Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
Akhirnya ada kebahagiaan baru bagi Yuan yi, sejak sebelumnya ia merasa
sangat sedih sejak putus dengan Qi yue. Kini ada Qing zi yang ternyata selama ini juga memendam perasaan untuknya muncul menyatakan rasa cintanya pada Yuan
yi. Tentu aku berharap orang sebaik Yuan yi akan
mendapatkan kebahagiaan juga sama seperti Qi yue dan Ahmon. Sementara itu Li xiang terus mencoba memisahkan Qi yue dan Ahmon
Episode 4
Yuan yi berlari ke lapangan basket sambil mengingat kembali
pertemuannya dulu dengan Qi yue. Meskipun kelihatan tegar dan menyatakan ia tak
menyukai Qi yue lagi namun sebenarnya ia sangat merasa sedih berpisah
dengannya. Ia terduduk menangisi perpisahan mereka. Hujan pun turun, Qi zing
yang tak tega melihat Yuan yi menangis sedih datang mendekatinya.
Qing zi :“Ingin berbagi payung denganku? Atau kau ingin duduk lebih
lama ditengah hujan? Jadi orang lain takkan tahu apakah itu hujan atau air mata
yang ada diwajahmu” ucapnya pada Yuan yi. Yuan yi merasa Qing zi sedang
mengejeknya, namun Qing zi menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud demikian
menurutnya sah sah saja jika seorang pria ingin menangis. Namun Yuan yi tetap
merasa hal itu adalah ejekan dari Qing zi, ia tidak memerlukan simpati dari
siapapun.
Qing zi :”Siapa bilang aku ingin menghiburmu, aku hanya ingin
mengucapkan satu hal, Kencanlah denganku” Yuan yi tentu saja terkejut mendengar
hal ini. Padahal ia baru saja diputusin sama Qi yue yang tak lain adalah temannya Qing zi dan sekarang Qing zi
secara tak langsung menyatakan perasaannya pada yuan yi. Ia terdiam cukup lama
lalu membalik badannya “Bagaimana mungkin bahwa hanya dengan sebuah hujan dapat
menghapus semua bayangan dan kenangan?, dan kenapa kau ingin kencan dengan
seseorang yang membawa bayangan....” belum sempat ia melanjutkan kata-katanya
Qing zi menciumnya tepat disamping bibirnya. Setelah itu Qing zi lalu berlari
meninggalkan Yuan yi yang terpaku. Qing zi merasa sangat senang telah mencium
Yuan yi, ia pun berlari ditengah hujan bersorak kegirangan.
Di sebuah
kafe Qing zi melihat seorang pria tengah memfoto kekasihnya, hal itu membuatnya
teringat akan kejadian tadi siang. Sementara itu Yuan yi tengah duduk di meja
belajarnya membuka buku dan tak sengaja ia melihat surat cinta Qi yue yang
pernah dibuat dulu untukknya. Hal itu membuatnya teringat kembali akan Qi yue
namun ia juga teringat akan kejadian saat Qing zi menciumnya tadi siang.
Qi yue sedang menunggu kendaraan di pinggir jalan. Ahmon muncul
dan menyuruhnya naik namun karena tidak ada helm ia menunjuk ke arah belakang. Ternyata
teman-teman Ahmon ada disitu membawa mobil. Mereka menarik Qi yue masuk ke
mobil.
Teman-temannya membawa Qi yue untuk mendandaninya. Semua pria itu sibuk
membuka-buka majalah mode untuk menemukan gaun yang tepat untuk Qi yue. Mereka juga
mengajari Qi yue cara berjalan bak model. Semua terpesona melihat penampilan
baru Qi yue.
Qi yue : “Kenapa kalian melakukan ini padaku?”
Ling mu :”Jujur saja sudah lama kami tidak bersenang-senang,
setelah Li xiang kami tidak lagi punya model untuk diubah, kini Li xiang hanya
peduli pada Ahmon”
Yang ping yang mendengar ini merasa sedikit kesal.
