ini tak bisa dimaafkan tapi adikku
sedang sakit, Yu Sun...”
“Pasienmu
bisa mati hari ini! jika menjadi kakak lebih penting bagimu maka terserah
padamu” ucapnya menyerang Yu Jin.
Yu
Jin terdiam kehabisan kata-kata, Young Hoon menambahkan disini Yu Jin tak bisa
berbuat sesukanya, “Aku mengerti” ucap Yu Jin segera pergi.
Tiba-tiba Su Jin masuk dan langsung menghambur memeluk akrab Young Hoon, hal itu membuat Yu Jin kaget. Su Jin ingin memberikan kunci Young Hoon karena ia harus segera pergi, Young Hoon memamerkan Su Jin pada Yu Jin dengan menyuruhnya menyapa Yu Jin.
Su Jin pun memperkenalkan dirinya, ia tanya apa Yu Jin tau ayahnya, ia bilang mereka pernah bertemu beberapa kali saat mereka kecil. Yu Jin tak tertarik ia lebih memilih permisi pergi dari sana.
Tiba-tiba Su Jin masuk dan langsung menghambur memeluk akrab Young Hoon, hal itu membuat Yu Jin kaget. Su Jin ingin memberikan kunci Young Hoon karena ia harus segera pergi, Young Hoon memamerkan Su Jin pada Yu Jin dengan menyuruhnya menyapa Yu Jin.
Su Jin pun memperkenalkan dirinya, ia tanya apa Yu Jin tau ayahnya, ia bilang mereka pernah bertemu beberapa kali saat mereka kecil. Yu Jin tak tertarik ia lebih memilih permisi pergi dari sana.
Di
rumah Hae Jung tanya apa yang tengah Yu Mi dan Yu Sun lakukan. Yu Mi bilang Yu
Sun sedang memilah barang-barangnya, menurutnya itu sangat aneh.
Hae Jung tersentak dan menatap Yu Sun. Yu Sun beralasan membuang sebagian barang-barangnya karena rumah mereka sangat kecil.
Yu Mi bilang dulu saat disuruh membuang Yu Sun tetap menimbunnya, ia tanya apa yang membuat Yu Sun berubah pikiran.
Hae Jung segera menghentikan Yu Sun dan mengeluarkan barang-barangnya lagi, ia bilang Yu Sun boleh menyimpan itu semua, Yu Sun menolak.
Hae Jung tersentak dan menatap Yu Sun. Yu Sun beralasan membuang sebagian barang-barangnya karena rumah mereka sangat kecil.
Yu Mi bilang dulu saat disuruh membuang Yu Sun tetap menimbunnya, ia tanya apa yang membuat Yu Sun berubah pikiran.
Hae Jung segera menghentikan Yu Sun dan mengeluarkan barang-barangnya lagi, ia bilang Yu Sun boleh menyimpan itu semua, Yu Sun menolak.
“Ada
apa denganmu? Kau bisa menyimpan tiap kotak ini hentikan ini! hentikan ini!”
ungkapnya histeris. Yu Sun dan Yu Mi terdiam, Hae Jung tak tahan lagi dan
segera keluar.
Yu
Jin melihat Hae Jung berada di luar rumah, ia tanya kenapa Hae Jung disana.
Hae
Jung merasa sepertinya Yu Sun tau bahwa penyakitnya sangat parah, Hae Jung
bingung harus bagaimana.
“Kalau
begitu kita harus menjadi kuat dan melanjutkan operasi, kita harus melakukan
sesuatu, tanpa operasi dia hanya bisa bertahan 3 sampai 4 bulan saja, itu
sungguh tak berarti” ungkap Yu Jin.
Hae
Jung merasa kasihan terhadap Yu Sun , Yu Jin memeluk untuk menenangkan Hae
Jung, keduanya lalu menangis memikirkan nasib adik mereka.
Tanpa mereka sadari Yu Mi ada disana bersembunyi dan mendengarkan semua itu.
Yu Mi kembali masuk ke dalam, ia sangat syok atas apa yang didengarkan tadi. Nyonya Jung keluar dan tanya darimana Yu Mi semalam ini. ia bingung melihat Yu Mi yang terdiam dan tanya ada apa.
