SINOPSIS

Sunday, 23 November 2014

Four Sister Eps 12 Part 2

                  > Eps sebelumnya Four Sister Eps12 Part1

Young Hoon menemani ibunya di rumah sakit, ia memberi pijatan pada ibunya. Dokter datang dan mengajak dan mengajak Young Hoon bicara berdua. 
Yu Jin datang ke rumah sakit tersebut mencari Young Hoon tentu saja Yu Jin sangat terkejut melihat Soon Young sudah pulih dari komanya dan tampak lebih sehat. Young Hoon kembali dan menyadari keberadaan Yu Jin.

Yu Jin ternyata datang hendak membicarakan rumah sakit, meski ia telah kehilangan ayahnya namun ia tak bisa kehilangan rumah sakit mereka, karena rumah sakit adalah ayah baginya. 
Yu Jin berterima kasih atas Yu Sun dan rumah sakit, pasti akan sulit jika Young Hoon tak membantu, tapi Yu Jin masih tak yakin alasan Young Hoon membantu mereka dan alasan itu penting baginya.

“Sangat menyakitkan mengetahui pada suatu waktu kau adalah orang yang pernah aku cintai dan juga orang yang kubenci sampai mati. Ada waktu ketika cintaku untukmu menjadi penopangku tapi sebelum aku tahu itu aku sadar rasa benciku untukmu juga membuatku bertahan, cinta adalah hal yang tak masuk akal, sangking tak masuk akalnya hingga selalu berubah setiap malam, tapi aku tak dapat kembali, aku sangat ingin mendengar kau merasakan hal yang sama” 
ucap Yu Jin mencoba menegaskan langkah yang harus mereka ambil ke depannya.

Young Hoon tanya tak bisakah ia percaya padanya, tak bisakah Yu Jin tetap percaya padanya. Yu Jin menggeleng lemah, ia tak bisa mempercayai apapun.
Yu Jin lalu tanya bisakah mereka saling melupakan? “Bisakah aku melupakan ayahku saat melihatmu dan bisakah kau melupakan ibumu dengan kondisinya sekarang saat melihatku?” Young Hoon terdiam, keduanya saling bertatapan satu sama lain, adalah hal yang berat tentunya bagi keduanya untuk menjalani hubungan dengan kondisi seperti itu.

Yu Jin melangkah keluar dengan mata berkaca-kaca, menyadari dirinya dan Young Hoon takkan mungkin bisa bersatu. Sementara Young Hoon juga merenungkan hal tersebut bersama ibunya, Young Hoon lalu memperhatikan ibunya yang tengah tertidur.

Esoknya, Dokter Min bersama Young Hoon melangkah bersama menuju rapat Pemegang Saham. Di dalam ruangan telah tampak, Jun Ha, Ayahnya, Yu Jin dan anggota pemegang saham lain tengah sibuk berdiskusi. 
Dokter Min masuk ke ruangan, Hae Jung dan Yu Jin berdiri memberinya salam, Yu Jin dan Young Hoon pun sempat bertatapan. Jun Ha berdiri, Dokter Min menyapa Ketua Min dan duduk di tempatnya. Jun Ha melempar senyum tipis pada Young Hoon.

Yu Mi kaget saat melihat Jae Yeon keluar dari tempat kerjanya, “Kelihatannya kau akan sangat sibuk?” ucapnya santai “Tak mudah untuk menjaga pacarmu dan keluargamu”

Yu Mi tanya apa maksud kata-kata itu, Jae Yeon mendekat dan memegang bahu Yu Mi, Jae Yeon mengingatkannya untuk menjaga kelakuannya, Jae Yeon mengelus wajah Yu Mi, Yu Mi terlihat tak nyaman dengan itu, Jae yeon lalu menyorong tubuh Yu Mi dan pergi keluar.

Yu Mi segera masuk ke dalam dengan panik, ia bertanya pada Tae Suhk apa yang sedang terjadi. Tae Suhk tanya apa maksudnya, Jong Shik menyuruhnya berhenti berbohong karena sepertinya Yu Mi sudah tahu. Yu Mi ganti tanya ke Jong Shik apa yang terjadi.
“Dia menarik semua dananya, dia hanya sekedar mengetuk dan pergi” jelas Jong Shik.

Jun Ha memulai persentasinya dengan memberi penjelasan jika Rumah sakit Bomin bisa kembali normal setelah 3 bulan pembukaan pada angka ini rumah sakti ddiperkirakan dapat kembali pada akhir tahun pulih, kesempatan untuk bertahannya cukup besar.
Menurut Jun Ha ide untuk menjual rumah sakit ini adalah ide yang kurang dipikirkan Jun Ha ingin menjelaskan pendapatnya lebih lanjut namun ia mendapat sanggahan dari Dokter Min.

