Sinopsis
1 Km Distance Between Us Eps 11
Kyuhee
menyalakan lilin yang disusun bentuk love diatas sebuah tempat yang kayak menara
gitu, “Kau melakukan hal yang bagus dengan menyuruhku membantuku” ucapnya pada
Jaewoo.
Jaewoo hendak bicara, Kyuhee bilang dia tahu Jaewoo pasti ingin
berterima kasih dan dia tak perlu itu. Tapi bukan itu yang ingin Jaewoo katakana,
ia cuma ingin tanya apa betul bentuk pengakuan yang membuat wanita akan
tersentuh dan tak bisa melupakan adalah seperti ini.
“jaewoo...”
tanya Kyuhee tak senang, Jaewoo tak bermaksud demikian ia hanya pernah dengan
jika wanita tidak begitu suka hal semacam ini, “Terutama Haera noona, jika dia
melihat hal seperti ini dia pasti akan langsung lari, apa kau yakin sudah
bertanya pada Shi Ae noona tentang ini?” tanya jaewoo.
Kyuhee
jadi kesel ia tanya apa Jaewoo ragu padanya dia mengingatkan jika dirinya
adalah Han Kyuhee. “bukan seperti itu” ucap Jaewoo.
“kau
menghidupkan semua lilinnya disini lalu Teddy Bearnya kau pegang dengan erat
dengan melakukan itu semuanya akan jadi gila kemudian kau dan Haera...” kyuhee
menyenggol-nyenggol Jaewoo sambil tertawa.
“Ahh...aku
cemburu” ucap Kyuhee, sementara Jaewoo hanya terlihat bingung dan Kyuhee menyuruh
Jaewoo percaya saja padanya ia akan meninggalkan keduanya sendirian nanti.
Kyuhee lalu mengeluhkan cuaca yang sangat dingin sehingga lilinnya sulit
dihidupkan padahal kalau di drama hal itu kelihatan mudah dilakukan.
Jaewoo
jadi kepikiran lagi ia tanya haruskah mereka menyerah saja dengan lilin-lilin itu. Kyuhee tetap ngotot ingin bertahan dan minta Jaewoo percaya saja,
ia mengambil teddy bear itu dan memegangnya sambil menghidupkan lilin, boneka
itu pun terkena lilin dan terbakar.
Kyuhee berteriak dan menjatuhkan bonekanya
disusul Jaewoo yang menginjak-injak boneka untuk mematikan apinya, kyuhee juga
membantu Jaewoo, setelahnya ia malah memukuli bonekanya karena kesal, “Sudah
kubilang tak perlu melakukannya! Bersihkan ini semua” Kyuhee malah marah-marah
sama boneka,.
jaewoo hendak mengambil boneka itu saat Kyuhee
berbalik dan menendang boneka itu ia lalu berjongkok dan menangis. Hahh...
Keduanya
pun pulang di pagi hari, Jaewoo merasa malu melakukan hal ini, ia lalu
mengeluhkan cuaca yang dingin, Kyuhee memberitahu jika ia tengah demam sekarang
jadi jangan buat ia marah. Jaewoo tak bermaksud menyalahkan ia menunjukkan apa
yang ada di dalam bagasi mobilnya namun Kyuhee malah menyalahkan Jaewoo, karenanya menara itu hampir menjadi batu nisannya.
“Kenapa itu salahku? Dengan teddy
bear itu kau...”
“Ngomong-ngomong
percayalah padaku kali ini” potong Kyuhee, ia menunjuk bagasi mobil “malam
nanti ini pasti akan terbuka dan ketika saat itu tiba” Kyuhee mencontohkan
gerakan ciuman, ia memukul pelan dada Jaewoo dan lagi-lagi bilang ia iri
padanya.
Namun Jaewoo masih terlihat ragu, Kyuhee bilang tak usah khawatir. Ia pun
membuka pintu bagasi mobil dan balon-balon yang telah mereka susun malah
terbang keluar, Jaewoo panik Kyuhee berteriak menyuruh balon itu kembali.
“Ah
Hyung..” ucap Jaewoo kesal.
Haera
dan Shi Ae tengah minum di kafe langganan mereka. “kau bilang padaku dia belum menembakmu
juga?’ tanya Shi Ae. Haera mengiyakan, “Apa pentingnya itu kami terus saling
mengontak dan bertemu, itulah yang penting” ucapnya.
“Tentu
saja kalian saling berhubungan masih dengan aplikasi itu kan? Kau bahkan belum
berpegangan tangan” ungkap Shi Ae
Shi
Ae tahu jaewoo itu punya kepribadian yang frustasi tapi ia tak menyangka
sefrustasi ini. Itu lalu tanya apa ia dan Kyuhee oppa harus membantunya.
Mendengar
kata oppa membuat Haera kesal. Shi Ae jadi malu ia kembali tanya haera mau
ditembak dengan cara bagaimana. Haera bilang dengan cara kejutan, “Kejutan?”
tanya Shi Ae.
Haera bilang ia hanya bercanda. Ia menjelaskan ketika makan lalu
Jaewoo memujinya cantik dan mengajaknya keluar lalu mengajaknya pacaran hanya
itulah yang ingin dia dengar.
Haera tak suka dengan kejutan apalagi jika
ditembak di depan umum, itu akan membuatnya malu. Shi Ae malah mengatainya tak punya
sisi romantis. Shi Ae lalu tampak mengririm pesan pada seseorang dengan Hpnya.
