Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
Dan akhirnya
persahabatan itu pun diuji. Yang ping benar-benar sedih melihat Li xiang wanita yang
dicintainya terus-menerus menangis karena terluka akan sikap Ahmon padanya. Ia berusaha
untuk membuat Li xiang kembali ceria. Namun sayangnya ia memilih jalan yang
salah dengan membuat orang lain terluka. Bukan hanya melukai Qi yue perbuatan itu
justru bisa melukai perasaan semuanya.
Episode 5
Qi yue berjalan
sendirian sore itu. Ia teringat percakapannya dengan Yang ping dan berpikir
mengapa Yang ping bisa melepaskan orang yang sebenarnya ia cintai begitu saja.
Xue wei belum juga
pulang padahal Qi yue tengah menyiapkan makan malam untuk mereka. Tiba-tiba
seseorang masuk tanpa ia sadari dan itu adalah Ahmon.
Ahmon :”Jangan gunakan
daun bawang untuk memasak mie”, Qi yue langsung tersedak seketika.
Qi yue :”Hei! Apa yang
kau lakukan di rumahku?”
Ahmon :”Ayah sedang
pergi untuk perjalanan bisnis, aku datang kesini untuk makan dan pintu tak
dikunci”
Qi yue mengatakan
bahwa ia belum selesai masak, namun Ahmon berkata ia akan menunggu sambil
nonton tv. Qi yue berteriak kesal karena Ahmon bertindak seolah-olah itu
rumahnya sendiri.
Qi yue juga masih
merasa kesal terhadap sikap Ahmon tadi siang yang tak menghiraukan perasaannya
saat ia menggendong Li xiang. Keduanya lalu makan
bersama.
Qi yue menanyakan bagaimana keadaan Li xiang.
Ahmon :”hanya sedikit
luka, tidak akan mati”
Qi yue :”Apa ia sering
dipukuli?”
Ahmon :”yang ping
pasti mengoceh sangat banyak padamu”
Qi yue sepertinya
ingin mendengar penjelasan sendiri dari Ahmon. “Apa kau cemburu?” tanyanya pada
Qi yue. Qi yue malah memukulkan
nampan ke kepala Ahmon, “Apa kau mencoba membunuhku? Itu terbuat dari logam”.
Qi yue tidak peduli dan pergi meninggalkannya, “Kau sudah gila, memukul dan
berteriak kepadaku”.
Qi yue pergi ke
kamarnya dan ia memukulkan nampan yang tadi ke boneka beruangnya sebagai
pengganti Ahmon.Qi yue yang kesal karena sepertinya Ahmon tidak peduli padanya
lalu menelepon Qing zi dan curhat kepada sahabatnya itu. Qing zi menyuruh Qi
yue untuk menanyakan langsung kepada Ahmon apakah ia mencintainya atau tidak.
Qi yue :”Aku tidak
berani”
Qing zi :”Lihat
dirimu, kau tahu masalahnya, jadi kenapa tidak mempermudahnya saja, beranilah
oke?” Selesai bicara Qing zi
malah ketahuan mengobrol di kamar mandi oleh manajernya.
Qing zi meminta ijin
pada manajernya besok dengan alasan ingin menemui dokter padahal sebenarnya dia
ada kencan dengan Yuan yi. Namun akhirnya sang bos mengijinkannya karena ia tahu
bahwa Qing zi hanya ingin kencan bukan menemui dokter.
Qi yue mencoba
memberanikan dirinya di kamar untuk bicara pada Ahmon, namun ia telah pulang dan
meninggalkan secarik kertas di meja yang berisi “Mie yang kaubuat sungguh
menjijikkan, tapi anehnya aku merasakan kebahagiaan (Ahmon)”. Qi yue tidak
terlalu senang membacanya karena kembali teringat Li xiang.
Qing zi berlari ke
luar kampus untuk menemui Yuan yi, Xiao cai memanggilnya untuk mengerjakan
laporan bersama namun ia menolaknya (kasian banget sih Xiao cai ini, sabar ya Xiao cai...^^). Ia kembali lagi ke Xiao cai untuk meminjam
bedak.
Qi yue tanpa sengaja
mendengar percakapan teman kampusnya di tangga. Ternyata mereka adalah orang
yang mengeroyok Li xiang kemarin dan mereka ternyata telah dibayar oleh Li
xiang untuk pura-pura menghajarnya. Qi yue lag-lagi merasa kesal atas sikap Li
xiang.
Qi yue mengajak Li
xiang untuk bicara berdua dan mengusir Yang ping dari ruangan itu.
Li xiang :”Apa yang
kau inginkan? Kakiku masih sakit”
Qi yue :”Kau
merencanakan semuanya kan?”