“Aku ingin rumah sakit itu tetap dijual, maaf aku mengganggumu tapi omongan ini hanya omong kosong akan lebih masuk akal jika menjual Bomin sesuai rencana” ucap Dokter Min.

Jun Ha sudah siap dengan hal itu, “Kami menyadari anda memiliki klaim yang besar, akan tetapi yayasan ini adalah kreditur utama Bomin”

Dokter Min terlihat santai, “kau pasti salah tentang sesuatu, bukankah pemegang saham mayoritaslah kepala dari yayasan ini, aku berbicara sebagai pemegang saham mayoritas sebagai kepala dari yayasan” 

Jun Ha dan yang lain tercengang atas ucapan Dokter Min yang berani menggeser posisi kakaknya sendiri. Young Hoon juga tak menyangka hal ini terjadi. Ketua Min marah ia tanya apa maksud Dokter Min. Dokter Min dengan santai meminta maaf dan berkata itulah yang terjadi. “Mulai sekarang aku adalah kepala dari Jaeil grup bukan kau”

(Jadi sepertinya Dokter Min ini sengaja memberi Young Hoon clue untuk menyuruh Jun ha membeli klaim dengan mengurangi sahamnya padahal saham itulah yang sebenarnya Dokter Min incar, sehingga ia juga merayu kakaknya menyumbangkan sahamnya dengan tujuan amal. Ia membeli sebanyak-banyaknya klaim karena yakin Jun Ha pasti akan membeli kembali klaim tersebut. Dengan demikian saham Jun Ha berkurang dan miliknya lah menjadi yang terbesar.)

Jun Ha terdiam, ia tersadar telah ditipu. Ketua Min Murka, ia hendak menghardik adiknya itu namun tiba-tiba ia merasakan sakit dan terduduk lagi. 
Dokter Min dengan segera memutuskan jika rumah sakit Bomin akan dijual sesuai rencana dan rapat ini ditunda. Jun Ha berlari menolong ayahnya, Dokter Min minta segala hal dibicarakan nanti saja setelah penjualan. 
Young Hoon sendiri juga mendesah tak percaya Dokter Min telah menipunya. Ketua Min tak terima perlakuan adiknya yang sungguh berani ini, ia merasa lemas dan tak sadarkan diri.

Dokter Min melangkah pergi, ia lalu berhenti di dekat Young Hoon yang tetap duduk di kursinya dan tersenyum tipis. Yu Jin dan Hae Jung menahannya, ia tanya apa maksudnya ini, Dokter Min tak menjawab dan segera pergi. 
Hae Jung dan Yu Jin kini menoleh pada Young Hoon yang telah memberikan rencana palsu pada mereka. Young Hoon hanya terdiam, ia yakin tak ada yang akan percaya padanya sekarang ini.

Yu Jin dan Hae Jung mengikuti Jun Ha namun Jun Ha menolak biacar karena tengah panik membawa ayahnya yang tak sadarkan diri.
Young Hoon keluar, Yu Jin dan Hae Jung menoleh padanya, Young Hoon terlihat merasa bersalah ia pun berjalan begitu saja melewati keduanya.

Young Hoon kini berada di ruangan Dokter Min, Dokter Min mengungkapkan kekecewaannya atas pengkhiatan Young Hoon yang telah ia anggap sebagai putranya. “Aku pikir kau ingin membalas dendam dan aku ingin menolongmu”
“Jika aku tak ingin membalas dendam apa kau akan menghentikan ini?” tanya Young Hoon.
“Aku sudah terlalu jauh untuk menghentikan ini baik kau suka atau tidak”

Young Hoon tanya mengapa Dokter Min begitu terobsesi dengan Bomin, Dokter Min tak suka melihat tempat itu karena melihat jiwa/ semangat Dokter Jung seakan masih berkeliaran disana, Dokter Min tertawa menurutnya semu aorang membuat kesalahan namun dengan keterlibatan Su Jin ia tak mau mengusir Young Hoon begitu saja, ia minta Young Hoon mempertimbangkan keputusannya (untuk kembali bekerjasama dengannya)

Dokter Min menemui Su Jin, ia minta Su Jin untuk melupakan Young Hoon sebelum ia terluka. Su Jin tanya bagaimana jika melupakannya justru membuatnya lebih menderita? Su Jin tak mau mendengar ucapan ayahnya, ia berkata ingin menikah dengan Young Hoon dengan begitu bukankah Dokter Min dapat mempercayainya.