Jaewoo
sendiri tak bisa konsentrasi saat bekerja, Hp nya lalu berbunyi.
“Jaewoo-ssi
selamat berjuang untuk hari ini juga, bertahanlah” (haera)
Jaewoo
tersenyum bahagia.
“Semoga
harimu menyenangkan noona, hehe” (Jaewoo)
“Semangat!”
ucapnya, ia lalu kaget saat Kyuhee tiba-tiba berlari masuk ke dalam dan memanggilnya.
Jaewoo pikir Kyuhee ingin mengecek pekerjaannya, tapi Kyuhee menutup laptopnya
dan bilang ini lebih penting.
“restaurant...aku
suka padamu....ayo berkencan tidak tidak...ahh...aku tak bisa menyusun
pikiranku” Kyuhee kesal ia coba jelaskan lagi bahwa balkon dan Teddy bear
semuanya itu Haera tak menyukainya.
“Benarkah?” tanya Jaewoo serius ia
bersyukur tak jadi melakukan itu semua.
“itulah kenapa semua kejadian itu aku
merusaknya, aku sudah bilangkan ada alasan untuk itu semua” ucap kyuhee dengan bangga.
ia dengan semangat memberitahu Jaewoo untuk tak melakukan apapun dan cukup pergi
ke restauran dengan atmosfer yang bagus
dan tembak dia.
“Apa....aku menyukaimu noona mari berkencan....apa seperti itu?’
“ya
benar”
“Tapi
tak terasa suasana romantisnya sama sekali”
Kyuhee
menegaskan jika ia mendengarnya dari Shi Ae. Jaewoo mengingatkan lagi bukankah
masalah lilin dan balon juga ia dengar dari Shi Ae. Kyuhee langsung salah
tingkah ia menyuruh Jaewoo segera memesan restauran saja.
Jaewoo
pun bertemu dengan Haera, Haera tanya kenapa tiba-tiba Jaewoo mengajaknya
kemari. Jaewoo bilang Kyuhee yang bilang jika restaurant ini punya atmosfer
yang bagus dan menyuruhnya datang, Haera kagum Kyuhee ternyata tahu juga tempat
seperti ini.
“Kyuhee
banyak pergi kencan sebelumnya, dia yang mengajariku selama ini” ucap jaewoo
dengan polosnya.
“Apa?”
wajah haera berubah, “jadi naik sepeda dan mobil itu semua ide orang itu juga?”
runtuk Haera pelan. Jaewoo tanya apa yang ia katakan, Haera bilang bukan
apa-apa.
Haera
merasa atmosfernya memang bagus, Jaewoo lega mendengarnya, Haera juga bilang
tak pengunjung lain selain mereka disini. “Aku..” ucap Jaewoo tiba-tiba serius,
Haera juga sudah memasang wajah seriusnya, Jaewoo ingin bicara lagi tapi ia
malah tanya apa Haera sudah selesai makan.
Ia mengajak Haera segera pergi dari
sana, jaewoo pergi duluan, Haera tak percaya Jaewoo benar-benar pergi, Haera
mengoceh kesal sambil makan dagingnya dan menyusul Jaewoo ke kasir. Jaewoo sendiri
juga merasa kesal karena dirinya tak bisa melakukannya dengan baik.
Si
rumahnya Jaewoo dengan kesal mempraktekkan kata-kata yang harusnya ia ucapkan,
ia membuka jas nya dan memukulnya ke sofa, “menyebalkan sekali, tapi ini bahkan
lebih sulit daripada membuat kejutan, berkencan itu sungguh sulit’ runtuknya kesal.
Kyuhee
lalu mengiriminya pesan, ia tanya apa semuanya berjalan lancar dan menyuruh
Jaewoo mentraktirnya besok. Jaewoo jadi kesal lagi dan meneguk bir nya, ia pun
mengambil jas nya dan pergi keluar.
Haera
pulang sambil mengeluh kedinginan, ia langsung lanjut membuka laptopnya dan
bekerja. Jihye penasaran dan tanya apa yang terjadi. “jangan bicara padaku,
pergilah” omel Haera. Jihye kembali sibuk dengan hpnya. Hp Haera pun berbunyi,
pesan dari jaewoo.
“Noona
bisakah kau pergi ke atap sebentar” (jaewoo)
Haera
lalu bilang ke Jihye jika ia kekenyangan dan harus keluar untuk jalan dan
berolahraga.
“Yang
benar saja” ucap Jihya yang sudah tahu jika Haera berbohong.
Jaewoo
menunggu dengan gelisah, Haera pun datang dan mengeluh dingin. Jaewoo hendak
melepas jasnya tapi haera memakaikannya lagi karena tak mau Jaewoo kedinginan.
Haera kesal karena jaewoo selalu menganggap serius apa yang ia bilang. “Unni
menungguku di rumah jadi aku harus kembali secepatnya”
Jaewoo
memintanya menunggu sebentar, ia tampak mempersiapkan dirinya namun Haera tak
sabar melihat Jaewoo tak juga bicara dan pamit akan pulang.
Jaewoo menarik Haera
untuk menahannya tapi karena itu wajah mereka jadi dekat. Tapi Jaewoo tak
kungjung juga berkata-kata dan hanya menatapnya,
“Aku akan masuk duluan” Haera
hendak berbalik pergi namun Jaewoo menahannya lagi, kali ini ia mendekatkan
wajahnya ke Haera, Haera terdiam dan ia pun memejamkan matanya, jaewoo pun
akhirnya mencium Haera dengan lembut.