Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis!! Terima Kasih ^^
Corner
With Love Eps 5 Part 2
Ah
Da yang curiga berusaha mendengar perkataan Xin Lei dan Sheng Quan. Tak lama Dong Ge muncul dan menyuruh Qin
lang dan teman-temannya untuk duduk. Sheng Quan melihat Dong Ge dan turut
menyapa, Sheng Quan juga disuruh ikut bergabung dengan yang lain.
Ah
Da menyetop Dong Ge dan tanya apa ia kenal dengan Sheng Quan. Dong Ge bilang dialah pria tampan yang dimaksudnya kemarin yang makan dengan Xin Lei.
Mereka
semua bersulang, saat mulai makan Ah Yi menyuruh Ba Dao untuk memulai aksinya.
Ba Dao tersenyum setuju dan bersiap mengambil bunganya namun Bi Zhu keburu
berdiri duluan sebelum dirinya.
Bi Zhu ingin mengumumkan sesuatu, Ba Dao yang Ge-er tingkat dewa saling pandang dengan Ah Yi seolah khawatir Bi Zhu justru bilang cinta duluan padanya. Bi Zhu menatap tajam padanya membuat Ba Dao semakin khawatir.
Bi Zhu ingin mengumumkan sesuatu, Ba Dao yang Ge-er tingkat dewa saling pandang dengan Ah Yi seolah khawatir Bi Zhu justru bilang cinta duluan padanya. Bi Zhu menatap tajam padanya membuat Ba Dao semakin khawatir.
Bi
Zhu menyatakan keinginannya yang ternyata hanya ingin membantu mengatur sesi
tanda tangannya saja. Ba Dao dan Ah Yi akhirnya menarik nafas panjang sangking
leganya.
Giliran Sheng Quan yang menghalangi Ba Dao, ia berdiri untuk membuat pernyataan. Ah Da dan nenek menjadi tegang. Sheng Quan bilang dirinya berencana kembali ke Cina untuk mendirikan pusat jajanan Taiwan dan memohon restu dari semua.
Giliran Sheng Quan yang menghalangi Ba Dao, ia berdiri untuk membuat pernyataan. Ah Da dan nenek menjadi tegang. Sheng Quan bilang dirinya berencana kembali ke Cina untuk mendirikan pusat jajanan Taiwan dan memohon restu dari semua.
Nenek
dan Ah Da saling lirik dan bicara dengan bahasa kalbu.
Ah
Da (dalam hati) : “Kupikir dia mau menyatakan perasaannya pada Xin Lei!”
Nenek
(dalam hati) : “Aku juga ketakutan sampai hampir mati!”
Ba
Dao akhirnya berdiri sambil memegang buket bunganya
Ba
Dao :” Aku ingin menyatakan perasaanku pada seseorang”
“Jangaaaaannn.....!!!”
ucap Qin lang, nenek dan Ah Da bersamaan, sisanya menatap mereka bertiga dengan
bingung. Nenek juga bingung melihat Qin lang berteriak dan tanya apa ia sudah
tahu yang sebenarnya (tentunya dalam artian yang berbeda, nenek pikir Qin Lang
tahu Xin Lei pacaran dengan 3 pria)
Yang
lain berpindah menatap Qin lang. “Kalian juga sudah tahu?” tanya Qin Lang.
“Tentu
saja kami tahu” ucap Ah Da
Ba
Dao juga berfikir lain, ia pikir yang sudah diketahui itu adalah perasaannya
pada Xin Lei, ia terharu sekaligus sedih karena Xin Lei sendiri tak tahu itu.
Xin Lei sendiri yang memang tak tahu hanya kebingungan mendengarnya.
Sheng
Quan merasa semangat dan meminta Ba Dao membagi kisahnya itu. Ah Da dan nenek
semakin cemas.
Dong Ge akhirnya ikut ambil bicara, “Aku rasa aku tahu sedikit” hal ini membuat
Qin lang semakin bingung apa yang Dong Ge ketahui. Dan tentunya pertemuan ini
akan semakin kacau saudara-saudara.
Xiao
Dong : “Aku adalah saksi matanya, mereka datang ke tempatku dan makan mie saat
itu (Xin Lei dan Sheng Quan menatapnya
heran, Ba Dao terduduk lemas) kemudian aku melihat mereka berdua....ahhh sudahlah ini tak ada hubungannya denganku.