Tanpa mereka sadari Yu Mi ada disana bersembunyi dan mendengarkan semua itu.
Yu Mi kembali masuk ke dalam, ia sangat syok atas apa yang didengarkan tadi. Nyonya Jung keluar dan tanya darimana Yu Mi semalam ini. ia bingung melihat Yu Mi yang terdiam dan tanya ada apa.
Yu
Mi menangis dan tanya apa yang harus mereka
lakukan, ia amat kasihan terhadap Yu Sun , Nyonya Jung hanya memandangnya bingung.
Malamnya
Yu Sun mendengar Yu Mi menelfon seseorang tentang pekerjaan dan berkata akan
mengirimkannya besok, hal itu kembali membuatnya bersedih dan merasa bersalah, namun ia hanya menahan tangisnya.
Hwa
Mi melihat Bong pal tengah merokok di taman, ia lalu memanggilnya. Bong pal
kaget dan langsung menyembunyikan rokoknya ia bilang bahwa tadi ia tak merokok dan
membungkuk meminta maaf.
Hwa Mi tertawa, Bong Pal mengangkat wajahnya dan kesal karena Hwa Mi barusan menakutinya. Hwa Mi heran Bong Pal begitu jauh merokok dan menyuruhnya pergi saja ke ruang istirahat.
Bong Pal bilang ada pasien disana. Hwa Mi bilang bukan pasien yang ditakutkan Bong Pal tapi Manager mereka. Bong Pal menyuruhnya berhenti mengucapkan kata itu karena hanya akan mengingatkannya jabatannya dulu, “Banyak pasien ada di ruang istirahat jadi dokter Jung tidak suka kita merokok disana” ucapnya
Hwa Mi tertawa, Bong Pal mengangkat wajahnya dan kesal karena Hwa Mi barusan menakutinya. Hwa Mi heran Bong Pal begitu jauh merokok dan menyuruhnya pergi saja ke ruang istirahat.
Bong Pal bilang ada pasien disana. Hwa Mi bilang bukan pasien yang ditakutkan Bong Pal tapi Manager mereka. Bong Pal menyuruhnya berhenti mengucapkan kata itu karena hanya akan mengingatkannya jabatannya dulu, “Banyak pasien ada di ruang istirahat jadi dokter Jung tidak suka kita merokok disana” ucapnya
Hwa
Mi bilang dulu ketika Dokter Junga da Bong Pal selalu melawan.
Hwa Mi menyurunya bergeser, Bong Pal menyuruhnya duduk di sebelah saja, Hwa Mi kembali menyuruhnya bergeser dengan keras.
Hwa Mi menyurunya bergeser, Bong Pal menyuruhnya duduk di sebelah saja, Hwa Mi kembali menyuruhnya bergeser dengan keras.
Hwa
Mi juga tak suka melihat Young Hoon disana tapi ia senang melihat rumah sakit
kembali sibuk. Bong Pal tak setuju ketika Dokter Jung ada rumahs akit jauh
lebih sibuk.
Ia
tahu namun rumah sakit bahkan kosong setelah ia meninggal, Bong pal memintanya
diam karena ia takkan memaafkan Young Hoon.
“Ketika
ia sekecil ini ia bermain dengan anak-anakku”
“Anak-anakku?”
tanya Hwa Mi bingung, “Apa kau punya anak yang kau sembunyikan?”
Bong
pal memegangi kepalanya seperti simpanse. Ia menyebutkan nama Hae Jung, Yu Jin,
Yu Mi dan Yu Sun sebagai 1-2-3-4-
anaknya.
Ia mengatai Young Hoon begitu berani kembali setelah membunuh Dokter Jung. Hwa Mi sedikit tak setuju. Bong pal tanya kenapa Hwa Mi keluar, “Dia mencarimu karena ada yang salah pada rekening”
Ia mengatai Young Hoon begitu berani kembali setelah membunuh Dokter Jung. Hwa Mi sedikit tak setuju. Bong pal tanya kenapa Hwa Mi keluar, “Dia mencarimu karena ada yang salah pada rekening”
“Siapa?” tanya Bong pal
“Manager”
Bong Pal langsung memutar wajah menatap Hwa Mi, Hwa Mi mengulanginya lagi. Bong pal terdiam lalu tersadar dan segera berlari pergi. Hwa Mi menggeleng mengatai nasib ia dan Bong pal begitu menyedihkan.
