SINOPSIS

Wednesday, 29 October 2014

Four Sister Eps 9 Part 2

                          > Eps sebelumnya Four Sister Eps 9Part 1


Keduanya bicara, Tae Suhk merasa Yu Mi terlihat lemah dan tanya dia tidak sedang sakit kan? Tae Suhk cukup kaget tak menyangka Yu Mi akan bekerja lagi. 
Tae Suhk bilang ia bekerja untuk pekerjaan produksi lalu tanya kabar Yu Mi apakah ia bahagia, bagaimana suaminya dan mengapa ia melakukan ini.

Yu Mi merasa terganggu akan hal itu, ia tanya apa Tae Suhk tau jika ia bekerja disini, lalu apa yang membuatnya tetap menerimanya.
“Aku tau itu kau tapi aku tak bermaksud membodohimu” Tae Suhk bilang ia menyukai lagu Yu Mi dan cocok dengan film nya.Yu Mi tak sepenuhnya percaya

Tae Suhk juga tak menyangka hal ini, Yu Mi sudah mendapatkan keinginannya untuk menikahi pria kaya dan harusnya bahagia, tiba-tiba kini mencari pekerjaan.
Yu Mi langsung bilang jika ia memang suka berubah-ubah.
”Aku khawatir karena kau terlihat muram, tapi semangatmu tetap tak berubah, aku senang karena tak ada yang berubah”
Tae Suhk lalu berdiri hendak pergi dan sekali lagi meminta maaf jika Yu Mi marah karena ia sama sekali tak merencanakan ini.

Yu Mi memanggil Tae Suk dan mengakui jika ia telah bersikap kasar, Yu Mi berdiri meminta maaf, ia memanggil Tae Suhk dengan sebutan Direktur Han dan menundukkan kepalanya, 
Yu Mi minta ia diijinkan untuk bekerja jika memang lagunya bagus. Tae Suhk curiga terhadap sikap Yu Mi yang tak biasa.

Jun Ha mengajak Yu Jin pergi keluar, Hae Jung mengantarkan keduanya hingga ke mobil. Jun Ha menyayangkan karena Hae Jung yang tak bisa ikut dengan mereka. 
Hae Jung bilang ia harus bekerja dan menyuruh mereka bersenang-senang, ia juga meminta Jun Ha untuk membuat Yu Jin bahagia hari ini.
Jun Ha mengiyakan dan bergegas menghidupkan mobil.

Yu Jin bilang ia tak mau pergi jika Hae Jung tak ikut. Hae Jung menyuruhnya pergi karena Jun ha pasti sudah menyiapkan makan malam mewah untuknya.
Yu Jin akhirnya masuk ke mobil, Jun Ha bilang Yu Jin pasti merasa sulit namun ia tak boleh lemah karena Yu Sun masih memerlukannya. Ia lalu memberi salam pada Hae Jung dan pergi membawa Yu Jin. 

Di perjalanan Jun Ha mengajak Yu Jin melambaikan tangan bersama ke Hae Jung, ia pun mengangkat tangan Yu Jin dan menggoyangkannya.

Hae Jung turut senang melihat keduanya, di belakang Young Hoon memperhatikan itu semua. Hae Jung kaget mendapati Young Hoon di belakangnya. 
Young Hoon bilang itu tadi adegan yang bagus, Hae Jung hendak berlalu saja namun ia sempat kaget saat melihat Young Hoon kini merokok, ia pun berhenti dan ingin mengajak Young Hoon bicara.

Young Hoon menyindir Hae Jung sengaja memberikan adiknya pada pria kaya agar dapat menyelamatkan rumah sakit.
“Pasti hidup sangat sulit sampai kau mencoba menjual adikmu, ini hanya masalah waktu sebelum seseorang menjadi berubah (memikirkan dunia)”
Hae Jung emosi dan langsung menampar Young Hoon agar tak terus bicara, ia marah atas tuduhan Young Hoon padahal Young Hoon harusnya paling tau dia dengan baik dan bagaimana sayangnya dia dengan adik-adiknya. 
Namun Hae Jung tersadar akan perbuatannya dan siapa Young Hoon sekarang, ia pun meminta maaf dan berlalu pergi.

Hae Jung yang berjalan cepat tak sengaja menabrak Hwa Mi yang membawa obat-obatan, Hae Jung meminta maaf dan membantu Hwa Mi memunguti itu, 
tak sengaja jarinya terkena pecahan kaca dan berdarah. Hwa Mi menyuruhnya untuk berhenti membantu, Hae Jung bilang ia tak apa-apa dan bersikeras untuk membantu. 

Young Hoon tiba di belakang mereka dan menyuruhnya Hae Jung berhenti.
Hae Jung tak mau mendengarkan Young Hoon dan terus membantu, akhirnya Young Hoon maju dan menarik Hae Jung dari sana meski Hae Jung menolak dan minta dilepaskan. Hwa Mi melihat Young Hoon masih terlihat keren.


