SINOPSIS

Friday 5 July 2013

Corner With Love Eps 4 Part 2

Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^


Corner With Love Eps 4 Part 2
Qin lang akhirnya sekamar dengan Ah Da. Ah Da bingung Xin Lei membeli piano, Qin Lang jawab tentu saja itu untuk dimainkan.
Ah Da tanya kenapa Qin lang tak menyuruh Xin lei untuk memainkan beberapa lagu, Qin lang menolak, ia merasa mengantuk dan pergi tidur meninggalkan Ah Da.

Ah Da berfikir bahwa orang seperti Xin Lei tak mungkin bermain untuk sembarangan orang, ia pun  melihat Qin lang sudah tidur lalu  berlari mendekati Qin lang dengan ketakutan. Qin Lang belum tidur, ia  tersenyum saat ingat Xin Lei pernah bermain piano khusus untuknya.
Pagi pun tiba, Qin lang mematikan jam wekernya, ia berbalik dan tanpa sadar jadi memeluk Ah Da. Keduanya tersadar dan merasa kaget. Qin Lang kesal dan menyuruh Ah Da balik badan, mereka pun kembali tidur dengan sisi yang bersebrangan.

Nenek bergegas mengetuk pintu dengan keras sambil menyuruh bangun. Ah Da dan Qin lang keluar dengan panik, namun yang diketuk nenek adalah kamar Xin Lei yang menyuruh Xin Lei bangun lebih pagi. 
Merka dikagetkan oleh kehadiran Xin Lei yang baru dari luar dan menyapa dengan ramah, nenek salah tingkah dan menyuruh Xin Lei untuk sarapan dan segera pergi.
Qin Lang merasa heran karena Xin Lei muncul dari depan. Xin Lei bilang kalau dia baru saja menyuruh beberapa petugas kebersihan untuk menyingkirkan sampah-sampah dikamarnya. Ah Da bingung karena selama ini dia selalu rutin membersihkan kamarnya, wajahnya berubah kaget mengingat sesuatu.
Ah Da mencari sesuatu sambil memanggil sakura, yuri dengan panik. Frustasi karena tak menemukan ia pun mengguncang-guncang kayu jendela.
Xin Lei bilang ke Qin lang kalau ia telah menyingkirkan baju-baju Ah Da yang sangat bau dan ratusan DVD miliknya yang menurut Xin Lei judulnya sangat aneh.
Ah Da menangis, ia lalu melihat sebuah DVD yang tertinggal di bawah kasur dan berseru, “Anako”
Qin lang melihat hal yang sama, keduanya sama-sama berebut untuk mendapatkannya.
Qin lang dengan gesit berhasil mendapatkannya, ia membaca judulnya “Cute Nurse” (hmm sepertinya DVD mesum nihh) Ah Da segera merebutnya. 
Qin lang heran bisa-bisanya Ah Da lebih milih nonton itu malam-malam ketimbang tidur. Ah Da tak peduli, dengan wajah meweknya dia pergi keluar kamar dan lanjut menangis meraung-raung di lantai. 
Xin Lei tanya apa dia telah berbuat salah, Qin lang tersenyum dan bilang kali ini tindakan Xin Lei telah benar. Xin Lei masih bingung dan tak menyadari kesalahan yang dibuatnya.
Xin Lei bergabung untuk makan, kali ini ia mengambil mangkuk Ah Da dan Ah Da langsung saja mencapit tangannya dengan sumpit.
Nenek kembali mengingatkan Xin lei untuk mengambil sendiri mangkuknya, Ah Da dengan kesal langsung memberinya aba-aba untuk menyingkir. 
Xin Lei akhirnya mengambil mangkuk, Ah Da langsung berniat menghabiskan semua lauk yang tersisa di meja Qin lang tak mau kalah keduanya lalu sibuk saling berebut lauk (ini pasti balas dendam tapi Qin Lang ya ampun masa kamu ikut makan sih?)
Baru berbalik sebentar Xin Lei sudah kaget melihat ruangan hanya tinggal Qin lang begitu pun makanan hanya ada bubur tanpa lauk.  Qin lang menunduk karena tahu salah dan membantu mengisikan bubur ke mangkuk Xin Lei. Xin Lei terdiam benar-benar kesal.
