SINOPSIS

Saturday, 22 November 2014

Four Sister eps 12 part 1


Young Hoon akhirnya memutuskan memberitahu Jun Ha akan rencana Dokter Min. 
“Kau bilang pamanku membeli klaim atas Bomin untuk mengambil alih?” tanya Jun Ha, Young Hoon mengiyakan. Jun Ha tanya kenapa Young Hoon memberitahunya informasi ini. 

Jun Ha dengan jujur bilang jika ia tak bisa percaya pada Young Hoon karena pamannya tidak mungkin berbuat sejauh itu. Young Hoon merasa mereka punya pendapat yang berbeda  ia hanya  mengingatkan bahwa hanya Jun Ha lah yang bisa melindungi rumah sakit Bomin, terserah ia mau percaya atau tidak, tapi jika ia ingin menolong Yu Jin maka ia harus percaya padanya.

“Apa itu artinya kau juga ingin menolong Yu Jin?” selidik Jun Ha
Jun Ha bersedia memikirkannya karena ia amat ingin mempercayai Young Hoon meski ini akan beresiko.

Young Hoon pun pergi meninggalkan Jun Ha yang tampak masih memikirkan hal itu.

Yu Jin akhirnya mengajak Tuan Kim bertemu, Yu Jin mengatakan jika Tuan Kim tentu tau kenapa Hae Jung bersedia menemui Tuan Kim, itu bukan karena Hae Jung punya perasaan yang tulus padanya.
“Bahkan jika itu karena  uang tidakkah kau pikir itu adalah pilihannya?” tanya Tuan Kim. Ia tak menganggap jika uang itu buruk, jika itu bisa membeli sebuah hubungan dengan Hae Jung maka tak apa-apa baginya. 

"Meskipun pernikahan bukan hanya sekedar takdir tapi harus sehati, Aku tak berpikir jika hati bisa dibeli, jadi biarkan kakakmu memutuskan” ucap Tuan kim membuat Yu Jin geram.

Yu Jin ingin meyanggah, Tuan Kim mengatakan Hae Jung tak selemah yang Yu Jin kira jadi biarkan ia menyelesaikan masalahnya sendiri.

Yu Mi dan Yu Jin tengah berbenah membereskan kamar Yu Sun, Hae Jung masuk dan Yu Jin bertanya apa Hae Jung sudah membereskan pembayarannya. Yu Mi tanya pada Hae Jung dimana Yu Sun, ia yakin Pelatih Kim pasti ada disini.

Hae Jung bilang  mereka akan menunggu di luar. Yu Mi bingung ada apa dalam pikiran Yu Sun, Hae Jung rasa Yu Sun sungguh-sungguh kali ini dan minta mereka menolong Yu Sun. 

Yu Mi tak setuju memang Yu Sun tau apa, Hae Jung bilang itulah yang disebut ketulusan "Jika kau tahu terlalu banyak dan berpikir terlalu banyak maka kau akan kehilangan fokus dari kesungguhan" ucap Hae Jung
Yu Jin tanya apa itu juga berlaku pada Hae Jung, Hae Jung terdiam, “Kau berpikir terlalu banyak jadi kau tak tahu apa itu kesungguhan” sindir Yu Jin.

Yu Mi tanya apa maksud Yu Jin, Yu Jin memberitahu jika ia telah bertemu Tuan Kim. Hae Jung kaget, Yu Mi tanya siapa itu Tuan Kim. 
Yu Jin ingin melanjutkan namun Hae Jung memberi isyarat agar Yu Jin diam, Yu Jin hanya bisa mendesah kesal.

Pelatih Kim membawa Yu Sun jalan-jalan dengan kursi roda. Yu Sun tanya apa pelatih Kim akan mengunjunginya juga di rumah. Pelatih Kim menolak datang jika Yu Sun masih sakit, dengan begitu Yu Sun akan berusaha untuk sehat.