Bong Pal muncul dan tanya ada apa, Hwa Mi salah tingkah dan menyuruh Bong Pal untuk membersihkan pecahan tadi dan langsung berlri pergi,
Bong Pal langsung pusing dan mengeluh tekanan darahnya naik, ia juga terkena pecahan kaca dengan pura-pura perlu di perban ia pun lari meninggalkan pecahan itu.

Young Hoon mengobati luka Hae Jung, ia lega karena lukanya tak parah. “Aku tumbuh dengan penuh luka jadi aku tak ingin melukai orang lain, mungkin aku terlihat bodoh tapi aku bertahan dengan hal itu” 
Hae Jung mengira Young Hoon masih sama sepertinya tapi ternyata tidak, ia tanya apa benar Young Hoon telah berubah.

Tiba-tiba Su Jin muncul, ia kaget melihat keduanya dan tanya apa ia menganggu keduanya, Young Hoon bilang tidak, ia pun menyuruh Su Jin menunggunya berganti pakaian sebentar, paling tidak ia punya kesempatan mengindar dari pertanyaan Hae Jung. Su Jin bilang ia akan menunggu di mobil.

Saat Hae Jung hendak pergi Su Jin mengingatkan jika ia dan Young Hoon akan menikah dan hal tadi cukup tak enak dilihat.
Hae Jung berkata tanpa menoleh bahwa apa yang dipikirkan Su Jin bukanlah yang ada dalam pikirannya.

“Tidakkah kau merasa kau dan Yu Jin sedikit memalukan” Hae Jung menatap Su Jin seakan bertanya apa maksudnya.

“Aku dengan Young Hoon di Amerika selama perawatan ibunya, aku rasa konyol jika bertindak sebagai korban setelah apa yang kalian lakukan padanya” ia bilang Young Hoon mungkin berfikir ia tak tahu apa-apa tapi ia tahu tentang semuanya terutama tentang ia dan Yu Jin, 
Su Jin minta Hae Jung memperingatkan adiknya itu agar tak mendekati Young Hoon karena ia hanya masa lalunya. Setelah mengatakan itu semua Su Jin pun pergi dengan angkuhnya.

Young Hoon masuk ke mobil Su Jin. Su Jin pura-pura bersikap lembut ke Young Hoon dan tanya kenapa Young Hoon sampai membuat Hae Jung menangis, “Aku pikir kau hanya dingin dan kejam padaku, jadi bisakah aku senang bahwa bukan itu yang terjadi” tanyanya manja.

Young Hoon hanya tanya mereka mau kemana, Su Jin bilang ada seseorang yang sangat penasaran ingin bertemu Young Hoon dan mengajaknya kesana.

Yu Jin menemani Jun Ha memasak, Jun Ha menyuruhnya duduk sambil ia memasukkan masakannya ke oven. Jun Ha bilang ia harusnya menjadi koki saja dan tanya apa Yu Jin terkejut. 
Yu Jin tersenyum ia tanya apa yang bisa ia lakukan. Jun Ha mengambilkan piring dan meminta Yu Jin menata meja, Jun Ha bilang untuk empat orang, ia bilang dua lagi akan datang sebentar lagi. 
Yu Jin kaget dan cemas siapa yang datang. Jun Ha bilang Yu Jin bisa menjadi salah satu teman bagi yang satunya dan yang satunya lagi ia tak tahu.


Bel rumah Jun Ha berbunyi yang tak lain tamunya adalah Su Jin. Jun Ha melepas celemeknya dan keluar menyambut Su Jin, tak lama Su Jin memanggil Young Hoon masuk. 
Keduanya pun bertemu, Jun Ha benar-benar kaget mengetahui siapa calon suami Su Jin. Su Jin tanya apa Jun Ha sudah mengenal Young Hoon, Young Hoon bilang mereka sering bertemu akhir-akhir ini. 

Tak lama Yu Jin keluar untuk turut menyambut tamu namun ia juga terkejut saat melihat Young Hoon dan Su Jin. Yu Jin terpaksa menyapa keduanya dan menyapa Young Hoon dengan sebutan Dr. Lee. Su Jin terlihat puas akan rencananya itu.

Keduanya makan bersama, Su Jin memuji Yu Jin sangat cocok dengan Jun Ha, ia tak menyangka Yu Jin bisa menjadi pasangan Jun ha, ia lalu tanya apa pendapat Young Hoon.
Young Hoon mengiyakan hal tersebut.
Jun Ha minta mereka berhenti berprasangka karena mereka hanya teman. Su Jin bilang Jun Ha tak pernah dekat dengan seorang wanita, Su Jin juga mengatakan semua saudari Yu Jin cantik-cantik dan berkata ia sudah bertemu dengan Hae Jung.
“Benarkah?’ ucap Yu Jin sekenanya

Su Jin bilang Young Hoon telah membuat Hae Jung menangis, Yu Jin langsung melotot ke Young Hoon. Jun Ha juga marah. 
Su Jin merasa Jun ha sudah kenal dekat dengan keluarga Yu Jin ia tanya apa mereka benar-benar berteman. Yu Jin dan Jun Ha terlihat canggung.
Keduanya lalu melanjutkan makan, Su Jin tanya apa Jun Ha tak punya anggur, ia bilang ia harusnya membelinya tadi.