“Bagaimana jika ia tak dapat melupakan Yu Jin? Ini semua tidak berguna” tanya Dokter Min
“Jika sebuah hubungan bisa berubah maka hatinya juga” Su Jin bertekad untuk membuat itu terjadi, ia pun pergi meninggalkan Dokter Min yang tampak memikirkan kata-katanya.

Young Hoon terlihat tengah termenung, ia cukup kaget saat melihat Su Jin datang ke rumahnya.

Su Jin mengerti jika Yu Jin adalah orang yang pernah Young Hoon sukai dan hatinya bisa bimbang karena Yu Jin. 
Young Hoon ingin menyela omongan ini, Su Jin langsung melanjutkan jika tak ada yang berubah pada hubungan mereka, menurutnya tak ada masalah ia bisa mengerti hal itu.

Young Hoon dengan tegas berkata jika ia tak mencintai Su Jin, Su Jin tertegun namun ia tak peduli ia tak mau putus dengan Young Hoon.
“Su Jin aku masih mencintai.....”
“Jangan bicara, jangan bicara meski kau tak bilang aku sudah tau jadi tolong jangan katakan” Su Jin lalu mengajak Young Hoon menikah. 
Young Hoon merasa lelah karena Su Jin tak paham ucapannya, “Jika sulit sekarang kita bisa bertunangan dulu, aku sadar ada seseorang dihatimu aku juga atau kau mungkin tak bisa bersamanya tapi aku masih mencintaimu”
Young Hoon bilang apa yang Su Jin rasakan bukan cinta, Su Jin bilang iya, baginya obsesi mengerikan ini juga cinta

Su Jin tanya apa Young Hoon sungguh ingin menyelamatkan rumah sakit Bomin, ia menawarkan bantuan, “Jika bukan karena cinta maka sebuah perjanjian juga tak apa, kau bisa memberi apa yang aku inginkan dan aku bisa memberi apa yang kau inginkan”
Su Jin minta young Hoon jangan berpikir terlalu lama, jangan membuat ia terpaksa melakukan sesuatu nantinya.

Bong pal berlari panik masuk ke rumah sakit, ia melihat Hwa Mi dan tanya apa yang terjadi, Hwa Mi kesal Bong pal baru satang sekarang, Bong Pal bilang tak ada yang memberitahunya.
Hwa Mi bilang sekarang semuanya sudah berakhir, Bong pal bilang ia sudah bekerja keras sekarang apa yang akan terjadi padanya. Hwa Mi juga bingung tak tahu bagaimana nasib mereka.

Hae Jung melihat Yu Jin duduk gelisah di depan, ia tanya apa Yu Jin baik-baik saja. Yu Jin lemah karena merasa akan kehilangan rumah sakit yang selama ini mereka pertahankan, ia bingung akan berkata apa pada ayahnya dan tak tahu mesti melakukan apa, 

“Aku tak khawatir apapun, tidak Rumah sakit dan juga Jun Ha” ia hanya ingin dengar alasan Young Hoon bahwa ini hanya sebuah kesalahan. Yu Jin tak tahu harus melakukan apa sekarang.

Young Hoon pergi mengunjungi makam Dokter Jung, ia menuangkan minuman anggur beras kesukaan Dokter Jung.
Ia ingat Dokter Jung sangat suka minum itu dengannya dan ia juga menyukainya, minum dengannya dan pulang ke rumah dengan mabuk, Young Hoon tampak merindukan hal itu.

“Kenapa tak kau bawa aku,dengan begitu kau takkan mati dengan begitu tak adil dan Yu Jin takkan begitu sakit hati, bahkan setelah membuatmu meninggal seperti itu aku masih tak bisa menyerah, aku tak bisa menyerah tentang Yu Jin mungkin karena inilah aku dihukum, aku akan melindunginya, aku akan melindungi rumah sakitmu apapun yang terjadi” 
Young Hoon pun kembali menuangkan arak dan menyiramkannya di atas kuburan Dokter Jung.

Yu Jin memandangi rumah Young Hoon dengan berlinang air mata dan rasa kecewa, ia sepertinya hendak meminta penjelasan dari Young Hoon, namun ia memutuskan untuk pergi.

Tak lama Young Hoon kembali namun keduanya tak sempat bertemu, Young Hoon tak langsung turun dari mobil, ia juga merasa frustasi akan masalah ini.

Esoknya, Young Hoon memutuskan mendatangi Dokter Min dan memberi hormat padanya, Dokter Min tersenyum senang dan mengucapkan selamat datang padanya.