Li xiang :”Ternyata
kau sudah tahu”
Qi yue :”Kenapa kau
melakukannya? Bisa-bisanya kau melakukan sesuatu untuk menyakiti diri sendiri, tidakkah kau tahu betapa khawatirnya Ahmon dan Yang ping padamu”
Li xiang :”Aku akan
melakukan apapun, selama Ahmon menyimpanku dihatinya, meskipun cacat aku tak
akan peduli”.
Ahmon dan
teman-temannya kembali melanjutkan latihan. Yuan yi datang dan berniat pulang
duluan. Yuan yi bertanya kepada mereka dimana kedua manajernya. Yang ping
mengatakan bahwa mereka berdua berada di ruang istirahat.
Qi yue memarahi Li
xiang karena telah menyalah gunakan kebaikan Ahmon. Li xiang tidak terima dan
menganggap Qi yue hanya cemburu terhadapnya.
Li xiang :”Sungguh
menggelikan, sebelum Ahmon membawaku ke ruang pengobatan, kau berlari seperti
kesetanan untuk mencarinya tapi akhirnya kau malah terlupakan seperti anak
anjing yang ditinggalkan, kau sungguh bodoh!”. Qi yue tidak tahan lagi
mendengarnya dan langsung menampar Li xiang dan disaksikan oleh Ahmon dan Yang
ping tiba-tiba muncul.
Hal tersebut langsung dimanfaatkan oleh Li xiang, ia
berpura-pura tidak tahu kenapa Qi yue menamparnya. Yang ping membela Li xiang.
Qi yue ingin membela diri tapi tak disangka Ahmon malah ikutan membela Li
xiang. Qi yue tak bisa menahan kesedihannya lagi.
Qi yue :”Kenapa kau
harus melindunginya? Hal yang ia lakukan jika kau hanya membiarkan sesukanya ia
kan semakin memburuk”.
Ahmon : “Sudah cukup,
ada apa denganmu”. Ahmon yang merasa bahwa Qi yue hanya cemburu kepada Li xiang
justru memarahinya. “Aku tidak menyangka kau berpikiran pendek, ada lagi yang
ingin dikatakan, katakan sekarang, aku sudah muak”.
Qi yue :”Aku juga
sudah muak, kau tidak tahu apa yang kupikirkan,hanya aku seorang yang tidak
tahu apa yang kau pikirkan. Melihatku gelisah seperti ini pasti lucu bagimu
bukan? Tapi aku bukan mainanmu, aku bukan peliharaanmu, aku tidak akan lagi
membiarkanmu mempermainkanku!”
Ahmon :”Jika itu yang
kau pikirkan maka terserah saja, jangan khawatir tak ada yang akan
mempermainkanmu lagi “ Qi yue berlari sambil bercucuran air mata. Ahmon
terpaku di tempatnya. Li xiang malah memeluknya dari belakang
Yuan yi melihat Qi yue
yang menangis sedih dan menghampirinya.
Ahmon melepaskan
pelukan Li xiang dan membentaknya, ia menyuruhnya untuk berhenti hidup pada
bayang-bayang masa lalu. Namun Li xiang menyatakan bahwa ia hanya menyukai
Ahmon. Yang ping hanya bisa menahan kesedihan mendengarnya.
Ahmon :”Jangan
mengharapkan apapun lebih dari teman, itu tidak mungkin”
Li xiang :”Lalu
bagaimana dengan Qi yue, di hatimu apakah kau berharap Qi yue bisa menerimamu?
Kau hanya mengatakan ini karena kau kesal Qi yue tidak bisa menerimamu, begitu
kan. Itu seperti peliharaan yang tiba-tiba menghilang, kau tidak membutuhkannya
tapi kau tidak bisa membiarkannya pergi”. Ahmon menyuruhnya untuk diam dan
pergi meninggalkannya. “Jangan kau merasa bingung, dia tidak akan pernah bisa
menggantikan kehadiran ibu kandungmu!”. Ahmon tetap berlalu meninggalkannya. Li
xiang menangis, yang ping memberikan saputangan miliknya.
Di tempat lain,Qing zi tak sabar
ingin berkencan dengan Yuan yi. Namun Yuan yi malah berada di taman untuk
menghibur Qi yue. Mereka berdua tampak senang memainkan daun semanggi,
sementara Yuan yi tidak sadar akan janjinya sendiri.
Yuan yi tetap menemani
Qi yue untuk menghiburnya. Qi yue berterima kasih padanya. “Sebagai teman aku
sungguh khawatir padamu” ucap Yuan yi. Qi yue teringat dulu ketika ia
memutuskan Yuan yi dan merasa tidak enak padanya.
