Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
Corner
With Love Eps 4 Part 2
Qin
lang akhirnya sekamar dengan Ah Da. Ah Da bingung Xin Lei membeli piano,
Qin Lang jawab tentu saja itu untuk dimainkan.
Ah
Da tanya kenapa Qin lang tak menyuruh Xin lei untuk memainkan beberapa lagu, Qin lang
menolak, ia merasa mengantuk dan pergi tidur meninggalkan Ah Da.
Ah Da berfikir bahwa orang seperti Xin Lei tak mungkin bermain untuk
sembarangan orang, ia pun melihat Qin lang sudah tidur lalu berlari mendekati Qin lang dengan ketakutan. Qin Lang belum tidur, ia tersenyum
saat ingat Xin Lei pernah bermain piano khusus untuknya.
Pagi
pun tiba, Qin lang mematikan jam wekernya, ia berbalik dan tanpa sadar jadi memeluk Ah Da. Keduanya tersadar dan merasa kaget. Qin Lang kesal dan
menyuruh Ah Da balik badan, mereka pun kembali tidur dengan sisi yang
bersebrangan.
Nenek
bergegas mengetuk pintu dengan keras sambil menyuruh bangun. Ah Da dan Qin lang
keluar dengan panik, namun yang diketuk nenek adalah kamar Xin Lei yang menyuruh Xin Lei bangun lebih pagi.
Merka dikagetkan oleh kehadiran Xin Lei yang baru dari luar dan menyapa dengan ramah,
nenek salah tingkah dan menyuruh Xin Lei untuk sarapan dan segera pergi.
Qin
Lang merasa heran karena Xin Lei muncul dari depan. Xin Lei bilang kalau dia
baru saja menyuruh beberapa petugas kebersihan untuk menyingkirkan
sampah-sampah dikamarnya. Ah Da bingung karena selama ini dia selalu rutin
membersihkan kamarnya, wajahnya berubah kaget mengingat sesuatu.
Ah
Da mencari sesuatu sambil memanggil sakura, yuri dengan panik. Frustasi
karena tak menemukan ia pun mengguncang-guncang kayu jendela.
Xin
Lei bilang ke Qin lang kalau ia telah menyingkirkan baju-baju Ah Da yang sangat
bau dan ratusan DVD miliknya yang menurut Xin Lei judulnya sangat aneh.
Ah
Da menangis, ia lalu melihat sebuah DVD yang tertinggal di bawah kasur dan
berseru, “Anako”
Qin
lang melihat hal yang sama, keduanya sama-sama berebut untuk mendapatkannya.
Qin lang dengan gesit berhasil mendapatkannya, ia membaca judulnya “Cute
Nurse” (hmm sepertinya DVD mesum nihh) Ah Da segera merebutnya.
Qin lang heran
bisa-bisanya Ah Da lebih milih nonton itu malam-malam ketimbang tidur. Ah Da
tak peduli, dengan wajah meweknya dia pergi keluar kamar dan lanjut menangis meraung-raung
di lantai.
Xin Lei tanya apa dia telah berbuat salah, Qin lang tersenyum dan
bilang kali ini tindakan Xin Lei telah benar. Xin Lei masih bingung dan tak
menyadari kesalahan yang dibuatnya.
Xin
Lei bergabung untuk makan, kali ini ia mengambil mangkuk Ah Da dan Ah Da
langsung saja mencapit tangannya dengan sumpit.
Nenek kembali mengingatkan Xin
lei untuk mengambil sendiri mangkuknya, Ah Da dengan kesal langsung memberinya
aba-aba untuk menyingkir.
Xin Lei akhirnya mengambil mangkuk, Ah Da langsung berniat menghabiskan semua lauk yang tersisa di meja Qin lang tak mau kalah keduanya lalu sibuk saling berebut lauk (ini pasti balas dendam tapi Qin Lang ya ampun masa kamu ikut makan sih?)
Baru berbalik sebentar Xin Lei sudah kaget melihat ruangan hanya tinggal Qin lang begitu pun makanan hanya ada bubur tanpa lauk. Qin lang menunduk karena tahu salah dan membantu mengisikan bubur ke mangkuk Xin Lei. Xin Lei terdiam benar-benar kesal.
Qin
lang mengikuti Xin Lei pergi dan bertanya mau kemana dia. Xin Lei hanya buang muka karena masih kesal.
