Akhirnya selesai juga menulis kelanjutan dari cerita ini. Meskipun sebenarnya
drama ini bukanlah drama yang baru namun tetap enak untuk ditonton berulang
kali. Pada episode sebelumnya akhirnya Qi yue berhasil menyatakan cintanya pada
Yuan yi meskipun pada awalnya ia bermasalah dengan Jiang meng. Ia juga
mengijinkan ibunya untuk memiliki pacar lagi. Keduanya merasa sangat senang dan
meneriakkan hal yang berbeda pada saat yang sama yang membuat keduanya terkejut
setelah mendengar pernyataan masing-masing.
Episode 2
Setelah Qi yue dan ibunya sama-sama mengatakan apa yang tengah
dialaminya, kini keduanya berada di rumah mendebatkan masing-masing keinginan
mereka
Qi yue : “Menikah?! Itu adalah hal yang paling penting dalam hidup!
Lagipula ibu juga belum lama berkencan”
Xue wei :”Kau itu juga masih terlalu muda untuk berkencan” namun ia cepat
meralat ucapannya melihat tampang sangarnya Qi yue.
Qi yue menyatakan sikap tidak setuju terhadap tindakan ibunya itu. Ia
mengatakan bahwa ia saja belum pernah bertemu dengan calon suami dari ibunya. Namun
Xue wei mengatakan bahwa sebenarnya pria itu sangat ingin menemui Qi yue hari
ini, namun tidak bisa karna ada hal lain.
“Aku bahkan belum bertanya kepadamu, siapa yang kau kencani?” jawab Xue wei mengubah pembicaraan.
Lalu bel pintu berbunyi, ketika ibu sedang menuju pintu Qi yue kembali
merenungkan kata-kata ibunya mengenai pacar ibunya yang ternyata adalah
president sekolah, ia lalu teringat perkataan temannya mengenai Ahmon,
barulah ia sadar bahwa yang datang adalah Ahmon yang tak lain adalah putra
dari president di sekolahnya. Qi yue langsung berlari menuju pintu untuk
menghalangi ibunya membuka pintu. Namun telat karena tepat ketika pintu dibuka
ia sudah berdiri sejajar dengan Ahmon yang tersenyum dingin melihatnya.
Ibu memperkenalkan Ahmon pada Qi yue dan mengatakan bahwa mereka
akan menjadi saudara tiri dan harus akur. Ahmon: “Senang bertemu denganmu,
kakak”
Di kampus kedua temannya heboh mendengar bahwa Ahmon akan menjadi
adik tirinya Qi yue.
Qing zi: “Qi yue apa yang sebenarnya terjadi?”
Flash Back
Qi yue kembali mengingat peristiwa tadi malam ketika ibunya
terus-menerus menceritakan kebaikan Ahmon dihadapan Qi yue. Qi yue
bahkan sempat tidak terima.
Qi yue : “Apakah kau tau orang seperti apa dia sebenarnya!? Betapa
buruknya dia?! Hentikan, apakah kami telah mempersilahkanmu makan?!”
Ibu menjadi sedih dan terhadap sikap Qi yue yang dianggap tidak bisa
menerima orang lain sebagai pengganti ayahnya. Sementara Ahmon malah
berpura-pura menjadi anak yang baik dan menyatakan bahwa semua ini adalah
salahnya sehingga Qi yue membencinya, alhasil ibu semakin tersentuh terhadap
sikap Ahmon.
Xue wei: “Ahmon, aku sungguh ingin merawatmu seperti anakku sendiri”
sambil mengenggam tangannya
Ahmon : “Bibi, itu membuatku sangat gembira, aku sungguh
tersentuh”
Ibu sungguh merasa sangat sedih. Ahmon menunjukkan tampang
liciknya pada Qi yue, namun Qi yue hanya bisa menahan kesal melihat tampangnya.
Kembali ke kampus, Qing Zi dan Xiao cai merasa prihatin terhadap
keadaan Qi yue.
Qing zi :”Qi yue jangan menyerah”
Xiao cai :”Benar, bukankah kau punya malaikat, lihat” kata Xiao cai
sambil menunjuk Yuan yi. Qi yue langsung berdiri namun Yuan yi lagi-lagi tak
melihatnya. Qi yue yang melihat Yuan yi
terus berjalan lalu berkata dengan pelan “Balikkan kepalamu, ayo lihatlah aku”
dan Yuan yi pun tiba-tiba membalikkan
badannya dan tersenyum pada Qi yue.