Qin lang mengikuti Xin Lei pergi dan bertanya mau kemana dia. Xin Lei hanya buang muka karena masih kesal.
Qin lang ingat kalau Xin Lei pasti pergi untuk wawancara pekerjaan hari ini dan berniat untuk membonceng Xin Lei namun lagi-lagi ditolak dengan ketus olehnya. 
Qin lang menajdi kesal dan bergegas pergi, namun yang namanya Qin lang mana bisa tak khawatir pada Xin Lei, ia pun memutuskan kembali dan memaksanya naik dengan alasan takut nanti Xin Lei tersesat
“Kalau begitu tolong cepat sedikit, aku buru-buru”
Qin lang tersenyum kesenangan. Di boncengan Xin Lei memegangi perutnya yang terasa lapar (berarti tadi dia gak mau makan, ya iya lah cuma bubur doang).
Xin Lei turun di tempatnya sambil memegangi perutnya kembali, Qin lang bilang mengapa Xin lei mesti tak makan tadi, Xin Lei dengan kesal bilang kalau dia tak mau hanya makan nasi tanpa lauk.  "siapa suruh kau sangat lamban" ucap Qin lang.
Xin Lei berjalan dengan kesal, ia lalu berbalik karena sadar Qin lang belum pergi juga. Qin lang tanya apa dia mau ditunggu. "memangnya untuk apa?" tanya Xin Lei.
“Apa kau tahu jalan ke rumah?”
Xin Lei bilang tidak sambil menggeleng
“kalau begitu bagaimana kau akan pulang ke rumah?”
Xin lei kembali kesal karena disepelekan, “Jangan khawatir, aku akan memikirkan caranya”
“kalau begitu kau butuh aku untuk menunggumu bukan?”
“Aku tak butuh kau tunggu”
“kalau begitu aku pergi”
“Hati-hati”
“Selamat tinggal”
Keduanya berbalik bersamaan dan melangkah pergi. Dan Qin lang pun kembali berhenti dan mencemaskan Xin Lei.
Xin Lei menemukan ruangannya dan berusaha menyakinkan dirinya untuk masuk, tempat itu terlihat ramai. 
Tiba-tiba seorang wanita dengan baju kuning menabrak Xin Lei. Wanita itu meminta maaf, Xin lei lalu mengikutinya untuk mengisi formulir, ia juga meminjam pulpen milik wanita itu. wanita itu dengan senang hati memberikannya ia  tampak takjub memperhatikan apa yang Xin Lei tulis. 
Mereka berjalan bersama, wanita itu kagum karena Xin Lei tahu 8 bahasa, Xin Lei merasa biasa saja, wanita itu menyakinkannya bahwa orang seperti Xin lei  pasti akan diterima. 
Xin Lei dengan yakin bilang ia juga merasa seperti itu. wanita itu sepertinya mearsa pesimis melihat orang-orang yang berada di ruangan yang sepertinya punya skill yang baik dibanding dirinya. terlebih bahasa inggris dan jepangnya juga tak terlalu baik.
Xin Lei menasehati untuk tak meremehkan diri sendiri,  ia yakin kalau wanita itu pasti juga akan diterima.
Wanita itu senang, namun ia kembali stress memikirkan bahwa yang diterima hanya 30 orang sementara yang melamar ada 300 orang (sibuk banget sih non gak ada semangat-semangatnya kalau aku jumpa dengan orang seperti ini di wawancara kerja mending ngindar dehh)
“Mungkin aku akan jadi orang yang pertama dan kau yang ketiga puluhnya” ucap Xin lei tetap sombong.
Wanita itu merasa Xin lei adalah orang yang paling percaya diri yang pernah ditemuinya, ia lalu memperkenalkan namanya Wen Bi Zhu yang seperti biasa akan kita ambil 2 kata menjadi Bi Zhu. ^^
Bi Zhu dengan gaya cerianya minta agar Xin Lei menyemangatinya saat ia maju nanti, Xin Lei berkata itu tak masalah sambil tersenyum.
Qin lang masih diluar menunggui Xin lei sambil berusaha menyakinkan dirinya bahwa ia menunggui hanya karena takut Xin Lei kesasar.

