SINOPSIS

Sunday, 9 November 2014

Four Sister Eps 10 Part 2

                            > Eps sebelumnya FourSister Eps 10 Part 1

Jong Shik merasa aneh melihat tingkah Yu Mi, biasanya Yu Mi akan marah jika disuruh hal seperti itu. Yu Mi bilang apapun yang ia ucapkan pasti Jong Shik akan merasa aneh. 
Jong Shik bilang dulu ia dan Tae Suhk sering kali bertengkar, bukankah ini berarti waktu mereka yang menyenangkan telah kembali? Tanya Jong Shik. Keduanya diam tak menanggapi.



Tae Suhk lalu tanya dimana Yu Mi ingin bekerja, jika di rumah sulit maka dia bisa menyediakan meja disini. Jong Shik mengingatkan Tae Suhk jika Yu Mi itu sekarang ibu rumah tangga yang harus pulang ke rumah.
Yu Mi membantah dan bersedia kerja sampai larut malam di kantor.
“Apa kau gila? Tidakkah kau harus pulang untuk memasak?” tanya Jong Shik
“Tidak aku bisa meminta izin” ucap Yu Mi membuat Jong Shik menaikkan alisnya mendengar alasan itu.

Jae Yeon tengah bermain golf dengan rekannya, ia lalu mencoba menelfon Yu Mi namun tak diangkat, temannya tanya apa telfon Jae Yeon tak diangkat istrinya. Jae Yeon bilang Yu Mi mungkin sedang istirahat.
“Aku ingin melihatnya hari ini, apa kau sengaja menyembunyikannya?”
Jae Yeon hanya mengajaknya temannya itu minum dan jangan lupa untuk melibatkannya dengan perusahaan produksi.
“Semua susah payah untuk bekerjasama dengan mereka, tapi kau mendapatkannya dengan mudah” ucap temannya.

“Terima kasih,  tapi satu saja kesalahan dalam investasi maka kau bisa bangkrut”
Rekannya bilang itu takkan terjadi, “Han Tae Suhk adalah pria yang luar biasa, lihat saja nanti, perusahaan film Yeonwoo akan mendominasi industri”

Jae Yeon kaget mendengar nama yang cukup dikenalnya itu, “Apa kau baru bilang Han Tae Suhk?”
Rekannya mengiyakan, Jae Yeon pun merasa panas mendengar kabar itu.

Tae Suhk menunjukkan meja kerja Yu Mi
“Kau sudah menyiapkannya?"
Tae Suhk hanya menyuruhnya untuk mulai bekerja, Yu Mi lalu memanggil Tae Suhk yang hendak pergi, ia meminta maaf atas sikapnya pada Tae Suhk selama ini dan berterima kasih. 

Pegawai Tae Suhk lalu masuk memberitahu kedatangan seorang tamu. Jae Yeon pun muncul di depan mereka hingga membuat Yu Mi terkejut. “Aku sempat bingung dimana dirimu” sapa Jae Yeon dengan sinis pada Yu Mi. Tae Suhk agaknya menyadari ada yang aneh pada keduanya.

Jae Yeon lalu bicara berdua dengan Tae Suhk tentang pekerjaan yang ternyata mereka lakukan bersama, jika aku tahu aku akan membuat kesan yang lebih baik.
Tae Suhk tanya apa Jae Yeon tak tahu jika istrinya mulai bekerja.
“Aku tahu, kenapa?” tanya Jae Yeon. Tae Suhk bilang bukan apa-apa. Jae Yeon bilang waktunya hanya sedikit jadi kenapa mereka tidak menyelesaikan perjanjian investasi saja.
Jae Yeon lalu mengeluarkan sebuah dokumen untuk mereka berdua tanda tangani.

Yu Mi dengan cemas menunggu di luar ruangan, Jae Yeon keluar  dan langsung menampar wajah Yu Mi.
“Secara sah kau masih istriku, aku peringatkan kau untuk menjaga kelakuanmu sampai aku memberimu surat cerai, akhiri ini sebelum rumor mulai menyebar!” tegas Jae Yeon.
Yu Mi menolak, Jae Yeon berteriak kesal tanya apa maksud Yu Mi. Yu Mi bilang dia butuh uang. Jae Yeon berkata ia yang akan memberikannya.

Tae Suhk tak sengaja melihat keduanya berkelahi, ia pun bersembunyi dan mendengarkan keduanya.