Qi yue kembali girang, ia berjalan di luar seorang diri. Lalu Ahmon datang dengan motor besarnya dan memanggilnya kakak.
Ahmon : “Sebenarnya kau tidak harus menjadi kakakku, katakan
kepada ibumu untuk tidak menikah dengan ayahku” namun Qi yue menolaknya karena meskipun
ia tidak suka pada Ahmon tapi ia tidak tega melihat ibunya terluka.
Yuan yi mengambil banyak buku dari lokernya dan bertemu dengan Qi yue.
“Aku sudah mencuci saputanganmu” ucap Qi yue. Ia lalu menawarkan membantu Yuan
yi membawa bukunya, namun malah terjatuh. Mereka berdua memungutnya dan tak
sengaja wajah keduanya menjadi sangat dekat. Qi yue teringat mimpinya dulu dengan
Yuan yi dan tersenyum, Yuan yi memperhatikan wajahnya. Namun tiba-tiba Ahmon muncul diantara mereka berdua.
Qi yue : “Kelasmu ada di
sebelah, kenapa kau menakut-nakuti kami disini?!”
Yuan yi :” Dia temanmu?”
Qi yue :”Tidak, dia..dia adalah
adikku”
Ahmon : “Aku?”
Qi yue : “Diamlah”
Qi yue menjelaskan pada Yuan yi bahwa ibunya akan menikahi ayahnya Ahmon. Yuan yi hendak bersalaman dengan Ahmon namun tak mendapat
balasan.
Ahmon :”Kudengar kau pandai bermain basket, bertanggung jawab dan
juga populer” ujar Ahmon pada Yuan yi. Qi yue menarik Yuan yi dan
membisikkan padanya agar tak percaya pada perkataan Ahmon. Ahmon mendekat, Qi yue
meralat perkataannya, dan memaksa tersenyum
Ahmon :” Aku sungguh mengagumimu (Yuan yi),
dapatkah aku bermain basket denganmu?” Qi yue malah keceplosan mengiyakan.
Ahmon sedang berkumpul bersama teman-temannya, ia tiduran di
rumput. Qi yue datang menanyakan maksud Ahmon yang tiba-tiba mendekati
Yuan yi.
Yang ping : “Qi yue kenapa kau masih hidup?”
Qi yue : “kau hidup,
kenapa aku tidak boleh hidup!”
Guo kai : “Ini tidak masuk akal, seharusnya 2 atau 3 tulangmu
sudah patah sekarang”
Ahmon berpura-pura cuek, ia mengajak teman-temannya pergi
meninggalkan Qi yue.
Mereka
berlima berada di lapangan basket untuk bertanding melawan Yuan yi. Qi yue dan
kedua temannya memperhatikan dari atas dengan cemas. Pertandingan pun dimulai,
Qi yue memberi semangat pada Yuan yi. Namun tim dari Yuan yi semakin tersudut,
Qi yue khawatir yuan yi akan merasa terluka jika kalah.
Yuan yi :”Bukankah kita bilang pertandingan ini adalah persahabatan,
kenapa bergitu serius?”
Ahmon : “Benar, tapi aku punya tujuan, yaitu untuk menang”
Yuan yi : “Aku juga”
Pertandingan hanya tersisa sepuluh menit lagi, Yuan yi melemparkan
bola terakhir namun sayangnya bola itu tidak berhasil masuk. Ia pun kalah dari
tim Ahmon.
Yuan yi : “Sebenarnya kau sungguh bagus, mau bergabung dengan kami?
Aku bisa menjadikanmu, kapten”
Ahmon : “Baiklah, selama ia yang menjadi manajer tim” sambil menunjuk Qi yue. Qi
yue merasa terkejut. Yuan yi mengatakan bahwa mereka memang tengah perlu
seorang manajer baru. Mendengar permintaan langsung dari Yuan yi, Qi yue langsung
mengiyakannya.
Ahmon dan temannya berkumpul di sebuah kafe
Guo ki : “Apa kita akan benar-benar bergabung dengan tim basket?”
teman-temannya menanyakan alasannya pada Ahmon. Ahmon langsung sewot.
Qi yue
sangat bahagia bisa melihat Yuan yi bermain basket dari dekat. Yuan yi pun
berkali-kali memperhatikan Qi yue. Ia berkhayal Yuan yi mengajaknya pulang
bersama. Ahmon datang memukul kepalanya dari belakang, Qi yue terkejut
melihat kelompok Ahmon berdiri dibelakangnya.
