Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
The
Prince Who Turns Into a Frog Eps 25
Ziqian
menuruti ucapan Tian yu asalkan Tian yu mau tetap berada disisinya. Tian yu
mengiyakan namun tak lama tatapan matanya mengarah ke Junhao yang tampak
berbahagia dengan Yunxi. Ziqian menyadari tatapan itu dan terlihat kecewa.
Ia
memperingati Tian yu untuk memilih dengan tegas antara dirinya dan Junhao, Ziqian mengenggam tangan Tian yu dengan harapan tentunya Tian yu
akan benar-benar hanya memikirkannya.Tian
yu mengangguk.
Tak lama terdengar kehebohan dari para tamu karena ada seorang
tamu yang muncul sambil membawa pisau untuk melukai Junhao. Tian yu berbalik
badan dan melihat Direktur Qiu yang hendak menusuk Junhao, ia pun segera
melepas tangan Ziqian dan pergi menolong Junhao.
Tian yu maju melindungi Junhao
dengan sendirinya sendiri. Untungnya Junhao segera menggesernya sehingga pisau
itu tak melukainya. Tian yu dan Junhao saling berpandangan dalam pelukan
disaksikan oleh Ziqian yang menatapnya dengan penuh rasa kecewa.
Junhao menantang
Direktur Qiu untuk menusuknya secara langsung, ia pun bisa mengalahkan Direktur
Qiu yang akhirnya segera dibawa oleh petugas.
Tian
yu memanggil Junhao dan plakk...Tian yu langsung menampar wajahnya.
“Untuk
apa itu?” ucap Junhao kaget, Tian yu marah melihat Junhao malah memanas-manasi
Direktur Qiu tanpa khawatir kalau dia bisa saja terluka. Junhao menegaskan kalau ia
baik-baik saja.
“Kenapa
kau begitu gegabah? Bagaimana jika kau terluka! Dang Ou takkan mau
melakukan hal seperti itu” ucap Tian yu.
“Aku
Shan Junhao bukan Dang Ou!” tegas Junhao, Junhao mengingatkan kembali kalau ia
sudah memberi kesempatan terakhir bagi Tian yu untuk memilih apakah ia harus
menjadi Shan Junhao atau menjadi Dang Ou.
“Tak
pernah ada yang namanya kesempatan terakhir” ucap Tian yu
Junhao
kembali menunjukkan cincin Tian yu, Yunxi yang sedari tadi melihat merasa
hancur hatinya, ia merasakan cincin yang sama yang tersemat dijarinya.
Junhao
berkata meskipun Tian yu selalu menolaknya namun berapa kalipun cincin itu ia
buang cincin itu selalu kembali kepadanya.
Yunxi
tak tahan lagi mendengar percakapan mereka dan memilih segera menyingkir pergi
begitu juga dengan Ziqian.
Masih
dengan posisi yang sama tanpa mengindahkan yang lain Tian yu berkata meskipun
mereka saling mencintai namun semuanya sudah terlambat karena dijari Junhao
kini telah ada cincin lain, Tian yu segera berbalik pergi meninggalkan Junhao
yang masih terpaku di tempatnya memikirkan ucapan Tian yu.
Junhao
hendak mengejar Tian yu namun ibunya maju dan mengatakan kalau pernikahan ini
jadi terlihat seperti lelucon dan sekarang Yunxi juga telah kabur, Junhao
terkejut waktu mendengar hal itu.
Yunxi yang tampak putus asa berjalan di tengah kota lengkap dengan pakaian pengantinnya,
ia mencopot hiasan kepalanya dan kembali berjalan.
Sementara itu Junhao dibantu
oleh Dawei sibuk mencari sosok Yunxi, Junhao menemukan hiasan kepala Yunxi yang
tergeletak di jalan, mereka bergegas kembali mencari.
Hujan
pun turun, ibu Junhao menunggu kepulangan keduanya dengan rasa khawatir sambil
memandangi jendela. Sementara Ziqian yang juga hancur hatinya melampiaskan
kemarahannya dengan menendang bola di lapangan tanpa menghiraukan hujan yang
menerpa hingga ia pun terjatuh.
Tian yu tengah menepi menunggu hujan reda, ia mengkhawatirkan Ziqian
dan mencoba menelfonnya namun tak diangkat.
“Mungkin hatiku tak mau lagi berbohong pada siapapun
termasuk diriku sendiri,
aku tak mampu membiarkan Dang Ou pergi dan aku hanya
menganggapmu sebagai keluarga” (Tian Yu)
Dawei
terus memayungi Junhao sambil mencari sosok Yunxi namun mereka tak dapat
menemukannya lebih tepatnya tak mengetahui keberadaan Yunxi yang tengah
bersembunyi pada sebuah tiang untuk menghindari mereka.