Yu Mi menolak menerima uang Jae Yeon, “Aku tak butuh apapun darimu”
“Pakai alasan yang baik, apa kau sungguh bekerja karena uang?” tanya Jae Yeon sambil tersenyum mengejek dan berlalu pergi. 
Tae Suhk pun segera keluar dan tanya apa yang sebenarnya terjadi, Yu Mi pun kelabakan tak bisa lagi menyimpan rahasianya.

Tae Suhk lalu mengantar Yu Mi pulang, Yu Mi mengucapkan terima kasih dan hendak keluar. Tae Suhk memanggil Yu Mi hendak bicara. 
Yu Mi minta Tae Suhk tak bersikap mengasihaninya, “Anggap saja ini balasan karena aku pernah meninggalkanmu” ia pun keluar meninggalkan Tae Suhk. 
Tae Suhk ikutan keluar dan mengajak Yu Mi untuk memulai hubungan dari awal kembali, ia mengaku masih mencintai Yu Mi.

Yu Mi  agaknya masih merasakan hal yang sama namun entah karena takut pada Jae Yeon ia pun menguatkan diri untuk menolak Tae Suhk. 
Yu Mi pun berbalik dan berkata hal itu tak mungkin terjadi karena ia sudah tak mencintai Tae Suhk lagi.
Tae Suhk terdiam, ia tentunya sedih karena tak mendapat kesempatan untuk kembali dengan Yu Mi.

Yu Sun dan Hae Jung kembali menemui dokter. Pada Hae Jung Dokter minta untuk memikirkan sekali lagi tindakan operasi, karena meskipun sukses namun ada komplikasi dengan resiko tinggi dan tingkat kesuksesannya juga sangat rendah.
Hae Jung berkata jika Yu Sun tetap menginginkan itu.

“Aku adalah seniornya Yu Jin, kami tidak dekat tapi aku merasa dia anak yang baik , itulah kenapa aku ingin menentangnya, tolong coba halangi adikmu” pinta sang dokter.

Hae Jung menghela nafas berat, ia lalu menggandeng Yu Sun keluar. Yu Sun tanya siapa yang akan mengoperasinya nanti. Hae Jung bilang kemungkinan dokter yang selama ini memeriksa Yu Sun. 
Yu Sun lebih percaya pada Yu Jin tapi sayang Yu Jin belum bisa melakukannya, “Aku berharap aku bisa memilih dengan begitu aku merasa lebih baik, tapi itu tidak mungkin kan?”

Hae Jung menggenggam tangan Yu Sun lebih erat ia bilang sebenarnya Yu Sun tak perlu operasi. Yu Sun menolak ia pernah mengalaminya 5 tahun yang lalu dan ia tak takut lagi sekarang.
“Tapi itu berbeda....”
“Aku tahu, kita punya ayah dan juga Young Hoon” ucap Yu Sun.
Hae Jung melihat kesungguhan adiknya, ia pun mengelus rambut Yu Sun dan mengajaknya pulang.

Yu Jin bertemu dengan dokter Min dan Young Hoon. Dokter Min menanyakan operasi Yu Sun yang akan dilakukan di rumah sakit mereka. 
“Dia bisa saja meninggal saat di operasi haruskah kau melakukannya?” Dokter Min minta Yu Jin melupakan operasi dan lebih memilih treatment/ perawatan, ia bersedia mengatur rumah sakitnya.

Yu Jin berterima kasih atas tawaran tersebut tapi itu tak perlu dilakukan karena mereka akan tetap pada keputusan operasi.

“Jangan ambil jalan yang salah, akan mengangguku juga jika dokter rumah sakit kami yang melakukan operasi itu, jika operasinya gagal itu akan membahayakan reputasi rumah sakit. Jadi dari sisi rumah sakit aku tak bisa membiarkan ini terjadi” ucap Dokter Min
Yu Jin meminta maaf, “Aku telah memikirkannya lebih jauh, aku akan mengoperasi Yu Sun" 

Yung Hoon terkejut mendengar keputusan itu. Dokter Min minta Yu Jin jangan salah paham”

“Aku tak salah paham, almarhum ayahku pasti tak ingin kami terus menyusahkan, aku akan melakukannya tapi biarkan kami mengoperasinya di rumah sakit Jaeil, aku akan bertanggung jawab penuh” ucapnya.