Bong Pal langsung memutar wajah menatap Hwa Mi, Hwa Mi mengulanginya lagi. Bong pal terdiam lalu tersadar dan segera berlari pergi. Hwa Mi menggeleng mengatai nasib ia dan Bong pal begitu menyedihkan.
Pelatih
Kim tampak berdiri di depan rumah sakit tempat ia mengantar Yu Sun kemarin namun ia tak juga beranjak
masuk, Hwa Mi lmelihatnya dan tanya apa ia mencari seseorang. Pelatih Kim
menanyakan Yu Sun.
Hwa Mi lalu memberitahu jika mereka telah pindah, pelatih Kim terlihat kecewa, Hwa Mi lalu tanya ada apa.
Pelatih Kim bilang tak ada apa-apa dan bergegas pergi dan ia berhenti dan menatap sekali lagi rumah tersebut seakan bertanya kemana perginya Yu Sun.
Hwa Mi lalu memberitahu jika mereka telah pindah, pelatih Kim terlihat kecewa, Hwa Mi lalu tanya ada apa.
Pelatih Kim bilang tak ada apa-apa dan bergegas pergi dan ia berhenti dan menatap sekali lagi rumah tersebut seakan bertanya kemana perginya Yu Sun.
Di
sebuah taman tengah dilakukan syuting film, tak jauh dari sana Tae Suhk tengah
memberi pengarahan untuk menghindari kecelakaan dan menyakinkan tanggal
pembukaan.
Lalu
berlanjut ke perjamuan, sepertinya merayakan keberhasilan syuting mereka. Tae
Suhk dan yang lainnya bersulang atas kerja keras mereka.
Saat
kembali ke ruangannya Tae Suhk kembali meminta asistennya untuk mengirim
informasi ke media setelah naskahnya selesai.
Ia tak sadar Jong Shik tengah menunggu dengan duduk santai di kursinya. Jong Shik lalu memanggilnya. Tae Suhk tertawa melihat kemunculan temannya itu.
Ia tak sadar Jong Shik tengah menunggu dengan duduk santai di kursinya. Jong Shik lalu memanggilnya. Tae Suhk tertawa melihat kemunculan temannya itu.
Jong
Shik mengagumi meja kerja Tae Suhk, tae Suhk tanya kapan ia tiba, Jong Shik
bermain-main sebentar di kursi tae Suhk.
Keduanya
lalu bicara sambil Tae Suhk memeriksa beberapa lembar kertas
“kau
mulai syuting film baru sebelum yang satu ini dibuka?”
Tae Suhk bilang itulah yang terjadi. Jong Shik tanya apa Tae Suhk yang menulis skrip? Tae Suhk bilang tidak ia yang akan memproduksinya.
Tae Suhk bilang itulah yang terjadi. Jong Shik tanya apa Tae Suhk yang menulis skrip? Tae Suhk bilang tidak ia yang akan memproduksinya.
Jong
Shik merasa itu aneh karena biasa Tae Suhk yang menulis namun ia yakin Tae Suhk
akan kaya raya para kritikus dan wartawan tengah heboh
Tae
Suhk bilang terlalu cepat mengatakan hal itu, Tae Suhk melihat-lihat lembaran
lagu yang diberi Jong Shik dan menunjuk karya mana yang ia suka. “Aku tak
peduli yang itu bukankah lagu yang terakhir lebih baik?”
Tae
Suhk bilang tidak itulah yang terbaik, “Siapapun ini dia punya rasa yang bagus
dalam mengarang” Tae Suhk mengagumi karya itu dan berkata untuk memolesnya.
Jong Shik tanya diantara 20 lagu yang ia sodorkan apa Tae Suhk memilih yang itu? Tae Suhk tersenyum dengan yakin, “Aku seharusnya tahu” ungkap Jong Shik Tae Suhk memandangnya heran. Jong Shik lalu bilang jika itu karya Yu Mi. Senyum Tae Suhk langsung menghilang.