Selepas acara makan Su Jin dan Jun Ha mengantarkan Young Hoon yang hendak pulang duluan dengan alasan pekerjaan. Jun Ha menghentikannya, ia minta Su Jin masuk dan mengajak Young Hoon bicara berdua. Su Jin tanya apa mereka berdua punya rahasia, Young Hoon menyuruhnya menurut dan ia akan menelfon nanti.

Su Jin melihat Yu Jin tengah memandangi jendela, ia memanggil Yu Jin ia minta maaf kerena Young Hoon terpaksa pulang duluan. Yu Jin bilang tidak apa-apa. 
Su Jin minta pengertiannya Young Hoon memang kaku tapi ia orang yang hangat, Su Jin merasa canggung menjelaskan ini, ia tanya bukankah Yu Jin dan Young Hoon sudah saling kenal dulu?
Yu Jin malas menjawab, Su Jin pun permisi pulang duluan, ia mengingatkan jika Jun ha orang yang baik dan semoga mereka bisa bersenang-senang.

Yu Jin melepas kepergian Su Jin, ia lalu bersender seakan merasa hari ini amat melelahkan baginya.

Jun ha mengajak Young Hoon bicara di sebuah kafe, Jun ha tanya apa yang dilakukan Young Hoon sejauh ini apa perlu ia mennyeret Su Jin dalam balas dendamnya tidakkah ini terlalu kejam untuk Su Jin dan Yu Jin, tidakkah Young Hoon merasa kasihan terhadap Yu Jin.

“keluarganya kehilangan banyak sejak kematian ayahnya, apa kau masih membenci mereka? Melihat bagaimana mereka menderita karena adik mereka yang paling kecil sakit, kau masih ingin menyiksa mereka?”

Young Hoon kaget mendengar Yu Sun tengah sakit. Jun Ha tanya apa ia tak tahu, ia bilang jika penyakit Yu Sun kambuh. 

Young Hoon pun terlihat mencemaskan hal ini, ia lalu menemui Dokter Yu Sun dan meminta penjelasan disana. Young Hoon membawa hasil kesehatan Yu Sun dan langsung memeriksa tiap bagiannya di kantor. Ia dengan serius mengamati penyakit itu sambil mengkhawatirkan  nasib Yu Sun.

Jun Ha mengantarkan Yu Jin pulang, ia lantas mengatakan sepertinya Young Hoon tak tahu jika Yu Sun sakit, Jun Ha meminta maaf apa seharusnya ia tak mengatakannya tadi. 
Yu Jin bilang tak apa karena Young Hoon takkan terpengaruh sedikitpun. Jun Ha bilang kelihatannya tak begitu.
Yu Jin menyuruhnya berhati-hati mengemudi ia pun keluar dari mobil Jun Ha. 

Yu Jin bersiap masuk namun tiba-tiba Young Hoon memanggilnya.
Keduanya pindah tempat untuk bicara, Young Hoon menanyakan keadaan Yu Sun. “Aku dengar dia harus menjalani operasi, tubuhnya tidak cukup kuat untuk operasi hal itu akan sulit” ungkap Young Hoon

Yu Jin memintanya berhenti bersikap seakan-akan ia khawatir karena itu akan terlihat aneh. “Mungkin kau tidak memendam perasaan buruk pada Yu Sun tapi aku tak mau mendengar kau khawatir”


Young Hoon minta Yu Jin untuk tetap melupakan operasi karena akan sulit bagi Yu Sun ia minta Yu Jin tak keras kepala untuk hal ini.

“Jadi kau hanya ingin aku melihat? Hanya melihat adikku meninggal?”  ucap Yu Jin kesal
“Dia bisa meninggal di meja operasi”
“Jangan katakan kata “meninggal” dengan mudah dihadapanku”
“Sadarlah Yu Jin sadarlah, apa kau tak mengerti? Bukan hanya Yu Sun tapi kau juga akan terluka! Itu juga akan menghancurkanmu” ucap Young Hoon dengan cemas. 
Young Hoon bilang ia masih punya semua rekam penyakit Yu Sun jika Yu Jin mau Yu Jin bisa mengambilnya. Sebelum pergi Young Hoon sekali lagi berharap Yu Jin bisa mempertimbangkannya lagi. 
Yu Jin tak bergerak dari tempatnya dan coba menahan tangisnya.

Young Hoon memilih untuk menghilangkan persoalan yang berkecamuk di kepalanya dengan minum-minum.

Hae Jung membawakan Yu Mi buah-buahan, Yu Jin pulang dan tanya dimana Yu Sun. Hae Jung bilang Yu Sun tidur setelah meminum obat flu. 
Yu Jin terduduk lemah, Yu Mi tanya ada apa. Yu Jin tanya ke Hae Jung apa mereka sudah benar dengan membiarkannya menjalani operasi, 
Hae Jung bilang nanti saja bicara ia khawatir karena ada Yu Mi disana. Yu Mi akhirnya mengaku jika ia sudah tau begitu juga dengan ibu. 