Dong Ge tak mampu melanjutkan omongannya karena ia sendiri telah salah sangka karena mengira saat itu Xin lei tengah mencium Sheng Quan.
Dong Ge tak mampu melanjutkan omongannya karena ia sendiri telah salah sangka karena mengira saat itu Xin lei tengah mencium Sheng Quan.
“Memangnya
ada apa denganku? Sebenarnya apa yang kalian bicarakan?” tanya Xin Lei.
Nenek
merasa sudah cukup main rahasia selama ini ia lalu menyuruh Xin Lei untuk mulai
menjelaskan yang sebenarnya. Xin Lei heran karena sungguh tak tahu apa-apa.
“Kau pasti tahu!” ucap Ah Da.
Qin Lang bilang kalau Ah Da dan neneknya pasti sudah salah paham pada Xin Lei, Xin Lei tak peduli dan menyuruh mereka mengatakannya.
Qin Lang bilang kalau Ah Da dan neneknya pasti sudah salah paham pada Xin Lei, Xin Lei tak peduli dan menyuruh mereka mengatakannya.
“Mereka
bertiga adalah hadiah kau harus pilih salah satu” ucap nenek
Xin
Lei tanya 3 itu yang mana.Nenek kesal karena menyangka Xin lei berpura-pura, ia
pun menyebutkan nama Qin lang, Ba Dao dan Sheng Quan dan menyuruh Xin Lei pilih
salah satu.
"Whoaa....aku juga masuk sebagai calon” ucap Sheng Quan kesenangan, ia pun dengan
semangat ikut menyuruh Xin lei memilih. Qin Lang, Ba Dao dan Sheng Quan menatap
Xin Lei menunggu jawabannya.
Xin Lei melirik semuanya ia lalu menertawakan mereka dan bertanya apa mereka semua sudah mabuk. Xin Lei bilang ia tak bisa memilih siapapun.
Xin Lei melirik semuanya ia lalu menertawakan mereka dan bertanya apa mereka semua sudah mabuk. Xin Lei bilang ia tak bisa memilih siapapun.
“Tak
boleh” ucap Qin lang dengan tegas
Xin
Lei heran dan tanya memangnya kenapa.
"Dasar bodoh" Qin
lang lalu menatap Xin Lei di dalam hati berkata “Apa kau lupa kita sudah bilang ke nenek kalau kita
pacaran, apa kau mau ditendang keluar? apa kau lupa?” Xin Lei melirik yang lain seakan mengerti..
Kali
ini Qin lang bicara dengan penuh perasaan
“Di
Shanghai kita bertemu di restauran oyster omelet, kita berdua sama-sama
menyukainya, kau bahkan memohon padaku untuk mengajarkan membuatnya, kita juga
bersepeda bersama dan teriak dengan gembira bersama dan terlebi kau datang
padaku setelah orang tuamu bangkrut dan bilang hanya akulah orang yang bisa kau
andalkan”
Xin
Lei sedikit merasa canggung menatap Qin lang, ia teringat kembali akan kenangan
mereka berdua dulu di Shanghai. Perlahan Xin Lei mulai tersentuh, “Ya kau
benar” ucap Xin lei, ia membenarkan semua ucapan Qin lang tadi dan juga bilang
kalau selain Xi Xian tak ada yang peduli padanya selain Qin Lang, terlebih
setelah orang tuanya bangkrut hanya Qin lang yang bisa diandalkan dan ia hanya
bisa tinggal di rumahnya sekarang.
Semuanya
merasa tersentuh, nenek mulai mewek dan Bi Zhu memecah keheningan dengan antara
Qin Lang dan Xin lei dengan bertepuk tangan meriah buat keduanya.
Ba
Dao patah hati dan membanting buket bunganya di meja, ia marah pada Qin lang
dan pergi setelah membalikkan meja makan, Ah Yi ikut setelah menyatakan
kekecewaannya juga pada Qin lang.
Qin lang merasa bersalah pada kedua sahabatnya itu. Sheng Quan cukup bijak menerima dan berharap baik pada hubungan Xin Lei dan Qin Lang, ia lalu mengajak yang lain untuk bersulang.
Qin lang merasa bersalah pada kedua sahabatnya itu. Sheng Quan cukup bijak menerima dan berharap baik pada hubungan Xin Lei dan Qin Lang, ia lalu mengajak yang lain untuk bersulang.
Qin
lang dan Xin Lei jalan bersama, kali ini kedua sama-sama hening dan malu-malu.