Yunxi menatap kepergian
mereka, ia lalu memandang cincin-cincin miliknya yang seakan tak bernilai
apa-apa, Yunxi kembali terdiam di tengah hujan.
Tian
yu memutuskan mengunjungi rumah Ziqian, ia membuka kotak surat di depan dan
meletakkan kunci rumahnya disana, Tian yu berjanji kalau dia akan selalu berada
disisi Ziqian sebagai keluarga.
Tian yu hendak berbalik pergi dan
bertemu Ziqian yang baru saja pulang, “Kau sudah kembali” ucap Tian yu merasa lega. Ziqian memalingkan wajahnya atau lebih tepatnya buang muka
seakan tak peduli. Tian yu merasa canggung, ia coba menjelaskan situasi mengapa ia menolong Junhao.
“Apa
kau tahu reaksimu saat itu adalah jawaban yang sesungguhnya? Semua sudah
terjadi lagipula kita tak perlu lagi bertemu jadi mari akhiri saja sekarang”
Tian yu kaget mendengar ucapan Ziqian terlebih setelahnya Ziqian langsung
pergi.
“Bukankah
kau bilang kita akan selalu bersama? Lagipula aku tak mau melihatmu sendiri
lagi”
Ziqian
menegaskan dengan suara yang keras kalau ia tak butuh dikasihani, Ziqian jadi merasa tak enak karena membentak Tian yu, ia berkata hendak istirahat.
Tian yu menarik
tangannya, “Kau tak boleh melakukan hal yang akan membuatmu menyesalinya”
Ziqian menarik tangannya dan berkata ia bisa mengatasi segalanya, Ziqian lalu
meminta kembali kunci rumahnya yang pernah diberikan ke Tian yu. Tian yu segera
mengembalikannya. Ziqian mengambilnya dan sungguh tak percaya kalau Tian yu
akan memilih Junhao ketimbang dirinya. Ziqian masuk ke dalam dan perlahan
menutup pintunya
“Pada akhirnya aku tetap sendiri” (Ziqian)
Ibu
Junhao menceritakan peristiwa yang terjadi hari ini dengan penuh kesedihan pada
foto suaminya. Junhao kembali, ibu langsung menyergapnya dengan pertanyaan
dimana Yunxi.
Junhao tak menjawab, ia duduk dengan lesu. Ibu kembali
menyalahkan Junhao dan merasa kalau Junhao masih dibawah
pengaruh Tian yu. Junhao membantah omongan ibunya itu.
Yunxi
tiba-tiba muncul di rumah tanpa mengenakan alas kaki dan penampilan yang sedikit agak berantakan. Ibu langsung menghampirinya dan membersihkan beberapa daun yang
mengotori gaunnya.
Yunxi tetap diam seperti orang ketakutan, Junhao mulai
bicara untuk memohon maaf.
Yunxi segera mengenggam tangan Junhao, “Tapi kita sudah
dianggap menikah kan?” ucap Yunxi perlahan sambil menatap Junhao.
Ibu juga
menunggu jawaban, ia memanggil nama Junhao dengan tujuan agar Junhao memikirkan
perasaan Yunxi, Junhao pun mengangguk mengiyakan namun ia berkata ia tak bisa
membohongi Yunxi lagi bahwa tak ada perasaan apapun antara ia dan Tian yu.
Yunxi kini bisa menerima hal itu,”Kau tak suka berbohong padaku karena itu kau
tak bisa berpura-pura mencintaku, aku sudah paham itu sekarang, jadi aku cukup
tahu apa yang harus kulakukan”
Yunxi
mengeluarkan surat perceraian yang telah ditandatanganinya, hal ini membuat Ibu
dan Junhao kaget.
Yunxi berkata akan melepaskan Junhao jika memang Tian yu lah
pilihannya asalkan Junhao tak marah padanya.
Junhao memegang kedua pundak Yunxi
dan meyakinkan kalau dia tak pernah membencinya bahkan kini sangat menghargai apa yang
Yunxi lakukan.
Junhao menyuruh Yunxi istirahat dulu, ia pun hendak pergi. Ibu
langsung menghalangi Junhao yang pasti akan segera pergi menemui Tian yu,
Junhao yang terlihat bahagia buru-buru bilang untuk bicara besok saja dengan ibunya dan segera
bergegas pergi.
Ibu
segera menghampiri Yunxi dan mengatai Yunxi sungguh bodoh karena begitu cepat
menyerahkan Junhao ke Tian yu.