Jun Ha bertemu dengan Su Jin yang minta maaf atas prilaku ayahnya. Jun Ha minta Su Jin tak usah khawatir meski ia merasa pamannya mengkhianatinya namun itu tidak ada hubungannya dengan Su Jin. 
Su Jin tanya apa yang akan dilakukan Jun Ha sekarang? Ia masih belum memikirkannya karena masih terkejut meski ia puny arencana ia mungkin akan merahasiakannya dari sekarang.

Su Jin berkata ia tak tertarik pada bisnis, Jun Ha tanya apa ini yang ingin disampaikan Su Jin. Su Jin bilang tidak, ia cukup takut ucapannya ini akan menganggu Jun H atapi hidupnya adalah hidupnya, Su Jin pun memutuskan mengatakannya tapi belum sempat ia berkata scene sudah beralih pada Yu Jin yang menunggu Jun Ha di kantornya.

Ast. Yun memberikan teh dan berkata Jun Ha akan segera datang. Ast. Yun bilang Yu Jin pasti sangat mengkhawatirkan rumah sakit, “Direktur Min dan aku akan mengurusnya jadi jangan khawatir dan minum teh mu” ucap Ast. Yun.

Tak lama Jun Ha kembali, Ast. Yu memberitahu mereka tengah membicarakan rumah sakit Bomin, Jun Ha lalu menyuruh Ast. Yun menunggu di luar.

Yu Jin merasa malu bertemu Jun Ha maka ia tak menelfonnya, “Aku tau apa yang kukatakan ini tak berguna tapi jika ada cara aku bisa membantumu.....”

Jun Ha meminta maaf, ia minta masalah itu dibahas lain kali saja, Yu Jin dapat mengerti. Jun Ha tanya apa Yu Jin sudah bertemu Young Hoon sejak saat itu. Yu Jin bilang belum. 
Jun Ha tanya apa Yu Jin sudah mendengar sesuatu, Yu Jin bilang belum Jun Ha lalu memberitahu jika Young Hoon akan bertunangan dengan Su Jin sabtu depan.

Su Jin datang ke kantornya Young Hoon dengan ceria, Young Hoon kali ini mencoba tersenyum manis pada Su Jin.

Jun Ha menemani ayahnya ia juga terlihat merasa bersalah. Jun Ha lalu menghubungi seseorang dan mengajak orang tersebut bertemu. 

Young Hoon tampak menemui Jun Ha, Jun Ha bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Young Hoon, keduanya bertatapan tajam dan Young Hoon tersenyum seakan mengejek Jun Ha.

Komentar :
Apa kira-kira yang akan dilakukan Jun Ha pada Young Hoon? apa Jun Ha akan menganggap Young Hoon sebagai pengkhianat? Untuk Young Hoon saya yakin ia masih berada di pihak Yu Jin, mengingat ucapannya di depan makam Dokter Jung yang tak bisa melepaskan Yu Jin maka ia pasti akan membantu Yu Jin sebisanya. Namun apakah hal itu harus dengan cara menikah dengan Su Jin? atau Young Hoon hanya menggunakan Su Jin sebagai cara untuk mendekatkan ia dengan Dokter Min guna mencari cara lain melindungi Bomin? Maaf jadi pertanyaan bukannya komentar :D

Selebihnya saya mohon maaf jika tak bisa mengartikan dengan baik soal saham dan klaim itu, saya juga gak begitu mengerti tentang perusahaan tu gimana *garuk kepala 
terlebih mesti diartiin dari bahasa Inggris, mohon pengertiannya, "Terima Kasih"  ^__^

                                                                           


Saturday, 22 November 2014

Four Sister eps 12 part 1


Young Hoon akhirnya memutuskan memberitahu Jun Ha akan rencana Dokter Min. 
“Kau bilang pamanku membeli klaim atas Bomin untuk mengambil alih?” tanya Jun Ha, Young Hoon mengiyakan. Jun Ha tanya kenapa Young Hoon memberitahunya informasi ini. 

Jun Ha dengan jujur bilang jika ia tak bisa percaya pada Young Hoon karena pamannya tidak mungkin berbuat sejauh itu. Young Hoon merasa mereka punya pendapat yang berbeda  ia hanya  mengingatkan bahwa hanya Jun Ha lah yang bisa melindungi rumah sakit Bomin, terserah ia mau percaya atau tidak, tapi jika ia ingin menolong Yu Jin maka ia harus percaya padanya.

“Apa itu artinya kau juga ingin menolong Yu Jin?” selidik Jun Ha
Jun Ha bersedia memikirkannya karena ia amat ingin mempercayai Young Hoon meski ini akan beresiko.

Young Hoon pun pergi meninggalkan Jun Ha yang tampak masih memikirkan hal itu.

