SINOPSIS

Wednesday 14 November 2012

Devil Beside You Episode 5

Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^

   Dan akhirnya persahabatan itu pun diuji. Yang ping benar-benar sedih melihat Li xiang wanita yang dicintainya terus-menerus menangis karena terluka akan sikap Ahmon padanya. Ia berusaha untuk membuat Li xiang kembali ceria. Namun sayangnya ia memilih jalan yang salah dengan membuat orang lain terluka. Bukan hanya melukai Qi yue perbuatan itu justru bisa melukai perasaan semuanya.
Episode 5
 Qi yue berjalan sendirian sore itu. Ia teringat percakapannya dengan Yang ping dan berpikir mengapa Yang ping bisa melepaskan orang yang sebenarnya ia cintai begitu saja.

Xue wei belum juga pulang padahal Qi yue tengah menyiapkan makan malam untuk mereka. Tiba-tiba seseorang masuk tanpa ia sadari dan itu adalah Ahmon.
Ahmon :”Jangan gunakan daun bawang untuk memasak mie”, Qi yue langsung tersedak seketika.
Qi yue :”Hei! Apa yang kau lakukan di rumahku?”
Ahmon :”Ayah sedang pergi untuk perjalanan bisnis, aku datang kesini untuk makan dan pintu tak dikunci”
Qi yue mengatakan bahwa ia belum selesai masak, namun Ahmon berkata ia akan menunggu sambil nonton tv. Qi yue berteriak kesal karena Ahmon bertindak seolah-olah itu rumahnya sendiri.
Qi yue juga masih merasa kesal terhadap sikap Ahmon tadi siang yang tak menghiraukan perasaannya saat ia menggendong Li xiang. Keduanya lalu makan bersama.
Qi yue menanyakan bagaimana keadaan Li xiang.
Ahmon :”hanya sedikit luka, tidak akan mati”
Qi yue :”Apa ia sering dipukuli?”
Ahmon :”yang ping pasti mengoceh sangat banyak padamu”
Qi yue sepertinya ingin mendengar penjelasan sendiri dari Ahmon. “Apa kau cemburu?” tanyanya pada Qi yue. Qi yue malah memukulkan nampan ke kepala Ahmon, “Apa kau mencoba membunuhku? Itu terbuat dari logam”. Qi yue tidak peduli dan pergi meninggalkannya, “Kau sudah gila, memukul dan berteriak kepadaku”.
Qi yue pergi ke kamarnya dan ia memukulkan nampan yang tadi ke boneka beruangnya sebagai pengganti Ahmon.Qi yue yang kesal karena sepertinya Ahmon tidak peduli padanya lalu menelepon Qing zi dan curhat kepada sahabatnya itu. Qing zi menyuruh Qi yue untuk menanyakan langsung kepada Ahmon apakah ia mencintainya atau tidak.
Qi yue   :”Aku tidak berani”
Qing zi :”Lihat dirimu, kau tahu masalahnya, jadi kenapa tidak mempermudahnya saja, beranilah oke?” Selesai bicara Qing zi malah ketahuan mengobrol di kamar mandi oleh manajernya. 
Qing zi meminta ijin pada manajernya besok dengan alasan ingin menemui dokter padahal sebenarnya dia ada kencan dengan Yuan yi. Namun akhirnya sang bos mengijinkannya karena ia tahu bahwa Qing zi hanya ingin kencan bukan menemui dokter.
Qi yue mencoba memberanikan dirinya di kamar untuk bicara pada Ahmon, namun ia telah pulang dan meninggalkan secarik kertas di meja yang berisi “Mie yang kaubuat sungguh menjijikkan, tapi anehnya aku merasakan kebahagiaan (Ahmon)”. Qi yue tidak terlalu senang membacanya karena kembali teringat Li xiang.