Yunxi ketakutan, ia berpindah tempat untuk
menghindari ibu, naik ke atas sofa serta memeluk bantal. Yunxi menangis meminta maaf dan
memohon agar ibu tak marah padanya, Ibu terlihat cemas melihat kondisi Yunxi
dan berusaha menenangkannya namun Yunxi tetap bersikap histeris seperti orang
stress dan mengisak memohon ibu tak membuangnya dan meninggalkannya di jalan.
Ibu sempat terlihat takut melihatnya, Yunxi menghentikan tangisnya, ia
mengenggam tangan ibu dan bicara dengan tenang kalau ia melakukan hal itu agar
Junhao tak membencinya, ibu balas mengenggam tangannya dan memintanya untuk
tetap tenang seperti itu.
Di
kamarnya Tian yu yang tengah berbaring masih mengingat ucapan Junhao di pesta
tadi, ia sibuk dengan pikirannya sendiri lebih tepatnya memikirkan sejak kapan
Junhao mulai berubah menjadi Dang Ou dan sejak kapan ia jatuh cinta pada
Junhao.
Tian
Yu kaget saat mendengar kaca jendelanya di lempar batu, Tian yu membuka jendela
dan melihat ada apa di luar, ia tak sadar kalau Junhao sudah duduk tepat di
bawah jendela kamarnya. Junhao menyentuh jari Tian yu namun Tian yu sama sekali
tak sadar, Junhao mencobanya lagi, kali ini Tian yu kaget melihat Junhao.
“Apa
yang kau lakukan disini?”
“Aku
sudah melempar 23 batu tadi dan menyentuh tanganmu 2 kali, tidakkah kau itu
sungguh bodoh” ucap Junhao
Junhao lalu berdiri dan bilang kalau Yunxi sudah setuju untuk bercerai dengannya. Tian yu kaget hingga menyuruhnya mengulangi lagi.
Junhao lalu berdiri dan bilang kalau Yunxi sudah setuju untuk bercerai dengannya. Tian yu kaget hingga menyuruhnya mengulangi lagi.
Junhao tak
mau bicara kalau Tian yu tak keluar, Tian yu melirik kanan kiri dan mulai memanjat jendelanya,
“Kau benar-benar bodoh, bukankah ada pintu disebelahmu” ucap Junhao.
Tian yu terdiam dalam posisi masih memanjat, ia mengingatkan Junhao kalau pertemuan mereka ini adalah pertemuan rahasia dari Jinzhi.
Tian yu kembali memanjat , Junhao hendak membantu namun Tian yu keburu terjatuh tepat di atas tubuh Junhao. Keduanya saling berpandangan dan terdiam sesaat.
“Kau benar-benar bodoh, bukankah ada pintu disebelahmu” ucap Junhao.
Tian yu terdiam dalam posisi masih memanjat, ia mengingatkan Junhao kalau pertemuan mereka ini adalah pertemuan rahasia dari Jinzhi.
Tian yu kembali memanjat , Junhao hendak membantu namun Tian yu keburu terjatuh tepat di atas tubuh Junhao. Keduanya saling berpandangan dan terdiam sesaat.
“Aku
senang bisa ada disisimu saat kau dalam bahaya, tapi tidakkah kau lelah dalam
posisi seperti ini?” ucap Junhao.
“Sedikit”
jawab Tian yu santai, mereka pun bangkit dan duduk santai menyender ke dinding.
Tian yu kembali tanya apa yang dilakukan Yunxi itu benar-benar dari keinginannya, Junhao mengiyakan dan sangat berterima kasih pada Yunxi.
Tian yu terlihat merasa bersalah, “Tidakkah kau senang?” tanya Junhao, Tian yu menggeleng, ia berkata telah menemui Ziqian dan meminta maaf, Ziqian terlihat tenang dan merelakan apapun yang jadi pilihannya meskipun begitu Tian yu tetap merasa khawatir melihat tingkah Ziqian yang seidikit agak aneh.
Tian yu kembali tanya apa yang dilakukan Yunxi itu benar-benar dari keinginannya, Junhao mengiyakan dan sangat berterima kasih pada Yunxi.
Tian yu terlihat merasa bersalah, “Tidakkah kau senang?” tanya Junhao, Tian yu menggeleng, ia berkata telah menemui Ziqian dan meminta maaf, Ziqian terlihat tenang dan merelakan apapun yang jadi pilihannya meskipun begitu Tian yu tetap merasa khawatir melihat tingkah Ziqian yang seidikit agak aneh.