Qin lang ingat kalau Xin Lei pasti pergi
untuk wawancara pekerjaan hari ini dan berniat untuk membonceng Xin Lei
namun lagi-lagi ditolak dengan ketus olehnya.
Qin lang menajdi kesal dan bergegas
pergi, namun yang namanya Qin lang mana bisa tak khawatir pada Xin Lei, ia pun
memutuskan kembali dan memaksanya naik dengan alasan takut nanti Xin Lei
tersesat
“Kalau
begitu tolong cepat sedikit, aku buru-buru”
Qin
lang tersenyum kesenangan. Di boncengan Xin Lei memegangi perutnya yang terasa
lapar (berarti tadi dia gak mau makan, ya iya lah cuma bubur doang).
Xin
Lei turun di tempatnya sambil memegangi perutnya kembali, Qin lang bilang
mengapa Xin lei mesti tak makan tadi, Xin Lei dengan kesal bilang kalau dia
tak mau hanya makan nasi tanpa lauk. "siapa suruh kau sangat lamban" ucap Qin lang.
Xin
Lei berjalan dengan kesal, ia lalu berbalik karena sadar Qin lang belum pergi juga. Qin lang tanya apa dia mau
ditunggu. "memangnya untuk apa?" tanya Xin Lei.
“Apa
kau tahu jalan ke rumah?”
Xin
Lei bilang tidak sambil menggeleng
“kalau
begitu bagaimana kau akan pulang ke rumah?”
Xin
lei kembali kesal karena disepelekan, “Jangan khawatir, aku akan memikirkan
caranya”
“kalau
begitu kau butuh aku untuk menunggumu bukan?”
“Aku
tak butuh kau tunggu”
“kalau
begitu aku pergi”
“Hati-hati”
“Selamat
tinggal”
Keduanya
berbalik bersamaan dan melangkah pergi. Dan Qin lang pun kembali berhenti dan
mencemaskan Xin Lei.
Xin
Lei menemukan ruangannya dan berusaha menyakinkan dirinya untuk masuk, tempat
itu terlihat ramai.
Tiba-tiba seorang wanita dengan baju kuning menabrak Xin Lei. Wanita itu meminta maaf, Xin lei lalu mengikutinya untuk mengisi formulir, ia juga meminjam pulpen milik wanita itu. wanita itu dengan senang hati memberikannya ia tampak takjub memperhatikan apa yang Xin Lei tulis.
Tiba-tiba seorang wanita dengan baju kuning menabrak Xin Lei. Wanita itu meminta maaf, Xin lei lalu mengikutinya untuk mengisi formulir, ia juga meminjam pulpen milik wanita itu. wanita itu dengan senang hati memberikannya ia tampak takjub memperhatikan apa yang Xin Lei tulis.
Mereka
berjalan bersama, wanita itu kagum karena Xin Lei tahu 8 bahasa, Xin Lei merasa biasa saja, wanita itu menyakinkannya bahwa orang seperti Xin lei pasti akan diterima.
Xin Lei dengan yakin bilang ia juga merasa seperti itu. wanita itu sepertinya mearsa pesimis melihat orang-orang yang berada di ruangan yang sepertinya punya skill yang baik dibanding dirinya. terlebih bahasa inggris dan jepangnya juga tak terlalu baik.
Xin Lei menasehati untuk tak meremehkan diri sendiri, ia yakin kalau wanita itu pasti juga akan diterima.
Xin Lei dengan yakin bilang ia juga merasa seperti itu. wanita itu sepertinya mearsa pesimis melihat orang-orang yang berada di ruangan yang sepertinya punya skill yang baik dibanding dirinya. terlebih bahasa inggris dan jepangnya juga tak terlalu baik.
Xin Lei menasehati untuk tak meremehkan diri sendiri, ia yakin kalau wanita itu pasti juga akan diterima.
Wanita
itu senang, namun ia kembali stress memikirkan bahwa yang diterima hanya 30
orang sementara yang melamar ada 300 orang (sibuk banget sih non gak ada
semangat-semangatnya kalau aku jumpa dengan orang seperti ini di wawancara
kerja mending ngindar dehh)
“Mungkin
aku akan jadi orang yang pertama dan kau yang ketiga puluhnya” ucap Xin lei
tetap sombong.