Yuan yi :”Apa kau
menyesal menyukai pria itu? Sebenarnya aku bisa mengerti kenapa kau memilihnya”
Qi yue :”Aku sendiri
tidak mengerti kenapa aku lebih memilihnya ketimbang dirimu, maaf”
Yuan yi :”Aku kehilanganmu karena dia, jadi tentu aku
tak menyukainya. Tapi aku sadar aku tak bisa membencinya”. Yuan yi teringat
kejadian ketika ia tak sanggup lagi memukul Ahmon. “Ahmon mengerti kesedihan orang lain
dan ia menggunakan cara yang unik untuk membantu mereka. Untuk orang yang
usianya masih muda ia sungguh sudah matang” ucap Yuan yi.
Sambil berjalan-jalan
Yuan yi menyuruh Qi yue untuk ceria kembali. Qi yue berharap Yuan yi akan
menemukan pacar yang baikhati nantinya. Hal ini membuat Yuan yi teringat pada
Qing zi, ia langsung pamit pergi pada Qi yue.
Yuan yi berlari
sekencang-kencangnya untuk menemui Qing zi. Namun Qing zi yang merasa bosan
pergi meninggalkan tempat itu dengan menahan sedih. Padahal keduanya masih
berdekatan tapi tak sempat melihat satu sama lain. Yuan yi meneleponnya dan
meminta maaf. “Tidak apa-apa” ucap Qing zi.
Yuan yi :”Apa kau
marah?”
Qing zi :”Aku
baik-baik saja, bye bye.”
Ketika sedang berjalan
Qing zi melihat poster seorang wanita menggunakan payung merah. Ia teringat
kebersamaannya dengan Yuan yi waktu hujan kemarin. Qing zi langsung mengirim
sms pada Yuan yi yang berisi “Jika kau telat lagi, aku akan menggunakan payung
merah untuk memukul kepalamu!”. Yuan yi tersenyum senang kembali. Qing zi
membaca pesan dari Yuan yi yang mengajaknya berkencan kembali.
Ahmon tertunduk diam
di tempat latihan. Qi yue dan Li xiang sama-sama memandangnya tapi tak berani
mengajaknya bicara. Qi yue bertanya pada anggota lain makanan yang ingin mereka
makan, ia berharap Ahmon akan memesan juga, tapi Ahmon tetap diam. Ia pun pergi
sendirian. Seorang anggota masuk dan mengatakan di luar sudah mulai hujan. Yuan
yi ingat Qi yue tidak bawa payung, ia pun menyuruh Ahmon menjemputnya namun
Ahmon menolak. Yang ping mengajukan diri untuk menjemput Qi yue.
Qi yue berlari di
tengah hujan. Di depan Yang ping telah menunggunya sambil membawa sebuah
tongkat. Ia berniat untuk menyingkirkan Qi yue demi melihat kebahagiaan Li
xiang. (gak bener ini, saya gak setuju....). “Ada apa?” tanya Qi yue yang melihat keanehan pada sikap
Yang ping. Yang ping menyalahkan Qi yue atas kebahagiaan Li xiang, karena
dirinya Li xiang merasa sedih karena tidak bisa mendapatkan pujaan hatinya
untuk itu ia ingin melenyapkan Qi yue.
Sementara itu di lapangan basket Li
xiang mencoba menahan ketakutannya terhadap tindakan yang mungkin akan
dilakukan Yang ping. Ia pun tak tahan lagi dan melaporkan hal itu pada Ahmon. Ahmon
lalu berlari untuk menyelamatkan Qi yue.
Sementara itu di luar Qi
yue mencoba menyadarkan Yang ping bahwa ia bukanlah orang yang jahat dan tak
seharusnya ia melakukan ini padanya dan apa yang dilakukan Yang ping menurutnya
bukanlah cinta. Namun Yang ping telah gelap mata berusaha menghentikan omongan
Qi yue dengan memukulkan tongkat ke wajahnya. Tongkat itu pun melayang, Qi yue
menutup mata bersiap menerimanya.
Untungnya Ahmon datang dan menangkis tongkat
tersebut. Ahmon lalu menghajar Yang ping.
Yang ping :” kenapa?!
Li xiang sangat menyukaimu tapi ia tak pernah mendapat perhatian darimu,
kenapa?!
Ahmon :”Kau pikir kau bisa memutuskan siapa yang
aku cintai?!
Yang ping:”Kau tidak
tahu, kau tak pernah tahu bagaimana rasanya!” ujar Yang ping sambil balik
memukuli Ahmon. “Siapa yang pernah kau cintai! Kau satu-satunya yang tak pernah
tahu!”
Ahmon :”Lalu kenapa?! Apakah
begini caramu menunjukkan cinta!” ucapnya sambil balik memukul. Keduanya pun
berkelahi kembali. Qi yue berteriak menyuruh mereka untuk berhenti.