Qing zi berlari ke luar kampus untuk menemui Yuan yi, Xiao cai memanggilnya untuk mengerjakan laporan bersama namun ia menolaknya (kasian banget sih Xiao cai ini, sabar ya Xiao cai...^^). Ia kembali lagi ke Xiao cai untuk meminjam bedak.
Qi yue tanpa sengaja mendengar percakapan teman kampusnya di tangga. Ternyata mereka adalah orang yang mengeroyok Li xiang kemarin dan mereka ternyata telah dibayar oleh Li xiang untuk pura-pura menghajarnya. Qi yue lag-lagi merasa kesal atas sikap Li xiang.
Qi yue mengajak Li xiang untuk bicara berdua dan mengusir Yang ping dari ruangan itu.
Li xiang :”Apa yang kau inginkan? Kakiku masih sakit”
Qi yue   :”Kau merencanakan semuanya kan?”
Li xiang :”Ternyata kau sudah tahu”
Qi yue  :”Kenapa kau melakukannya? Bisa-bisanya kau melakukan sesuatu untuk menyakiti diri sendiri, tidakkah kau tahu betapa khawatirnya Ahmon dan Yang ping padamu”
Li xiang :”Aku akan melakukan apapun, selama Ahmon menyimpanku dihatinya, meskipun cacat aku tak akan peduli”.
Ahmon dan teman-temannya kembali melanjutkan latihan. Yuan yi datang dan berniat pulang duluan. Yuan yi bertanya kepada mereka dimana kedua manajernya. Yang ping mengatakan bahwa mereka berdua berada di ruang istirahat.
Qi yue memarahi Li xiang karena telah menyalah gunakan kebaikan Ahmon. Li xiang tidak terima dan menganggap Qi yue hanya cemburu terhadapnya.
Li xiang :”Sungguh menggelikan, sebelum Ahmon membawaku ke ruang pengobatan, kau berlari seperti kesetanan untuk mencarinya tapi akhirnya kau malah terlupakan seperti anak anjing yang ditinggalkan, kau sungguh bodoh!”. Qi yue tidak tahan lagi mendengarnya dan langsung menampar Li xiang dan disaksikan oleh Ahmon dan Yang ping tiba-tiba muncul. 
Hal tersebut langsung dimanfaatkan oleh Li xiang, ia berpura-pura tidak tahu kenapa Qi yue menamparnya. Yang ping membela Li xiang. Qi yue ingin membela diri tapi tak disangka Ahmon malah ikutan membela Li xiang. Qi yue tak bisa menahan kesedihannya lagi.
Qi yue :”Kenapa kau harus melindunginya? Hal yang ia lakukan jika kau hanya membiarkan sesukanya ia kan semakin memburuk”.
Ahmon : “Sudah cukup, ada apa denganmu”. Ahmon yang merasa bahwa Qi yue hanya cemburu kepada Li xiang justru memarahinya. “Aku tidak menyangka kau berpikiran pendek, ada lagi yang ingin dikatakan, katakan sekarang, aku sudah muak”.
Qi yue :”Aku juga sudah muak, kau tidak tahu apa yang kupikirkan,hanya aku seorang yang tidak tahu apa yang kau pikirkan. Melihatku gelisah seperti ini pasti lucu bagimu bukan? Tapi aku bukan mainanmu, aku bukan peliharaanmu, aku tidak akan lagi membiarkanmu mempermainkanku!”
Ahmon :”Jika itu yang kau pikirkan maka terserah saja, jangan khawatir tak ada yang akan mempermainkanmu lagi “ Qi yue berlari sambil bercucuran air mata. Ahmon terpaku di tempatnya. Li xiang malah memeluknya dari belakang
Yuan yi melihat Qi yue yang menangis sedih dan menghampirinya.
Ahmon melepaskan pelukan Li xiang dan membentaknya, ia menyuruhnya untuk berhenti hidup pada bayang-bayang masa lalu. Namun Li xiang menyatakan bahwa ia hanya menyukai Ahmon. Yang ping hanya bisa menahan kesedihan mendengarnya.
