SINOPSIS

Thursday 8 November 2012

Sinopsis Devil Beside You Episode 3
Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
          Syukur deh....!!! akhirnya kelar juga nulis ni sinopsis. Niat ngerjainnya sih dah dari kemarin-kemarin, tapi apa mau dikata banyak tugas lain yang mesti segera dilaksanakan. alhasil, sepertinya untuk yang selanjutnya pun bakalan nggak bisa cepet terbitnya. meski demikian sy masih tetep semangat ngerjain drama ini . ^^
Episode 3
        Di atas panggung sebelum pertunjukan, Ahmon mengikatkan Scarf Qi yue pada lengannya yang terluka. Teman-temannya yang akan tampil menyatakan rasa terima kasih mereka kepada Ahmon selama ini dan mengajaknya untuk ikut bernyanyi. Ahmon menolak ia mengatakan bahwa ia sudah menyerah dengan suaranya. Tiba-tiba Ah fung salah satu anggota mereka merasa sakit perut namun ia menyatakan bahwa ia baik-baik saja.
          Pertunjukan pun dimulai dengan sangat seru. Qi yue dan Yuan yi juga tengah menikmati konser itu. Ahmon diam-diam memperhatikan Qi yue dari balik panggung. ketika semua lagi asik menikmati lagu tiba-tiba Ah fang sang gitaris terjatuh pingsan di panggung. Ahmon datang membantunya. Ah fang meminta Ahmon untuk menggantikan posisinya demi band XL mereka. Ahmon tidak tega melihat temannya itu. Ia menatap lengannya yang terluka dan terbalut scarf serta melihat gitar.
          Pertunjukan dihentikan, Qi yue dan Yuan yi bingung mendengar teriakan dari penonton lainnya yang menginginkan pertunjukan dilanjutkan. Ahmon pun muncul dengan menggunakan topeng dan pertunjukkan akhirnya dilanjutnya dengan Ahmon sebagai gitarisnya. Qi yue dan Yuan yi belum mengetahui keberadaan Ahmon disitu, keduanya baru sadar ketika melihat scarf nya Qi yue pada lengan kiri Ahmon.
        Qi yue terus menatapnya. Ahmon terus memainkan gitar meski tangannya telah mengeluarkan darah. Qi yue merasa bahwa hanya ada dia dan Ahmon yang sedang bermain gitar di tempat itu dan ia terpesona terhadap ahmon. Setelah pertunjukkan Ahmon terus tersenyum meskipun tangannya berdarah.
       Qi yue berjalan pulang bersama Yuan yi. Qi yue berterima kasih kepadanya karena ia merasa sangat senang telah diajak menonton konser hari ini. Yuan yi mengatakan bahwa Qi yue terlihat imut. Ia juga menjelaskan kesalahpahaman terhadap Ahmon tadi siang mengenai anak kecil itu. Qi yue merasa tidak enak kembali, ia mengucapkan selamat tinggal pada Yuan yi. Keduanya pulang sendiri-sendiri dengan perasaan gundah. Yuan yi ragu kepada sikapnya sendiri yang telah menyatakan yang sebenarnya pada Qi yue karna takut Qi yue akan semakin dekat dengan Ahmon.   
      Setibanya di rumah Qi yue langsung mandi, ia kembali mengingat kesalahannya pada ahmon. Tiba-tiba ia merasa sesak dan jantungnya berdebar sangat kencang. Telfon berbunyi, Qi yue bangkit hendak mengangkatnya, namun sebelum sampai ia tiba-tiba pingsan.
           Begitu tersadar Qi yue sudah mengenakan pakaian olah raga berwarna biru dan tidur di tempat yang bukan rumahnya. ia terkejut melihat wajah ayah Ahmon didepannya. Mengira sedang bermimpi ia pun mencoba melanjutkan tidurnya kembali. Tapi ayah memanggilnya dan ia sadar itu bukanlah mimpi. Ayah sangat gembira karna ia sangat menginginkan seorang putri seimut Qi yue. Dan ia menceritakan hal itu dengan penuh semangat.