Wanita
itu merasa Xin lei adalah orang yang paling percaya diri yang pernah
ditemuinya, ia lalu memperkenalkan namanya Wen Bi Zhu yang seperti biasa akan
kita ambil 2 kata menjadi Bi Zhu. ^^
Bi Zhu dengan gaya cerianya minta agar
Xin Lei menyemangatinya saat ia maju nanti, Xin Lei berkata itu tak masalah
sambil tersenyum.
Qin
lang masih diluar menunggui Xin lei sambil berusaha menyakinkan
dirinya bahwa ia menunggui hanya karena takut Xin Lei kesasar.
Wawancara
di mulai, Nama
Xin Lei dipanggil dan ia pun maju memulai sesi wawancaranya sementara Qin lang masih sabar menunggunya di luar. Xin Lei menjawab dengan penuh percaya diri menggunakan beberapa bahasa seperti bahasa Jepang dan Inggris. Salah
seorang panitia terlihat puas dan berbisik pada rekannya, dan rekannya juga
setuju dan berencana untuk menerima Xin Lei.
Xin
Lei kembali ke tempat duduknya, nama Bi Zhu dipanggil, Xin Lei memberinya
semangat. Bi Zhu masuk dengan ketakutan namun berusaha untuk tetap tenang.
Setelah
acara selesai Bi Zhu dan Xin Lei jalan bersama, Bi Zhu tanya pendapat Xin Lei
mengenai wawancara tadi dan Xin Lei bilang kalau pertanyaan yang diajukan
sangat mudah. Bi Zhu terpana ia bilang banyak pertanyaan yang tak bisa
dijawabnya dan dia bahkan lupa bahasa jepangnya karena gugup.
Qin
lang yang sedari tadi di luar kaget melihat keduanya, ia pun bergegas menaiki
sepedanya dan merapikan rambutnya, keduanya masih bicara tanpa sadar kalau Qin
lang disebelah berusaha untuk mendengar.
Bi Zhu bilang dia punya teman yang bisa menolong mereka mencari informasi hasil wawancara mereka dengan cepat, ia mengajak Xin Lei jumpa pukul 5 nanti. Xin Lei merasa senang, ia berpaling dan bingung melihat Qin lang sudah ada disana.
Bi Zhu bilang dia punya teman yang bisa menolong mereka mencari informasi hasil wawancara mereka dengan cepat, ia mengajak Xin Lei jumpa pukul 5 nanti. Xin Lei merasa senang, ia berpaling dan bingung melihat Qin lang sudah ada disana.
Qin
lang pura-pura bilang bahwa ini suatu kebetulan, Xin Lei mendekat dan tanya bukankah tadi Qin lang bilang mau
pergi. Qin lang bilang ia kebetulan lewat dan melihat Xin Lei
keluar. Qin Lang tertunduk karena Xin Kei manatap curiga padanya.
Qin
lang lalu tanya apakah wawancaranya berjalan lancar
“Aku
bukan hanya baik tapi sangat baik” ucap Xin lei dengan gaya sombongnya. Qin
lang serasa sangat menyesal menanyakannya.
Bi
Zhu tanya apa Qin lang pacar Xin Lei, Xin lei berkata tidak dan bilang kalau
Qin lang adalah pemilik rumah kosnya. Bi Zhu mengenalkan dirinya pada Qin Lang,ia lalu bilang ke Xin Lei kalau wajah Qin lang tak begitu tampan tapi kelihatan cukup baik, Xin Lei menahan tawanya dan Qin lang menahan
amarahnya.
Xin Lei tanya apa Bi Zhu sudah punya tempat tinggal,Bi Zhu bilang ia tinggal dengan saudaranya disini. Ia pun bergegas pergi meninggalkan keduanya.
Xin Lei tanya apa Bi Zhu sudah punya tempat tinggal,Bi Zhu bilang ia tinggal dengan saudaranya disini. Ia pun bergegas pergi meninggalkan keduanya.
Ah
Yi lalu menelfon Qin lang memintanya untuk membelikan Ba Dao donat, Qin lang
menolak namun Ah Yi terus merengek memaksanya. Qin lang menatap Xin Lei yang mulai bosan menunggu, ia berkata pada Ah Yi sedang bersama teman sekarang. Ah Yi penasaran teman
Qin lang laki-laki atau perempuan, ia kaget saat Qin lang menjawab perempuan.
Seakan mendapatkan ide ia pun menyuruh Qin lang membawa Xin Lei kesana (Ah Yi berniat menjodohkan Ba Dao dengan Xin Lei)
Ah
Yi berlari dengan semangat menghampiri Ba Dao dan menyuruhnya segera
mempersiapkan diri karena Qin lang akan datang dengan membawa gadis untuknya.