Ahmon mengambil
tongkat tadi dan berniat memukulkannya kepada Yang ping. Qi yue berlari dan
melindungi Yang ping dari tongkat tersebut. Melihat Qi yue Ahmon menghentikan
pukulannya. Qi yue melarangnya untuk memukul “Jika kau melakukan ini kau hanya
akan membenci dirimu sendiri, aku tak ingin melihatmu menyesalinya”. Ahmon menarik
Qi yue untuk pergi dari tempat itu setelah memberi Yang ping peringatan. Yang ping
tetap terbaring, sementara itu Li xiang memandanginya.
“Aku hampir melukaimu”
ucap Ahmon, Qi yue menyatakan bahwa ia tidak apa-apa. Ahmon menyuruhnya untuk
tak melakukan hal seperti tadi untuk melindungi Yang ping karena itu hampir
membuat Ahmon memukul kepalanya. Qi yue beralasan ia tak ingin melihat Ahmon
terluka.
Di luar Yang ping
merasa kesal terhadap sikap Ahmon dan Qi yue yang begitu saja memaafkan
kesalahannya. Ia menangis sedih sambil tetap terbaring. Li xiang hanya bisa
menatapnya dengan sedih.
Di rumah, Qi yue
memberikan kopi panas pada Ahmon untuk menghangatkan tubuh.
Ahmon :”Apa kau merasa
takut?”
Qi yue :”Takut?”
Ahmon : “Apa kau
merasa takut Yang ping akan melukaimu?”
Qi yue :”Aku tidak berpikir sejauh itu, aku hanya
tidak mau melihat kalian berdua saling berkelahi”
Ahmon :”Dasar bodoh”
Qi yue tak begitu
memperdulikan, ia lalu mengambil handuk untuk mengeringkan rambut Ahmon. “Tapi
bagus juga, jika bukan karena kau aku tak tahu hal mengerikan apa yang akan
kulakukan padanya” ucap Ahmon.
Qi yue menatap Ahmon yang kini membelakanginya,
ia teringat akan perkataan Yuan yi mengenai Ahmon.
Li xiang menemani Yang
ping duduk berdua di tangga. Li xiang memulai pembicaraan dengan menanyakan
alasan? Yang ping. “Apakah itu benar? Apa hanya karena senyumanku? Lalu apa
berharganya itu bagimu?” tanyanya, “Dasar bodoh, kau benar-benar bodoh” ucap Li
xiang sambil menangis. Li xiang mengakui pada awalnya ia tidak menyukai gadis
baik dan polos seperti Qi yue, namun lama- kelamaan ia mulai menyukainya karena Qi yue meskipun tidak akrab
tapi Qi yue selalu mencoba membuka matanya akan segala perbuatan jahatnya. “Aku
sungguh cemburu padanya, bukan karena Ahmon tertarik padanya, tapi karena
sesungguhnya ia sendiri adalah orang yang menarik dan aku takut untuk
mengakuinya”.
Yang ping :”Li xiang
kau itu cantik” ucapnya sambil mengenggam tangan Li xiang
Li xiang :”Apa yang
kau katakan”
Yang ping :”Qi yue
benar, jangan lukai dirimu lagi, jika kau tak belajar untuk mencinta dirimu
sendiri bagaimanana kau akan mencintai orang lain”. Yang ping lalu memeluk Li
xiang dan membiarkannya menangis dipelukannya.
Qi yue mencoba
menghibur Ahmon dengan mengatakan bahwa sebenarnya semua orang menyukainya. “Apa
yang kau katakan” ucap Ahmon. Qi yue ingin pergi menghindar namun Ahmon menarik
lengannya dan menahannya.
Ahmon :”Aku
mendengarnya jadi jangan ubah pembicaraan, ketika kau bilang semua orang, siapa
semua orang itu”. Qi yue menyebutkan nama Yang ping dan Li xiang. “Dua orang
berarti bukan ‘Semuanya’” ucap Ahmon. Qi yue mencoba menghindari desakan Ahmon
dengan menyebutkan nama teman Ahmon dan ayahnya.
Ahmon :”Ada
satu yang tertinggal, kau sudah menyebutkannya dengan memakai jari tangan
kirimu tapi aku belum mendengar namanya, kalau begitu aku ingin mendengar lagi
nama-nama yang menyukaiku di tangan kanan”. Akhirnya Qi yue mengangkat tangan
kanannya dan berteriak “Aku juga”. “Aku menyukai Ahmon” ucap Qi yue. Ahmon mentertawakan
tingkahnya yang konyol. Qi yue hendak menurunkan tangannya kembali tapi Ahmon
menahannya dan mengangkatnya kembali.