Yu Sun juga keluar dan bilang jika ia juga sudah tau. Mereka semua kaget, Yu Jin bilang ia hanya berniat agar Yu Sun sembuh tapi jika Yu Sun memang tak ingin maka ia pun tak bisa menolak, ia pun tak mampu menahan tangis. 

Yu Sun akhirnya bilang jika ia ingin dioperasi, “Aku mungkin meninggal tapi aku juga mau hidup, aku ingin hidup” ucapnya sambil meyakinkan jika ia baik-baik saja.

Su Jin berniat datang ke rumah Young Hoon untuk membawakannya makanan. Sementara di rumah Young Hoon terus minum-minum sambil memegang hasil kesehatan Yu Sun, ia pun akhirnya jatuh tak sadarkan diri karena terlalu mabuk.

Su Jin tiba, ia pun melihat Young Hoon dan mencoba membangunkannya, Su Jin terkena tumpahan minuman, Young Hoon sempat tersadar dan  menyentuh telfon sambil  memanggil-manggil nama Yu Jin. 

Su Jin terdiam ia lalu melihat hasil pemeriksaan Yu Sun di atas meja, ia pun sadar jika Young Hoon masih memperhatikan keluarga Jung.

Paginya Su Jin menelfon kediaman keluarga Jung yang diangkat oleh Yu Mi, ia berpesan agar Yu Jin datang mengambil hasil tes Yu Sun di rumah Young Hoon, Su Jin lalu tersenyum licik.

Yu Jin pun datang kesana, ia sempat melihat mobilnya Su Jin di luar. Young Hoon kaget saat melihat Yu Jin tiba-tiba datang ke rumahnya.
Yu Jin dengan malas hendak menanyakan file tersebut namun Su Jin langsung muncul dan menyapa Young Hoon, ia sengaja menampakkan wajahnya pada Yu Jin. 
Yu Jin pun langsung kaget dan menatap Young Hoon dengan pandangan menuduh padahal Young Hoon juga tak tahu kapan Su Jin datang. Su Jin tersenyum penuh kemenangan.



Komentar:
Disini Su Jin sudah mulai menunjukkan watak aslinya, ia terlihat ramah pada Young Hoon namun diam-diam ia tak suka melihat Young Hoon memperhatikan Keluarga Jung dan mulai memisahkannya. Namun hal itu barangkali karena yang ia tahu Young Hoon telah disakiti oleh Keluarga Jung sehingga ia tak rela Young Hoon tetap membantu orang-orang yang telah melukainya. Yang salah adalah karena ia hanya mendengarkan cerita dari satu sisi saja yaitu Ayahnya (Dokter Min) yang kita tahu adalah penjahat sebenarnya. Dokter Min bisa jadi menjejali putrinya ini dengan cerita bohong sehingga membuat Su Jin menganggap Keluarga Jung pantas menderita akibat perbuatannya, terlebih ia juga menyukai sosok Young Hoon. Ya...Su Jin bersiap-siaplah dirimu terkejut mengetahui bagaimana sifat ayahmu sebenarnya....:D
                                                                           


Monday, 27 October 2014

Four Sister Eps 9 Part 1

                         > Eps sebelumnya FourSister Eps 8 Part 2

Yu Jin berjalan memegangi lehernya yang pegal dan masuk ke ruangannya. Kejadian hari ini sepertinya cukup membuatnya terganggu. 
Young Hoon juga masih sibuk dengan pekerjaannya, ia sepertinya merasa bersalah telah bersikap kasar pada Yu Jin.

Young Hoon lantas teringat masa lalu saat dulu ia menyatakan jika ia tak pernah membenci Yu Jin dan menyatakan jika ia mencintainya. Young Hoon juga ingat saat ia meminta putus dengan Yu Jin. Ingatan tersebut cukup membuatnya terlihat  gelisah dan ia pun melanjutkan pekerjaannya kembali.

Pagi ini di ruangan kerja Jun Ha,  Ast. Yun tengah dibakar api cemburu. Bagaimana tidak, di depan matanya Shin Hee tampak begitu akrab dengan Jun Ha
Shin Hee menerangkan isi laporan di layar sambil duduk di samping kursi Jun Ha dan menyampirkan tangannya di bahu Jun Ha,seakan-akan kehadirannya disana tak dianggap oleh keduanya. 
Jadilah Ast. Yun melampiaskan dengan menggigit kesal pulpennya.

Ast. Yun akhirnya tanya apa Shin Hee tak pergi. Ia dengan kesal bilang jika ini bukan ruangan Shin Hee dan meja itu juga bukan mejanya Shin Hee jadi kenapa ia terus disini sepanjang waktu?
Ia menuduh Shin Hee telah melalaikan pekerjaannya, Jun Ha coba menjelaskan namun Ast. Yun langsung memotong ucapannya dan berniat melaporkan ini pada Bos.

Jun Ha memanggilnya “Asisten supervisor itu berada di atas pegawai, diatasnya adalah supervisor, lalu...” ucap Jun Ha pura-pura lupa.
“Manajer” jawab Ast. Yun “Lalu ketua dan direktur dan selesai” tambahnya menjelaskan.
“Lalu apa aku?” tanya Jun Ha
“Direktur”
“Kalau begitu disini akulah bos nya” 
Mendengar hal itu Ast. Yun terlihat berpikir.