Ba Dao belum nyambung dan hanya terbengong, Ah Yi lalu memukul kepalanya, Ba Dao pun terlonjak dan sadar maksud perkataan Ah Yi dengan baik.
Ba Dao belum nyambung dan hanya terbengong, Ah Yi lalu memukul kepalanya, Ba Dao pun terlonjak dan sadar maksud perkataan Ah Yi dengan baik.
Xin
Lei dibonceng Qin lang sambil makan donat dan bener-bener buat aku ngiri ngeliatnya. Qin lang bilang temannya yang akan
mereka kunjungi ini sedikit agak aneh dan meminta Xin Lei agar berhati-hati bicara pada Ba Dao karena ia baru putus cinta.
“ia
hanya kehilangan cinta mengapa begitu serius?” tanya Xin Lei
Qin lang pun memberitahukan bahwa kekasih Ba Dao telah meninggalkannya dan bertunangan dengan pria lain. Xin Lei berhenti makan, hal itu mengingatkannya akan apa yang menimpanya, ia pun menyuruh Qin Lang untuk tenang.
Qin lang pun memberitahukan bahwa kekasih Ba Dao telah meninggalkannya dan bertunangan dengan pria lain. Xin Lei berhenti makan, hal itu mengingatkannya akan apa yang menimpanya, ia pun menyuruh Qin Lang untuk tenang.
Qin
Lang dan Xin Lei sudah duduk manis di depan Ba Dao dan Ah Yi. Kedua teman Qin lang Yi terpesona melihat Xin Lei
terutama Ba Dao yang kesenangan setengah mati hingga detak jantung berdebar
kencang dan serasa sesak napas.
Melihat prilaku tak wajar sahabatnya Ah Yi pun segera menarik Ba Dao keluar dan
menamparnya berkali-kali. Ah Yi memegang pipi Ba Dao dan memintanya bersikap
tenang untuk menarik perhatian wanita, Ba Dao mengangguk.
Xin
Lei sendiri bilang ke Qin lang kalau temannya itu benar-benar aneh,Qin Lang
mengira itu adalah pengaruh dari sakit hati yang diderita Ba Dao. Xin Lei
merasa Ba Dao itu terlalu unik bahkan namanya juga.
Qin
Lang berdiri dan cerita bagaimana awal mula Ba Dao memilih nama penanya. Qin
lang menunjukkan novel Ba Dao dan bilang Ba Dao berharap novelnya itu akan
mempunyai efek melukai yang kuat. Qin Lang minta Xin Lei menjaga perasaan Ba
Dao, Xin Lei dengan kesal bilang dia sudah mengerti.
Ba
Dao kembali duduk, kali ini dia gemetaran sewaktu memakai kacamata. Qin lang
menyenggol Xin Lei untuk mulai bicara.
Xin Lei mengangguk, ia memberi senyum ramah pada Ba Dao hingga Ba Dao kembali sesak nafas. Ah Yi menyuruhnya mulai bicara Qin Lang juga menyuruh Ba Dao melupakan masa lalunya dan memulai masa yang baru.
Ah Yi membenarkan meski dengan pemahaman yang berbeda “Memulai yang baru” ucapnya pada Ba Dao sambil menggoyang-goyangkan kepalanya ke arah Xin Lei, “Di sebelah sana” tambahnya”.
Xin Lei mengangguk, ia memberi senyum ramah pada Ba Dao hingga Ba Dao kembali sesak nafas. Ah Yi menyuruhnya mulai bicara Qin Lang juga menyuruh Ba Dao melupakan masa lalunya dan memulai masa yang baru.
Ah Yi membenarkan meski dengan pemahaman yang berbeda “Memulai yang baru” ucapnya pada Ba Dao sambil menggoyang-goyangkan kepalanya ke arah Xin Lei, “Di sebelah sana” tambahnya”.
Xin
Lei tak paham dirinyalah yang dimaksud dan malah tersenyum lagi. Ba Dao
berusaha bicara ke Xin Lei namun omongannya jadi tak jelas karena sangking
gugupnya.
Ah
Yi mengambil ahli sebagai penerjemah.
Ah
Yi : “Dia bilang bagaimana tiga karakter yang ada dalam novel Jiu Ba Dao?”