Flash back
Qi yue teringat kembali kejadian ketika ia terjatuh. Telepon yang tak sempat diangkatnya itu akhirnya terhubung ke mesin pesan. Ternyata itu ibunya yang mengabarkan bahwa bibi mereka meninggal dunia sehingga ibunya harus kesana dan tidak pulang untuk 2 atau 3 hari. Dan menitipkan Qi yue pada tunangannya Yoo hui untuk menjaganya di rumahnya. Qi yue terus memanggil ibunya hingga ia benar-benar tidak sadarkan diri. Ia baru teringat sebelumnya pingsan hanya memakai handuk. (end of flashback)
Qi yue :”handukku, dimana handukku? Apa yang kau lakukan padaku?!
Yoo hui :”jangan khawatir, aku menyuruh pembantu untuk mengganti pakaianmu, sudah ada baju yang telah dititipkan ibumu untukmu”
Qi yue kelihatan takut president akan melakukan hal tak senonoh padanya sehingga ia memilih untuk keluar dari rumah itu. Ia berlari kemudian berbalik menanyakan pintu keluar pada Yoo hui. Tak disangka Yoo hui malah menangis sedih akan ditinggal Qi yue. Qi yue kebingungan dan akhirnya bersedia tinggal di rumahnya Yoo hui.
       Lalu keduanya duduk di meja makan memandangi foto Ahmon sewaktu kecil. Qi yue melihat foto Ahmon dipeluk ibunya
Qi yue     : “wanita yang cantik, apakah itu ibunya Ahmon? Wajah Yoo hui langsung berubah.
Yoo hui   : “Ya, aneh foto ini aku ingat telah membuangnya jauh”
Qi yue     :”Maaf”
Yoo hui  : “Jangan minta maaf,dulu ketika Ahmon kabur dari rumah, dia masih sekolah menengah pertama. Alasanku bercerai karena aku terlalu fokus dengan pekerjaan dan meninggalkan semua tanggung jawab kepada istriku, dan Ahmon sewaktu ia sangat perlu ibunya pada waktu itu pula ia kehilangannya”. Qi yue malah teringat kembali pada saat ia memarahi Ahmon dengan menyinggung ibunya. Yoo hui menyalahkan dirinya yang tak bisa mendidik Ahmon dengan baik. Qi yue menghibunya dengan mengatakan bahwa ia dapat merasakan bahwa sebenarnya Ahmon itu sangat menyayangi Yoo hui. Yoo hui senang dan langsung memeluk Qi yue. (dasar hobi meluk nih si om)
Yoo hui :”Aku percaya engkau bisa merubah Ahmon yang sekarang, mulai sekarang tolong jagalah Ahmon”. Qi yue ingin menolaknya namun Yoo hui melanjutkan kata-katanya “Aku tahu sebenarnya dalam hatinya ia sangat merasa kesepian” Qi yue ingin meralat lagi “Ah kau pasti lapar, paman akan memasakkan makanan untukmu oke” Yoo hui langsung pergi sebelum Qi yue sempat bicara.
Qi yue (dalam hati): Meskipun aku tidak tahu bagaimana masa depan, tapi aku bisa mengerti mengapa ibuku menyukai paman ini. Qi yue memandangi Yoo hui yang bersiap memasak sambil tersenyum.
          Sambil asik memandangi Yoo hui di dapur ia atak sadar Ahmon datang dan duduk disebelahnya.
Ahmon      :”Mencariku?”
Qi yue        : “(terkejut) Paman Ahmon sudah pulang”
Yoo hui     : “Ahmon kau sudah pulang” teriaknya sambil berlari hendak memeluk Ahmon tapi ia malah tersandung dan jatuh dengan wajah menghadap kursi. Qi yue dan Ahmon serentak menghindar.
Yoo hui    :”kenapa aku tidak pernah bisa membagi cinta seorang ayah untukmu?” tanyanya pada Ahmon. “Kau hampir membunuhku” jawab Ahmon.
Yoo hui      :”Yue yue apakah menurutmu aku tidak seperti seorang pria jika suka memasak?”
Ahmon       :”Bagus kalau kau sadar, celemek itu sangat feminim” Yoo hui sedih mendengar perkataan Ahmon.”Tentu saja tidak, sungguh seperti seorang pria” ucap Qi yue yang tak tega melihat wajah sedihnya Yoo hui.