“Kau melaporkan kelalaianku bekerja padaku?” tanya Jun Ha menyindirnya.
Ast. Yun tak mau kalah malu, ia pun berkata jika ia akan melapor ke markas besar.

“Biarkan aku yang pergi kali ini” ucap Jun Ha, ia pun berterima kasih pada Shin Hee atas penjelasannya dan menyuruhnya memproses segera, Shin Hee mengiyakan, ia pun keluar dan menyempatkan menatap sinis pada Ast. Yun.

Ast. Yun terus memperhatikan Shin Hee, Jun Ha lalu memanggilnya, Ast. Yun gelagapan, Jun Ha bersikap seperti bawahan Ast. Yun dan  tanya apa ia diperbolehkan keluar untuk sebuah urusan penting. 
Ast. Yun mengiyakan dengan sopan, Jun ha membungkuk berterima kasih sebelum pergi, Ast. Yun merasa canggung dan ingin membungkuk juga namun Jun ha langsung memukul dadanya untuk memberi pelajaran dan segera pergi.

Ast. Yun mengikuti Jun Ha, Jun ha mengingatkannya untuk mengirim fax ke Itali. 
Ast. Yun tanya kemana Jun Ha hendak pergi. Jun Ha hendak ke rumah sakit untuk melihat pengaturan tanggal Yu sun di operasi. 
Ast. Yun tanya apa yang terjadi dengan Yu Sun, “Mereka bilang kecantikan dan nasib menderita sakit selalu sejalan” ucapnya.
Jun Ha memilih langsung mausk ke lift. Ast. Yun ikutan dan berniat untuk mengantarkan Jun Ha. Jun ha menahan liftnya dan bilang bukan Yu Sun kok.
Namun Ast. Yun tak percaya dan bilang ia ingin menghibur Yu Sun. 

Jun ha tentu saja tau niat Asistennya yang suka pedekate itu, saat itu Shin Hee berjalan melewati mereka Jun Ha langsung memanggilnya.
Ast. Yun mentowel-towel Jun ha dan mengatainya kekanak-kanakan, ia pikir Jun Ha pura-pura mengerjainya. 
Jun ha memberi selamat pada Shin Hee karena Yun Chul sudah menyerah. “Benarkah?” tanya Shin Hee.
Ast. Yun langsung menoleh melihatnya, dan langsung keluar berdiri di sebelah Shin Hee. 
Ia lalu melepas Jun Ha dengan penuh kerelaan sebelum pergi dan kembali mengejar Shin Hee yang telah berlalu.

Yu San melakukan beberapa tahap pemeriksaan, dokter memberikan suntikan padanya dan minta aia mengatakan jika ada bagian yang terasa sakit. Hasil tersebut lalu ia diterangkan di ruangan lain pada Yu Jin dan Hae Jung.

Menurut Dokter Yu San tetap akan mengalami masalah baik di operasi ataupun tidak. Tanpa operasi harapannya untuk hidup hanya 3 sampai 4 bulan
Namun menurut Yu Jin operasi juga sulit karena ia perlu prosedur fontan (adalah sebuah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki cacat jantung di mana hanya satu ventrikel yang fungsional)

Dokter membenarkan operasi ini memang memiliki resiko yang tinggi, ia pun tak menganjurkan ini untuk dilakukan. Hae Jung dan Yu Jin berpandangan dengan cemas.

Jun Ha telah tiba dan menanyakan letak ruang kardiologi pada perawat.
Yu Jin menegaskan pada Hae Jung untuk tetap melakukan operasi, Hae Jung tak yakin karena itu terlalu berbahaya, Yu Jin tak mau menyerah begitu saja. 
“Jika sesuatu terjadi itu akan merenggut waktu berharga yang seharusnya Yu San miliki” ucap Hae Jung yang tak mau adiknya meninggal di meja operasi. 
Jun Ha kaget mendengar kata meninggal ia lalu tanya apa maksud Hae Jung tadi. Hae Jung dan Yu Jin menoleh kaget dan memberi salam ke Jun Ha.
Jun Ha tanya apa operasinya sesulit itu, keduanya hanya bisa mengangguk lemah.

Dokter Min mengajak Young Hoon dan Su Jin makan bersama. Young Hoon menolak untuk minum karena ia masih harus bekerja begitu pula dengan Su Jin yang harus menyetir. Dokter Min tersenyum, “Duduk dengan putriku dan calon menantuku aku harus minum sendiri” sindirnya.

Young Hoon teringat saat dulu Dokter Jung mengajak ia, Yu Jin serta Hae Jung makan di tempat seperti ini. 
Dokter Min mengingatkan keduanya untuk segera menikah agar ia punya teman minum. Su Jin mengejek ayahnya hanya perlu teman untuk minum bukan menantu. 