Yu Jin pun keluar ruangan, Young Hoon mengikuti, ia tanya apa yang Yu Jin lakukan, apa Yu Jin berniat untuk membunuh Yu Sun. 
“Kau tak boleh melakukannya, itu mengambil lebih banyak dari yang kau dapatkan” ucapnya sambil menahan lengan Yu Jin.

Yu Jin berbalik ia tanya siapa lagi yang akan melakukannya,”Sebuah kesalahan akan membuat cacat kehidupan seorang dokter! Ayah tidak ada jadi siapa lagi yang akan melakukannya jika bukan aku? Kau pasti takkan mau!” cecar Yu Jin dengan kesal.

“Lupakan, lupakan saja, tinggalkan kami sendiri, aku lelah bertengkar denganmu” 
Young Hoon terdiam membiarkan Yu Jin pergi, ia juga tak tahu harus melakukan apa saat ini.

Yu Sun kembali menunggu Pelatih Kim di depan rumahnya, Pelatih Kim melihat Yu Sun yang berdiri disana dan mendekat. “Kau boleh marah, aku tahu kau akan marah, tapi aku harus datang” ucap Yu Sun, ia  melihat Pelatih Kim  hanya diam, “Bisakah jangan usir aku untuk kali ini!”

“Aku juga merindukanmu, masuklah” ucap Pelatih kim, Yu Sun merasa lega. Ia lalu menyiapkan makanan untuk disantap Pelatih Kim.
“Apakah rasanya buruk”?
“Ini enak”
Yu Sun merasa senang, ia sempat cemas karena ini kali pertama ia masak. Yu Sun melihat pelatih Kim tak bicara apapun, namun tiba-tiba pelatih Kim mengatakan jika ia menyukai Yu Sun.
“Jika aku tak menyukaimu aku takkan berlaku kasar padamu"

Yu Sun merasa bingung dengan ketiba-tibaan ini, ia merasa tak siap dan lebih memilih pergi,  ia berkata telah membuat kesalahan dengan datang kemari. 

Pelatih Kim memanggil Yu Sun. Yu Sun memberitahu jika ia akan segera dioperasi, “Namun karena itu adalah operasi yang sulit mereka tak yakin apakah aku bisa selamat atau tidak, itulah alasanku kemari, untuk melihatmu yang terakhir kali”

“Aku putus asa tentang operasi, tapi semuanya mengkhawatirkan aku, aku tak bisa menunjukkannya, jika operasinya berhasil aku bisa bersamamu dan meskipun operasinya gagal aku bisa bertemu dengan ayahku, dua orang yang kusukai sama-sama menungguku jadi aku baik-baik saja”

Yu Sun ingin mengingat wajah Pelatih Kim sebelum operasi. Pelatih Kim menarik Yu Sun perlahan ke pelukannya. Yu Sun menangis begitu pun Pelatih Kim mencoba menahan tangisnya.

Sehabis belanja Hae Jung menatap telfon umum dengan bimbang, Hae Jung lalu memutuskan untuk menelfon Tuan Kim entah untuk urusan apa.

Young Hoon tampak bimbang mengambil keputusan, ia teringat akan janjinya Dokter Jung yang dulu meminta ia dan Yu Jin untuk menjaga Yu Sun. Young Hoon lalu meneguk minumannya. 

Tak lama Yu Sun datang.
Keduanyapun bicara, Young Hoon tak bisa memenuhi permintaan Yu Sun untuk mengoperasinya. Dia merasa belum cukup hebat untuk melakukan hal itu.
“Aku tak perlu dokter yang hebat, aku hanya ingin kau melakukannya” ucap Yu Sun

Namun Young Hoon masih tak merasa yakin, Yu Sun sedih mereka harus berakhir seperti ini, ia tak pernah membenci Young Hoon, ia tak bisa melakukannya apalagi memikirkan Young Hoon dan ayahnya berpisah. baginya Young Hoon sudah menjadi keluarga mereka, “Jadi jika kau juga tak membenciku aku ingin kau mengoperasiku” ucapnya.


Yong Hoon juga mengaku jika ia tak pernah membenci Yu Sun, 
“Aku percaya padamu, percaya saja bisa menyembuhkan penyakit jadi jika kau melakukannya aku bisa tenang” Yu Sun mengaku jika ia mudah merasa takut, ia tak mau jika bukan Young Hoon yang mengoperasinya, meskipun itu sulit ia berharap Young Hoon setuju, tak boleh terjadi sesuatu.