Xin
Lei (berusaha menjawab) : “Aku rasa nama Jiu Ba Dao punya banyak kepribadian dan
syle”
Ah
Yi berbisik ke Ba Dao kalau kesan pertama Xin Lei padanya sepertinya cukup
baik. Qin lang menambahkan kalau dia sudah menjelaskan makna nama Jiu Ba Dao ke
Xin lei.
Ba
Dao kembali nyerocos enggak jelas yang artinya, “Apa kutipan yang paling kau
sukai?”
Xin
Lei:”Aku tidak ingat novelis mana yang bilang ini ‘Bahkan ketika kau jatuh kau
harus tersenyum dengan bangga”
Qin
Lang tertegun, tentu saja itu adalah kata yang pernah diucapkannya ke Xin Lei
dan ingat kata tersebut juga diketahui oleh Ah Yi dan Ba Dao.
Ah
Yi pun tanya apa Xin Lei sudah pernah baca buku mereka, Xin Lei bilang tidak.
Ah Yi dan Ba Dao berpandangan dengan senang, berpelukan dan berucap “sebuah
keajaiban”.
Xin
Lei semakin menganggap aneh keduanya. Qin lang berdiri memutuskan
untuk pulang duluan dan meninggalkan Xin Lei disana, sebelumnya ia berpesan
agar Ba Dao mengantarkan Xin Lei ke perusahaan penerbangan untuk mendengar
hasil ujian.
Ah Yi dan Ba Dao tercengang lagi. Xin Lei membantah dia bilang dia belum mendapat pengumuman dan akan tahu setelah jam 5 nanti.
Ah Yi mengenggam erat tangan sahabatnya dan memberi selamat karena temannya benar-benar beruntung, mereka berdua melompat kegirangan, Qin lang dengan kesal menghentikan mereka dan mengingatkan hal itu kembali. Qin lang pun pergi keduanya lalu nyengir ngeliat Xin Lei.
Xin Lei merasa risih dan pamit keluar sebentar mengejar Qin lang, dan keduanya orang aneh itu kembali berpelukan dan melompat-lompat kegirangan.
Ah Yi dan Ba Dao tercengang lagi. Xin Lei membantah dia bilang dia belum mendapat pengumuman dan akan tahu setelah jam 5 nanti.
Ah Yi mengenggam erat tangan sahabatnya dan memberi selamat karena temannya benar-benar beruntung, mereka berdua melompat kegirangan, Qin lang dengan kesal menghentikan mereka dan mengingatkan hal itu kembali. Qin lang pun pergi keduanya lalu nyengir ngeliat Xin Lei.
Xin Lei merasa risih dan pamit keluar sebentar mengejar Qin lang, dan keduanya orang aneh itu kembali berpelukan dan melompat-lompat kegirangan.
Xin
lei menyusul Qin lang keluar lalu menariknya. ia kembali tanya apa temannya itu benar-benar baik-baik atau
waras gitu deh. Qin Lang mengiyakan dan bilang kalau orang yang bekerja di
bidang kreatif biasanya memang punya emosi yang lebih hidup.
Qin
lang melihat ketakutan di wajah Xin Lei dan menebak kalau Xin Lei pasti takut
ditinggal dengan teman-temannya. Xin Lei tiba-tiba kesal karena Qin lang bisa
menebak ketakutannya dengan benar, ia berkata tidak dan dia akan kembali ke
dalam. (ingatlah, seorang Yu Xin Lei bisa melakukan apapun dan tidak takut
apapun).
Xin
Lei berjalan beberapa langkah membelakangi Qin lang, tiba-tiba sebuah kalimat
terngiang diingatannya, lebih tepatnya ucapan Qin lang yang menyemangatinya
ketika dia jatuh dari sepeda.
Xin
Lei pun sadar bahwa kutipan itu adalah milik Qin lang, ia berbalik dan tanya
apa Qin lang masih ingat ucapan yang dikatakannya waktu itu.
Qin lang tertegun, ia tak menyangka Xin Lei masih ingat dia yang mengucapkan hal itu, Qin lang bingung jika dia bilang ya pasti Xin Lei menganggap kalau dirinya sangat perhatian pada Xin Lei dan ia pun memilih menyangkalnya dengan berpura-pura tak ingat. Xin Lei terlihat kecewa.