Yu Jin akhirnya mengajak Tuan Kim bertemu, Yu Jin mengatakan jika Tuan Kim tentu tau kenapa Hae Jung bersedia menemui Tuan Kim, itu bukan karena Hae Jung punya perasaan yang tulus padanya.
“Bahkan jika itu karena  uang tidakkah kau pikir itu adalah pilihannya?” tanya Tuan Kim. Ia tak menganggap jika uang itu buruk, jika itu bisa membeli sebuah hubungan dengan Hae Jung maka tak apa-apa baginya. 

"Meskipun pernikahan bukan hanya sekedar takdir tapi harus sehati, Aku tak berpikir jika hati bisa dibeli, jadi biarkan kakakmu memutuskan” ucap Tuan kim membuat Yu Jin geram.

Yu Jin ingin meyanggah, Tuan Kim mengatakan Hae Jung tak selemah yang Yu Jin kira jadi biarkan ia menyelesaikan masalahnya sendiri.

Yu Mi dan Yu Jin tengah berbenah membereskan kamar Yu Sun, Hae Jung masuk dan Yu Jin bertanya apa Hae Jung sudah membereskan pembayarannya. Yu Mi tanya pada Hae Jung dimana Yu Sun, ia yakin Pelatih Kim pasti ada disini.

Hae Jung bilang  mereka akan menunggu di luar. Yu Mi bingung ada apa dalam pikiran Yu Sun, Hae Jung rasa Yu Sun sungguh-sungguh kali ini dan minta mereka menolong Yu Sun. 

Yu Mi tak setuju memang Yu Sun tau apa, Hae Jung bilang itulah yang disebut ketulusan "Jika kau tahu terlalu banyak dan berpikir terlalu banyak maka kau akan kehilangan fokus dari kesungguhan" ucap Hae Jung
Yu Jin tanya apa itu juga berlaku pada Hae Jung, Hae Jung terdiam, “Kau berpikir terlalu banyak jadi kau tak tahu apa itu kesungguhan” sindir Yu Jin.

Yu Mi tanya apa maksud Yu Jin, Yu Jin memberitahu jika ia telah bertemu Tuan Kim. Hae Jung kaget, Yu Mi tanya siapa itu Tuan Kim. 
Yu Jin ingin melanjutkan namun Hae Jung memberi isyarat agar Yu Jin diam, Yu Jin hanya bisa mendesah kesal.

Pelatih Kim membawa Yu Sun jalan-jalan dengan kursi roda. Yu Sun tanya apa pelatih Kim akan mengunjunginya juga di rumah. Pelatih Kim menolak datang jika Yu Sun masih sakit, dengan begitu Yu Sun akan berusaha untuk sehat.

Yu Sun tak setuju, ia berusaha mencari tahu lagi apa Pelatih Kim akan datang. “Aku akan datang jika keluargamu merasa nyaman, mereka sudah khawatir padamu jadi apalagi yang ingin kau katakan pada mereka? Aku hanya akan memperburuk keadaan”

Yu Sun tak mau itu terjadi, ia minta Pelatih Kim jangan pernah merasa kecewa. Pelatih Kim bilang tidak akan. Yu Sun ingin mereka bisa terus bersama, ia tanya apa Pelatih Kim tak bisa menikahinya. 
Pelatih Kim berhenti mendorong, Yu Sun tanya apa ia terdengar bodoh? Pelatih Kim berjongkok di depan Yu Sun, Yu Sun minta pelatih Kim menjawabnya.
Pelatih Kim berkata hal itu takkan adil untuk Yu Sun, ia tak mau Yu Sun nanti diremehkan orang.

Yu Sun pun akan kembali pulang, Pelatih Kim membantu Yu Sun masuk ke mobil, Yu Sun tak melepaskan tangan pelatih Kim hingga Yu Jin harus mengingatkan tingkah Yu Sun tersebut. 
Pelatih Kim menyuruhnya berhati-hati, Yu Sun meminta Pelatih Kim untuk menelfonnya. Pelatih Kim berkata akan menelfonnya setiap hari.  Yu Jin dan Hae Jung lalu masuk membawa Yu Sun  dan meninggalkan Pelatih Kim sendirian.

Di dalam mobil Yu Sun berharap kakak-kakaknya dapat mengerti apa yang ia rasakan, “Ia bukan orang yang tepat untukku jadi aku berusaha melupakannya tapi itu tak berhasil, jika melupakan begitu menyakitkan begitu pula dengan mencintainya, aku akan mencintainya” ungkap Yu Sun. 
Hae Jung memberi semangat dengan menggenggam tangan Yu Sun. Yu Mi dan Yu Jin tampaknya tak begitu setuju dengan Yu Sun.