Ahmon datang menemui teman-temannya dan
heran terhadap apa yang mereka lakukan dengan Qi yue. Mereka berkata hanya
ingin bersenang-senang. Mereka juga telah menyiapkan pakaian resmi untuk Ahmon.
Keduanya berganti pakaian. Li Xiang melihat hal itu dan merasa cemburu terhadap
Qi yue.
Ahmon mengatakan bahwa ibunya Qi yue
telah kembali dan mereka harus menghadiri pertemuan keluarga mereka yang
pertama. Teman-teman Ahmon merasa bangga terhadap hasil karyanya.
Pertemuan itu pun dimulai. Xue wei dan Yoo hui bertingkah agak konyol
dihadapan anak-anak mereka. Ahmon yang kesal menyatakan bahwa ayahnya itu
sudah tua dan menyuruhnya berhenti berbuat konyol. Yoo hui sedih mendengarnya
namun Qi yue mencoba menghibur Yoo hui. Yoo hui kembali senang, Qi yue mengajak
mereka untuk bersulang. Ahmon menolak dan tetap melanjutkan makan namun Qi
yue memaksanya, akhirnya keempatnya pun bersulang.
Dan ada kamera yang memfoto kebersamaan mereka itu. Orang yang mengambil foto itu adalah seorang wanita namun wajahnya tidak kelihatan, mungkinkah itu Li xiang??
Dan ada kamera yang memfoto kebersamaan mereka itu. Orang yang mengambil foto itu adalah seorang wanita namun wajahnya tidak kelihatan, mungkinkah itu Li xiang??
Sikap ayahnya benar-benar membuat Ahmon kesal. Qi yue mencoba
menenangkannya dengan menyuruhnya tersenyum namun Ahmon hanya menatapnya
dengan cemberut. Qi yue ingin mencoba membuatnya tersenyum dengan menggunakan
kedua jari telunjuknya. Ia mulai mendekatkan kedua ujung jari telunjuknya ke
wajah Ahmon namun tiba-tiba ia menyadari Xue wei dan Yoo hui sedang
memperhatikan tingkahnya itu. Qi yue salah tingkah dan berpura-pura mengatakan
ada wasabi di wajah Ahmon. “Bersihkan saja, aku tak bisa membersihkannya” Ahmon berkata, Qi yue membersihkannya tanpa melihat wajah Ahmon, Yoo
hui dan ibunya. “Kalian berdua sudah kelihatan akrab, aku sungguh gembira!”
ujar Xue wei. Sangking gugupnya Qi yue bahkan tak mengenai wajah Ahmon. Melihat
tingkah Qi yue wajah Ahmon langsung berubah bahagia “Jangan khawatir bibi
kami berdua akan baik-baik saja” ucap Ahmon. Xue wei mengangguk senang
mendengarnya. Ia lalu mengatakan pada Qi yue untuk akrab dengannya. Keempatnya lalu
berfoto bersama.
Qi yue melanjutkan pelajaran di kampus, sang dosen menyuruh mereka
membuka komputer masing-masing. ternyata foto keluarga Qi yue dan Ahmon telah tersebar di seluruh komputer sebagai berita kampus dan penulis berita tersebut ternyata Li xiang (tuh
bener kann..)
Qing zi : “Qi yue lihat ini” tanyanya menunjukkan gambar dikomputer.
Qi yue terkejut foto keluarganya ada disana.
Sang dosen melihat wajahnya Qi yue dan menanyakan apakah itu benar
adalah gambarnya. Qi yue mengangguk. Qi yue memilih permisi dari kelas.
Qi yue berlari ke kelas atas untuk mencari Li xiang. Ia menemukan Li
xiang di kelasnya, teman-teman di kelas itu pada kabur meninggalkan mereka
berdua. Qi yue merasa tidak terima bahwa kehidupan pribadinya telah disebarkan
oleh Li xiang sebagai berita kampus. “Aku hanya semua orang tahu bahwa kau dan Ahmon adalah kakak dan adik” ucap Li xiang.
Qi yue :”Yang kau lakukan itu hanyalah penyalah gunaan kekuasaan” , Li
xiang tidak peduli dan tetap merasa bangga pada tindakannya.