Wawancara di mulai, Nama Xin Lei dipanggil dan ia pun maju memulai sesi wawancaranya sementara Qin lang masih sabar menunggunya di luar. Xin Lei menjawab dengan penuh percaya diri menggunakan beberapa bahasa seperti bahasa Jepang dan Inggris. Salah seorang panitia terlihat puas dan berbisik pada rekannya, dan rekannya juga setuju dan berencana untuk menerima Xin Lei.
Xin Lei kembali ke tempat duduknya, nama Bi Zhu dipanggil, Xin Lei memberinya semangat. Bi Zhu masuk dengan ketakutan namun berusaha untuk tetap tenang.
Setelah acara selesai Bi Zhu dan Xin Lei jalan bersama, Bi Zhu tanya pendapat Xin Lei mengenai wawancara tadi dan Xin Lei bilang kalau pertanyaan yang diajukan sangat mudah. Bi Zhu terpana ia bilang banyak pertanyaan yang tak bisa dijawabnya dan dia bahkan lupa bahasa jepangnya karena gugup.

Qin lang yang sedari tadi di luar kaget melihat keduanya, ia pun bergegas menaiki sepedanya dan merapikan rambutnya, keduanya masih bicara tanpa sadar kalau Qin lang disebelah berusaha untuk mendengar. 
Bi Zhu bilang dia punya teman yang bisa menolong mereka mencari informasi hasil wawancara mereka dengan cepat, ia mengajak Xin Lei jumpa pukul 5 nanti. Xin Lei merasa senang, ia berpaling dan bingung melihat Qin lang sudah ada disana.

Qin lang pura-pura bilang bahwa ini suatu kebetulan, Xin Lei mendekat dan tanya bukankah tadi Qin lang bilang mau pergi. Qin lang bilang ia kebetulan lewat dan melihat Xin Lei keluar. Qin Lang tertunduk karena Xin Kei manatap curiga padanya.
Qin lang lalu tanya apakah wawancaranya berjalan lancar
“Aku bukan hanya baik tapi sangat baik” ucap Xin lei dengan gaya sombongnya. Qin lang serasa sangat menyesal menanyakannya.
Bi Zhu tanya apa Qin lang pacar Xin Lei, Xin lei berkata tidak dan bilang kalau Qin lang adalah pemilik rumah kosnya. Bi Zhu mengenalkan dirinya pada Qin Lang,ia lalu bilang ke Xin Lei kalau wajah Qin lang tak begitu tampan  tapi kelihatan cukup baik, Xin Lei menahan tawanya dan Qin lang menahan amarahnya. 
Xin Lei tanya apa Bi Zhu sudah punya tempat tinggal,Bi Zhu bilang ia tinggal dengan saudaranya disini. Ia pun bergegas pergi meninggalkan keduanya.
Ah Yi lalu menelfon Qin lang memintanya untuk membelikan Ba Dao donat, Qin lang menolak namun Ah Yi terus merengek memaksanya. Qin lang menatap Xin Lei yang mulai bosan menunggu, ia berkata pada Ah Yi sedang bersama teman sekarang. Ah Yi  penasaran  teman Qin lang laki-laki atau perempuan, ia kaget saat Qin lang menjawab perempuan. Seakan mendapatkan ide ia pun menyuruh Qin lang membawa Xin Lei kesana (Ah Yi berniat menjodohkan Ba Dao dengan Xin Lei)
Ah Yi berlari dengan semangat menghampiri Ba Dao dan menyuruhnya segera mempersiapkan diri karena Qin lang akan datang dengan membawa gadis untuknya. 
Ba Dao belum nyambung dan hanya terbengong, Ah Yi lalu memukul kepalanya, Ba Dao pun terlonjak dan sadar maksud perkataan Ah Yi dengan baik.
Xin Lei dibonceng Qin lang sambil makan donat dan bener-bener buat aku ngiri ngeliatnya. Qin lang bilang temannya yang akan mereka kunjungi ini sedikit agak aneh dan meminta Xin Lei agar berhati-hati bicara pada Ba Dao karena ia baru putus cinta.
“ia hanya kehilangan cinta mengapa begitu serius?” tanya Xin Lei
Qin lang pun memberitahukan bahwa kekasih Ba Dao telah meninggalkannya dan bertunangan dengan pria lain. Xin Lei berhenti makan, hal itu mengingatkannya akan apa yang menimpanya, ia pun menyuruh Qin Lang untuk tenang.
Qin Lang dan Xin Lei sudah duduk manis di depan Ba Dao dan Ah Yi. Kedua teman Qin lang Yi terpesona melihat Xin Lei terutama Ba Dao yang kesenangan setengah mati hingga detak jantung berdebar kencang dan serasa sesak napas.

