Sinopsis
1 Km Distance Between Us Eps 3
Jaewoo
bermimpi tengah berduaan dengan Shi Ae, Shi Ae dengan manja bilang ia tak mau
pulang. Jaewoo langsung mengambil tangan Shi Ae dan memintanya menutup mata,
Shi Ae melakukannya, Jaewoo lalu mendekatkan wajahnya begitu juga dengan Shi Ae,
Jaewoo mencoba mencium Shi Ae.
Dan
ternyata ia hanya bermimpi karena sebenarnya ia tengah tidur di meja kerjanya
sendiri sambil monyong-monyongi bibirnya.
Komentator
kita pun muncul membuka pertandingan hari ini dengan Jaewoo duluan.
Pria kanan
bilang mereka lagi-lagi melihat jaewoo mengkhayal. Temannya datang dan melihat pemandangan tak sedap itu, ia pun segera membangunkan Jaewoo bahkan sambil memukul
mulut monyongnya. Jaewoo kaget apalagi melihat temannya ikut memonyongkan
mulutnya juga, ia pun sadar jika tadi cuma mimpi. (btw temannya Jaewoo ini sampe sekarang belum disebutin juga siapa namanya)
Temannya mengatainya benar-benar
sudah gila ia tanya apa jaewoo tak sadar dengan tingkah anehnya ini. Jaewoo meminta
maaf, temannya bilang lupakan dan meminta foto boyfriend yang sudah diedit
siang ini, ia lalu pergi sambil mengatai jaewoo gila.
Jaewoo mengelap bibirnya
sambil mengeluh harusnya ia dibangunkan sedikit lebih lama tadi.
ia segera mengambil Hp lalu
mengirimi Haera pesan.
“Semangat
untuk hari ini, Hera nim” Jaewoo
Jaewoo
merasa senang lalu lanjut bekerja sambil senyum-senyum sendiri.
Haera
ternyata tengah berdua dengan Shi Ae sambil bermalas-malsan di tempat tidur, Haera tanya apa Shi
Ae tak apa jika terlambat kerja begini?
“Ya
sebenarnya aku baru pulang dari gereja”
“Tapi
kau tak pergi kesana?”ucap Haera
Shi
Ae mengiyakan karena ia penganut Budha, “Tapi kau tetap pergi kesana?’ tanya
Haera. Shi Ae ternyata sengaja agar ia diberi waktu ibadah di hari minggu oleh
bosnya setelah itu si bos menyuruhnya bekerja lagi.
“Dia pun datang
terlambat juga sebenarnya” ucap Shi Ae tentang bos nya. Haera tertawa, Shi Ae
menerangkan begitulah masyarakat, “Bahkan jika aku harus mengubah agamaku, aku
bisa menghindari atasanku dan beristirahat sebentar, atau tidak?” tambahnya.
Shi
Ae tanya bukankah hari minggu itu tanggal merah, “Bukankah itu artinya
istirahat? Jika kau ingin istirahat di hari istirahatku kenapa aku harus berjalan di cangkang telur?”
“Tapi
tetap saja aku cemburu padamu, kau punya pekerjaan yang jelas sementara aku
harus terus melakukan ini dan itu”
Shi Ae malah mengingatan temannya untuk
tetap begitu seumur hidup jangan pernah mau jadi pegawai tetap. Haera memeriksa
Hp nya, Shi Ae tanya apa itu Zeus nim, haera mengiyakan, ia merasa orang itu
cukup sopan, “Tapi dia seperti “Kita hanya terpisah sejauh 10 m” ia mengatakan
hal aneh yang tak masuk akal”
Shi
Ae menyindir Haera selalu seperti itu, menganggap pria itu cukup baik dan
berbeda, menurutnya semua pria yang menggunakan aplikasi itu sama. Shi Ae baru
sadar jika Haera cukup lama meladeni pria aplikasinya yang satu ini dilihat
dari namanya Zeus dan Hera ia merasa keduanya pasangan serasi.
“Benarkah?”
Haera langsung bersemangat cerita pria ini meskipun ia bicara begitu tapi ejaan
katanya selalu akurat setiap waktu, “Kau tahu kan aku benci pria yang tak
pandai mengeja kata.