Xin lei mulai duluan, ia tanya mengapa Qin lang diam saja.
“Tidak”
ucap Qin Lang singkat
“Apa
mood mu sedang buruk?”
“Tidak
juga”
“Kau
tidak berkata apapun dan juga tidak dalam moog yang buruk lalu kenapa kau tak
bernyanyi saja”
Qin
lang tak mau, ia mau gantian sekarang Xin Lei yang nyanyi. Xin Lei setuju, ia
lalu menyanyikan lagu yang sama yang pernah dinyanyikan Qin lang untukknya.
Gaya menyanyinya sungguh kacau dan menyakitkan telinga Qin lang namun Xin Lei tetap semangat bernyanyi. Qin Lang akhirnya ikutan dan mereka bernyanyi bersama berdua.
Gaya menyanyinya sungguh kacau dan menyakitkan telinga Qin lang namun Xin Lei tetap semangat bernyanyi. Qin Lang akhirnya ikutan dan mereka bernyanyi bersama berdua.
Xin
Lei ke kamar mandi, ia bersender ke pintu sambil mengingat pengakuan Qin lang
tadi padanya Xin Lei akhirnya tersenyum sambil menutup pintu kamar mandi.
Tak
lama Qin Lang yang tengah di kamarnya mendengar teriakan Xin lei, ia segera
bergegas mendekat. Xin Lei bilang kalau di kamar mandi tak ada air, Qin lang
pun bergegas untuk mengambilkannya.
Setelahnya
Qin lang mencoba melukis (melukis atau menggambar? Aku juga bingung bilangnya)
dan kali ini Qin lang gantian teringat ucapan Xin lei tadi padanya, Qin lang
memikirkan hal itu.
Xin
Lei melihat Qin Lang dan mengatainya bodoh karena bukannya tidur tapi malah
melukis. Qin Lang balik bilang kalau Xin Lei lah yang bodoh karena hampir
membuka rahasia mereka hari ini dan hampir membuatnya ditendang keluar ini
nenek. Xin lei tetap bilang kalau itu rumahnya.
“Kau
mulai lagi, kau bahkan tak punya surat tanahnya” ucap Qin lang
“Tak
masalah aku ditendang keluar paling aku akan menyewa tempat lain untuk tinggal”
Qin
lang berkata Xin lei masih saja keras kepala dan mengingatkan kalau ia baru
saja dipecat jadi mau bayar uang sewa dengan apa.
Xin Lei bilang dia bisa mencari Bi Zhu atau Sheng Quan yang pasti bersedia menolongnya.
Qin Lang yang sedari tadi membersihkan alat lukisnya jadi terhenti sesaat. Dengan kesal Qin Lang menyuruh Xin lei menemui Sheng Quan saja dan mengakui kalau hubungan mereka bohong di depan nenek.
Xin lei bilang kalau ia sudah coba bekerja sama dengan Qin lang tadi. Qin lang berbalik dan mendekat serta meletakkan kedua tanganya seolah mengepung Xin lei.
Xin Lei bilang dia bisa mencari Bi Zhu atau Sheng Quan yang pasti bersedia menolongnya.
Qin Lang yang sedari tadi membersihkan alat lukisnya jadi terhenti sesaat. Dengan kesal Qin Lang menyuruh Xin lei menemui Sheng Quan saja dan mengakui kalau hubungan mereka bohong di depan nenek.
Xin lei bilang kalau ia sudah coba bekerja sama dengan Qin lang tadi. Qin lang berbalik dan mendekat serta meletakkan kedua tanganya seolah mengepung Xin lei.
“Kau
bilang kerjasama? Memangnya siapa yang tak punya pekerjaan dan tempat tinggal
kenapa kau bilang itu kerja sama”
“Kenapa
kau marah” ucap Xin lei kesal sambil menghentakkan lengan Qin lang,
akibatnya wajah mereka secara tak sengaja menjadi semakin dekat.Keduanya
terdiam dan terlihat gugup.
Qin
lang menjauhkan wajahnya dan bilang kalau mungkin dia sedang mabuk sekarang.
Xin Lei malah tertawa, ia mengakui kehebatan akting Qin Lang dan bilang kalau ia juga hampir tertipu dengan kata-kata yang Qin lang ucapkan di depan semua orang tadi.
Xin Lei malah tertawa, ia mengakui kehebatan akting Qin Lang dan bilang kalau ia juga hampir tertipu dengan kata-kata yang Qin lang ucapkan di depan semua orang tadi.