Ia pun kembali menjadi pesuruh Ahmon. Sambil tidur-tiduran Jiang
meng menyuruh Qi yue membawakannya air, handuk bahkan membukakan kotak jus.
Ketika Qi yue sedang asik mengamati Yuan yi, Ahmon malah meminta Qi yue memijatnya dan mengancam mengadu kepada Yuan yi kalo
Qi yue tidak becus bekerja. Qi yue pun langsung menurutinya. Qi yue benar-benar
kelelahan.
Xiao
Cai :”Qi yue kau harus berjaga-jaga sebagai manajer tim” temannya mengatakan
bahwa Ahmon pernah memukul pelatihnya dulu. Qing zi menambahkan bahwa itu
karena ia punya uang dan kekuasaan. Namun, Yang ping muncul dan mengatakan
bahwa itu tidak benar, mereka berteman dengannya bukan karena Ahmon putra
dari president. Ahmon melakukan pemukulan itu hanya untuk membela Yang
ping.
Ahmon kembali menyuruh Qi yue membelikannya makanan. Ketika
kembali, Qi yue dihadang oleh Li xiang. Ia marah karena Qi yue masih ada dekat
dengan Ahmon padahal ia sudah mengembalikan surat cintanya. Barulah Qi yue
sadar bahwa ia salah sangka terhadap Ahmon waktu itu, bahkan telah menamparnya.
Li Xiang dan teman-temannya mengikat tangan Qi yue dan membawanya ke atas
gedung. Ia hendak membakar rambut Qi yue.
Tiba-tiba seorang pria dengan pakaian cleaning servis datang dan menyiram api itu serta Li xiang. Li
Xiang pun pergi. Tiba-tiba pria yang menyelamatkannya malah memeluknya,
Qi yue
kaget dan meminta tolong. Ahmon mendengarnya, ia mengenali pria itu dan
menyuruhnya untuk melepaskan Qi yue, ternyata pria itu tak lain adalah ayahnya
sendiri. Qi yue menyadari bahwa pria itu adalah president sekolah sekaligus
calon ayah barunya.
President membuat Jiang meng merasa malu dengan mengatakan
bahwa Ahmon pernah bertanya padanya mengenai zodiak, dan umur Qi yue. Ahmon lalu melempar bola ke arah ayahnya agar berhenti bicara
Qi yue dan Ahmon tinggal berdua. Qi yue akhirnya
meminta maaf pada Ahmon karena dulu pernah salah sangka padanya dan ia
mengatakan siap menerima pukulan dari Ahmon.
Yuan yi yang bermain basket menanyakan keberadaan Qi yue pada
temannya. Ia berniat mengajaknya kencan.
Sementara itu Qi yue jalan bersama Ahmon.
Ahmon : “Benarkah aku boleh memukulmu?”
Qi yue : “ya, jika aku tidak melakukan ini, aku tak dapat memaafkan
diriku sendiri”
Ahmon bersiap memukul Qi yue, dan Qi yue pun memejamkan matanya,
namun bukannya memukul Ahmon malah menarik dan mencium Qi yue. Sementara
itu Yuan yi tak sengaja melihatnya.
Qi yue terkejut, ia melepaskan diri dan
marah kepadanya.
Qi yue : “Kenapa kau melakukan ini”
Ahmon :”karena aku menginginkanmu”
Yuan yi :”Bukankah kalian berdua bersaudara?”
Qi yue terkejut, Ahmon lalu memeluknya dan membuat Yuan yi merasa
iri.
Qi yue : “Yuan yi ini tak seperti yang kau pikirkan”
Ahmon : “Ini seperti yang kau pikirkan”, “Diamlah, lepaskan aku”
ujar Qi yue
Yuan yi tersenyum pahit dan mengatakan tak perlu meminta maaf, cinta
adalah pilihan seseorang dan pergi meninggalkan mereka. Qi yue menatap
kepergian Yuan yi dengan sedih.
Teman Qi yue menyuruh Qi yue untuk kembali ke lapangan basket karena
ia adalah manajer tim. Tapi Qi yue
menolak karena menghindari Yuan yi. Qing zi marah terhadap sikap Qi yue dan
mengatakan bahwa ialah yang akan mengatakan perasaan cinta pada Yuan yi.