    
         Qi yue tercengang melihat jumlah makanan yang akan ia makan sebagai makan malam. Semuanya makanan berat yang mewah. Begitupun Jiang meng. Yoo hui berpendapat karena ia belum tahu seleranya Qi yue jadi ia menyiapkan semuanya.
Ahmon :”kau kira berapa banyak orang yang kelaparan di Afrika sana?” Yoo hui menyerah, ia salah lagi kali ini. Ia lalu mengajak mereka bertiga bermain game bersama “Apa kau tidak lihat tanganku terluka?” seru Ahmon. Qi yue tertegun melihatnya, sepertinya ia jadi tidak enak hati karena teringat lagi akan kejadian di taman tadi siang. 
        Ahmon berada di kamar memandangi scarf milik Qi yue. Pintu diketuk dan ia pun menyelipkan scarf tersebut di bawah bantal. Qi yue ternyata mendatangi kamarnya dan menanyakan keadaan tangannya Ahmon. Ahmon menyuruhnya membawa perban dan membungkus tangannya. (Hehe...alasan untuk berdua nihh...)
Qi yue membuka kota obat dan mengolesi luka pada telapak tangan Ahmon. Ahmon terus menatapi wajah Qi yue tanpa ia sadari.
Qi yue        :”Apakah sakit?”
Ahmon       : “Sedikit” (sambil terus memandangi Qi yue)
Qi yue tiba-tiba merasa sedang dipandangi, ia melihat sekilas Ahmon dan langsung tertunduk kembali. “Kenapa ia melihatku seperti itu?” pikir Qi yue dalam hatinya dan ia mulai merasa gugup. Qi yue lalu bertanya lagi “Apakah masih sakit?” kali ini Ahmon mendekatkan wajahnya pada Qi yue dan berbisik “Sakit”. Qi yue menjauhkan wajahnya.
Ahmon    : “Apa kau kedinginan?”
Qi yue     :”Aku baik-baik saja”, Ahmon lalu menarik selimut sehingga menutupi mereka berdua, Qi yue benar-benar terkejut, ia semakin bertambah gugup“Aku sungguh tidak kedinginan”
Ahmon semakin mendekat dan menyenderkan wajahnya pada bahu Qi yue dan tertidur. Qi yue menidurkan dan menyelimutinya. Ia hendak pergi namun Ahmon menarik celana panjangnya sehingga ia tidak dapat meninggalkannya.
        Keesokan harinya,ternyata Qi yue tertidur di tempat tidurnya Ahmon, malahan wajah jeleknya ketika tidur pun menjadi tontonan bagi Ahmon. Ahmon menyapanya hingga akhirnya ia tersadar dan sontak berteriak kaget. Qi yue menyalahkan Yoo hui yang tidak menjaganya hingga ia bisa tertidur disini, tapi justru Ahmon bilang bahwa Yoo hui lah yang mengangkat Qi yue ke atas tempat tidurnya dan menidurkan mereka bersama. “Kau berbicara ketika tidur”,” tidak mungkin” jawab Qi yue. “Kau berkata bahwa kau mulai menyukai Ahmon” Qi yue berteriak tidak mungkin sambil lari meninggalkan kamar.
       Qi yue pergi ke wastafel dan menyiram mukanya berkali-kali dan berusaha menyingkirkan perkataan Ahmon yang mengatakan “Qi yue mulai menyukainya”. Qi yue berusaha mengontrol perasaannya namun ia selalu terbayang dengan wajahnya Ahmon yang sewaktu memandanginya kemarin.
          Qi yue ke kampus naik mobil dengan Yoo hui dan Ahmon. Mereka berjalan bertiga masuk ke dalam kampus. Teman-teman kampus memandangi mereka. Qi yue benar-benar merasa tidak nyaman diliatin teman kampusnya seperti itu. Ahmon memarahi ayahnya untuk tidak melakukan hal ini lagi pada Qi yue. Qi yue buru-buru masuk ke dalam.