Tiba-tiba Yang
ping masuk dan mengatakan bahwa Ahmon ingin menemuinya di kafe. Li xiang
mendekat ke Qi yue “Pangeran menginginkanku, aku harus pergi sekarang, kakak”.
Di kafe Ahmon menanyakan alasan Li xiang membuat berita tersebut.
Kebetulan Qing zi dan Xiao cai juga ada disana.
Ahmon :”Aku bertanya padamu mengapa kau melakukannya?”
Li xiang :”pangeran tidakkah kau tahu kau sangat populer?
Ahmon :”Jangan panggil aku pangeran”
Li xiang :”Berita itu akan menghalangi fans mu menyebabkan masalah
pada kakakmu, mereka mungkin akan mengganggunya, dan apapun yang kulakukan aku
melakukannya untukmu, kau harus tahu itu”
Ahmon :”Aku tidak setuju dengan caramu, jadi apapun pembelaanmu
aku tidak peduli, hal ini sungguh mengecewakanku”
Li xiang :”Aku tahu aku bodoh, hal yang kulakukan untukmu tidak akan
membuatmu bahagia, tapi jika kau menginginkanku berhenti peduli padamu, aku
tidak bisa melakukan itu”
Semua tertegun mendengar percakapan mereka, Yang ping mencoba
mencairkan suasana dengan membawakan makanan untuk mereka (hehe...konyol yang
bener aja, mana selera makan kalo lagi marahan..)
Yang ping mencoba berbicara kepada Li xiang dengan mengatakan bahwa
mereka telah bergabung dengan tim basket dan mengajak Li xiang untuk menonton
pertandingan mereka sekali-sekali. Li xiang langsung mengiyakan dan menyatakan
bahwa ia adalah Manajer basket yang baru (Menggantikan Qi yue donk?) “Pangeran,
di klub basket nanti aku akan menjagamu”. Ahmon benar-benar muak mendengar
perkataannya dan memilih pergi.
Qi yue berjalan sendiri memikirkan berita itu, Qi yue (dalam
hati)”meskipun apa yang dilakukan Li xiang salah, tapi aku dan Ahmon memang
adalah saudara, apa yang akan kulakukan, pada orang yang kusukai aku bahkan
tidak bisa menyatakan aku menyukainya, langitnya mendung apakah akan hujan? Aku
ingin hujan agar bisa menghapuskan rasa frustasiku.”
Dan benar hari itu turun hujan. Qing zi dan Xiao cai berjalan bersama
membawa payung. Sedang asik mengobrol Qing zi melihat Yuan yi berlari
kehujanan. Qing zi menyuruh Xiao cai membawa saja payungnya sekalian “Memangnya
ada apa?”, Qing zi tetap menyuruh Xiao cai pulang membawa payungnya. (Poor... Xiao cai)
Ia sendiri
berpura-pura kehujanan dan berlari ke tempat Yuan yi juga berteduh yaitu box
telfon umum. Keduanya tampak canggung tentu saja karena pertemuan mereka yang
terakhir adalah pada saat Qing zi mencium Yuan yi. Keduanya bahkan bicara
bersamaan.
Yuan yi :”Bicarala duluan”
Qing zi :”Tidak kau saja yang duluan”, Yuan yi mulai berbicara
Yuan yi :”Aku tidak ingin berbohong, tapi aku tidak tahu caranya
mengatakan sesuatu yang tak menyakitimu”
Qing Zi :”Tidak perlu, aku tahu, sebenarnya semakin aku memikirkannya
semakin aneh rasanya, kenapa aku harus melakukan hal seperti itu? Aku sudah
kelewatan”, keduanya kemudian terdiam kembali.
Rupanya hujan tadi telah membuat
Qing zi sedikit flu ia pun bersin beberapa kali. Yuan yi memegang tangannya dan
menggosok-gosokkannya.
Yuan yi :”Gosokkan tanganmu kemudian letakkan kepipimu, kau takkan merasa
dingin”
Qing zi pun melakukannya dengan malu-malu. Tiba-tiba seseorang hendak
masuk untuk memakai telfon. Yuan yi pun menanyakan tujuan Qing zi yang dijawab
bahwa ia ingin ke stasiun kereta api.