Qin
Lang tak berbalik dan bilang kalau akting Xin lei juga bagus, Xin Lei menolak
ia bilang itu tadi bukan akting dan apa yang dikatakannya adalah
sungguh-sungguh.
Qin lang tertegun dan Xin lei menatap Qin lang. Qin lang berbalik dan menatap Xin Lei yang tersenyum padanya.
Qin lang tertegun dan Xin lei menatap Qin lang. Qin lang berbalik dan menatap Xin Lei yang tersenyum padanya.
“Bisakah
kau menutup matamu” pinta Qin Lang
Xin
Lei tersenyum ia pikir Qin lang akan memulai permainan lagi seperti dulu. Xin
lei menutup matanya dan mengucapkan ciri-ciri Qin lang sama seperti kemarin.
Qin lang terus menatap Xin Lei dengan tatapan yang dalam, ia lalu maju dan segera mencium Xin lei. Xin Lei membuka matanya dan menghempaskan Qin lang, Xin lei tanya dengan ketus kenapa Qin Lang menciumnya. “Aku juga tak tahu” ucap Qin lang. Xin lei lalu maju, melingkarkan tangannya di leher Qin lang dan gantian menciumnya.
Qin lang terus menatap Xin Lei dengan tatapan yang dalam, ia lalu maju dan segera mencium Xin lei. Xin Lei membuka matanya dan menghempaskan Qin lang, Xin lei tanya dengan ketus kenapa Qin Lang menciumnya. “Aku juga tak tahu” ucap Qin lang. Xin lei lalu maju, melingkarkan tangannya di leher Qin lang dan gantian menciumnya.
Gantian
Qin lang yang kaget dan tanya kenapa Xin lei menciumnya, Xin Lei memegangi
kepalanya ia bilang juga tak tahu kenapa, ia lalu pingsan di pelukan Qin lang.
Qin
Lang mempererat pelukannya, setelahnya ia susah payah mengendong Xin lei ke
kamar. Mereka kembali terjatuh saat Qin lang berusaha memasukkan Xin lei ke
kamar dan akhirnya malah tertidur dengan pulas berdua di lantai kamar.
Qin
lang dan Xin lei terbangun, Qin lang merasa tangannya kebas karena Xin lei
terus menggunakannya sebagai bantal, Xin lei meminta maaf.
Nenek melihat keduanya keluar bersama dan tanpa sadar menyapa mereka, nenek terhenti ia berbalik dengan mulut yang menganga menatap keduanya yang benar-benar berada dalam satu kamar.
Nenek melihat keduanya keluar bersama dan tanpa sadar menyapa mereka, nenek terhenti ia berbalik dengan mulut yang menganga menatap keduanya yang benar-benar berada dalam satu kamar.
Kalian!
Apa yang kalian lakukan kemarin malam!?” Qin lang dan Xin lei saling pandang
sementara Ah Da yang mendengar teriakan itu juga ikutan keluar.
Nenek
kembali marah-marah pada keduanya. Xin lei menjelaskan kalau mereka berdua
hanya mabuk dan tak melakukan apapun. “Benarkah?” nenek tak percaya dan
mendekatkan wajahnya ke Xin lei, nenek memukul meja dengan keras dan menyuruh
Xin lei mengaku. Xin Lei ketakutan, ia ingat kalau mereka sudah berciuman
begitu juga dengan Qin lang.
“sebenarnya
kami tak bisa dikatakan tak melakukan apapun” ucap Qin lang malu-malu sambil memegang bibirnya.
“Kami
seharusnya tak melakukan hal apapun yang tak seharusnya kami lakukan, karena
kami berdua mabuk jadi...”
“Dia
yang mulai duluan” ucap Xin lei
Nenek
tercengang, Qin lang mendelik kesal ke Xin lei dan bilang kalau Xin Lei ikut
kerja sama juga.
“kau
lah yang mengambil kesempatan karena kenyataannya aku sedang mabuk dan kau
menyuruhku menutup mataku”
“Aku
juga mabuk dan tak sadar, kau harusnya
menolakku”
Ah
Da semakin bersemangat mendengarnya.
Nenek menepuk meja dengan keras, nenek menyuruh Xin lei keluar dari rumah karena telah melanggar peraturan. Qin lang langsung berdiri menghampiri neneknya dan menegaskan kalau benar mereka tak melakukan apapun. Nenek tetap tak peduli, Qin lang bilang kalau ia akan ikut keluar juga.