              Temannya mendengarkan cerita Qi yue, sementara Yuan yi juga diam-diam mendengar perkataan mereka. “Jadi kemarin kau menginap di rumahnya Jiang meng” ucap Qing zi, Qi yue langsung menutup mulut temannya itu, ia takut Yuan yi mendengarnya dan salah paham. Qing zi terus menanyakan mengapa Qi yue harus berakhir seperti itu, bukankah kemarin ia telah berbaikan dan pergi ke konser dengan Yuan yi. Qi yue merasa jengah dan pergi keluar. 
      Xiao cai membela Qi yue bahwa tidak ada yang salah karena ibunya akan menikah dengan ayah Ahmon dan mereka akan jadi saudara. Namun Qing zi mengingatkan bahwa di rumah itu masih ada Ahmon yang kejam yang bahkan telah mencuri ciuman pertama Qi yue. Yuan yi merasa kesal teringat hal itu dan cerita bahwa Qi yue telah tinggal bersama Ahmon, ia juga keluar dari ruangan itu.
        Qi yue berada di perpustakaan, ia sedang bimbang pada dirinya sendiri, mengapa ia begitu takut Yuan yi tahu yang sebenarnya. Ia mulai meragukan perasaannya pada Yuan yi. Namun Yuan yi telah berada disana menemuinya dengan wajah marah. “Apa ada sesuatu?” tanya Qi yue. Yuan yi menceritakan betapa bahagianya ia dulu ketika mengetahui Qi yue menyukainya dan membuat surat cinta untukknya, namun kini ia juga melihat wanita itu mencium pria lain” Qi yue membela diri dengan mengatakan bahwa Ahmon lah yang tiba-tiba menciumnya. Yuan yi mendekat “lalu di konser kau juga hanya melihat dia tanpa memandangku sedikitpun seakan aku tak pernah ada, bukankah itu kencan pertama kita” Yuan yi benar-benar marah, Qi yue tak bisa berkata apa-apa lagi “Kenapa kau mengabaikan perasaanku, aku sangat marah, cemburu dan terluka, ini membuatku sangat aneh, apa yang harus aku lakukan? 
        Qi yue panik sampai menjatuhkan buku yang ia bawa. Ia teringat bagaimana ia berjumpa dengan Yuan yi pertama kali. Saat itu Yuan yi membantu seorang wanita yang buku-bukunya terjatuh di tangga kampus. Qi yue yang kebetulan lewat melihat kebaikan Yuan yi dan terpesona. Ia terus memperhatikan Yuan yi, Yuan yi bahkan berjalan melewatinya namun tak memperhatikan Qi yue, namun Qi yue tetap tersenyum melihatnya.
       Qing zi cemas karena Qi yue belum juga kembali ke kelas. Xiao cai menyuruhnya untuk tak usah cemas karena Yuan yi pasti ada disana,mereka berharap sesuatu yang baik terjadi. Ahmon ternyata mendengar mereka “Kenapa tiba-tiba aku merasakan  energi negatif” ucap Qing zi. “Ada seseorang yang sungguh bermasalah disini” jawab Xiao cai dengan takut karena menyadari keberadaan Ahmon.Ahmon rupanya ingin mengantarkan bekal buat qi yue.
Qi yue berlari ketakutan hendak menghindar dari Yuan yi, namun ia tertangkap. Yuan yi memegangnya “Kau juga seharusnya menyukaiku kan?” tanyanya pada Qi yue. Qi yue merasa tidak nyaman, ia merasa Yuan yi bukan seperti seseorang yang ia kenal, “Tolong jangan lihat aku seperti itu, kau sungguh menakutkan seperti itu, kau bukanlah Yuan yi yang aku kenal, kau...”
“Kau pikir siapa diriku? Jika tidak tahu sebaiknya jangan bicara, jangan gunakan apa yang kau pikirkan kepadaku” ucap Yuan yi sambil menatap tajam Qi yue. Qi yue sungguh ketakutan, Yuan yi hendak menciumnya. Ahmon datang menyelamatkan Qi yue “Jika kau ingin melakukan hal seperti itu sebaiknya kau mencari tempat yang lebih tersembunyi” keduanya saling berpandangan tajam. Sementara Qi yue hanya bisa terdiam. 