Sambil tetap bertatapan Ahmon mulai
menggenggam jari Qi yue, “Jangan marah Yue” kali ini Ahmon menyebut namanya
bukannya “kakak” seperti biasa. Lalu ia pun memeluk Qi yue. “Kau suka membuatku
senang”.
Xue wei belum juga
pulang padahal Qi yue tengah menyiapkan makan malam untuk mereka. Tiba-tiba
seseorang masuk tanpa ia sadari dan itu adalah Ahmon.
Ahmon :”Jangan gunakan
daun bawang untuk memasak mie”, Qi yue langsung tersedak seketika.
Qi yue :”Hei! Apa yang
kau lakukan di rumahku?”
Ahmon :”Ayah sedang
pergi untuk perjalanan bisnis, aku datang kesini untuk makan dan pintu tak
dikunci”
Qi yue mengatakan
bahwa ia belum selesai masak, namun Ahmon berkata ia akan menunggu sambil
nonton tv. Qi yue berteriak kesal karena Ahmon bertindak seolah-olah itu
rumahnya sendiri.
Qi yue juga masih
merasa kesal terhadap sikap Ahmon tadi siang yang tak menghiraukan perasaannya
saat ia menggendong Li xiang. Keduanya lalu makan
bersama.
Qi yue menanyakan bagaimana keadaan Li xiang.
Ahmon :”hanya sedikit
luka, tidak akan mati”
Qi yue :”Apa ia sering
dipukuli?”
Ahmon :”yang ping
pasti mengoceh sangat banyak padamu”
Qi yue sepertinya
ingin mendengar penjelasan sendiri dari Ahmon. “Apa kau cemburu?” tanyanya pada
Qi yue. Qi yue malah memukulkan
nampan ke kepala Ahmon, “Apa kau mencoba membunuhku? Itu terbuat dari logam”.
Qi yue tidak peduli dan pergi meninggalkannya, “Kau sudah gila, memukul dan
berteriak kepadaku”.
Qi yue pergi ke
kamarnya dan ia memukulkan nampan yang tadi ke boneka beruangnya sebagai
pengganti Ahmon.Qi yue yang kesal karena sepertinya Ahmon tidak peduli padanya
lalu menelepon Qing zi dan curhat kepada sahabatnya itu. Qing zi menyuruh Qi
yue untuk menanyakan langsung kepada Ahmon apakah ia mencintainya atau tidak.
Qi yue :”Aku tidak
berani”
Qing zi :”Lihat
dirimu, kau tahu masalahnya, jadi kenapa tidak mempermudahnya saja, beranilah
oke?” Selesai bicara Qing zi
malah ketahuan mengobrol di kamar mandi oleh manajernya.
Qing zi meminta ijin
pada manajernya besok dengan alasan ingin menemui dokter padahal sebenarnya dia
ada kencan dengan Yuan yi. Namun akhirnya sang bos mengijinkannya karena ia tahu
bahwa Qing zi hanya ingin kencan bukan menemui dokter.
Qi yue mencoba
memberanikan dirinya di kamar untuk bicara pada Ahmon, namun ia telah pulang dan
meninggalkan secarik kertas di meja yang berisi “Mie yang kaubuat sungguh
menjijikkan, tapi anehnya aku merasakan kebahagiaan (Ahmon)”. Qi yue tidak
terlalu senang membacanya karena kembali teringat Li xiang.
Qing zi berlari ke
luar kampus untuk menemui Yuan yi, Xiao cai memanggilnya untuk mengerjakan
laporan bersama namun ia menolaknya (kasian banget sih Xiao cai ini, sabar ya Xiao cai...^^). Ia kembali lagi ke Xiao cai untuk meminjam
bedak.
Qi yue tanpa sengaja
mendengar percakapan teman kampusnya di tangga. Ternyata mereka adalah orang
yang mengeroyok Li xiang kemarin dan mereka ternyata telah dibayar oleh Li
xiang untuk pura-pura menghajarnya. Qi yue lag-lagi merasa kesal atas sikap Li
xiang.
Qi yue mengajak Li
xiang untuk bicara berdua dan mengusir Yang ping dari ruangan itu.
Li xiang :”Apa yang
kau inginkan? Kakiku masih sakit”
Qi yue :”Kau
merencanakan semuanya kan?”
Li xiang :”Ternyata
kau sudah tahu”
Qi yue :”Kenapa kau
melakukannya? Bisa-bisanya kau melakukan sesuatu untuk menyakiti diri sendiri, tidakkah kau tahu betapa khawatirnya Ahmon dan Yang ping padamu”
Li xiang :”Aku akan
melakukan apapun, selama Ahmon menyimpanku dihatinya, meskipun cacat aku tak
akan peduli”.