Yuan yi berada di lapangan basket sambil termenung. Qing zi datang dan
menyuruhnya untuk menemui Qi yue. Xiao cai membawa Qi yue masuk. Tapi Yuan yi
malah memarahi Qi yue karena membolos selama menjadi manajer dan pergi. Qing zi
mengejarnya “kenapa kau begitu menyebalkan, Ia sudah mengumpulkan keberaniannya
untuk datang kesini, kau tau ia mencintaimu kan?”, “Benar Qi yue juga terluka”
ujar Xiao cai.
Qing zi : “Yah, kami pikir kau adalah pria yang baik”
Yuan yi :”Itu adalah masalahmu, apa kalian sudah selesai, aku bukanlah
orang seperti itu”
Qing zi kembali mengejar
Qing zi: “Apa yang kau lakukan bukanlah sifat seorang pria, aku pernah
berpikir bahwa kau keren, tapi paling tidak kau telah mengatakan bagaimana
perasaanmu sesungguhnya”
Yuan yi :”Tidak, apa yang sungguh ingin kukatakan aku tidak
mengatakannya”
Qing zi :”kalau begitu berikan dirimu dan Qi yue kesempatan, tidak
mudah bagi Qi yue untuk mengumpulkan keberanian mendekatimu”
Mendengar kata-kata dari Qing zi Yuan yi langsung berbalik dan
berlari. Qing zi terdiam menatap kepergian Yuan yi.
Yuan yi mengejar Qi yue. Ia
mengajaknya menonton konser musik, keduanya pun kembali berbaikan.
Sementara itu Ahmon dan teman-temannya siap mempersiapkan sebuah
pertunjukan. Teman-teman Ahmon heran melihat sikap Ahmon yang
mendadak jadi sangat serius. Yang ping mengatakan itu karena ahmon peduli
pada teman-temannya yang akan mengadakan konser amal, bakhan membiarkan mereka
menggunakan panggung untuk latihan. Tapi temannya tetap merasa ada masalah lain
dengan Ahmon.
Ahmon terduduk, ia terlihat sedih mengingat kejadian setelah ia mencium
Qi yue dan Qi yue pergi meninggalkannya.
Qi yue bersiap untuk kencan dengan Yuan yi. Ia berusaha tampil
semenarik mungkin.
Yuan yi menunggunya sambil mengenggam tiket konser. Tiba-tiba ia
melihat Ahmon yang sedang jalan sendiri. Ahmon juga melihatnya namun
Yuan yi membuang muka.
Ahmon melihat seekor burung yang diikat di atas
sebuah kotak. Ia langsung berlari menggenggam burung itu dan melemparkan
kotaknya. Seketika kota itu pun meledak, dan tangan ahmon jadi terluka
karenanya. Yuan yi datang melihat keadaannya.
Ahmon : “Kenapa kau masi disini?”
Yuan yi :”Aku kesini untuk menonton konser”
Ahmon : “Tak kusangkan seorang atlet basket sepertimu juga
menyukai musik”
Yuan yi : “Tak kusangka kau tak meminta maaf bahkan atas apa yang
kaulakukan pada kakakmu”
Ahmon :”itu benar dan kukatakan padamu, tidak peduli siapa dia,
aku akan melakukannya lagi, dan siapapun yang dia pilih, aku akan mengubah
keputusannya,dia adalah milikku”
Yuan yi menganggap remeh ucapan Ahmon. Ahmon melihat seorang anak kecil datang membawa kotak dan hendak melakukan hal
seperti tadi. Ia berlari dan memarahi anak kecil itu. Qi yue muncul dan
melihatnya. Namun ia mengira Ahmon mau mengganggu anak kecil itu dan membuat
anak itu lari ketakutan.
Lagi-lagi Qi yue salah paham dan marah-marah kepadanya “Bagaimana kau
bisa begitu kejam?, memarahi seorang anak kecil, apa ibumu tidak pernah
mengajari bagaimana untuk bersikap?” Ahmon kesal mendengarnya “kau yang mengerti aku dengan sangat baik,aku ini begitu jahat,bahkan ia pun menyerah terhadapku”. Yuan yi datang menengahi mereka.
Ahmon semakin kesal setelah tahu bahwa Qi yue lah yang ditunggu Yuan yi, ia
menarik scarf milik Qi yue. “jangan
sentuh aku” ujar Qi yue, dan Ahmon pun pergi meninggalkan mereka. Sebelum
pergi ia bepesan pada Yuan yi “Qi yue berdandan spesial untukmu karena kencan
ini, aku sungguh cemburu, namun aku akan mengambil scarf ini untuk menguranginya”. ia pun pergi meninggalkan mereka berdua. Yuan yi nampak terdiam memikirkan sesuatu.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.