Dokter Min tersenyum, ia lalu bilang hal yang harus dilakukan sekarang adalah memusnahkan rumah sakit Bomin dan membangun bangunan kelas atas disana, “Kita harus melakukan sesuatu yang menghasilkan banyak uang daripada menjaganya terus lebih baik pikirkan diri sendiri"
Young Hoon menatap tak suka pada dokter Min. 
“Dan percayalah padaku kau akan menjadi pemimpin rumah sakit yang baru” ungkapnya sambil tersenyum yakin. Su Jin menuangkan minuman lagi untuk ayahnya, Young Hoon terdiam memikirkan sesuatu.

Su Jin mengikuti Young Hoon ke rumah sakit, Young Hoon tanya apa Su Jin tak sibuk, “kenapa? Apa kau ingin aku sibuk karena aku terus menganggumu?’ 
Su Jin bilang ia berencana membawa ibu Young Hoon dari Amerika. “Rumah sakit tempat penyembuhannya bilang dia sudah semakin membaik” 
Young Hoon bilang ia akan mengurus ibunya Su Jin dengan cepat mengatakan jika ia akan melakukannya karena ia ingin (mengurus ibunya)
Tiba-tiba Hwa Mi berlari menghampiri Young Hoon menyampaikan kabar darurat, pasien 202 mengalami semi comatose (Pasien koma yang bangkit karena adanya rangsangan) Young Hoon segera berlari kesana.

Dokter disana bilang jantung pasien berhenti, Young Hoon langsung minta disiapkan alat pacu jantung, ia memompa jantung pasien dan dokter yang satu melakukan CPR pada pasien. 
Young Hoon tanya dimana Yu Jin, Hwa Mi ingin coba menjelaskan kondisi Yu Sun namun Young Hoon memotong dengan marah-marah karena Yu Jin meninggalkan pasiennya, Young Hoon menyuruh Hwa Mi memanggil Yu Jin segera.

Jun Ha mengantarkan Yu Sun dan Hae Jung hingga ke rumah, Yu Sun berterima kasih pada Jun Ha. 
Hae Jung menyuruhnya duluan masuk ke dalam. 
Hae Jung lalu berterima kasih karena Jun Ha telah membuat mereka merasa nyaman. Jun Ha bilang Yu Sun pasti akan sembuh ia minta Hae Jung percaya dan menjadi kuat, 
“Aku tak sehangat dan sebaik dirimu, tapi aku kuat, aku takkan jatuh meski kau bersandar padaku, ketika keadaan menjadi sulit kau bisa bersandar padaku” ucapnya
Hae Jung merasa terharu dan berterima kasih sekali lagi pada Jun Ha. Jun Ha sepertinya juga merasa senang mendapat ucapan terima kasih itu.

Yu Jin berlari masuk ke ruangan pasien tadi dan bertanya pada Young Hoon apa yang terjadi apakah pasiennya baik-baik saja.
Young Hoon mengejek pertanyaan Yu Jin, bisa-bisanya Yu Jin menanyakan pertanyaan tentang pasiennya sendiri. Ia tanya siapa sebenarnya dokter pasien itu, Yu Jin mengaku dirinya.

“Apa kau pikir seorang dokter yang menanyakan orang lain tentang kondisi pasiennya pantas menjadi dokter?” ucapnya sinis sambil berlalu dari sana. 

Yu Jin terdiam ia lalu mengikuti Young Hoon ke ruangannya dan meminta maaf dan berjanji akan hati-hati dan takkan melakukan hal itu lagi.
“Jika kau sungguh-sungguh hal ini tak terjadi lagi bukankah seharusnya kau mengundurkan diri?” ucap Young Hoon
“Aku tau aku membuat kesalahan aku juga tak hal ini tak bisa dimaafkan tapi adikku sedang sakit, Yu Sun...”

“Pasienmu bisa mati hari ini! jika menjadi kakak lebih penting bagimu maka terserah padamu” ucapnya menyerang Yu Jin.

Yu Jin terdiam kehabisan kata-kata, Young Hoon menambahkan disini Yu Jin tak bisa berbuat sesukanya, “Aku mengerti” ucap Yu Jin segera pergi. 

Tiba-tiba Su Jin masuk dan langsung menghambur memeluk akrab Young Hoon, hal itu membuat Yu Jin kaget. Su Jin ingin memberikan kunci Young Hoon karena ia harus segera pergi, Young Hoon memamerkan Su Jin pada Yu Jin dengan menyuruhnya menyapa Yu Jin. 

Su Jin pun memperkenalkan dirinya, ia tanya apa Yu Jin tau ayahnya, ia bilang mereka pernah bertemu beberapa kali saat mereka kecil. Yu Jin tak tertarik ia lebih memilih permisi pergi dari sana.
Yu Jin pergi ke ruangannya dan terlihat sangat shock akan hal tadi.

Di rumah Hae Jung tanya apa yang tengah Yu Mi dan Yu Sun lakukan. Yu Mi bilang Yu Sun sedang memilah barang-barangnya, menurutnya itu sangat aneh. 
Hae Jung tersentak dan menatap Yu Sun. Yu Sun beralasan membuang sebagian  barang-barangnya karena rumah mereka sangat kecil. 
Yu Mi bilang dulu saat disuruh membuang Yu Sun tetap menimbunnya, ia tanya apa yang membuat Yu Sun berubah pikiran. 