Junhao
merasa mungkin bagi Ziqian Tian yu adalah orang yang paling dipedulikannya, Tian yu merasa tidak karena
Ziqian itu lebih mengkhawatirkan Yunxi dibanding dirinya.
Junhao
meminta Tian yu tenang dan mengajaknya bersama-sama menjumpai Ziqian dan
menjelaskan segalanya. Tian yu mengangguk lemah, Junhao menarik wajahnya dan
menyentil keningnya. “Untuk apa itu” ucap Tian yu kesal.
“Siapa yang menyuruhmu untuk bersikap buru-buru, bagaimana jika saat itu kau tertusuk pisau?”
“Siapa yang menyuruhmu untuk bersikap buru-buru, bagaimana jika saat itu kau tertusuk pisau?”
“Selama
ada kau aku tak takut”
“Kau
tak takut? kalau kau berkencan denganku akan banyak kesulitan yang kita hadapi,
apa kau tak takut?”
Tian
yu menggeleng dengan yakin, “Selama kau selalu memantauku aku takkan takut”
“Memantaumu?
Itu sungguh melelahkan, aku kan bukan mercusuar”
Tian
yu langsung manyun mendengarnya, “Apa kau akan mati kalau menjadi mercusuarku?”
“Wanita
tak seharusnya menyatakan cintanya pada pria”
Tian
yu langsung membantah, Junhao menarik Tian yu mendekat ke pelukannya, wajah
Tian yu berubah senang.
“Aku
berharap untuk menjadi mercusuarmu” ucap Junhao akhirnya, Tian yu senang dan
kembali menyenderkan kepalanya ke bahu Junhao.
“Tapi
itu hanya sah dalam satu situasi” ucap Junhao lagi, wajah Tian yu berubah masam
lagi dan tanya kondisi seperti apa itu. “Aku ingin selalu bisa melihatmu”
ucapnya sambil tersenyum.
Tian
yu memberitahu Junhao kalau setelah mereka bertengkar di pantai ia kembali lagi
kesana untuk mencari Junhao untuk berterima kasih karena telah mengembalikan
Guan Mei kepada Tuan Tang.
Junhao mengangguk, Tian yu menambahkan kalau dia hanya mencintai satu orang saja yaitu Shan Junhao alias Dang Ou.
Junhao mencium keningnya dan menyuruhnya berjanji untuk tak saling meninggalkan satu sama lain, “Oke kau harus menepati janjimu, kalau kau bohong kau takkan bisa mendapat istri”
Junhao mengangguk, Tian yu menambahkan kalau dia hanya mencintai satu orang saja yaitu Shan Junhao alias Dang Ou.
Junhao mencium keningnya dan menyuruhnya berjanji untuk tak saling meninggalkan satu sama lain, “Oke kau harus menepati janjimu, kalau kau bohong kau takkan bisa mendapat istri”
“Ini
tak adil kau kan tak perlu istri, yang berbohong takkan bisa mendapat suami” ucap Junhao
Tian yu tak mau karena Junhao telah membuatnya cukup menderita maka ia harus mengalah dan keduanya terus bertengkar seperti itu sepanjang malam.
Tian yu tak mau karena Junhao telah membuatnya cukup menderita maka ia harus mengalah dan keduanya terus bertengkar seperti itu sepanjang malam.
Yunxi
memutuskan keluar dari rumah keluarga Junhao, ia meletakkan sebuah surat dan cincin dari Junhao serta ibu Junhao di samping fotonya dan Junhao lalu pergi membawa tas nya tanpa ada
yang tahu.
Tian yu dan Junhao akhirnya tertidur dengan posisi saling menyender.
“Malam
itu kami seolah kembali ke waktu pertama kali kami memulainya, seperti mimpi
indah, aku berharap
mimpi ini akan berlanjut selamanya” (Tian Yu)
Ketiga
pegawai Guan Mei dan yang lainnya tampak kaget menemukan Tian yu yang tertidur
bersandar pada Junhao. Tian yu dan Junhao tersadar dan sama-sama kaget melihat
yang lainnya.
Sheng tanya, “Apa kau Shan Junhao atau Dang Ou?”.
Tian yu dan Junhao bangkit, Junhao memegang tangan Tian yu dan menunjukkannya pada semua, “Ini lah yang kau lihat dan juga kau pikirkan, aku Shan Junhao dan juga Dang Ou”
semuanya bertepuk tangan kecuali Jinzhi yang dengan sewot menyuruh semuanya diam.
Keduanya di sidang di ruang tamu oleh Jinzhi. Jinzhi menatap tajam Junhao dan menyenter wajahnya seolah detektif yang sedang melakukan interogasi
Sheng tanya, “Apa kau Shan Junhao atau Dang Ou?”.