Yuan yi pun mengantarkannya kesana dengan
menggunakan jaket miliknya sebagai pengganti payung. Keduanya berlari bersama
di bawah hujan bahkan Yuan yi juga terlihat bahagia. Keduanya pun tiba di
stasiun, Yuan yi hendak meninggalkannya dan meminjamkannya jaket tadi.
Yuan yi :”Pergilah masuk ke stasiun” ujarnya sambil memberikan
jaketnya pada Qing zi. Qing zi menerimanya dan masuk ke dalam stasiun dengan
perasaan tak rela berpisah begitu saja dengan Yuan yi. Yuan yi pun turut
menatap kepergian Qing zi. Yuan yi hendak berbalik arah meninggalkan stasiun
namun tiba-tiba Qing zi memanggilnya.
Qing zi :”Apakah sungguh tidak mungkin? Aku tahu kau tidak dapat
melupakan Qi yue dengan cepat tapi itu tidak masalah, dapatkah kita menciptakan
kenangan kita sendiri?, Yuan yi tertegun mendengarnya. “Aku akan membuat taruhan,
jika orang yang lewat berikutnya membawa payung merah maka kita akan kencan”.
Yuan yi :”Aku rasa itu tak adil bagimu”
Qing zi :”Jika aku tak diberi kesempatan melakukan hal ini baru
namanya tak adil bagiku, jadi jika itu payung merah maka kita pergi kencan”.
Tanpa
berkata apa-apa keduanya langsung melihat ke pintu masuk memulai taruhan
tersebut. Seorang wanita keluar dari pintu masuk, keduanya memperhatikan dengan
seksama warna payung yang digunakan wanita itu. Namun wanita itu membawa payung
berwarna hitam. Melihat hal ini tentu saja Qing zi merasa sedih dan kecewa taruhannya
tak berhasil.
Qing zi :”Jadi begitu saja, selamat tinggal”, ketika ia hendak pergi
Yuan yi memanggil namanya dan berkata “Itu hanya akan adil jika aku mencoba
juga” Qing zi terpana, “Hal yang sama, jika yang berikutnya lewat menggunakan
payung merah maka kita akan berkencan”, Qing zi tampak sedikit lega
mendengarnya. Keduanya lalu memperhatikan pintu masuk kembali.
Seorang wanita
keluar dari pintu itu namun warna payung yang dibawanya adalah hitam. Kali ini
keduanya tampak menunjukkan wajah kecewanya.
Namun ternyata yang hitam itu
adalah kain pembungkusnya sementara warna payung itu adalah merah. (Cihuyy...selamat mas bro!!)
Keduanya merasa senang, tak percaya taruhan itu akan berhasil
akhirnya. Qing zi langsung masuk ke dalam stasiun dengan bahagia karena ia akan
berkencan dengan Yuan yi nantinya. Sementara Yuan yi juga turut bahagia atas
kejadian itu.
Xiao cai menyampaikan peristiwa kemarin pada Qi yue, ia mengatakan
bahwa Ahmon dan Li xiang sudah kenal sejak kecil dan sekarang Li xiang
adalah manajer basket yang baru. Xiao cai juga mengatakan bahwa Li xiang adalah
saingan yang agresif dan Qing zi akan membantu Qi yue menyusun rencana besok di
lapangan basket.
Ahmon sedang bermain basket dan beberapa fans wanitanya berteriak
memberi semangat. Li xiang yang kini manajer basket tidak senang terhadap hal
itu dan memarahi wanita-wanita itu karena dianggap berisik dan mengganggu. Fans
tersebut tak terima dikatakan seperti itu,namun Li xiang justru mengatakan
mereka adalah fans gila. Anggota basket lainnya menyuruh Yuan yi untuk
melakukan tindakan terhadap sikap Li xiang.
Mereka juga kasihan terhadap Yang
ping sebagai orang yang terus –menerus mesti menasehati Li xiang. Li xiang
tetap tidak terima “Jika kau punya waktu untuk mengomel berarti kau punya waktu
untuk latihan, jangan sampai kau yang membuat tim kita hancur saat bertanding”
ucapnya pada Yang ping.