Melihat prilaku tak wajar sahabatnya Ah Yi pun segera menarik Ba Dao keluar dan menamparnya berkali-kali. Ah Yi memegang pipi Ba Dao dan memintanya bersikap tenang untuk menarik perhatian wanita, Ba Dao mengangguk.
Xin Lei sendiri bilang ke Qin lang kalau temannya itu benar-benar aneh,Qin Lang mengira itu adalah pengaruh dari sakit hati yang diderita Ba Dao. Xin Lei merasa Ba Dao itu terlalu unik bahkan namanya juga.
Qin Lang berdiri dan cerita bagaimana awal mula Ba Dao memilih nama penanya. Qin lang menunjukkan novel Ba Dao dan bilang Ba Dao berharap novelnya itu akan mempunyai efek melukai yang kuat. Qin Lang minta Xin Lei menjaga perasaan Ba Dao, Xin Lei dengan kesal bilang dia sudah mengerti.
Ba Dao kembali duduk, kali ini dia gemetaran sewaktu memakai kacamata. Qin lang menyenggol Xin Lei untuk mulai bicara. 
Xin Lei mengangguk, ia memberi senyum ramah pada Ba Dao hingga Ba Dao kembali sesak nafas. Ah Yi menyuruhnya mulai bicara Qin Lang juga menyuruh Ba Dao melupakan masa lalunya dan memulai masa yang baru. 

Ah Yi membenarkan meski dengan pemahaman yang berbeda  “Memulai yang baru” ucapnya pada Ba Dao sambil menggoyang-goyangkan kepalanya ke arah Xin Lei, “Di sebelah sana” tambahnya”.
Xin Lei tak paham dirinyalah yang dimaksud dan malah tersenyum lagi. Ba Dao berusaha bicara ke Xin Lei namun omongannya jadi tak jelas karena sangking gugupnya.
Ah Yi mengambil ahli sebagai penerjemah.
Ah Yi    : “Dia bilang bagaimana tiga karakter yang ada dalam novel Jiu Ba Dao?”
Xin Lei (berusaha menjawab) : “Aku rasa nama Jiu Ba Dao punya banyak kepribadian dan syle”
Ah Yi berbisik ke Ba Dao kalau kesan pertama Xin Lei padanya sepertinya cukup baik. Qin lang menambahkan kalau dia sudah menjelaskan makna nama Jiu Ba Dao ke Xin lei.
Ba Dao kembali nyerocos enggak jelas yang artinya, “Apa kutipan yang paling kau sukai?”
Xin Lei:”Aku tidak ingat novelis mana yang bilang ini ‘Bahkan ketika kau jatuh kau harus tersenyum dengan bangga”
Qin Lang tertegun, tentu saja itu adalah kata yang pernah diucapkannya ke Xin Lei dan ingat kata tersebut juga diketahui oleh Ah Yi dan Ba Dao.
Ah Yi pun tanya apa Xin Lei sudah pernah baca buku mereka, Xin Lei bilang tidak. Ah Yi dan Ba Dao berpandangan dengan senang, berpelukan dan berucap “sebuah keajaiban”.
Xin Lei semakin menganggap aneh keduanya. Qin lang berdiri memutuskan untuk pulang duluan dan meninggalkan Xin Lei disana, sebelumnya ia berpesan agar Ba Dao mengantarkan Xin Lei ke perusahaan penerbangan untuk mendengar hasil ujian. 
Ah Yi dan Ba Dao tercengang lagi. Xin Lei membantah dia bilang dia belum mendapat pengumuman dan akan tahu setelah jam 5 nanti. 

Ah Yi mengenggam erat tangan sahabatnya dan memberi selamat karena temannya benar-benar beruntung, mereka berdua melompat kegirangan, Qin lang dengan kesal menghentikan mereka dan mengingatkan hal itu kembali.  Qin lang pun pergi keduanya lalu nyengir ngeliat Xin Lei. 
Xin Lei merasa risih dan pamit keluar sebentar mengejar Qin lang, dan keduanya orang aneh itu kembali berpelukan dan melompat-lompat kegirangan.
Xin lei menyusul Qin lang keluar lalu menariknya. ia kembali tanya apa temannya itu benar-benar baik-baik atau waras gitu deh. Qin Lang mengiyakan dan bilang kalau orang yang bekerja di bidang kreatif biasanya memang punya emosi yang lebih hidup.