Ahmon dan
teman-temannya kembali melanjutkan latihan. Yuan yi datang dan berniat pulang
duluan. Yuan yi bertanya kepada mereka dimana kedua manajernya. Yang ping
mengatakan bahwa mereka berdua berada di ruang istirahat.
Qi yue memarahi Li
xiang karena telah menyalah gunakan kebaikan Ahmon. Li xiang tidak terima dan
menganggap Qi yue hanya cemburu terhadapnya.
Li xiang :”Sungguh
menggelikan, sebelum Ahmon membawaku ke ruang pengobatan, kau berlari seperti
kesetanan untuk mencarinya tapi akhirnya kau malah terlupakan seperti anak
anjing yang ditinggalkan, kau sungguh bodoh!”. Qi yue tidak tahan lagi
mendengarnya dan langsung menampar Li xiang dan disaksikan oleh Ahmon dan Yang
ping tiba-tiba muncul.
Hal tersebut langsung dimanfaatkan oleh Li xiang, ia
berpura-pura tidak tahu kenapa Qi yue menamparnya. Yang ping membela Li xiang.
Qi yue ingin membela diri tapi tak disangka Ahmon malah ikutan membela Li
xiang. Qi yue tak bisa menahan kesedihannya lagi.
Qi yue :”Kenapa kau
harus melindunginya? Hal yang ia lakukan jika kau hanya membiarkan sesukanya ia
kan semakin memburuk”.
Ahmon : “Sudah cukup,
ada apa denganmu”. Ahmon yang merasa bahwa Qi yue hanya cemburu kepada Li xiang
justru memarahinya. “Aku tidak menyangka kau berpikiran pendek, ada lagi yang
ingin dikatakan, katakan sekarang, aku sudah muak”.
Qi yue :”Aku juga
sudah muak, kau tidak tahu apa yang kupikirkan,hanya aku seorang yang tidak
tahu apa yang kau pikirkan. Melihatku gelisah seperti ini pasti lucu bagimu
bukan? Tapi aku bukan mainanmu, aku bukan peliharaanmu, aku tidak akan lagi
membiarkanmu mempermainkanku!”
Ahmon :”Jika itu yang
kau pikirkan maka terserah saja, jangan khawatir tak ada yang akan
mempermainkanmu lagi “ Qi yue berlari sambil bercucuran air mata. Ahmon
terpaku di tempatnya. Li xiang malah memeluknya dari belakang
Yuan yi melihat Qi yue
yang menangis sedih dan menghampirinya.
Ahmon melepaskan
pelukan Li xiang dan membentaknya, ia menyuruhnya untuk berhenti hidup pada
bayang-bayang masa lalu. Namun Li xiang menyatakan bahwa ia hanya menyukai
Ahmon. Yang ping hanya bisa menahan kesedihan mendengarnya.
Ahmon :”Jangan
mengharapkan apapun lebih dari teman, itu tidak mungkin”
Li xiang :”Lalu
bagaimana dengan Qi yue, di hatimu apakah kau berharap Qi yue bisa menerimamu?
Kau hanya mengatakan ini karena kau kesal Qi yue tidak bisa menerimamu, begitu
kan. Itu seperti peliharaan yang tiba-tiba menghilang, kau tidak membutuhkannya
tapi kau tidak bisa membiarkannya pergi”. Ahmon menyuruhnya untuk diam dan
pergi meninggalkannya. “Jangan kau merasa bingung, dia tidak akan pernah bisa
menggantikan kehadiran ibu kandungmu!”. Ahmon tetap berlalu meninggalkannya. Li
xiang menangis, yang ping memberikan saputangan miliknya.
Di tempat lain,Qing zi tak sabar
ingin berkencan dengan Yuan yi. Namun Yuan yi malah berada di taman untuk
menghibur Qi yue. Mereka berdua tampak senang memainkan daun semanggi,
sementara Yuan yi tidak sadar akan janjinya sendiri.
Yuan yi tetap menemani
Qi yue untuk menghiburnya. Qi yue berterima kasih padanya. “Sebagai teman aku
sungguh khawatir padamu” ucap Yuan yi. Qi yue teringat dulu ketika ia
memutuskan Yuan yi dan merasa tidak enak padanya.
Yuan yi :”Apa kau
menyesal menyukai pria itu? Sebenarnya aku bisa mengerti kenapa kau memilihnya”
Qi yue :”Aku sendiri
tidak mengerti kenapa aku lebih memilihnya ketimbang dirimu, maaf”
Yuan yi :”Aku kehilanganmu karena dia, jadi tentu aku
tak menyukainya. Tapi aku sadar aku tak bisa membencinya”. Yuan yi teringat
kejadian ketika ia tak sanggup lagi memukul Ahmon. “Ahmon mengerti kesedihan orang lain
dan ia menggunakan cara yang unik untuk membantu mereka. Untuk orang yang
usianya masih muda ia sungguh sudah matang” ucap Yuan yi.