Ahmon menyuruh
para fans nya untuk pergi, hal ini membuat Qi yue merasa bahwa Ahmon telah
membela Li xiang. Qing zi memanggil Yuan yi untuk menemui mereka. Yuan yi
berhadapan dengan Qi yue namun keduanya hanya terdiam tak berkata apa-apa. Qing
zi kemudian mendekat dan mengatakan bahwa mereka semua adalah teman agar mereka
terpancing untukbicara. Kemudian qi yue bicara duluan bahwa ia ingin menjadi
teman. Qing zi menyuruh Qi yue berhenti merasa bersalah, ia juga menyuruh Yuan
yi untuk melupakan dendamnya. Keduanya menerimanya. “Kalau begitu Qi yue ingin
meminta sebuah bantuan.”
Li xiang membawakan
air untuk Ahmon dan memanggilnya pangeran. Ahmon menolaknya dan
menyuruhnya berhenti memanggilnya seperti itu. Lalu Yuan yi masuk “Semuanya
berkumpul, aku membutuhkan tenaga kalian”. “Kapten apa yang ingin kau katakan?
Semua orang tahu klub ini sangat populer, mana yang menurutku kurang bagus”
tanya anggotanya. Qing zi memperkenalkan Qi yue yang ingin menjabat sebagai
manajer klub kembali.
Li xiang :”Apa? Tidak,
aku keberatan!”
Qing zi :”Wah kebetulan sekali, aku juga menolak keberatanmu itu” lalu menatap
tajam pada Li xiang.
Qi yue merasa tidak
enak dihadapkan pada situasi seperti itu. Ia sadar bahwa ialah yang kurang
bertanggung jawab dulu dan hendak mundur dari rencana itu. Namun Qing zi tidak
mengijinkannya karena nantinya Ahmon akan dicuri dari Qi yue.
Li xiang maju menemui
Qi yue “Kakak, manajer yang sekarang adalah aku”
Qing Zi :”Jika kau
tidak bagus kami bisa menggantimu”
Namun Yuan yi menyela
dan mengatakan bahwa ini adalah masalah klub mereka dan seharusnya Qing zi
tidak boleh berkomentar banyak. Yuan yi lalu menyuruh anggota basket lainnya
untuk memilih siapa yang akan menjadi manajer klub berikutnya apakah Qi yue
atau Li xiang. Li xiang menunjukkan wajah ketakutannya. “Siapa bilang kita
hanya boleh punya satu manajer, dua juga bagus” seru Ahmon.
Qi yue:”Aku akan
melakukan yang terbaik”. Ahmon tampak kurang senang melihatnya sehingga Qi
yue sedikit kecewa. Qing zi justru puas telah bisa membalas Li xiang.
Qing zi menunggu Yuan
yi di luar kampus. Yuan yi melihatnya dan langsung memanggilnya. “Aku menunggu
untuk mengatakan sesuatu padamu” ujar Qing zi “Maaf, hari ini di klub basket aku
meminta bantuan besar padamu”
Yuan yi :”Aku tahu kau
melakukannya untuk teman, tapi aku harap lain kali kau tidak menggabungkan
masalah pribadi dan masalah klub, aku kapten mereka, jadi tentu itu bukanlah
hal yang bagus” Qing zi mengangguk. “Kalau begitu mari bicara masalah pribadi,
mengenai kencan kita bisakah kita melakukannya lusa?” tanyanya sedikit ragu.
Yuan yi membalas dengan anggukannya.
Di markasnya
teman-teman Ahmon lagi bertaruh sambil memainkan permainan. Mereka juga
membicarakan kejadian tadi siang. Dan membicarakan siapa yang akan menang
dengan Jiang meng, Qi yue atau Li xiang. Dua orang termasuk Yang ping memilih
Li xiang sebagai pemenangnya sementara dua yang lain memilih Qi yue.
Qi yue kembali bekerja
di lapangan basket. Ia mulai dengan memunguti bola dan memasukkan ke keranjang.