Jong Shik tanya diantara 20 lagu yang ia sodorkan apa Tae Suhk memilih yang itu? Tae Suhk tersenyum dengan yakin, “Aku seharusnya tahu” ungkap Jong Shik Tae Suhk memandangnya heran. Jong Shik lalu bilang jika itu karya Yu Mi. Senyum Tae Suhk langsung menghilang.
Pelatih
Kim selesai mengajar, saat akan memasukkan bukunya ke tas ia mengambil susu
kotak yang ada di dalam yang tentu saja mengingatkannya kembali akan Yu Sun.
Yu Sun ternyata muncul menunggunya di depan pintu, ia juga melihat Pelatih Kim memandangi susu itu dengan cemas.
Pelatih Kim akhirnya menyadari kehadiran Yu Sun. Namun pelatih Kim sepertinya masih menghindar, ia berjalan duluan dan Yu Sun mengikutinya. Yu Sun bilang ia kebetulan ada urusan di sekolah makanya ia menemuinya.
Yu Sun ternyata muncul menunggunya di depan pintu, ia juga melihat Pelatih Kim memandangi susu itu dengan cemas.
Pelatih Kim akhirnya menyadari kehadiran Yu Sun. Namun pelatih Kim sepertinya masih menghindar, ia berjalan duluan dan Yu Sun mengikutinya. Yu Sun bilang ia kebetulan ada urusan di sekolah makanya ia menemuinya.
“Apa
yang aku katakan tak cukup jelas? Aku bilang jangan bertemu lagi hentikan
sekarang juga” ucap Pelatih Kim
“Itulah
kenapa aku terus berusaha, tapi aku harus datang" Yu Sun tanya apa
Pelatih Kim tak penah sekalipun memikirkannya? Pelatih Kim bilang tidak. Yu Sun
tau pelatih Kim berbohong.
“Aku
tak menginginkan apapun tak bisakah aku melihat wajahmu walau sebentar? Kurasa
kau kenanak-kanakan” ucap Yu Sun
Pelatih Kim mengubah topik ia tanya bukankah Yu Sun sakit, mengapa orang sakit bisa keluar sebebas ini. Yu Sun bilang ia lebih baik sekarang.
Pelatih Kim turut senang namun ia minta Yu Sun bermain dengan teman seusianya dan hendak pergi. Yu Sun tanya apa pelatih Kim takut, ia meyakinkan jika dirinya tak takut apapun.
Pelatih Kim tetap berlalu pergi. Saat akan menyeberang Pelatih Kim terdiam di tempatnya, semua orang sibuk berlalu untuk menyebrang namun ia tetap terpaku pada pikirannya sendiri.
Pelatih Kim mengubah topik ia tanya bukankah Yu Sun sakit, mengapa orang sakit bisa keluar sebebas ini. Yu Sun bilang ia lebih baik sekarang.
Pelatih Kim turut senang namun ia minta Yu Sun bermain dengan teman seusianya dan hendak pergi. Yu Sun tanya apa pelatih Kim takut, ia meyakinkan jika dirinya tak takut apapun.
Pelatih Kim tetap berlalu pergi. Saat akan menyeberang Pelatih Kim terdiam di tempatnya, semua orang sibuk berlalu untuk menyebrang namun ia tetap terpaku pada pikirannya sendiri.
Yu
Mi tengah bekerja di ruangan Jong Shik , Yu Mi memperbaiki lagunya dan berharap
orang itu akan menyukainya. Jong Shik hanya termenung, Yu Mi lalu memanggilnya
dan bilang Jong Shik kelihatan aneh hari ini.
Jong Shik gelagapan bilang tak ada apa-apa. Yu Mi memandangnya tak percaya. Jong Shik mencoba bicara jujur mengenai siapa yang akan memakai lagu Yu Mi itu namun Tae Suhk langsung masuk dan mengagetkan Yu Mi. Tae Suhk mencoba bersikap biasa dan menyapanya. Jong Shik mengamati keduanya dan memilih pergi.
Jong Shik gelagapan bilang tak ada apa-apa. Yu Mi memandangnya tak percaya. Jong Shik mencoba bicara jujur mengenai siapa yang akan memakai lagu Yu Mi itu namun Tae Suhk langsung masuk dan mengagetkan Yu Mi. Tae Suhk mencoba bersikap biasa dan menyapanya. Jong Shik mengamati keduanya dan memilih pergi.