Qin lang tertegun, ia tak menyangka Xin Lei masih ingat dia yang mengucapkan hal itu, Qin lang bingung jika dia bilang ya pasti Xin Lei menganggap kalau dirinya sangat perhatian pada Xin Lei dan ia pun memilih menyangkalnya dengan berpura-pura tak ingat. Xin Lei terlihat kecewa.
Qin
lang pergi dan Xin Lei menatap kepergiannya dengan wajah sendu, “Dia sungguh
tak ingat” ucap Xin Lei dalam hati.
Sementara
Xin Lei diluar, dua sekawan kita juga tak kalah sibuk rupanya. Ah Yi
memberikan Hair Spray pada Ba Dao dan merapikan penampilan sahabatnya itu,
“Kesempatan tidak datang dua kali” ujarnya dia berpesan agar Ba Dao lebih banya
bercerita pada Xin Lei saat mengantarnya nanti.
Ba Dao sempat khawatir bagaimana kalau mereka ternyata tak cocok, Ah Yi tak ambil pusing yang pertama pokoknya sembuhkan luka dulu.
Ba Dao sempat khawatir bagaimana kalau mereka ternyata tak cocok, Ah Yi tak ambil pusing yang pertama pokoknya sembuhkan luka dulu.
Ba
Dao membukakan pintu mobil untuk Xin Lei dan dengan semangat masuk ke mobil. Ba Dao
memulai aksi perkenalannya,
Ba
Dao:”Jika ada pria dengan gaya sepertiku ingin berkencan denganmu apa kau akan
menolaknya?” dan gambar love pun meluncur dari matanya.
Xin
Lei terlihat kesusahan menjawabnya, “Aku harus tahu dulu orang ini sebelum aku
menjawabnya”
Ba
Dao semakin agresif dan mendekat, “Lalu jika ada pria dengan gaya sepertiku
ingin lebih tahu tentangmu dan berkencan denganmu akankah kau menolaknya?”
Xin
Lei benar-benar merasa risih dan bingung untuk menjawab, Ba Dao menjadi kecewa
karena ia pikir Xin Lei menolaknya dan hendak keluar dengan cengengnya.
Xin Lei segera menghentikannya dengan berkata ia takkan menolaknya. Ba Dao kembali tersenyum.
Mereka akhirnya tiba meski sempat kelewatan sedikit karena Ba Dao terus melirik Xin Lei. Xin Lei keluar menghampiri Bi Zhu. Bi Zhu tanya siapa yang bersama Xin Lei, ia pun kaget saat mendengar nama Ba Dao.
Ternyata Bi Zhu ini adalah salah satu penggemar novel Ba Dao, ia bahkan minta tanda tangannya.
Temannya Bi Zhu yang ditunggu akhirnya datang dan bilang kalau mereka berdua diterima bekerja. Xin Lei dan Bi Zhu melompat kegirangan, ia juga menghampiri Ba Dao dan mencium pipinya. Ba Dao terlihat senang dan mengajak keduanya makan malam.
Xin Lei segera menghentikannya dengan berkata ia takkan menolaknya. Ba Dao kembali tersenyum.
Mereka akhirnya tiba meski sempat kelewatan sedikit karena Ba Dao terus melirik Xin Lei. Xin Lei keluar menghampiri Bi Zhu. Bi Zhu tanya siapa yang bersama Xin Lei, ia pun kaget saat mendengar nama Ba Dao.
Ternyata Bi Zhu ini adalah salah satu penggemar novel Ba Dao, ia bahkan minta tanda tangannya.
Temannya Bi Zhu yang ditunggu akhirnya datang dan bilang kalau mereka berdua diterima bekerja. Xin Lei dan Bi Zhu melompat kegirangan, ia juga menghampiri Ba Dao dan mencium pipinya. Ba Dao terlihat senang dan mengajak keduanya makan malam.
Ah
Yi menerima telfond dari Ba Dao yang memberitahu kalau Xin Lei juga diterima,
Ba Dao kedengarannya bingung karena merasa ada dua wanita yang suka padanya, Ah
Yi memintanya tenang dan berkata akan menyusul.
Xin
Lei akhirya tiba di pasar ia ingat tempat itu adalah tempat dimana ia dan
Sheng Quan makan. Ia akhirnya tahu kalau tempat Oyster omelet yang kemarin
dilihatnya adalah milik nenek Qin lang karena Qin lang dan neneknya tengah
berjualan disana.