      
       Qing zi dan Xiao cai datang menyusul. Mereka takut keduanya akan berkelahi. Yuan yi berjalan ke arah Ahmon namun ia pergi ke luar meninggalkan mereka semua. Qi yue menatap kepergian Yuan yi dengan perasaan bersalah. Ahmon mendekati Qi yue “Aku meletakkan makan siangmu di kelas, ayah yang membuatnya sendiri, apa kau mendengarku?” Qi yue tetap memandangi kepergian Yuan yi dan tak mendengarkan Ahmon ia kemudian berlari meninggalkan Ahmon. Gantian Ahmon yang kesal sekarang.
     Qi yue berada di taman, Qing zi dan Xiao cai menyusulnya. Qi yue berdiri mematung. Qing zi yang tidak tahu keadaan yang sebenarnya malah mengatakan bahwa ia tidak berniat menggangu Qi yue dan Yuan yi, namun tiba-tiba Jiang meng datang dan minta diantar kesana, kami akan mencari cara lain untuk kau dan Yuan yi bersama. Qi yue menyatakan bahwa ia sangat heran melihat Yuan yi bisa berubah menakutkan seperti itu, ia sedih karena tidak dapat menemukan lagi alasan ia menyukainya dulu.
Qing zi :”Qi yue apakah kau tau apa arti kencan itu?dalam kencan Yuan yi hanya menyukaimu, Ia tidak tahu apa yang kau pikirkan dan pada akhirnya apa yang ia dapatkan?” Qing zi juga menyalahkan qi yue karena tidak bertanggung jawab dan hanya menyakiti orang lain, ia juga menyesal telah membantu Qi yue selama ini. Ia berlari meninggalkan Qi yue dan Xiao cai sambil menahan tangis. Qi yue semakin merasa bersalah.
        Yuan yi berada di lapangan basket, semua temannya mengatainya diam-diam bahwa ia sangat berbeda hari ini dan terus-terusan memarahi pemainnya, mereka mengira itu karena masalah wanita. Ahmon datang menemuinya “Apa kau punya sesuatu untuk dikatakan padaku?” tanyanya pada Yuan yi. Ahmon mengatakan tingkah laku Yuan yi sangat kacau karena telah membawa-bawa masalah pribadi sehingga orang lain terkena imbasnya. Ia juga mengatakan Yuan yi orang yang tidak bisa menerima kenyataan, Yuan yi marah dan memukul wajah Ahmon, teman-teman mereka turun mendatangi mereka. Ahmon justru tersenyum, Yuan yi kesal “mengapa kau tidak membalas pukulanku”, “Aku hanya ingin membuat kau marah” seru Jiang meng. Yuan yi semakin kesal, ia menyatakan seluruh kekesalannya pada Ahmon tapi Ahmon justru mengatakan bahwa ia menyukainya. 
      Yuan yi semakin bertambah kesal  dan memukulinya berkali-kali, Ahmon tetap tersenyum dan menggodanya”kau lebih berkarakter jika marah” Yuan yi hendak memukul wajahnya lagi, namun ia menghentikannya. Teman-teman mereka pun berkumpul melihat keduanya”Kau merasa lebih relax sekarang?” ujar Ahmon “Aku tidak akan meminta maaf karena aku tidak merasa melakukan sesuatu yang salah”. Ahmon mengusap bibirnya yang berdarah meninggalkan Yuan yi tetap terdiam.
  Qi yue berada sendirin di taman bermain, ia sedih karena Qing zi juga menyalahkannya dan tidak peduli padanya, ia benar-benar merasa kesepian dan menangis seorang diri.
     Ahmon tiba di rumah, Yoo hui bertanya dimana Qi yue, Ahmon pikir Qi yue sudah pulang ke rumah ternyata belum. Ahmon memikirkan sesuatu.
Qi yue duduk di sebuah ayunan menangisi dirinya, Ahmon datang mencarinya dengan sepeda, ia menemukan Qi yue sedang menangis.
Ahmon :”Aku berpikir orang seperti apa yang duduk sendiri sambil menangis, tidak kusangka orang itu adalah kakakku sendiri”, Qi yue melihat Ahmon duduk didepannya. “Aku sungguh tidak ingin melihatnya, mengapa ia disini (kata Qi yue dalam hati)”
Ahmon      : “Kenapa kau masih menangis?”