Yu Sun tak setuju, ia berusaha mencari tahu lagi apa Pelatih Kim akan datang. “Aku akan datang jika keluargamu merasa nyaman, mereka sudah khawatir padamu jadi apalagi yang ingin kau katakan pada mereka? Aku hanya akan memperburuk keadaan”

Yu Sun tak mau itu terjadi, ia minta Pelatih Kim jangan pernah merasa kecewa. Pelatih Kim bilang tidak akan. Yu Sun ingin mereka bisa terus bersama, ia tanya apa Pelatih Kim tak bisa menikahinya. 
Pelatih Kim berhenti mendorong, Yu Sun tanya apa ia terdengar bodoh? Pelatih Kim berjongkok di depan Yu Sun, Yu Sun minta pelatih Kim menjawabnya.
Pelatih Kim berkata hal itu takkan adil untuk Yu Sun, ia tak mau Yu Sun nanti diremehkan orang.

Yu Sun pun akan kembali pulang, Pelatih Kim membantu Yu Sun masuk ke mobil, Yu Sun tak melepaskan tangan pelatih Kim hingga Yu Jin harus mengingatkan tingkah Yu Sun tersebut. 
Pelatih Kim menyuruhnya berhati-hati, Yu Sun meminta Pelatih Kim untuk menelfonnya. Pelatih Kim berkata akan menelfonnya setiap hari.  Yu Jin dan Hae Jung lalu masuk membawa Yu Sun  dan meninggalkan Pelatih Kim sendirian.

Di dalam mobil Yu Sun berharap kakak-kakaknya dapat mengerti apa yang ia rasakan, “Ia bukan orang yang tepat untukku jadi aku berusaha melupakannya tapi itu tak berhasil, jika melupakan begitu menyakitkan begitu pula dengan mencintainya, aku akan mencintainya” ungkap Yu Sun. 
Hae Jung memberi semangat dengan menggenggam tangan Yu Sun. Yu Mi dan Yu Jin tampaknya tak begitu setuju dengan Yu Sun.

Ast. Yu tak melirik ke ruangan Shin Hee, saat memastikan Shin Hee ada Ast. Yun langsung merapikan rambutnya dan masuk kedalam ruangan. Ia tanya bagaimana dengan acara promosi Shin Hee apakah berlangsung baik. 

Shin Hee mengiyakan dengan singkat tanpa melihatnya. Ast. Yun menduga Shin Hee pasti sibuk dengan membuat brosur ia tanya haruskah mereka mendiskusikannya sambil minum kopi?

“Apa kau tak sibuk?” tanya Shin Hee ketus, Ast. Yun tertawa keras, ia bilang ia selalu sibuk tapi ia selalu punya waktu untuk percakapan mendalam tentang apa yang ia suka. Ast. Yun dengan tulus berkata Shin Hee bisa mengatakan apa saja masalahnya pada dirinya. Shin Hee masih terus bekerja dan tak memperdulikannya. 

Telfon Ast. Yun berbunyi, Jun Ha sepertinya bilang ia mendapatkan masalah, ia pun mengiyakan untuk datang segera. Ast. Yun bilang Jun ha tak bisa apa-apa tanpanya, ia seperti bayi saja, ia pun tertawa bangga pada dirinya.

Ast. Yun masuk menemui Jun Ha masih dengan bangganya, namun melihat Jun Ha hanya terdiam ia pun ikut terdiam dan menanyakan tugas apa yang harus ia kerjakan. Jun Ha memintanya untuk menyelidiki Asisten kepala dari rumah sakit Jaeil. Terutama tentang pinjaman rumah sakit Bomin.

Ast. Yun bilang bukankah Asisten Kepala itu adalah paman Jun Ha sendiri, ia terlihat bingung dan mendekat. Ast. Yun tanya dengan suara pelan apa ini ada rahasia perseteruan keluarga untuk penerus berikutnya? Ast. Yun memuji pikiran Jun Ha ia bersedia melakukan apapun untuk membuat Jun Ha menjadi Ketua. Jun Ha akan menjadi kaya dan terkenal. 