Sambil berjalan-jalan
Yuan yi menyuruh Qi yue untuk ceria kembali. Qi yue berharap Yuan yi akan
menemukan pacar yang baikhati nantinya. Hal ini membuat Yuan yi teringat pada
Qing zi, ia langsung pamit pergi pada Qi yue.
Yuan yi berlari
sekencang-kencangnya untuk menemui Qing zi. Namun Qing zi yang merasa bosan
pergi meninggalkan tempat itu dengan menahan sedih. Padahal keduanya masih
berdekatan tapi tak sempat melihat satu sama lain. Yuan yi meneleponnya dan
meminta maaf. “Tidak apa-apa” ucap Qing zi.
Yuan yi :”Apa kau
marah?”
Qing zi :”Aku
baik-baik saja, bye bye.”
Ketika sedang berjalan
Qing zi melihat poster seorang wanita menggunakan payung merah. Ia teringat
kebersamaannya dengan Yuan yi waktu hujan kemarin. Qing zi langsung mengirim
sms pada Yuan yi yang berisi “Jika kau telat lagi, aku akan menggunakan payung
merah untuk memukul kepalamu!”. Yuan yi tersenyum senang kembali. Qing zi
membaca pesan dari Yuan yi yang mengajaknya berkencan kembali.
Ahmon tertunduk diam
di tempat latihan. Qi yue dan Li xiang sama-sama memandangnya tapi tak berani
mengajaknya bicara. Qi yue bertanya pada anggota lain makanan yang ingin mereka
makan, ia berharap Ahmon akan memesan juga, tapi Ahmon tetap diam. Ia pun pergi
sendirian. Seorang anggota masuk dan mengatakan di luar sudah mulai hujan. Yuan
yi ingat Qi yue tidak bawa payung, ia pun menyuruh Ahmon menjemputnya namun
Ahmon menolak. Yang ping mengajukan diri untuk menjemput Qi yue.
Qi yue berlari di
tengah hujan. Di depan Yang ping telah menunggunya sambil membawa sebuah
tongkat. Ia berniat untuk menyingkirkan Qi yue demi melihat kebahagiaan Li
xiang. (gak bener ini, saya gak setuju....). “Ada apa?” tanya Qi yue yang melihat keanehan pada sikap
Yang ping. Yang ping menyalahkan Qi yue atas kebahagiaan Li xiang, karena
dirinya Li xiang merasa sedih karena tidak bisa mendapatkan pujaan hatinya
untuk itu ia ingin melenyapkan Qi yue.
Sementara itu di lapangan basket Li
xiang mencoba menahan ketakutannya terhadap tindakan yang mungkin akan
dilakukan Yang ping. Ia pun tak tahan lagi dan melaporkan hal itu pada Ahmon. Ahmon
lalu berlari untuk menyelamatkan Qi yue.
Sementara itu di luar Qi
yue mencoba menyadarkan Yang ping bahwa ia bukanlah orang yang jahat dan tak
seharusnya ia melakukan ini padanya dan apa yang dilakukan Yang ping menurutnya
bukanlah cinta. Namun Yang ping telah gelap mata berusaha menghentikan omongan
Qi yue dengan memukulkan tongkat ke wajahnya. Tongkat itu pun melayang, Qi yue
menutup mata bersiap menerimanya.
Untungnya Ahmon datang dan menangkis tongkat
tersebut. Ahmon lalu menghajar Yang ping.
Yang ping :” kenapa?!
Li xiang sangat menyukaimu tapi ia tak pernah mendapat perhatian darimu,
kenapa?!
Ahmon :”Kau pikir kau bisa memutuskan siapa yang
aku cintai?!
Yang ping:”Kau tidak
tahu, kau tak pernah tahu bagaimana rasanya!” ujar Yang ping sambil balik
memukuli Ahmon. “Siapa yang pernah kau cintai! Kau satu-satunya yang tak pernah
tahu!”
Ahmon :”Lalu kenapa?! Apakah
begini caramu menunjukkan cinta!” ucapnya sambil balik memukul. Keduanya pun
berkelahi kembali. Qi yue berteriak menyuruh mereka untuk berhenti.