Qin
Lang dan Xin Lei saling menatap, Ba Dao menghampiri Qin Lang dan bilang kalau ia mentraktir mereka
berdua karena telah diterima bekerja.
Tiba-tiba
seorang anak kecil datang menghampiri Qin lang dan memberikan minuman, gadis
kecil itu berkata Xin Lei sangat cantik dan bertanya siapa dia. Xin lei
tersenyum dan menyapa anak tersebut.
Makanan
pun disajikan, nenek cukup kagum Xin Lei bisa diterima sebagai pramugari, Bi Zhu
memuji keahlian Xin Lei yang bisa 8 bahasa.
“Kau
bahkan bisa main piano dan bicara 8 bahasa sepertinya kau cukup baik” ucap Ah
Da dengan sinis. Nenek dan Ah Da pergi dan menyuruh mereka menikmati makanannya.
Qin
lang mengangkat gelasnya memberi selamat pada Xin Lei.
“Kau
baik sekali bukankah sudah kubilang padamu kalau aku akan diterima” ucap Xin
Lei sombong, ia lalu minum tanpa membalas gelas Qin lang. Qin lang kesal dan meminum
minumannya sendiri.
Ba
Dao terlihat galau melihat 2 gadis dihadapannya, ia segera menghambur
kebelakang untuk berfikir, ia sepertinya sedang pusing menentukan siapa yang
akan dia pilih, Ah Da melihatnya dan mengira Ba Dao itu sakit ia lalu memeriksa kening Ba Dao dan
bertanya ada apa. Ba Dao curhat di abilang sedang dihadapkan pada pilihan yang
sulit, hal itu membuat bingung Ah Da.
“Ini
mengenai Xin Lei dan Bi Zhu menurutmu aku harus memilih siapa?’
Ah
Da tambah bingung, “Kau mungkin tak percaya tapi keduanya sama-sama menyukaiku
bahkan Xin Lei bilang kalau aku punya gaya”
Dong
Ge muncul membawakan mie ke meja Xin Lei, mereka berdua kembali bertemu dan Xin
Lei kembali mengucapkan terima kasih atas kejadian tempo hari.
“Jadi
kalian saling mengenal?’ tanya Qin Lang
Dong
Ge bilang kalau Xin Lei datang ke kedainya tempo hari. Xin Lei kembali memuji
mie buatan Dong Ge, Dong Ge kemudian tanya dimana pria yang datang bersama Xin
Lei kemarin. Ah Da yang ternyata mendengar langsung sedikit mendekat dan pasang
wajah curiga, Xin Lei bilang kalau Sheng Quan sedang sibuk.
Ah
Da mencari Dong Ge untuk mencari tahu siapa pria tampan yang dimaksud Dong Ge
datang bersama Xin lei itu. Dong Ge pun cerita kalau beberapa hari yang lalu Xin
lei makan di tempatnya bersama pria tampan dan kelihatan kaya. Ah Da mencoba
mencerna semuanya, ia malah mengira Xin Lei punya 3 pacar.
Oyster
omelet kembali dihidangkan Qin lang, Xin lei makan sesuap dan rasanya mengingatkannya akan kenangan bersama Qin lang di Shanghai, Xin Lei tersneyum. Qin
Lang tanya mengapa Xin lei harus tersenyum saat sedang makan.
“Aku
tersenyum karena kemampuan memasak seseorang ternyata lebih payah dibanding
neneknya”
Qin
lang marah, “tapi seseorang masih gembira makan itu di restoran”
Xin Lei : “Itu karena seseorang itu tak pernah
makan oyster omelet sebelumnya jadi tak bisa membandingkan”
Qin Lang: “Tapi setidaknya itu cocok dengan
selera seseorang, karena seseorang ingin seseorang mengajarkan seseorang bagaimana
membuat oyster omelet”
Xin Lei : “itu karena seseorang tak punya
pilihan saat itu”
Qin Lang: “seseorang telah dibantu oleh
seseorang dan sekarang seseorang itu ingin mengambil keuntungan dari seseorang?”
Dan mereka pun terus bertengkar dihadapan ketiga temannya mengenai seseorang yang hanya kita dan mereka berdua yang tahu siapa. Ah Yi akhirnya tanya siapa seseorang yang
dimaksud namun ia malah disuruh diam sama Qin Lang dan Xin Lei.
End Note:
“Aku selalu menunggumu sesekali berbalik
kebelakang,
yang akan membuat keringat dari mengejarmu menjadi bernilai”
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.