Jun Ha hanya mengiyakan saja dan menyuruhnya Ast. Yun melakukan tugasnya. 
Ast. Yun setuju tapi ia juga minta tolong untuk bisa dekat dengan Shin Hee, ia minta Jun Ha berjanji. Jun Ha yang memang tengah serius menatap tajam Ast. Yun hingga Ast. Terdiam dan tak berani bermain-main lagi, ia pun mohon diri untuk bekerja.

Hae Jung kembali bertemu dengan Tuan Kim, Hae Jung minta maaf atas Yu Jin meski begitu Yu Jin adalah orang yang hangat. “Aku yakin ia melakukannya karena khawatir padaku” Hae Jung tanya apa Tuan Kim kecewa, Tuan Kim tak menjawab sehingga Hae Jung pun menyimpulkan demikian karena dari tadi ia hanya diam saja.

Tuan Kim pun tanya jika ia kecewa apa Hae Jung akan menghiburnya. Apa ia akan melakukan apapun yang diminta? Hae Jung tersenyum mengiyakan.

“Kau bilang kau tak suka hadiah dariku, jadi jika aku memberikannya apa kau akan terima?” Hae Jung mengiyakan lagi
“Meski itu sesuatu yang sangat mahal?” Hae Jung mengiyakan lagi. Tuan Kim tanya bagaimana dengan cincin? Hae Jung kaget dan menoleh padanya. Tuan Kim tanya apa Hae Jung mau menikah dengannya. Hae Jung terdiam tak bisa mengiyakan hal tersebut. Tuan kim pun mengajaknya pergi saja dengan wajah kecewa.


Tuan Kim mengantar Hae Jung pulang, Hae Jung merasa tak enak pada Tuan Kim bilang itu bukan salah Hae Jung ialah yang bersikap rewel. “Aku berusaha menggunakan uang tapi ketika itu seperti aku membelimu dengan uang aku merasa marah kau hanyalah korban” 

Tuan kim memberi Hae Jung kesempatan untuk memilih ia bisa berhenti sekarang, uang bukanlah apa-apa. “Aku hanya akan membayangkan ikan menggigit kailku dan terlepas, aku seorang pebisnis aku sadar investasi tidak selalu sukses, kau tak perlu meminta maaf"

Hae Jung berkata ia akan mencobanya, Tuan kim menganggap Hae Jung bodoh, “Aku memberimu jalan keluar tapi kau bahkan tak bisa lari, ya aku tak punya keinginan untuk membiarkanmu pergi, meski memalukan tapi aku akan melakukannya karena aku tahu aku bisa membuatmu bahagia, berhati-hatilah tak ada kesempatan untuk melarikan diri”

Hae jung mengucapkan selamat tinggal dan keluar dari mobil.
Jun Ha ternyata tengah menunggu Hae Jung, Hae Jung berbalik dan mendapati Jun ha berdiri di depannya. Ia mengira Jun ha hendak pulang dari rumahnya dan memberi salam.
Hae jung ingin masuk, Jun Ha memanggilnya, Hae Jung menolak untuk mendengar apapun sekarang karena ia baru saja dimarahi maka ia tak mau dengar Jun Ha memarahinya juga.
Jun Ha lalu menawarkan Hae Jung untuk sekedar minum dengannya.

Keduanya pun duduk di kedai minuman, melihat Hae Jung meneguk minumannya Jun Ha tanyA apa ia bisa minum.Hae Jung mengiyakan, ia sering diam-diam minum disini dan di sebelah sana, ayahnya pasti terkejut jika tahu.
Jun Ha tanya bukankah Hae Jung mencintai ayahnya.
“Tentu saja”
“Yu Jin dan adik-adikmu juga?” Hae Jung terlihat bingung. 
“Jangan lakukan ini? tak ada yang mau kau menikah melawan keinginanmu, mereka akan sedih jika mereka tau kau minum sendirian di tengah keadaan sulit”

Hae Jung seakan ingin menangis, ia mengaku tak bisa melakukan hal apapun selain ini, ia bahkan tak tahu apa itu kebahagiaan dan apa itu sengsara.