Xin Lei berdiri dan menegaskan kalau ia akan keluar dari rumah.semuanya kaget, Qin lang mengingatkan kalau Xin lei tak punya pekerjaan sekarang.
Nenek dan Ah Da gantian kaget.
“Nenek sebenarnya kau tak suka padaku kan?” nenek terdiam. “Tak masalah aku akan pergi sekarang” Xin lei lalu mengambil tas nya. Qin lang menghalangi dan tanpa sadar mengenggam tangannya.
Xin Lei terdiam, Qin Lang sadar dan perlahan melepas tangannya.
Nenek menepuk meja dengan keras, nenek menyuruh Xin lei keluar dari rumah karena telah melanggar peraturan. Qin lang langsung berdiri menghampiri neneknya dan menegaskan kalau benar mereka tak melakukan apapun. Nenek tetap tak peduli, Qin lang bilang kalau ia akan ikut keluar juga.
Xin Lei berdiri dan menegaskan kalau ia akan keluar dari rumah.semuanya kaget, Qin lang mengingatkan kalau Xin lei tak punya pekerjaan sekarang.
Nenek dan Ah Da gantian kaget.
“Nenek sebenarnya kau tak suka padaku kan?” nenek terdiam. “Tak masalah aku akan pergi sekarang” Xin lei lalu mengambil tas nya. Qin lang menghalangi dan tanpa sadar mengenggam tangannya.
Xin Lei terdiam, Qin Lang sadar dan perlahan melepas tangannya.
“kau
gadis yang kesepian dengan keras kepala datang ke rumah kami dan bilang kalau
ini rumahmu, bahkan untuk makan pun kau butuh seseorang yang menyendokkan
untukmu, kau tak tahu bagaimana menghargai orang lain dan sembarangan membei
barang mewah, kau tak bisa membersihkan rumah dan mempertahankan pekerjaanmu
serta berani melanggar peraturanku, aku sungguh tak bisa bersabar lagi” ucap
nenek
Qin
lang berkata kalau itu karena Xin lei tak pernah merasakan hal seperti ini
dulu.
“Itu
adalah masa lalu, kau harus belajar menghadapi hidupmu sekarang!”
Xin
Lei terdiam, kata-kata nenek sungguh menusuk hatinya sekarang, nenek menyuruh
Xin lei segera mencari pekerjaan dan setelah mendapat gaji pertama Xin lei
harus pindah dari sana.
Qin lang masih berusaha mempertehankan Xin Lei namun Xin Lei tetap bersikeras untuk pergi. Xin lei terdiam sejenak sebelum pergi , ia berbalik dan berkata kalau apa yang dikatakan nenek adalah benar. Xin lei memberi hormat pada nenek dan berterima kasih untuk menunggunya mendapat pekerjaan dulu.
Qin lang masih berusaha mempertehankan Xin Lei namun Xin Lei tetap bersikeras untuk pergi. Xin lei terdiam sejenak sebelum pergi , ia berbalik dan berkata kalau apa yang dikatakan nenek adalah benar. Xin lei memberi hormat pada nenek dan berterima kasih untuk menunggunya mendapat pekerjaan dulu.
Qin
lang segera berlari mengejar Xin lei ke luar, Xin lei melarang Qin lang
menghiburnya karena ia tak merasa sedih sama sekali. Xin lei lalu menghina
rumah Qin lang yang sangat tua dan jelek.
Qin Lang balik marah karena itu adalah rumah peninggalan ibunya. “Rumah bubruk ya tetap rumah bubruk” Qin Lang bilang itu sudah keterlaluan Xin Lei balik bilang kalau Qin lang yang keterlaluan, ia lalu tanya apa arti ciuman mereka semalam.
Qin Lang balik marah karena itu adalah rumah peninggalan ibunya. “Rumah bubruk ya tetap rumah bubruk” Qin Lang bilang itu sudah keterlaluan Xin Lei balik bilang kalau Qin lang yang keterlaluan, ia lalu tanya apa arti ciuman mereka semalam.
Qin lang gelagapan dan balik
tanya pendapat Xin Lei. Xin Lei yang sedang kesal bilang kalau ia sedang tak
sadar karena mabuk. Qin Lang tak mau kalah dan bilang hal yang sama juga.