Qin lang melihat ketakutan di wajah Xin Lei dan menebak kalau Xin Lei pasti takut ditinggal dengan teman-temannya. Xin Lei tiba-tiba kesal karena Qin lang bisa menebak ketakutannya dengan benar, ia berkata tidak dan dia akan kembali ke dalam. (ingatlah, seorang Yu Xin Lei bisa melakukan apapun dan tidak takut apapun).
Xin Lei berjalan beberapa langkah membelakangi Qin lang, tiba-tiba sebuah kalimat terngiang diingatannya, lebih tepatnya ucapan Qin lang yang menyemangatinya ketika dia jatuh dari sepeda.
Xin Lei pun sadar bahwa kutipan itu adalah milik Qin lang, ia berbalik dan tanya apa Qin lang masih ingat ucapan yang dikatakannya waktu itu. 
Qin lang tertegun, ia tak menyangka Xin Lei masih ingat dia yang mengucapkan hal itu, Qin lang bingung jika dia bilang ya pasti Xin Lei menganggap kalau dirinya sangat perhatian pada Xin Lei dan ia pun memilih menyangkalnya dengan berpura-pura tak ingat. Xin Lei terlihat kecewa.
Qin lang pergi dan Xin Lei menatap kepergiannya dengan wajah sendu, “Dia sungguh tak ingat” ucap Xin Lei dalam hati.
Sementara Xin Lei diluar, dua sekawan kita juga tak kalah sibuk rupanya. Ah Yi memberikan Hair Spray pada Ba Dao dan merapikan penampilan sahabatnya itu, “Kesempatan tidak datang dua kali” ujarnya dia berpesan agar Ba Dao lebih banya bercerita pada Xin Lei saat mengantarnya nanti. 
Ba Dao sempat khawatir bagaimana kalau mereka ternyata tak cocok, Ah Yi tak ambil pusing yang pertama pokoknya sembuhkan luka dulu.
Ba Dao membukakan pintu mobil untuk Xin Lei dan dengan semangat masuk ke mobil. Ba Dao memulai aksi perkenalannya,
Ba Dao:”Jika ada pria dengan gaya sepertiku ingin berkencan denganmu apa kau akan menolaknya?” dan gambar love pun meluncur dari matanya.
Xin Lei terlihat kesusahan menjawabnya, “Aku harus tahu dulu orang ini sebelum aku menjawabnya”
Ba Dao semakin agresif dan mendekat, “Lalu jika ada pria dengan gaya sepertiku ingin lebih tahu tentangmu dan berkencan denganmu akankah kau menolaknya?”
Xin Lei benar-benar merasa risih dan bingung untuk menjawab, Ba Dao menjadi kecewa karena ia pikir Xin Lei menolaknya dan hendak keluar dengan cengengnya. 
Xin Lei segera menghentikannya dengan berkata ia takkan menolaknya. Ba Dao kembali tersenyum.
Mereka akhirnya tiba meski sempat kelewatan sedikit karena Ba Dao terus melirik Xin Lei. Xin Lei keluar menghampiri Bi Zhu. Bi Zhu tanya siapa yang bersama Xin Lei, ia pun kaget saat mendengar nama Ba Dao. 
Ternyata Bi Zhu ini adalah salah satu penggemar novel Ba Dao, ia bahkan minta tanda tangannya. 
Temannya Bi Zhu yang ditunggu akhirnya datang dan bilang kalau mereka berdua diterima bekerja. Xin Lei dan Bi Zhu melompat kegirangan, ia juga menghampiri Ba Dao dan mencium pipinya. Ba Dao terlihat senang dan mengajak keduanya makan malam.
Ah Yi menerima telfond dari Ba Dao yang memberitahu kalau Xin Lei juga diterima, Ba Dao kedengarannya bingung karena merasa ada dua wanita yang suka padanya, Ah Yi memintanya tenang dan berkata akan menyusul.

Xin Lei akhirya tiba di pasar ia ingat tempat itu adalah tempat dimana ia dan Sheng Quan makan. Ia akhirnya tahu kalau tempat Oyster omelet yang kemarin dilihatnya adalah milik nenek Qin lang karena Qin lang dan neneknya tengah berjualan disana.