Tian yu dan Junhao bangkit, Junhao memegang tangan Tian yu dan menunjukkannya pada semua, “Ini lah yang kau lihat dan juga kau pikirkan, aku Shan Junhao dan juga Dang Ou”
semuanya bertepuk tangan kecuali Jinzhi yang dengan sewot menyuruh semuanya diam.
Keduanya di sidang di ruang tamu oleh Jinzhi. Jinzhi menatap tajam Junhao dan menyenter wajahnya seolah detektif yang sedang melakukan interogasi
“Jawab
aku, bukankah kau sudah menikah kemarin?” tanyanya
Junhao menutup matanya yang silau
“Kau takkan membuat Tian yu sebagai selirmu kan? Tidak! Aku takkan setuju! Aku takkan biarkan Tian yu jadi perusak rumah tangga orang”
Junhao menutup matanya yang silau
“Kau takkan membuat Tian yu sebagai selirmu kan? Tidak! Aku takkan setuju! Aku takkan biarkan Tian yu jadi perusak rumah tangga orang”
Junhao
menjauhkan senter itu, “Kau benar Yunxi dan aku menikah kemarin tapi Yunxi
telah bicara padaku semalam kalau ia telah memikirkan hal ini dengan matang dan
bersedia untuk melepasku” jawab Junhao.
ketiga pegawai bertepuk tangan dengan meriah Jinzhi membentak mereka untuk diam.
Tuan Tang membawa Jinzhi sedikit menyingkir dan memintanya membiarkan saja apa yang menjadi kebahagiaan Tian yu. Jinzhi marah tak setuju.
Di belakang Sheng merasa senang melihat keduanya bersatu kembali karena hal itu membuatnya menang taruhan dari bibi dan Chef. Keduanya lalu memberikan uang mereka dengan kesal pada Sheng.
Tuan Tang gantian marah melihat mereka membuat taruhan pada Tian yu, Bibi tersenyum dan berkata kalau taruhan mereka cuma satu dolar, Chef turut mengiyakan.
Jinzhi merampas uang itu dari mereka ia kesal karena keduanya hanya bertaruh 2 dolar untuk Tian yu seharusnya paling tidak harus ada seribu dolar untuk putrinya itu.
ketiga pegawai bertepuk tangan dengan meriah Jinzhi membentak mereka untuk diam.
Tuan Tang membawa Jinzhi sedikit menyingkir dan memintanya membiarkan saja apa yang menjadi kebahagiaan Tian yu. Jinzhi marah tak setuju.
Di belakang Sheng merasa senang melihat keduanya bersatu kembali karena hal itu membuatnya menang taruhan dari bibi dan Chef. Keduanya lalu memberikan uang mereka dengan kesal pada Sheng.
Tuan Tang gantian marah melihat mereka membuat taruhan pada Tian yu, Bibi tersenyum dan berkata kalau taruhan mereka cuma satu dolar, Chef turut mengiyakan.
Jinzhi merampas uang itu dari mereka ia kesal karena keduanya hanya bertaruh 2 dolar untuk Tian yu seharusnya paling tidak harus ada seribu dolar untuk putrinya itu.
“Untunglah
kau hanya bertaruh 1 dolar, kalau seribu dolar ibuku pasti tetap akan
mengambilnya” ucap Zhengzhe. Jinzhi langsung membentaknya.
Hp
Junhao berdering, Bibi Fengjiao mengingatkan jika itu dari Yunxi yang hendak
berubah pikiran katakan padanya kalau ia tak bisa menarik kata-katanya lagi.
Junhao sedikit menyingkir menerima telfon yang ternyata dari Dawei.
Jinzhi
kembali bertanya apa Tian yu benar-benar akan bersama Junhao. Tian yu bilang ia
sudah memberitahu Ziqian dan tetap merasa bersalah meski Ziqian terlihat
baik-baik saja. Jinzhi merasa setuju.
Junhao
memintanya tak khawatir karena ia akan bicara langsung dengan Ziqian. Tian yu
meminta Junhao berhati-hati dengan Zhang Minghan. Junhao mengerti ia pun
permisi karena harus buru-buru balik ke Senwell.
Tian yu mengikutinya hingga ke depan disusul oleh yang lain. Tian yu memanggil Junhao dengan sebutan Dang ou dan mengenggam tangannya, “Kau akan kembali kan?”
Junhao tersenyum mengiyakan hal itu dan berjanji kalau ia takkan menghilang.
Tian yu mengikutinya hingga ke depan disusul oleh yang lain. Tian yu memanggil Junhao dengan sebutan Dang ou dan mengenggam tangannya, “Kau akan kembali kan?”