Ast. Yu tak melirik ke ruangan Shin Hee, saat memastikan Shin Hee ada Ast. Yun langsung merapikan rambutnya dan masuk kedalam ruangan. Ia tanya bagaimana dengan acara promosi Shin Hee apakah berlangsung baik. 

Shin Hee mengiyakan dengan singkat tanpa melihatnya. Ast. Yun menduga Shin Hee pasti sibuk dengan membuat brosur ia tanya haruskah mereka mendiskusikannya sambil minum kopi?

“Apa kau tak sibuk?” tanya Shin Hee ketus, Ast. Yun tertawa keras, ia bilang ia selalu sibuk tapi ia selalu punya waktu untuk percakapan mendalam tentang apa yang ia suka. Ast. Yun dengan tulus berkata Shin Hee bisa mengatakan apa saja masalahnya pada dirinya. Shin Hee masih terus bekerja dan tak memperdulikannya. 

Telfon Ast. Yun berbunyi, Jun Ha sepertinya bilang ia mendapatkan masalah, ia pun mengiyakan untuk datang segera. Ast. Yun bilang Jun ha tak bisa apa-apa tanpanya, ia seperti bayi saja, ia pun tertawa bangga pada dirinya.

Ast. Yun masuk menemui Jun Ha masih dengan bangganya, namun melihat Jun Ha hanya terdiam ia pun ikut terdiam dan menanyakan tugas apa yang harus ia kerjakan. Jun Ha memintanya untuk menyelidiki Asisten kepala dari rumah sakit Jaeil. Terutama tentang pinjaman rumah sakit Bomin.

Ast. Yun bilang bukankah Asisten Kepala itu adalah paman Jun Ha sendiri, ia terlihat bingung dan mendekat. Ast. Yun tanya dengan suara pelan apa ini ada rahasia perseteruan keluarga untuk penerus berikutnya? Ast. Yun memuji pikiran Jun Ha ia bersedia melakukan apapun untuk membuat Jun Ha menjadi Ketua. Jun Ha akan menjadi kaya dan terkenal. 

Jun Ha hanya mengiyakan saja dan menyuruhnya Ast. Yun melakukan tugasnya. 
Ast. Yun setuju tapi ia juga minta tolong untuk bisa dekat dengan Shin Hee, ia minta Jun Ha berjanji. Jun Ha yang memang tengah serius menatap tajam Ast. Yun hingga Ast. Terdiam dan tak berani bermain-main lagi, ia pun mohon diri untuk bekerja.

Hae Jung kembali bertemu dengan Tuan Kim, Hae Jung minta maaf atas Yu Jin meski begitu Yu Jin adalah orang yang hangat. “Aku yakin ia melakukannya karena khawatir padaku” Hae Jung tanya apa Tuan Kim kecewa, Tuan Kim tak menjawab sehingga Hae Jung pun menyimpulkan demikian karena dari tadi ia hanya diam saja.

Tuan Kim pun tanya jika ia kecewa apa Hae Jung akan menghiburnya. Apa ia akan melakukan apapun yang diminta? Hae Jung tersenyum mengiyakan.

“Kau bilang kau tak suka hadiah dariku, jadi jika aku memberikannya apa kau akan terima?” Hae Jung mengiyakan lagi
“Meski itu sesuatu yang sangat mahal?” Hae Jung mengiyakan lagi. Tuan Kim tanya bagaimana dengan cincin? Hae Jung kaget dan menoleh padanya. Tuan Kim tanya apa Hae Jung mau menikah dengannya. Hae Jung terdiam tak bisa mengiyakan hal tersebut. Tuan kim pun mengajaknya pergi saja dengan wajah kecewa.


Tuan Kim mengantar Hae Jung pulang, Hae Jung merasa tak enak pada Tuan Kim bilang itu bukan salah Hae Jung ialah yang bersikap rewel. “Aku berusaha menggunakan uang tapi ketika itu seperti aku membelimu dengan uang aku merasa marah kau hanyalah korban” 

Tuan kim memberi Hae Jung kesempatan untuk memilih ia bisa berhenti sekarang, uang bukanlah apa-apa. “Aku hanya akan membayangkan ikan menggigit kailku dan terlepas, aku seorang pebisnis aku sadar investasi tidak selalu sukses, kau tak perlu meminta maaf"

Hae Jung berkata ia akan mencobanya, Tuan kim menganggap Hae Jung bodoh, “Aku memberimu jalan keluar tapi kau bahkan tak bisa lari, ya aku tak punya keinginan untuk membiarkanmu pergi, meski memalukan tapi aku akan melakukannya karena aku tahu aku bisa membuatmu bahagia, berhati-hatilah tak ada kesempatan untuk melarikan diri”