Sementara Li xiang hanya sibuk memperhatikan Ahmon. Bahkan saat seorang
pemain menyuruhnya untuk mengepel lantai ia justru menolak dan memelototinya.Ia
hanya ingin sekedar dekat dengan Ahmon. Ia mengusulkan agar Qi yue sebagai
manajer baru yang melakukannya.
Mau tak mau Qi yue
melakukannya dengan terpaksa. Li xiang tersenyum senang penuh kemenangan
melihatnya. Dan anggota yang lain membayar taruhan mereka kepada Yang ping.
Qi yue kesal keran Ahmon tidak membelanya dan membiarkan Li xiang berada di dekatnya
Ahmon kembali
berlatih sambil diperhatikan oleh kedua gadis itu. Qi yue tidak suka melihat Li
xiang juga memperhatikan Ahmon.
Tiba-tiba Ahmon menyuruh Qi yue
membawakannya handuk bukannya Li xiang. Qi yue langsung membawakannya, “Kau
sangat bisa diajak bekerja sama hari ini” ucap Ahmon. Teman Ahmon yang lainnya merasa menang dan menyuruh Yang ping memberikan taruhannya.
Li xiang :”Bisa aku
bicara denganmu? Kau tahu dimana kau berdiri kakak?”
Qi yue :”Aku tahu apa
yang ingin kau katakan, tapi aku menyukai Ahmon bukanlah sesuatu yang bisa kau
hentikan”. Li xiang justru mentertawakan Qi yue yang tak menyadari bahwa selama
ini ia hanya sebagai boneka bagi Jiang meng.
Qi yue :”Apa yang kau
katakan?”
Li xiang :”Tidakkah
kau tahu bahwa pangeran selalu membelaku, jadi pada akhirnya nanti dia akan
memilihku”. Dengan senyum penuh kemenangan Li xiang pergi meninggalkan Qi yue
yang benar-benar kesal dibuatnya.
Ketika berjalan Li xiang berpapasan dengan
kakak kelas yang sepertinya adalah fans nya Ahmon tadi. Mereka menariknya
dan menghempaskannya ke lantai serta mengeroyoknya beramai-ramai. Qi yue
berniat menolong namu ia didorong oleh para wanita itu. Qi yue lari meminta
pertolongan sementara Li xiang terus ditendang oleh mereka. Qi yue berlari ke
lapangan basket namun tak seorang pun yang ada disana, ia lalu berlari ke ruang
ganti dan menemukan Yang ping serta Ahmon disana. Mereka pun segera
berlari menolong Li xiang.
Ahmon mengusir para wanita yang mengeroyok Li
xiang sehingga ia pun berhasil diselamatkan. “Kau tidak apa-apa?” ucap Ahmon, Li xiang merasa senang dan memeluk Jiang meng. Qi yue dan Yang ping
merasa tidak senang. (Yang ping pastinya cemburu melihat ini secara dia juga
ada rasa sama Li xiang kan?)
Qi yue tidak mengerti
mengapa Ahmon begitu peduli pada Li xiang bahkan benar-benar marah jika Li
xiang diganggu oleh orang lain, ini pertama kalinya Qi yue melihat Ahmon
seperti itu. Ahmon menggendong Li xiang yang terluka. Qi yue merasa sikap Ahmon
berbeda sekali untuk Li xiang.
Ahmon mengobati luka
Li xiang. “Kapanpun kau melihat orang terluka kau pasti menolongnya” ucap Li
xiang. Ahmon terdiam mendengarnya, “Seperti dulu kau peduli padaku saat kita
SMA, kau ingat?”
Yang ping menceritakan
pada Qi yue bahwa dulu Li xiang sering di bully
oleh para seniornya karena ia tidak bersahabat dan dingin terhadap orang lain
sehingga banyak yang membencinya, bahkan kejadian seperti ini sudah sering
terjadi dulu dan Ahmon lah orang yang selalu menolongnya sehingga baginya Ahmon
seperti seorang pangeran.
Qi yue :”Apa kau punya
perasaan terhadap Li xiang?”
Yang ping :”Selama dia
bahagia itu sudah bagus”
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.