Junhao tersenyum mengiyakan hal itu dan berjanji kalau ia takkan menghilang.
Setelah
Junhao pergi Jinzhi mendekat dan memberi restunya pada Tian yu, ia berpesan
agar Tian yu menerima apapun yang terjadi nanti. Semuanya memberikan semangat
pada Tian yu dan kembali masuk ke dalam meninggalkan Tian yu sendirian.
Ibu
Junhao terkejut sekaligus panik karena tak menemukan Yunxi di kamarnya terlebih
cincin Yunxi juga ditinggal disana. Ibu membaca surat yang ditinggalkan Yunxi
yang intinya ia berterima kasih atas kebahagiaan yang diterimanya selama ini.
sementara itu, Yunxi sendiri tengah berjalan di tengah kota, sebuah taksi menghampirinya, Yunxi memutuskan naik. Sang supir bertanya ia hendak pergi kemana, Yunxi terdiam dan berkata ia tak punya ide dan meminta sang supir untuk berjalan dulu saja.
sementara itu, Yunxi sendiri tengah berjalan di tengah kota, sebuah taksi menghampirinya, Yunxi memutuskan naik. Sang supir bertanya ia hendak pergi kemana, Yunxi terdiam dan berkata ia tak punya ide dan meminta sang supir untuk berjalan dulu saja.
Dalam
suratnya Yunxi menuliskan bahwa setelah kejadian kemarin ia sadar bahwa selama
ini justru dirinya yang menjadi penghalang atas hubungan Junhao dan Tian yu, Yunxi
mengagumi Tian yu yang tetap tegar dan kuat meski ditinggal orang tuanya hal
itu membuatnya iri , Yunxi juga meminta maaf atas keputusannya ini.
Ibu
merasa terhentak membaca suratnya, tak lama pembantunya datang memberikan
telfon dari Ziqian. Ibu langsung merebutnya untuk memberitahu Ziqian akan Yunxi
namun ucapannya terpotong oleh ucapan Ziqian yang memintanya untuk segera
datang ke Senwell.
Ziqian
dengan tampilan barunya yang serba hitam di seberang sana menjelaskan kalau ia
ingin membahas kembali masalah kemarin, “Kau pasti tak mau aku menanyai Junhao
tanpa ada dirimu kan?” ucapnya dingin.
Ibu langsung bertanya dimana Junhao pada pembantunya, sang pembantu bhilang kalau Junhao tak pulang dari kemarin dan sepertinya langsung pergi ke kantor. Ibu berusaha bersikap tenang dan berkata akan menjumpainya disana.
Ibu langsung bertanya dimana Junhao pada pembantunya, sang pembantu bhilang kalau Junhao tak pulang dari kemarin dan sepertinya langsung pergi ke kantor. Ibu berusaha bersikap tenang dan berkata akan menjumpainya disana.
Dawei
meyambut kedatangan Junhao dengan wajah panik, Junhao kaget melihat Zhang
Minghan tengah duduk santai di kursinya. “Siapa yang membiarkan dia duduk di
tempatku” tanya Junhao
Zhang
Minghan bangkit dengan santainya dan berkata kalau kursi itu akan segera
kembali ke pemilik yang sesungguhnya. Junhao marah dan berkata kalau Zhang
Minghan tak pantas untuk menempati posisi ini.
“Tak
apa jika bukan aku, tapi orang yang sesuai untuk duduk disini bukan hanya kau
tapi Xu Ziqian”
Junhao
terlihat kaget sekaligus bingung mendengar ucapan Zhang Minghan.
Zhang Minghan memanggil Mr. Yan untuk keluar. Mr. Yan si pengacara perusahaan itu pun segera keluar. “Mulai detik ini apapun yang kau katakan akan direkam oleh Mr. Yan kata demi kata. Junhao tanya apa sebenarnya yang coba Zhang Minghan lakukan, Minghan bersikap tenang (hehe...aku panggil Minghan aja y, males panjang-panjang ^^)
tak lama Yuanxun keluar dan memanggil nama asing Junhao “Ethan”
Zhang Minghan memanggil Mr. Yan untuk keluar. Mr. Yan si pengacara perusahaan itu pun segera keluar. “Mulai detik ini apapun yang kau katakan akan direkam oleh Mr. Yan kata demi kata. Junhao tanya apa sebenarnya yang coba Zhang Minghan lakukan, Minghan bersikap tenang (hehe...aku panggil Minghan aja y, males panjang-panjang ^^)
tak lama Yuanxun keluar dan memanggil nama asing Junhao “Ethan”
Junhao
berbalik kaget, Yuanxun memandang Junhao dan berkata kalau nama itu dialah yang
memberikan. Junhao tak mengerti dan bertanya memangnya kenapa dengan itu semua.