“Baiklah,
tadinya aku takut kalau kau pikir aku punya perasaan untukmu”
“Tenang
saja, itu takkan mungkin” tegas Qin Lang. Xin Lei juga bilang hal yang sama
kalau tak mungkin ada sesuatu diantara mereka. Qin lang tak mau kalah dan
membenarkan hal itu. Xin Lei bilang kalau begitu lupakan saja hal semalam, Qin lang
malah pura-pura tak ingat sedikitpun dan mereka pun berpisah dengan caranya
yang biasa.
Mereka
berbalik badan dan sama-sama melangkah, namun langkah Qin lang terhenti seperti
merasa menyesal ia hendak memanggil Xin Lei namun keburu sebuah kertas terbang
menutupi mukanya.
Ah
Yi dan Ba Dao tertidur pulas di tempatnya dan tak mendengar panggilan telfon
dari Qin lang. Qin Lang mengira kalau kedua temannya benar-benar tak mau lagi
berteman dengannya, Qin lang menatap kertas yang menutupi wajahnya tadi.
Xin
Lei bertemu Bi Zhu, Xin Lei tanya apa Bi Zhu sudah mendapat pekerjaan. Bi Zhu
menjawab tidak. Bi Zhu berencana mencari pekerjaan dimana ia sekalian bisa
bertemu dengan pria kaya sesuai dengan harapan terbesar dalam hidupnya.
Bi
Zhu cerita ketika dulu ia bekerja di salon milik bibinya yang ditemuinya setiap
hari hanyalah tante-tante atau pria setengah tua yang sudah menikah makanya ia
ingin mendapat pekerjaan yang lebih baik.
Bi
Zhu lalu menanyakan masalah kebangkrutan keluarga Xin Lei.
Qin
lang pergi ke tempat Ba Dao dan meninggalkan sebuah Note yang berisi permintaan
maaf di kaca mobil, Qin lang pun pulang setelah melakukannya.
Xin
Lei tampaknya telah menceritakan segala masa lalunya pada Bi Zhu buktinya Bi
Zhu lalu tanya bagaimana dengan Shan Dong. Bi Zhu merasa kesal mendengar Shan Dong
akan menikah dan akan merebut kembali Shan Dong jika ia jadi Xin Lei. “Jika
cinta di dapat dengan dipaksa maka sama saja tak ada artinya”
Bi
Zhu merasa setuju dan bilang kalau yang tadi dia bilang itu hanya jika ia yang
jadi Xin lei. Bi Zhu bilang sebenarnya Qin lang tak terlalu buruk hanya saja
keluarganya bukan orang kaya dan hubungan mereka sangat membuatnya iri. “Tapi
apa kau sudah benar-benar melupakan Shan Dong?”
Pertanyaan
Bi Zhu benar-benar membuat Xin lei terdiam. Bi Zhu merasa bersalah
menanyakannya, “Sebenarnya aku juga menanyakan hal yang sama pada diriku” Bi
Zhu merasa tak enak ia lalu mengajak Xin lei untuk bersenang-senang. Keduanya pergi
ke wahana permaina dan Xin Lei terus bertfikir apakah ia benar telah melupakan
Shan Dong.
Nenek
kembali berjualan di pasar yang tampak ramai. Nenek mendekati Juan Juan yang
sedang membantu ibunya, ia lalu tanya dimana Jia Hua. Ibu Juan Juan bilang
kalau Jia Hua sedang sakit.
Juan
Juan tanya apa boleh ia ke rumah nenek untuk meminta Xin lei bermain piano. Nenek
tanya darimana dia. Juan Juan bilang kalau ia bermain dengan Xin lei kemarin
bahkan Xin Lei bersedia untuk mengajarinya. “Benarkah?” Juan Juan mengangguk.
Juan
Juan menunggu Xin Lei yang tak lama tiba di rumah. Xin Lei mulai melatih Juan
Juan bermain piano. Mereka berhenti karena seseorang memencet bel. Xin Lei
keluar membukakan pintu.
Xiao Yang datang dan langsung menanyakan Qin lang yang sedang tak ada di rumah. “Apa kau Yu Xin Lei?” tanya Xiao Yang sinis.
Xin Lei membenarkan dan tanya siapa Xiao Yang. Xiao Yang dengan bangga memperkenalkan dirinya sebagai pacar Qin lang sejak kecil, ia menyuruh Xin lei keluar untuk bicara berdua dengannya.