Qi yue       : “Aku tidak menangis”
Ahmon      :”Tidak salah lagi,kau menangis”
Qi yue        :”Aku tidak menangis” bantahnya
Ahmon     :”Kau menangis”, “Tidak” jawab Qi yue. “Apa karena aku?” tanya Ahmon yang dijawab tidak oleh Qi yue. “Ini masalahku sendiri, kenapa aku berubah seperti ini, aku ingin melindungi diriku sendiri tapi malah melukai orang lain, aku sungguh memalukan kan?”  Qi yue juga menyadari betapa buruknya ia. “Dan sekarang?”tanya Ahmon “Bagaimana kau akan menyimpan takdir mereka untukmu? Temanmu sungguh mengkhawatirkanmu”, “Tidak mereka membenciku” jawab Qi yue. Ahmon mencoba meyakinkan Qi yue bahwa itu tidak seperti yang Qi yue pikirkan. Mendadak Qi yue merasa perasaannya menjadi lebih tenang.
 “Ahmon, kau tidak datang kesini hanya untuk menjemputku pulang kan?” Ahmon salah tingkah dan mengatakan bahwa ia bosan. “Aku lapar, ayo cepat pulang” ia menyuruh Qi yue naik ke sepeda. Qi yue pun menuruti perkataannya. Qi yue (dalam hati) “beberapa saat lalu aku merasa begitu kesepian namun sekarang aku merasa nyaman”
Ahmon :”Berat sekali berapa beratnya”
Qi yue  :” oke, oke, maaf”, keduanya menikmati acara bersepeda itu.    
Ahmon tiba-tiba mengerem sepedanya, “Jika kau tidak ingin mati sebaiknya berpegangan” Qi yue sempat merasa takut dan memeluk Ahmon erat-erat namun akhirnya ia malah bisa menikmatinya. 
    Tiba-tiba sebuah mobil muncul dihadapan mereka, Ahmon langsung menekan rem dan mereka berdua terpental ke jalan raya. Mereka berdua berbaring bersebelahan dan dibelakang mobil yang lewat tadi.
Qi yue          :”Mengapa setiap denganmu pasti berbahaya” serunya, tapi ia justru merasa senang
Ahmon       :”Aku tidak bisa menghentikannya, tapi aku bisa melindungimu, jadi kau tidak akan takut akan bahaya sesungguhnya” begitu selesai bicara ia berbalik badan dan mencium Qi yue. Qi yue terkejut namun kali ini ia tidak menolaknya, ia justru menutup matanya dan menikmatinya. Qi yue (dalam hati) “Aku tidak pernah menyangka dekat dengan seorang iblis akan merasakan hal seperti ini”
Ternyata keduanya berciuman di tengah jalan membuat jalan macet karena mobil-mobil tidak bisa lewat dan semua mobil terarah kepada mereka. Ckckck...
    Keesokan paginya di kampus Xiao cai menghampiri Qing zi dengan tergesa-gesa. Ia memberitahu bahwa Qi yue mengajak Yuan yi bicara dan sepertinya itu adalah masalah penting. Keduanya berlari menemui mereka.“Apa yang ingin kau katakan?”tanya Yuan yi pada Qi yue. Qi yue mengatakan bahwa ia tidak dapat melanjutkan hubungan lagi dengan Yuan yi. Kedua temannya yang mendengar tercengang. Qi yue takut jika dilanjutkan ia hanya akan melukai Yuan yi, ia juga mengakui bahwa ia mulai menyukai seseorang yaitu Ahmon”, Yuan yi tidak mengatakan apa-apa dan hanya pergi meninggalkannya namun akhirnya ia tersenyum dan berkata “Tidak apa-apa, aku tidak menyukaimu lagi”. Qi yue meneteskan air matanya.
Yuan yi berjalan dengan langkah gontai. Namun ia tampak pasrah. 
Qing zi datang mengejarnya, qing zi pikir Yuan yi masih orang yang baik. Yuan yi kembali melanjutlkan langkahnya.       







No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.