Ahmon     :”Jangan mengharapkan apapun lebih dari teman, itu tidak mungkin”
Li xiang :”Lalu bagaimana dengan Qi yue, di hatimu apakah kau berharap Qi yue bisa menerimamu? Kau hanya mengatakan ini karena kau kesal Qi yue tidak bisa menerimamu, begitu kan. Itu seperti peliharaan yang tiba-tiba menghilang, kau tidak membutuhkannya tapi kau tidak bisa membiarkannya pergi”. Ahmon menyuruhnya untuk diam dan pergi meninggalkannya. “Jangan kau merasa bingung, dia tidak akan pernah bisa menggantikan kehadiran ibu kandungmu!”. Ahmon tetap berlalu meninggalkannya. Li xiang menangis, yang ping memberikan saputangan miliknya.
Di tempat lain,Qing zi tak sabar ingin berkencan dengan Yuan yi. Namun Yuan yi malah berada di taman untuk menghibur Qi yue. Mereka berdua tampak senang memainkan daun semanggi, sementara Yuan yi tidak sadar akan janjinya sendiri.
Yuan yi tetap menemani Qi yue untuk menghiburnya. Qi yue berterima kasih padanya. “Sebagai teman aku sungguh khawatir padamu” ucap Yuan yi. Qi yue teringat dulu ketika ia memutuskan Yuan yi dan merasa tidak enak padanya.
Yuan yi :”Apa kau menyesal menyukai pria itu? Sebenarnya aku bisa mengerti kenapa kau memilihnya”
Qi yue :”Aku sendiri tidak mengerti kenapa aku lebih memilihnya ketimbang dirimu, maaf”
Yuan yi :”Aku kehilanganmu karena dia, jadi tentu aku tak menyukainya. Tapi aku sadar aku tak bisa membencinya”. Yuan yi teringat kejadian ketika ia tak sanggup lagi memukul Ahmon. “Ahmon mengerti kesedihan orang lain dan ia menggunakan cara yang unik untuk membantu mereka. Untuk orang yang usianya masih muda ia sungguh sudah matang” ucap Yuan yi.
Sambil berjalan-jalan Yuan yi menyuruh Qi yue untuk ceria kembali. Qi yue berharap Yuan yi akan menemukan pacar yang baikhati nantinya. Hal ini membuat Yuan yi teringat pada Qing zi, ia langsung pamit pergi pada Qi yue. 
Yuan yi berlari sekencang-kencangnya untuk menemui Qing zi. Namun Qing zi yang merasa bosan pergi meninggalkan tempat itu dengan menahan sedih. Padahal keduanya masih berdekatan tapi tak sempat melihat satu sama lain. Yuan yi meneleponnya dan meminta maaf. “Tidak apa-apa” ucap Qing zi.
Yuan yi :”Apa kau marah?”
Qing zi :”Aku baik-baik saja, bye bye.”
Ketika sedang berjalan Qing zi melihat poster seorang wanita menggunakan payung merah. Ia teringat kebersamaannya dengan Yuan yi waktu hujan kemarin. Qing zi langsung mengirim sms pada Yuan yi yang berisi “Jika kau telat lagi, aku akan menggunakan payung merah untuk memukul kepalamu!”. Yuan yi tersenyum senang kembali. Qing zi membaca pesan dari Yuan yi yang mengajaknya berkencan kembali.
Ahmon tertunduk diam di tempat latihan. Qi yue dan Li xiang sama-sama memandangnya tapi tak berani mengajaknya bicara. Qi yue bertanya pada anggota lain makanan yang ingin mereka makan, ia berharap Ahmon akan memesan juga, tapi Ahmon tetap diam. Ia pun pergi sendirian. Seorang anggota masuk dan mengatakan di luar sudah mulai hujan. Yuan yi ingat Qi yue tidak bawa payung, ia pun menyuruh Ahmon menjemputnya namun Ahmon menolak. Yang ping mengajukan diri untuk menjemput Qi yue.