Hae Jung segera menghentikan Yu Sun dan mengeluarkan barang-barangnya lagi, ia bilang Yu Sun boleh menyimpan itu semua, Yu Sun menolak.
“Ada apa denganmu? Kau bisa menyimpan tiap kotak ini hentikan ini! hentikan ini!” ungkapnya histeris. Yu Sun dan Yu Mi terdiam, Hae Jung tak tahan lagi dan segera keluar.
Yu Mi tanya apa yang terjadi sebenarnya, Yu Sun terdiam menahan tangis.

Yu Jin melihat Hae Jung berada di luar rumah, ia tanya kenapa Hae Jung disana.
Hae Jung merasa sepertinya Yu Sun tau bahwa penyakitnya sangat parah, Hae Jung bingung harus bagaimana.

“Kalau begitu kita harus menjadi kuat dan melanjutkan operasi, kita harus melakukan sesuatu, tanpa operasi dia hanya bisa bertahan 3 sampai 4 bulan saja, itu sungguh tak berarti” ungkap Yu Jin.
Hae Jung merasa kasihan terhadap Yu Sun , Yu Jin memeluk untuk menenangkan Hae Jung, keduanya lalu menangis memikirkan nasib adik mereka. 
Tanpa mereka sadari Yu Mi ada disana bersembunyi dan mendengarkan semua itu. 

Yu Mi kembali masuk ke dalam, ia sangat syok atas apa yang didengarkan tadi. Nyonya Jung keluar dan tanya darimana Yu Mi semalam ini. ia bingung melihat Yu Mi yang terdiam dan tanya ada apa.
Yu Mi menangis dan  tanya apa yang harus mereka lakukan, ia amat kasihan terhadap Yu Sun , Nyonya Jung hanya memandangnya bingung.

Malamnya Yu Sun mendengar Yu Mi menelfon seseorang tentang pekerjaan dan berkata akan mengirimkannya besok, hal itu kembali membuatnya bersedih dan merasa bersalah, namun ia hanya menahan tangisnya.

Hwa Mi melihat Bong pal tengah merokok di taman, ia lalu memanggilnya. Bong pal kaget dan langsung menyembunyikan rokoknya ia bilang bahwa tadi ia tak merokok dan membungkuk meminta maaf. 
Hwa Mi tertawa, Bong Pal mengangkat wajahnya dan kesal karena Hwa Mi barusan menakutinya. Hwa Mi heran Bong Pal begitu jauh merokok dan menyuruhnya pergi saja ke ruang istirahat. 

Bong Pal bilang ada pasien disana. Hwa Mi bilang bukan pasien yang ditakutkan Bong Pal tapi Manager mereka. Bong Pal menyuruhnya berhenti mengucapkan kata itu karena hanya akan mengingatkannya jabatannya dulu, “Banyak pasien ada di ruang istirahat jadi dokter Jung tidak suka kita merokok disana” ucapnya

Hwa Mi bilang dulu ketika Dokter Junga da Bong Pal selalu melawan.

Hwa Mi menyurunya bergeser, Bong Pal menyuruhnya duduk di sebelah saja, Hwa Mi kembali menyuruhnya bergeser dengan keras.
Hwa Mi juga tak suka melihat Young Hoon disana tapi ia senang melihat rumah sakit kembali sibuk. Bong Pal tak setuju ketika Dokter Jung ada rumahs akit jauh lebih sibuk.
Ia tahu namun rumah sakit bahkan kosong setelah ia meninggal, Bong pal memintanya diam karena ia takkan memaafkan Young Hoon.
“Ketika ia sekecil ini ia bermain dengan anak-anakku”
“Anak-anakku?” tanya Hwa Mi bingung, “Apa kau punya anak yang kau sembunyikan?”
Bong pal memegangi kepalanya seperti simpanse. Ia menyebutkan nama Hae Jung, Yu Jin, Yu Mi dan Yu Sun  sebagai 1-2-3-4- anaknya. 

Ia mengatai Young Hoon begitu berani kembali setelah membunuh Dokter Jung. Hwa Mi sedikit tak setuju. Bong pal tanya kenapa Hwa Mi keluar, “Dia mencarimu karena ada yang salah pada rekening”
“Siapa?” tanya Bong pal
“Manager” 
Bong Pal langsung memutar wajah menatap Hwa Mi, Hwa Mi mengulanginya lagi. Bong pal terdiam lalu tersadar dan segera berlari pergi. Hwa Mi menggeleng mengatai nasib ia dan Bong pal begitu menyedihkan.

Pelatih Kim tampak berdiri di depan rumah sakit tempat ia mengantar Yu Sun kemarin  namun ia tak juga beranjak masuk, Hwa Mi lmelihatnya dan tanya apa ia mencari seseorang. Pelatih Kim menanyakan Yu Sun. 
Hwa Mi lalu memberitahu jika mereka telah pindah, pelatih Kim terlihat kecewa, Hwa Mi lalu tanya ada apa. 