Hae jung mengucapkan selamat tinggal dan keluar dari mobil.
Jun Ha ternyata tengah menunggu Hae Jung, Hae Jung berbalik dan mendapati Jun ha berdiri di depannya. Ia mengira Jun ha hendak pulang dari rumahnya dan memberi salam.
Hae jung ingin masuk, Jun Ha memanggilnya, Hae Jung menolak untuk mendengar apapun sekarang karena ia baru saja dimarahi maka ia tak mau dengar Jun Ha memarahinya juga.
Jun Ha lalu menawarkan Hae Jung untuk sekedar minum dengannya.

Keduanya pun duduk di kedai minuman, melihat Hae Jung meneguk minumannya Jun Ha tanyA apa ia bisa minum.Hae Jung mengiyakan, ia sering diam-diam minum disini dan di sebelah sana, ayahnya pasti terkejut jika tahu.
Jun Ha tanya bukankah Hae Jung mencintai ayahnya.
“Tentu saja”
“Yu Jin dan adik-adikmu juga?” Hae Jung terlihat bingung. 
“Jangan lakukan ini? tak ada yang mau kau menikah melawan keinginanmu, mereka akan sedih jika mereka tau kau minum sendirian di tengah keadaan sulit”

Hae Jung seakan ingin menangis, ia mengaku tak bisa melakukan hal apapun selain ini, ia bahkan tak tahu apa itu kebahagiaan dan apa itu sengsara.

Su Jin menemui Yu Jin yang hendak masuk ke rumah sakit dan mengajaknya bicara. Yu Jin merasa tak ada yang ingin dibicarakannya, Su Jin bilang ia ada.
Su Jin menyuruhnya keluar dari rumah sakit. “Apa?’ tanya Yu Jin tak percaya. Su Jin kembali menyuruhnya mengundurkan diri. “Aku tak tahu apa yang kau katakan?” ungkap Yu Jin.
“Ibunya Young Hoon telah kembali” 
Yu Jin kaget mendengar berita itu.
“Ia baru saja bangun dari koma dan belum sepenuhnya sembuh, akan sulit bagi Young Hoon untuk melihatmu sementara melihat ibunya seperti itu jadi mundurlah” Su Jin memohon pada Yu Jin. Jika memang Yu Jin pedulu pada Young Hoon ia harap Yu Jin memberi Young Hoon ketenangan pikiran.

Yu Jin terdiam, ia pun masuk ke dalam dan melihat Young Hoon tengah berjalan bersama si Manajer (dulu saya bilangny aasisten). Yu Jin berdiri di depan mereka, Manajer mohon diri untuk mengerjakan perintah Young Hoon.


Young Hoon pun berjalan diikuti Yu Jin dibelakangnya. Yu Jin bilang Yu Sun sudah pulang, Young Hoon mengatakan jika hasilnya akan diketahui setelah pemeriksaan berikutnya, mungkin hasilnya juga takkan baik.
Yu Jin tak mempemasalahkan, ia sudah puas melihat Yu Sun bisa bersama mereka, ia pun berterima kasih akan hal itu.
Young Hoon hanya merasa mengerjakan tugasnya.

“Aku dengar ibumu kembali” ucap Yu Jin coba mengungkitnya, Young Hoon kaget dan berbalik menatap Yu Jin. Yu Jin bilang ia tak membencinya, “Menghadapimu seperti itu tidak menggangguku, tapi aku akan pergi, jika kau menderita karenaku, aku akan pergi”
Young Hoon tak menjawab apapun dan melangkah pergi meninggalkan Yu Jin yang terlihat sedih memandang kepergiannya.

Ast. Yun bingung dengan laporannya sendiri, ada begitu banyak klaim atas rumah sakit yang bangkrut, “Maksudku hampir bangkrut” ralatnya.
Jun Ha menyuruhnya melanjutkan laporannya.”Ada begitu banyak keanehan, pamanmu membeli cukup banyak klaim dan seseorang baru saja mengambil sebagian besar” Jun Ha tanya siapa.
“Ini aneh, Suh Jae Yeon pemilik Mira Farmasi”

Ast. Yun memberitahu Jae Yeon adalah suami dari anak ketiga Dokter Jung, anehnya ia dan suaminya sudah tinggal terpisah jadi kenapa ia membayar hutang mereka?
“Untuk menusuk mereka dari belakang” ucap Ast. Yun

“Mari dengar garis bawahnya, jika kau menambahkan pamanku dan klaim Mr. Suh maka berapa banyak itu? apa sampai 50%?” tanya Jun Ha
“Sebenarnya 52%”
Jun Ha terkejut, Ast. Yun tanya tidakkah menurut Jun Ha pekerjaannya sempurna, “Jika saya dianggap bekerja saya tidak akan melakukannya begitu baik, karena kesetianku padamulah dan janjimu mendapatkan Shin Hee....”