Su Jin menemui Yu Jin yang hendak masuk ke rumah sakit dan mengajaknya bicara. Yu Jin merasa tak ada yang ingin dibicarakannya, Su Jin bilang ia ada.
Su Jin menyuruhnya keluar dari rumah sakit. “Apa?’ tanya Yu Jin tak percaya. Su Jin kembali menyuruhnya mengundurkan diri. “Aku tak tahu apa yang kau katakan?” ungkap Yu Jin.
“Ibunya Young Hoon telah kembali” 
Yu Jin kaget mendengar berita itu.
“Ia baru saja bangun dari koma dan belum sepenuhnya sembuh, akan sulit bagi Young Hoon untuk melihatmu sementara melihat ibunya seperti itu jadi mundurlah” Su Jin memohon pada Yu Jin. Jika memang Yu Jin pedulu pada Young Hoon ia harap Yu Jin memberi Young Hoon ketenangan pikiran.

Yu Jin terdiam, ia pun masuk ke dalam dan melihat Young Hoon tengah berjalan bersama si Manajer (dulu saya bilangny aasisten). Yu Jin berdiri di depan mereka, Manajer mohon diri untuk mengerjakan perintah Young Hoon.


Young Hoon pun berjalan diikuti Yu Jin dibelakangnya. Yu Jin bilang Yu Sun sudah pulang, Young Hoon mengatakan jika hasilnya akan diketahui setelah pemeriksaan berikutnya, mungkin hasilnya juga takkan baik.
Yu Jin tak mempemasalahkan, ia sudah puas melihat Yu Sun bisa bersama mereka, ia pun berterima kasih akan hal itu.
Young Hoon hanya merasa mengerjakan tugasnya.

“Aku dengar ibumu kembali” ucap Yu Jin coba mengungkitnya, Young Hoon kaget dan berbalik menatap Yu Jin. Yu Jin bilang ia tak membencinya, “Menghadapimu seperti itu tidak menggangguku, tapi aku akan pergi, jika kau menderita karenaku, aku akan pergi”
Young Hoon tak menjawab apapun dan melangkah pergi meninggalkan Yu Jin yang terlihat sedih memandang kepergiannya.

Ast. Yun bingung dengan laporannya sendiri, ada begitu banyak klaim atas rumah sakit yang bangkrut, “Maksudku hampir bangkrut” ralatnya.
Jun Ha menyuruhnya melanjutkan laporannya.”Ada begitu banyak keanehan, pamanmu membeli cukup banyak klaim dan seseorang baru saja mengambil sebagian besar” Jun Ha tanya siapa.
“Ini aneh, Suh Jae Yeon pemilik Mira Farmasi”

Ast. Yun memberitahu Jae Yeon adalah suami dari anak ketiga Dokter Jung, anehnya ia dan suaminya sudah tinggal terpisah jadi kenapa ia membayar hutang mereka?
“Untuk menusuk mereka dari belakang” ucap Ast. Yun

“Mari dengar garis bawahnya, jika kau menambahkan pamanku dan klaim Mr. Suh maka berapa banyak itu? apa sampai 50%?” tanya Jun Ha
“Sebenarnya 52%”
Jun Ha terkejut, Ast. Yun tanya tidakkah menurut Jun Ha pekerjaannya sempurna, “Jika saya dianggap bekerja saya tidak akan melakukannya begitu baik, karena kesetianku padamulah dan janjimu mendapatkan Shin Hee....”

Jun Ha tak mendengarkan dari tadi ia serius berpikir, Jun ha pun bergerak pergi. Ast. Yun tanya mau kemana dia namun Jun Ha pergi mengabaikannya begitu saja. Ast. Yun merasa ditipu direkturnya dan menghela nafas panjang.