Pelatih Kim bilang tak ada apa-apa dan bergegas pergi dan ia berhenti dan menatap sekali lagi rumah tersebut seakan bertanya kemana perginya Yu Sun.

Di sebuah taman tengah dilakukan syuting film, tak jauh dari sana Tae Suhk tengah memberi pengarahan untuk menghindari kecelakaan dan menyakinkan tanggal pembukaan.

Lalu berlanjut ke perjamuan, sepertinya merayakan keberhasilan syuting mereka. Tae Suhk dan yang lainnya bersulang atas kerja keras mereka.

Saat kembali ke ruangannya Tae Suhk kembali meminta asistennya untuk mengirim informasi ke media setelah naskahnya selesai. 
Ia tak sadar Jong Shik tengah menunggu dengan duduk santai di kursinya. Jong Shik lalu memanggilnya. Tae Suhk tertawa melihat kemunculan temannya itu.
Jong Shik mengagumi meja kerja Tae Suhk, tae Suhk tanya kapan ia tiba, Jong Shik bermain-main sebentar di kursi tae Suhk.

Keduanya lalu bicara sambil Tae Suhk memeriksa beberapa lembar kertas
“kau mulai syuting film baru sebelum yang satu ini dibuka?” 
Tae Suhk bilang itulah yang terjadi. Jong Shik tanya apa Tae Suhk yang menulis skrip? Tae Suhk bilang tidak ia yang akan memproduksinya.
Jong Shik merasa itu aneh karena biasa Tae Suhk yang menulis namun ia yakin Tae Suhk akan kaya raya para kritikus dan wartawan tengah heboh

Tae Suhk bilang terlalu cepat mengatakan hal itu, Tae Suhk melihat-lihat lembaran lagu yang diberi Jong Shik dan menunjuk karya mana yang ia suka. “Aku tak peduli yang itu bukankah lagu yang terakhir lebih baik?”

Tae Suhk bilang tidak itulah yang terbaik, “Siapapun ini dia punya rasa yang bagus dalam mengarang” Tae Suhk mengagumi karya itu dan berkata untuk memolesnya. 

Jong Shik tanya diantara 20 lagu yang ia sodorkan apa Tae Suhk memilih yang itu? Tae Suhk tersenyum dengan yakin, “Aku seharusnya tahu” ungkap Jong Shik Tae Suhk memandangnya heran. Jong Shik lalu bilang jika itu karya Yu Mi. Senyum Tae Suhk langsung menghilang.

Tae Suhk berdiri di atas gedung dan berfikir keras mengambil keputusan.


Pelatih Kim selesai mengajar, saat akan memasukkan bukunya ke tas ia mengambil susu kotak yang ada di dalam yang tentu saja mengingatkannya kembali akan Yu Sun. 
Yu Sun ternyata muncul menunggunya di depan pintu, ia juga melihat Pelatih Kim memandangi susu itu dengan cemas.

 Pelatih Kim akhirnya menyadari kehadiran Yu Sun. Namun pelatih Kim sepertinya masih menghindar, ia berjalan duluan dan Yu Sun mengikutinya. Yu Sun bilang ia kebetulan ada urusan di sekolah makanya ia menemuinya.

“Apa yang aku katakan tak cukup jelas? Aku bilang jangan bertemu lagi hentikan sekarang juga” ucap Pelatih Kim

“Itulah kenapa aku terus berusaha, tapi aku harus datang" Yu Sun tanya apa Pelatih Kim tak penah sekalipun memikirkannya? Pelatih Kim bilang tidak. Yu Sun tau pelatih Kim berbohong.

“Aku tak menginginkan apapun tak bisakah aku melihat wajahmu walau sebentar? Kurasa kau kenanak-kanakan”  ucap Yu Sun

Pelatih Kim mengubah topik ia tanya bukankah Yu Sun sakit, mengapa orang sakit bisa keluar sebebas ini. Yu Sun bilang ia lebih baik sekarang.
Pelatih Kim turut senang namun ia minta Yu Sun bermain dengan teman seusianya dan hendak pergi. Yu Sun tanya apa pelatih Kim takut, ia meyakinkan jika dirinya tak takut apapun. 

Pelatih Kim tetap berlalu pergi. Saat akan menyeberang Pelatih Kim terdiam di tempatnya, semua orang sibuk berlalu untuk menyebrang namun ia tetap terpaku pada pikirannya sendiri.

Yu Mi tengah bekerja di ruangan Jong Shik , Yu Mi memperbaiki lagunya dan berharap orang itu akan menyukainya. Jong Shik hanya termenung, Yu Mi lalu memanggilnya dan bilang Jong Shik kelihatan aneh hari ini. 


Jong Shik gelagapan bilang tak ada apa-apa. Yu Mi memandangnya tak percaya. Jong Shik mencoba bicara jujur mengenai siapa yang akan memakai lagu Yu Mi itu namun Tae Suhk langsung masuk dan mengagetkan Yu Mi. Tae Suhk mencoba bersikap biasa dan menyapanya. Jong Shik mengamati keduanya dan memilih pergi.