Yu Sun bilang ia punya rahasia, “Aku punya seorang pria yang aku cintai jika sesuatu terjadi padaku dia akan sakit itulah mengapa tak boleh terjadi sesuatu, aku mohon lakukan sekali ini, operasi aku” wajah Yu Sun terlihat penuh harap namun Young Hoon masih juga merasa bimbang.

Hae Jung hendak membantu ibunya mencuci beras, Nyonya Jung menolak, ia lalu tanya kapan jadwal operasi Yu Sun. Hae Jung bilang besok pagi. 
Nyonya Jung merasa tak sanggup melihat Yu Sun besok jadi ia minta Hae Jung menjaganya. Nyonya Jung tanya apa Yu Sun sempat sarapan besok, Hae Jung mengiyakan, Nyonya Jung pun menangis sedih memikirkanbagaimana nasib Yu Sun.

Yu Jin tak bisa tertidur, Yu Mi bangun menegurnya, Yu Jin tanya mengapa Yu Mi juga tak tidur, Yu Mi mengeluh itu karena Hae Jung dan Yu Jin.
Hae Jung masuk dan melihat Yu Jin yang sudah bangun, Yu Mi bilang Yu Jin bahkan tidak tidur. Yu Jin minta mereka tak usah khawatir.

“Tapi operasinya besok, tidurlah” pinta Hae Jung, Yu Mi juga meminta hal yang sama. 
Tiba-tiba Yu Jin berkata ia tak bisa melakukannya, “Aku telah memikirkannya sepanjang malam tapi berapa banyakpun aku berpikir aku tetap tak bisa melakukannya”

“Jangan lemah, Yu Sun juga menderita, tolong jangan jadi lemah” pinta Hae Jung
Yu Jin tetap berkata ia tak bisa, “Aku mencoba untuk kuat tapi aku tetap takut, bagaimana jika aku membuat kesalahan? Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Yu Sun”

“Aku percaya padamu aku yakin dia juga percaya padamu, tolong ingatlah ayah, dia mencintai Yu Sun, dia akan melihatnya, dia akan hiduo, dia akan sehat lagi, ayah akan membantumu”
Yu Jin tetap menunduk sedih, Hae Jung menghapus air mata Yu Jin dan memeluk adiknya, “Jangan menangis, dia akan sembuh, aku yakin jadi jangan menangis Yu Jin”

Esoknya Pelatih Kim tampak mendatangi rumah sakit Jaeil mencari Yu Sun. Yu Sun tengah bersiap-siap diantar menuju ke ruang operasi, tampak Hae Jung dan Yu Mi ada disana untuk menemaninya. 
Mereka lalu diminta berhenti mengantar tepat di depan ruang operasi. Hae Jung berpesan pada Yu Sun mereka akan menunggunya di luar, Yu Sun mengangguk. Yu Mi tanya apa Yu Sun baik-baik saja, Yu Sun tersenyum mengiyakan.

Dokter perlahan mendorong tempat tidur Yu Mi masuk ke dalam ruangan, untungnya Yu Mi masih sempat melihat Pelatih Kim begitu pun pelatih Kim, ia mencoba tersenyum seakan ingin memberikan semangat pada Yu Sun.

Yu Jin menyendiri berusaha menguatkan dirinya, sementara itu ruangan operasi Yu Sun telah siap dokter mengumumkan jika mereka akan mulai sekarang.

Hae Jung dan Yu Mi tampak cemas menunggu, tak jauh dari mereka juga tampak Pelatih Kim yang menunggu dengan cemas. 

Asisten Yu Jin memintanya untuk mulai, namun Yu Jin hanya terdiam menatap tubuh Yu Sun di depannya. Asistennya terlihat bingung dan memanggil Yu Jin, Yu Jin tersadar dan meminta pisau bedah. 

Tangan Yu Jin terlihat bergetar ketakutan, meski ia berusaha menenangkan dirinya namun tetap saja ia tak bisa mengendalikan tangannya.
Yu Jin tiba-tiba menarik pisaunya menjauh, para dokter yang ada disana memandangnya bingung. 

Yu Jin menarik nafas dalam-dalam sebelum memulai kembali, tiba-tiba pintu ruang operasi terbuka, Young Hoon masuk dengan pakaian operasinya mengagetkan mereka semua tak terkecuali Yu Jin.