“Aku
Ding Yuanxun, tujuanku disini adalah untuk memberitahumu tentang ledakan gas
yang terjadi di rumah keluarga Xu 20 tahun yang lalu, Direktur Shan lah yang
mendalangi itu semua”
Junhao tak percaya karena ia tahu kalau Yuanxun sudah meninggal 20 tahun yang lalu. Yuanxun berteriak marah kalau orang tua Junhao sudah berbohong
Junhao tak percaya karena ia tahu kalau Yuanxun sudah meninggal 20 tahun yang lalu. Yuanxun berteriak marah kalau orang tua Junhao sudah berbohong
“20
tahun lalu aku menerima perintah dari Pemimpin Shan Yaorong untuk
memperingatkan GM Xu yang berencana untuk meninggalkan Senwell dengan
merencanakan meledakkan gas di rumahnya. Tapi aku gagal dan menyebabkan 1 orang
meninggal dan yang satu lagi terluka hebat, aku yang menyebabkan Xu Ziqian jadi
yatim piatu”
Junhao tampak kaget, Yuanxun melanjutkan ceritanya.
Junhao tampak kaget, Yuanxun melanjutkan ceritanya.
“Ketika
Nyonya Xu masih koma, aku melupakan akta pengalihan saham yang menyebabkan
saham 30% milik keluarga Xu beralih ke Shan”
Junhao
membentak Yuanxun yang telah menyebarkan kebohongan atas kejahatan yang tak
mungkin dilakukan ayahnya, terlebih sekarang tak ada yang bisa membuktikan hal
itu.
Minghan berkata kalau Yuanxun dipaksa meninggalkan Senwell dengan imbalan upah yang besar.
Junhao mencengkram erat kerah Minghan karena telah menghina ayahnya. Yuanxun meminta Junhao melepaskan Minghan dan menjelaskan kalau kedatangannya hanya untuk menjelaskan hal itu pada Ziqian dan dirinya.
Junhao berteriak menantang Minghan untuk membuktikan kalau benar orang itu adalah Yuanxun.
Tak lama Ibu junhao datang menghampiri putranya, ia pun kaget saat melihat Yuanxun disana. Junhao kaget karena Ibunya memanggil Yuanxun, ia bertanya bukankah selama ini ibunya bilang kalau Yuanxun sudah meninggal.
Ibu Junhao kelabakan, Junhao mencoba mencerna semuanya kalau selama ini ibunya memelihara Ziqian karena merasa bersalah kepada keluarganya. “Itu juga termasuk penempaan akta pengalihan saham?” tanyanya.
Ibu tak bisa menjawab, ia bertanya dimana Ziqian dan hendak bicara empat mata dengannya.
Minghan berkata kalau Yuanxun dipaksa meninggalkan Senwell dengan imbalan upah yang besar.
Junhao mencengkram erat kerah Minghan karena telah menghina ayahnya. Yuanxun meminta Junhao melepaskan Minghan dan menjelaskan kalau kedatangannya hanya untuk menjelaskan hal itu pada Ziqian dan dirinya.
Junhao berteriak menantang Minghan untuk membuktikan kalau benar orang itu adalah Yuanxun.
Tak lama Ibu junhao datang menghampiri putranya, ia pun kaget saat melihat Yuanxun disana. Junhao kaget karena Ibunya memanggil Yuanxun, ia bertanya bukankah selama ini ibunya bilang kalau Yuanxun sudah meninggal.
Ibu Junhao kelabakan, Junhao mencoba mencerna semuanya kalau selama ini ibunya memelihara Ziqian karena merasa bersalah kepada keluarganya. “Itu juga termasuk penempaan akta pengalihan saham?” tanyanya.
Ibu tak bisa menjawab, ia bertanya dimana Ziqian dan hendak bicara empat mata dengannya.
Ziqian
muncul, ia telah mendengar semuanya dan merasa tak perlu ada yang harus
dibicarakan lagi. Yuanxun bilang ke ibu Junhao kalau Yaorong telah berbohong
padanya tentang kondisi Nyonya Xu.
Ibu Junhao marah, ia menyalahkan Yuanxun karena suaminya tak pernah memintanya untuk meledakkan gas itu namun hanya membuat agar GM Xu Zifeng tak pergi dari rumahnya.