Xin lei menolak dan menyuruhnya langsung bicara saja. Xiao yang kaget melihat sifat Xin Lei. Xin lei mengancam akan masuk jika Xiao Yang tak juga bicara.
Xiao Yang akhirnya menarik Xin lei keluar, Xin Lei teriak dan terdengar oleh Juan Juan yang mengintip dari jendela.
Setelah cukup jauh Xiao yang melepaskan Xin Lei. Ia menyatakan ketidaksukaannya melihat Xin lei ada di dekat Qin Lang. “Jika kau jadi aku apa yang kau pikir?”
Xiao Yang datang dan langsung menanyakan Qin lang yang sedang tak ada di rumah. “Apa kau Yu Xin Lei?” tanya Xiao Yang sinis.
Xin Lei membenarkan dan tanya siapa Xiao Yang. Xiao Yang dengan bangga memperkenalkan dirinya sebagai pacar Qin lang sejak kecil, ia menyuruh Xin lei keluar untuk bicara berdua dengannya.
Xin lei menolak dan menyuruhnya langsung bicara saja. Xiao yang kaget melihat sifat Xin Lei. Xin lei mengancam akan masuk jika Xiao Yang tak juga bicara.
Xiao Yang akhirnya menarik Xin lei keluar, Xin Lei teriak dan terdengar oleh Juan Juan yang mengintip dari jendela.
Setelah cukup jauh Xiao yang melepaskan Xin Lei. Ia menyatakan ketidaksukaannya melihat Xin lei ada di dekat Qin Lang. “Jika kau jadi aku apa yang kau pikir?”
Xiao
Yang membentak Xin Lei yang diam untuk menjawab, “Aku bukan kau , aku tak mau
menjawab pertanyaan seperti itu” Xin lei hendak pergi, Xiao Yang menarik
tangannya lagi dan hendak menamparnya. Qin lang menghalangi tangan Xiao Yang
menyentuh Xin lei.
Xiao Yang terdiam, ia lalu bilang kalau ia merasa malu karena seluruh orang di pasar kini menertawakannya setelah Qin lang menyatakan cintanya pada Xin lei kemarin malam.
Xin lei memilih pergi dan menyurh mereka melanjutkan ceritanya. Juan Juan menyambut Xin Lei di rumah dan meras tenang.
Di rumah Juan Juan merasa tenang setelah Xin Lei kembali. Juan Juan cerita kalau seluruh kios di pasar adalah milik ayah Xiao Yang dan Xiao yang itu sangat menyukai Qin lang makanya ia cemburu pada Xin lei.
Xiao Yang terdiam, ia lalu bilang kalau ia merasa malu karena seluruh orang di pasar kini menertawakannya setelah Qin lang menyatakan cintanya pada Xin lei kemarin malam.
Xin lei memilih pergi dan menyurh mereka melanjutkan ceritanya. Juan Juan menyambut Xin Lei di rumah dan meras tenang.
Di rumah Juan Juan merasa tenang setelah Xin Lei kembali. Juan Juan cerita kalau seluruh kios di pasar adalah milik ayah Xiao Yang dan Xiao yang itu sangat menyukai Qin lang makanya ia cemburu pada Xin lei.
Xiao
yang tanya apa Qin lang suka pada Xin Lei. Qin Lang tak peduli apa hubungannya
ia minta Xiao yang mengerti keadaan Xin lei yang datang kesana sendirian dan
sekarang tanpa pekerjaan dan uang.
Xiao Yang tetap tak setuju kalau mereka tinggal bersama. Qin lang mengingatkan kalau Xin lei adalah penyewa di rumahnya Qin lang berkata ia sangat kecewa pada Xiao Yang dan segera pergi meninggalkan Xiao yang yang terus menatapnya.
Xiao Yang tetap tak setuju kalau mereka tinggal bersama. Qin lang mengingatkan kalau Xin lei adalah penyewa di rumahnya Qin lang berkata ia sangat kecewa pada Xiao Yang dan segera pergi meninggalkan Xiao yang yang terus menatapnya.
Di
jalan Xiao Yang tak sengaja bertemu Ah Da setelah tak sengaja juga menendang
kaleng minuman padanya. Xiao Yang segera tanya sampai kapan Xin Lei akan
tinggal di rumah mereka, Ah Da akhirny abilang kalau Xin Lei baru akan kelaur
setelah ia menerima gaji pertama setelah bekerja. Xiao Yang tersenyum seolah
mendapatkan ide.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.