"Klaim adalah pernyataan sepihak agar pihak lain mengakui apa yag diklaimnya. Klaim menjurus pada hak atau kepemilikan. Tak jarang klaim berujung pada persengketaan dua fihak atau lebih jika masing-masing sama-sama mengklaim obyek yang sama."

Jun Ha menemui Dokter Min. Dokter Min tanya apa rumah sakit Bomin baik-baik saja. Jun Ha bilang lebih baik dari yang di kira. Para kreditor juga telah tenang berbisnis dengan rumah sakit selama 3 generasi jadi meraka saling bekerjasama.
Dokter Min yakin akan hal itu.
Jun Ha lalu menanyakan apa benar Dokter Min membayarkan pinjaman mereka.
Dokter Min mengiyakan karena ia ingin menolong rumah sakit temannya itu diam-diam, Dokter Min bingung tiba-tiba Jun Ha menanyakan soal pinjaman.
Jun Ha bilang tidak ada yang terjadi, Dokter Min tersenyum seakan meremehkan Jun Ha.
Setelah memastikan kabar itu Jun Ha pun berniat membuat janji untuk menemui Jae Yeon.

Jun Ha juga mengajak Hae Jung, Yu Jin dan Yu Mi untuk bertemu. Yu Jin tanya apa ada yang buruk terjadi. Jun Ha bilang tidak juga, “Sebenarnya ini sesuatu yang baik meskipun masalah ini tak menyenangkan. Yu Mi tanya apa itu.
Jun Ha menyuruh mereka makan dulu karena ia sudah berjanji untuk mentraktir.

Saat tengah makan tiba-tiba Hae Jung berkata tak mungkin Dokter Min melakukan hal seperti itu pada mereka. Jun Ha bilang memang sulit dipercaya tapi itu benar ia sudah memeriksanya. “Kenapa dan mengapa ia melakukannya bukan hal yang penting sekarang, kita harus menemukan cara untuk melindungi rumah sakit” ucap Jun Ha.

Yu Jin tanya apa ada cara, Jun Ha berkata mereka harus membujuk Jae Yeon, klaim nya tidak besar tapi jika jatuh ke tangan pamannya ceritanya akan beda yang pertama kita harus melindunginya.
Yu Mi merasa itu tak berguna karena Jae Yeon pasti ingin membalas dendam padanya.

“itu tak sepenuhnya benar, aku dengar ia ingin saham kita, jika kita menukar saham kita dengan klaim kita akan berhasil”
Yu Jin merasa tak bisa menyusahkan Jun Ha lagi, bagi Jun Ha ini adalah bisnis bukan masalah menolong seseorang Bomin berharga untuk dipertahankan diinvestasikan, itu saja.
Jun Ha akan mengurus klaim, dan mereka memberinya kekuatan, ia khawatir entah apa lagi yang akan menghantui mereka.

Jae Yeon cukup kaget melihat kedatangan Jun Ha di kantornya. Jun Ha bilang ia juga terkejut perusahaan Mira tertarik pada saham perusahaan mereka. 
Jae Yeon merasa sistem keamanan perusahaan mereka telah gagal, “Atau aku harus bilang Jaeil grup punya jaringan intelijen yang luar biasa"
 Jun Ha minta mereka mendiskusikan kepentingan mereka saja. Jae Yeon mengiyakan. Jun Ha menyatakan ketertarikannya akan klaim Jae Yeon pada Bomin dan membuat kesepakatan. “Menjual klaim untuk saham, begitukah?” tanya Jae Yeon dengan percaya diri. 

Tampaknya Jun ha berhasil membuat kesepakatan dengan Jae yeon, di luar keduanya tampak saling berjabat tangan.

Tapi yang Jun ha tidak tahu sesudahnya senyum Jae Yeon segera menghilang, ia menelfon Dokter Min dan berkata semua berjalan sesuai dengan yang diprediksi. Dokter Min tertawa puas dan berjanji akan membantu perusahaan Jae Yeon.