Jun Ha tak mendengarkan dari tadi ia serius berpikir, Jun ha pun bergerak pergi. Ast. Yun tanya mau kemana dia namun Jun Ha pergi mengabaikannya begitu saja. Ast. Yun merasa ditipu direkturnya dan menghela nafas panjang.


"Klaim adalah pernyataan sepihak agar pihak lain mengakui apa yag diklaimnya. Klaim menjurus pada hak atau kepemilikan. Tak jarang klaim berujung pada persengketaan dua fihak atau lebih jika masing-masing sama-sama mengklaim obyek yang sama."

Jun Ha menemui Dokter Min. Dokter Min tanya apa rumah sakit Bomin baik-baik saja. Jun Ha bilang lebih baik dari yang di kira. Para kreditor juga telah tenang berbisnis dengan rumah sakit selama 3 generasi jadi meraka saling bekerjasama.
Dokter Min yakin akan hal itu.
Jun Ha lalu menanyakan apa benar Dokter Min membayarkan pinjaman mereka.
Dokter Min mengiyakan karena ia ingin menolong rumah sakit temannya itu diam-diam, Dokter Min bingung tiba-tiba Jun Ha menanyakan soal pinjaman.
Jun Ha bilang tidak ada yang terjadi, Dokter Min tersenyum seakan meremehkan Jun Ha.
Setelah memastikan kabar itu Jun Ha pun berniat membuat janji untuk menemui Jae Yeon.

Jun Ha juga mengajak Hae Jung, Yu Jin dan Yu Mi untuk bertemu. Yu Jin tanya apa ada yang buruk terjadi. Jun Ha bilang tidak juga, “Sebenarnya ini sesuatu yang baik meskipun masalah ini tak menyenangkan. Yu Mi tanya apa itu.
Jun Ha menyuruh mereka makan dulu karena ia sudah berjanji untuk mentraktir.

Saat tengah makan tiba-tiba Hae Jung berkata tak mungkin Dokter Min melakukan hal seperti itu pada mereka. Jun Ha bilang memang sulit dipercaya tapi itu benar ia sudah memeriksanya. “Kenapa dan mengapa ia melakukannya bukan hal yang penting sekarang, kita harus menemukan cara untuk melindungi rumah sakit” ucap Jun Ha.

Yu Jin tanya apa ada cara, Jun Ha berkata mereka harus membujuk Jae Yeon, klaim nya tidak besar tapi jika jatuh ke tangan pamannya ceritanya akan beda yang pertama kita harus melindunginya.
Yu Mi merasa itu tak berguna karena Jae Yeon pasti ingin membalas dendam padanya.

“itu tak sepenuhnya benar, aku dengar ia ingin saham kita, jika kita menukar saham kita dengan klaim kita akan berhasil”
Yu Jin merasa tak bisa menyusahkan Jun Ha lagi, bagi Jun Ha ini adalah bisnis bukan masalah menolong seseorang Bomin berharga untuk dipertahankan diinvestasikan, itu saja.
Jun Ha akan mengurus klaim, dan mereka memberinya kekuatan, ia khawatir entah apa lagi yang akan menghantui mereka.

Jae Yeon cukup kaget melihat kedatangan Jun Ha di kantornya. Jun Ha bilang ia juga terkejut perusahaan Mira tertarik pada saham perusahaan mereka. 
Jae Yeon merasa sistem keamanan perusahaan mereka telah gagal, “Atau aku harus bilang Jaeil grup punya jaringan intelijen yang luar biasa"
 Jun Ha minta mereka mendiskusikan kepentingan mereka saja. Jae Yeon mengiyakan. Jun Ha menyatakan ketertarikannya akan klaim Jae Yeon pada Bomin dan membuat kesepakatan. “Menjual klaim untuk saham, begitukah?” tanya Jae Yeon dengan percaya diri. 

Tampaknya Jun ha berhasil membuat kesepakatan dengan Jae yeon, di luar keduanya tampak saling berjabat tangan.

Tapi yang Jun ha tidak tahu sesudahnya senyum Jae Yeon segera menghilang, ia menelfon Dokter Min dan berkata semua berjalan sesuai dengan yang diprediksi. Dokter Min tertawa puas dan berjanji akan membantu perusahaan Jae Yeon.