Qin Lang dan Xin Lei saling menatap, Ba Dao menghampiri Qin Lang dan bilang kalau ia mentraktir mereka berdua karena telah diterima bekerja.
Tiba-tiba seorang anak kecil datang menghampiri Qin lang dan memberikan minuman, gadis kecil itu berkata Xin Lei sangat cantik dan bertanya siapa dia. Xin lei tersenyum dan  menyapa anak tersebut.
Makanan pun disajikan, nenek cukup kagum Xin Lei bisa diterima sebagai pramugari, Bi Zhu memuji keahlian Xin Lei yang bisa 8 bahasa.
“Kau bahkan bisa main piano dan bicara 8 bahasa sepertinya kau cukup baik” ucap Ah Da dengan sinis. Nenek dan Ah Da pergi dan menyuruh mereka menikmati makanannya.

Qin lang mengangkat gelasnya memberi selamat pada Xin Lei.
“Kau baik sekali bukankah sudah kubilang padamu kalau aku akan diterima” ucap Xin Lei sombong, ia lalu minum tanpa membalas gelas Qin lang. Qin lang kesal dan meminum minumannya sendiri.
Ba Dao terlihat galau melihat 2 gadis dihadapannya, ia segera menghambur kebelakang untuk berfikir, ia sepertinya sedang pusing menentukan siapa yang akan dia pilih, Ah Da melihatnya dan mengira Ba Dao itu sakit ia lalu  memeriksa kening Ba Dao dan bertanya ada apa. Ba Dao curhat di abilang sedang dihadapkan pada pilihan yang sulit, hal itu membuat bingung Ah Da.
“Ini mengenai Xin Lei dan Bi Zhu menurutmu aku harus memilih siapa?’
Ah Da tambah bingung, “Kau mungkin tak percaya tapi keduanya sama-sama menyukaiku bahkan Xin Lei bilang kalau aku punya gaya”
“Benarkah?” ucap Ah da tak percaya, Ba Dao berkata itu benar.
Dong Ge muncul membawakan mie ke meja Xin Lei, mereka berdua kembali bertemu dan Xin Lei kembali mengucapkan terima kasih atas kejadian tempo hari.
“Jadi kalian saling mengenal?’ tanya Qin Lang
Dong Ge bilang kalau Xin Lei datang ke kedainya tempo hari. Xin Lei kembali memuji mie buatan Dong Ge, Dong Ge kemudian tanya dimana pria yang datang bersama Xin Lei kemarin. Ah Da yang ternyata mendengar langsung sedikit mendekat dan pasang wajah curiga, Xin Lei bilang kalau Sheng Quan sedang sibuk.
Ah Da mencari Dong Ge untuk mencari tahu siapa pria tampan yang dimaksud Dong Ge datang bersama Xin lei itu. Dong Ge pun cerita kalau beberapa hari yang lalu Xin lei makan di tempatnya bersama pria tampan dan kelihatan kaya. Ah Da mencoba mencerna semuanya, ia malah mengira Xin Lei punya 3 pacar.
Oyster omelet kembali dihidangkan Qin lang, Xin lei makan sesuap dan rasanya mengingatkannya akan kenangan bersama Qin lang di Shanghai, Xin Lei tersneyum. Qin Lang tanya mengapa Xin lei harus tersenyum saat sedang makan.
“Aku tersenyum karena kemampuan memasak seseorang ternyata lebih payah dibanding neneknya”
Qin lang marah, “tapi seseorang masih gembira makan itu di restoran”
Xin Lei    : “Itu karena seseorang itu tak pernah makan oyster omelet sebelumnya jadi tak bisa membandingkan” 
Qin Lang: “Tapi setidaknya itu cocok dengan selera seseorang, karena seseorang ingin seseorang mengajarkan seseorang bagaimana membuat oyster omelet”
Xin Lei   : “itu karena seseorang tak punya pilihan saat itu”
Qin Lang: “seseorang telah dibantu oleh seseorang dan sekarang seseorang itu ingin mengambil keuntungan dari seseorang?”

Dan mereka pun terus bertengkar dihadapan ketiga temannya mengenai seseorang yang hanya kita dan mereka berdua yang tahu siapa. Ah Yi akhirnya tanya siapa seseorang yang dimaksud namun ia malah disuruh diam sama Qin Lang dan Xin Lei.
End Note:
“Aku selalu menunggumu sesekali berbalik kebelakang, 
yang akan membuat keringat dari mengejarmu menjadi bernilai”







No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.