Yuanxun berkata kehadirannya disini hanya untuk menebus kesalahannya pada keluarga Xu dan sepertinya ia juga akan mengakui kesalahannya itu pada polisi. Yuanxun menatap Minghan, ia tahu apa maksud Minghan sebenarnya dan memperingatkan Minghan untuk segera bertobat.
Ibu Junhao marah, ia menyalahkan Yuanxun karena suaminya tak pernah memintanya untuk meledakkan gas itu namun hanya membuat agar GM Xu Zifeng tak pergi dari rumahnya.
Yuanxun berkata kehadirannya disini hanya untuk menebus kesalahannya pada keluarga Xu dan sepertinya ia juga akan mengakui kesalahannya itu pada polisi. Yuanxun menatap Minghan, ia tahu apa maksud Minghan sebenarnya dan memperingatkan Minghan untuk segera bertobat.
Pembicaraan kembali dilanjutkan setelah Yuanxun pergi. Minghan berkata kalau keluarga Shan telah
melakukan penipuan dengan memalsukan akta pengalihan saham dan menguasai harta
keluarga Xu selama 20 tahun,
“Tuan Yan bagaimana menurutmu jika masalah ini sampai tersebar keluar?” ucap Minghan mengancam.
"Keluarga Shan harus mengembalikan saham 30 persen milik keluarga Ziqian" ucap pengacara Yan.
Minghan merasa itu saja tak adil dan membujuk Ziqian untuk membawa hal ini ke jalur hukum. Ibu Junhao bangkit memohon pada Ziqian agar tak melakukannya mengingat bagaimana mereka merawat Ziqian selama ini. Ziqian masih diam sementara Minghan kembali mengambil alih, menurutnya hal itu sangat menggelikan.
Junhao mengusir Minghan untuk keluar. Ziqian membela Minghan kali ini dan membuat Junhao tertegun, ia juga tak peduli meski Ibu Junhao sudah berlutut padanya.
“Kau masih bisa berlutut dan menangis, bagaimana dengan orang tuaku, jika ayahku melihatku sekarang menurutmu bagaimana perasaannya melihatku dibesarkan dikeluarga Shan dan ibuku yang tak berdaya, kau takkan pernah mengerti rasa sakit yang kupunya”
“Tuan Yan bagaimana menurutmu jika masalah ini sampai tersebar keluar?” ucap Minghan mengancam.
"Keluarga Shan harus mengembalikan saham 30 persen milik keluarga Ziqian" ucap pengacara Yan.
Minghan merasa itu saja tak adil dan membujuk Ziqian untuk membawa hal ini ke jalur hukum. Ibu Junhao bangkit memohon pada Ziqian agar tak melakukannya mengingat bagaimana mereka merawat Ziqian selama ini. Ziqian masih diam sementara Minghan kembali mengambil alih, menurutnya hal itu sangat menggelikan.
Junhao mengusir Minghan untuk keluar. Ziqian membela Minghan kali ini dan membuat Junhao tertegun, ia juga tak peduli meski Ibu Junhao sudah berlutut padanya.
“Kau masih bisa berlutut dan menangis, bagaimana dengan orang tuaku, jika ayahku melihatku sekarang menurutmu bagaimana perasaannya melihatku dibesarkan dikeluarga Shan dan ibuku yang tak berdaya, kau takkan pernah mengerti rasa sakit yang kupunya”
Mr.
Yan berkata mereka sudah mengajukan gugatan dan untuk sementara semua aset
milik keluarga Shan akan dibekukan termasuk mobil. Junhao menenangkan ibunya, meski ia kecewa terhadap pemikiran Ziqian namun Junhao mengijinkan Ziqian mengambil semua
harta mereka.
Zhang Minghan dengan cepat berkata pada Pengacara Yan kalau Junhao sudah setuju dengan demikian Ziqian akan menjadi pemegang saham utama di Senwell.
Minghan juga mengusir ibu dan Junhao dari sana sebelum wartawan mengerumuni mereka atas berita besar kebangkrutan mereka bahkan menyindir Junhao untuk lewat pintu belakang saja.
Ziqian sama sekali tak memperlihatkan wajahnya pada Junhao dan ibu namun raut wajahnya juga menunjukkan kesedihan.
Zhang Minghan dengan cepat berkata pada Pengacara Yan kalau Junhao sudah setuju dengan demikian Ziqian akan menjadi pemegang saham utama di Senwell.
Minghan juga mengusir ibu dan Junhao dari sana sebelum wartawan mengerumuni mereka atas berita besar kebangkrutan mereka bahkan menyindir Junhao untuk lewat pintu belakang saja.
Ziqian sama sekali tak memperlihatkan wajahnya pada Junhao dan ibu namun raut wajahnya juga menunjukkan kesedihan.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.