Qi yue berlari di tengah hujan. Di depan Yang ping telah menunggunya sambil membawa sebuah tongkat. Ia berniat untuk menyingkirkan Qi yue demi melihat kebahagiaan Li xiang. (gak bener ini, saya gak setuju....). “Ada apa?” tanya Qi yue yang melihat keanehan pada sikap Yang ping. Yang ping menyalahkan Qi yue atas kebahagiaan Li xiang, karena dirinya Li xiang merasa sedih karena tidak bisa mendapatkan pujaan hatinya untuk itu ia ingin melenyapkan Qi yue. 
Sementara itu di lapangan basket Li xiang mencoba menahan ketakutannya terhadap tindakan yang mungkin akan dilakukan Yang ping. Ia pun tak tahan lagi dan melaporkan hal itu pada Ahmon. Ahmon lalu berlari untuk menyelamatkan Qi yue.
Sementara itu di luar Qi yue mencoba menyadarkan Yang ping bahwa ia bukanlah orang yang jahat dan tak seharusnya ia melakukan ini padanya dan apa yang dilakukan Yang ping menurutnya bukanlah cinta. Namun Yang ping telah gelap mata berusaha menghentikan omongan Qi yue dengan memukulkan tongkat ke wajahnya. Tongkat itu pun melayang, Qi yue menutup mata bersiap menerimanya. 
Untungnya Ahmon datang dan menangkis tongkat tersebut. Ahmon lalu menghajar Yang ping.
Yang ping :” kenapa?! Li xiang sangat menyukaimu tapi ia tak pernah mendapat perhatian darimu, kenapa?!
Ahmon      :”Kau pikir kau bisa memutuskan siapa yang aku cintai?!
Yang ping:”Kau tidak tahu, kau tak pernah tahu bagaimana rasanya!” ujar Yang ping sambil balik memukuli Ahmon. “Siapa yang pernah kau cintai! Kau satu-satunya yang tak pernah tahu!”
Ahmon :”Lalu kenapa?! Apakah begini caramu menunjukkan cinta!” ucapnya sambil balik memukul. Keduanya pun berkelahi kembali. Qi yue berteriak menyuruh mereka untuk berhenti.
Ahmon mengambil tongkat tadi dan berniat memukulkannya kepada Yang ping. Qi yue berlari dan melindungi Yang ping dari tongkat tersebut. Melihat Qi yue Ahmon menghentikan pukulannya. Qi yue melarangnya untuk memukul “Jika kau melakukan ini kau hanya akan membenci dirimu sendiri, aku tak ingin melihatmu menyesalinya”. Ahmon menarik Qi yue untuk pergi dari tempat itu setelah memberi Yang ping peringatan. Yang ping tetap terbaring, sementara itu Li xiang memandanginya.
“Aku hampir melukaimu” ucap Ahmon, Qi yue menyatakan bahwa ia tidak apa-apa. Ahmon menyuruhnya untuk tak melakukan hal seperti tadi untuk melindungi Yang ping karena itu hampir membuat Ahmon memukul kepalanya. Qi yue beralasan ia tak ingin melihat Ahmon terluka.
Di luar Yang ping merasa kesal terhadap sikap Ahmon dan Qi yue yang begitu saja memaafkan kesalahannya. Ia menangis sedih sambil tetap terbaring. Li xiang hanya bisa menatapnya dengan sedih.
Di rumah, Qi yue memberikan kopi panas pada Ahmon untuk menghangatkan tubuh.
Ahmon  :”Apa kau merasa takut?”
Qi yue  :”Takut?”
Ahmon : “Apa kau merasa takut Yang ping akan melukaimu?”
Qi yue   :”Aku tidak berpikir sejauh itu, aku hanya tidak mau melihat kalian berdua saling berkelahi”
Ahmon :”Dasar bodoh”
Qi yue tak begitu memperdulikan, ia lalu mengambil handuk untuk mengeringkan rambut Ahmon. “Tapi bagus juga, jika bukan karena kau aku tak tahu hal mengerikan apa yang akan kulakukan padanya” ucap Ahmon.
Qi yue menatap Ahmon yang kini membelakanginya, ia teringat akan perkataan Yuan yi mengenai Ahmon.
Li xiang menemani Yang ping duduk berdua di tangga. Li xiang memulai pembicaraan dengan menanyakan alasan? Yang ping. “Apakah itu benar? Apa hanya karena senyumanku? Lalu apa berharganya itu bagimu?” tanyanya, “Dasar bodoh, kau benar-benar bodoh” ucap Li xiang sambil menangis. Li xiang mengakui pada awalnya ia tidak menyukai gadis baik dan polos seperti Qi yue, namun lama- kelamaan ia mulai  menyukainya karena Qi yue meskipun tidak akrab tapi Qi yue selalu mencoba membuka matanya akan segala perbuatan jahatnya. “Aku sungguh cemburu padanya, bukan karena Ahmon tertarik padanya, tapi karena sesungguhnya ia sendiri adalah orang yang menarik dan aku takut untuk mengakuinya”.
Yang ping :”Li xiang kau itu cantik” ucapnya sambil mengenggam tangan Li xiang
Li xiang      :”Apa yang kau katakan”
Yang ping :”Qi yue benar, jangan lukai dirimu lagi, jika kau tak belajar untuk mencinta dirimu sendiri bagaimanana kau akan mencintai orang lain”. Yang ping lalu memeluk Li xiang dan membiarkannya menangis dipelukannya.
Qi yue mencoba menghibur Ahmon dengan mengatakan bahwa sebenarnya semua orang menyukainya. “Apa yang kau katakan” ucap Ahmon. Qi yue ingin pergi menghindar namun Ahmon menarik lengannya dan menahannya.
Ahmon :”Aku mendengarnya jadi jangan ubah pembicaraan, ketika kau bilang semua orang, siapa semua orang itu”. Qi yue menyebutkan nama Yang ping dan Li xiang. “Dua orang berarti bukan ‘Semuanya’” ucap Ahmon. Qi yue mencoba menghindari desakan Ahmon dengan menyebutkan nama teman Ahmon dan ayahnya.
Ahmon  :”Ada satu yang tertinggal, kau sudah menyebutkannya dengan memakai jari tangan kirimu tapi aku belum mendengar namanya, kalau begitu aku ingin mendengar lagi nama-nama yang menyukaiku di tangan kanan”. Akhirnya Qi yue mengangkat tangan kanannya dan berteriak “Aku juga”. “Aku menyukai Ahmon” ucap Qi yue. Ahmon mentertawakan tingkahnya yang konyol. Qi yue hendak menurunkan tangannya kembali tapi Ahmon menahannya dan mengangkatnya kembali. 
Sambil tetap bertatapan Ahmon mulai menggenggam jari Qi yue, “Jangan marah Yue” kali ini Ahmon menyebut namanya bukannya “kakak” seperti biasa. Lalu ia pun memeluk Qi yue. “Kau suka membuatku senang”. 

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.