Ahmon mengambil
tongkat tadi dan berniat memukulkannya kepada Yang ping. Qi yue berlari dan
melindungi Yang ping dari tongkat tersebut. Melihat Qi yue Ahmon menghentikan
pukulannya. Qi yue melarangnya untuk memukul “Jika kau melakukan ini kau hanya
akan membenci dirimu sendiri, aku tak ingin melihatmu menyesalinya”. Ahmon menarik
Qi yue untuk pergi dari tempat itu setelah memberi Yang ping peringatan. Yang ping
tetap terbaring, sementara itu Li xiang memandanginya.
“Aku hampir melukaimu”
ucap Ahmon, Qi yue menyatakan bahwa ia tidak apa-apa. Ahmon menyuruhnya untuk
tak melakukan hal seperti tadi untuk melindungi Yang ping karena itu hampir
membuat Ahmon memukul kepalanya. Qi yue beralasan ia tak ingin melihat Ahmon
terluka.
Di luar Yang ping
merasa kesal terhadap sikap Ahmon dan Qi yue yang begitu saja memaafkan
kesalahannya. Ia menangis sedih sambil tetap terbaring. Li xiang hanya bisa
menatapnya dengan sedih.
Di rumah, Qi yue
memberikan kopi panas pada Ahmon untuk menghangatkan tubuh.
Ahmon :”Apa kau merasa
takut?”
Qi yue :”Takut?”
Ahmon : “Apa kau
merasa takut Yang ping akan melukaimu?”
Qi yue :”Aku tidak berpikir sejauh itu, aku hanya
tidak mau melihat kalian berdua saling berkelahi”
Ahmon :”Dasar bodoh”
Qi yue tak begitu
memperdulikan, ia lalu mengambil handuk untuk mengeringkan rambut Ahmon. “Tapi
bagus juga, jika bukan karena kau aku tak tahu hal mengerikan apa yang akan
kulakukan padanya” ucap Ahmon.
Qi yue menatap Ahmon yang kini membelakanginya,
ia teringat akan perkataan Yuan yi mengenai Ahmon.
Li xiang menemani Yang
ping duduk berdua di tangga. Li xiang memulai pembicaraan dengan menanyakan
alasan? Yang ping. “Apakah itu benar? Apa hanya karena senyumanku? Lalu apa
berharganya itu bagimu?” tanyanya, “Dasar bodoh, kau benar-benar bodoh” ucap Li
xiang sambil menangis. Li xiang mengakui pada awalnya ia tidak menyukai gadis
baik dan polos seperti Qi yue, namun lama- kelamaan ia mulai menyukainya karena Qi yue meskipun tidak akrab
tapi Qi yue selalu mencoba membuka matanya akan segala perbuatan jahatnya. “Aku
sungguh cemburu padanya, bukan karena Ahmon tertarik padanya, tapi karena
sesungguhnya ia sendiri adalah orang yang menarik dan aku takut untuk
mengakuinya”.
Yang ping :”Li xiang
kau itu cantik” ucapnya sambil mengenggam tangan Li xiang
Li xiang :”Apa yang
kau katakan”
Yang ping :”Qi yue
benar, jangan lukai dirimu lagi, jika kau tak belajar untuk mencinta dirimu
sendiri bagaimanana kau akan mencintai orang lain”. Yang ping lalu memeluk Li
xiang dan membiarkannya menangis dipelukannya.
Qi yue mencoba
menghibur Ahmon dengan mengatakan bahwa sebenarnya semua orang menyukainya. “Apa
yang kau katakan” ucap Ahmon. Qi yue ingin pergi menghindar namun Ahmon menarik
lengannya dan menahannya.
Ahmon :”Aku
mendengarnya jadi jangan ubah pembicaraan, ketika kau bilang semua orang, siapa
semua orang itu”. Qi yue menyebutkan nama Yang ping dan Li xiang. “Dua orang
berarti bukan ‘Semuanya’” ucap Ahmon. Qi yue mencoba menghindari desakan Ahmon
dengan menyebutkan nama teman Ahmon dan ayahnya.
Ahmon :”Ada
satu yang tertinggal, kau sudah menyebutkannya dengan memakai jari tangan
kirimu tapi aku belum mendengar namanya, kalau begitu aku ingin mendengar lagi
nama-nama yang menyukaiku di tangan kanan”. Akhirnya Qi yue mengangkat tangan
kanannya dan berteriak “Aku juga”. “Aku menyukai Ahmon” ucap Qi yue. Ahmon mentertawakan
tingkahnya yang konyol. Qi yue hendak menurunkan tangannya kembali tapi Ahmon
menahannya dan mengangkatnya kembali.
Sambil tetap bertatapan Ahmon mulai
menggenggam jari Qi yue, “Jangan marah Yue” kali ini Ahmon menyebut namanya
bukannya “kakak” seperti biasa. Lalu ia pun memeluk Qi yue. “Kau suka membuatku
senang”.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.