Shi Ae juga sama, dulu FD baru mereka mebgubah ending dari
Cherry Cherry blossom dari “y” jadi “i”. Ia baru ingat saat pulang dari rumah
Haera kemarin ia berpapasan dengan pria tamapan di lift.
“Pria tampan di lift
dekat rumahku?”
Shi
Ae mengiyakan, ia masuk saat pria itu hendak keluar dari sekali lihat langsung
ketahuan jika pria itu lebih muda darinya, ia pun cerita pertemuan mereka
dengan semangat, Shi Ae ingin menemuinya lagi dan meminta nomor telfonnya.
Haera
tanya kenapa tidak melakukannya saja, ia heran karena sudah lama disini tapi setiap
naik lift yang ia jumpai hanya pria separuh baya terus, ia rasa Shi Ae itu punya antena. Shi Ae bilang antena itu adalah wajah cantiknya, ia lalu permisi ke
kamar mandi.
Haera
lalu menulis pesan
“Semoga
harimu menyenangkan Zeus nim” Haera
Shi Ae lalu melihat Haera senyum sendiri
dan mengejeknya, ia tanya apa Haera tak punya makanan, ia memeriksa kulkas dan
mengeluh jika Haera pasti kelaparan terus ia pun berisiatif untuk memesan mie
saja.
Tak
lama bel pintu berdering, Shi Ae heran apa itu pesanannya tadi, Haera
mengiyakan mie di dekatnya bisa diantar dengan cepat. Haera hendak mengambilnya
namun pengantar berteriak jika pesanan barangnya sudah sampai, Haera tentu saja
bingung karena tak memesan paket apapun, tapi tetap pergi mengecek.
Sementara
itu Jaewoo sedang makan mie yang biasa Haera makan sambil bicara di telfon
untuk menaruh paketnya di depan pintu rumahnya saja. Ia agak terganggu melihat
temannya terbengong melihatnya.
temannya tanya
bukankah gadis itu tinggal di dekat rumah Jaewoo. Jaewoo malu-malu mengiyakan, “Bahkan
kau pernah bertemu dengannya di elevator?” Jaewoo mengiyakan.
“jadi
kau menyapanya seperti ini dan Hera nim tersenyum kepadamu dan di aplikasimu
muncul jarak kalian hanya 10 m, begitu?” Jaewoo mengiyakan. Temannya berdecak
wow berkali-kali
Jaewoo tanya apa itu aneh, “Tidak itu sangat baik” temanya
tiba-tiba menangis ia terharu melihat anak kecilnya akhirnya tumbuh dewasa ia
bahkan memberi lobak yang ia sukai padanya.
Ia lalu mengatakan cara membuat gadis
jatuh cinta dengan kata kata tadi (Kita hanya terpisah 10 m) kata-kata itu
sangat keras dan mengaku ia juga melakukannya. Ia lalu menyuruh jaewoo menemuinya.
jaewoo
kaget temannya memberi saran untuk segera menyelesaikannya. “Bertemu?” tanya Jaewoo
“ya dan makan”
“Setelah
makan?” tanya Jaewoo
“Pergi
minum alkohol” ucap temannya
“Setelah
minum alkohol?”
“Menonton
film “ ucap temannya agak ragu. Jaewoo agak bingung temannya terlihat grogi lalu pura-pura keluar untuk menerima panggilan di Hp nya.
Haera
mencoba bekerja namun ia merasa stress. Jaewoo kembali ke rumah, ia lalu
memeriksa kulkas dan kesal karena tak ada yang bisa dimakan (hahaa sama dong
kayak Haera)
Haera
lantas mengambil minuman, jaewoo mengingat usulan temannya untuk bertemu haera
jaewoo sambil senyum mengurutkan bahwa dia harus bertemu dulu lalu makan dan
minum alkohol lalu nonton film.
“Tak perlu takut, tak ada yang sulit” ungkap
jaewoo meyakinkan dirinya, ia lalu mengambil hp nya.
“haruskah
kita bertemu?” Jaewoo.
Haera
kaget dan mengecek penampilannya sekarang.
Komentator
pun mengomentari keberanian Jaewoo, “Pemain Shin Haera pemain Jaewoo melakukan
tembakan akankah dia menerimanya?” ucap pria kanan. Pria kiri juga kaget dengan
perkembangan ini ia lalu menyuruh kita menantikannya nanti.
epilog:
wawancara dimulai dari Jaewoo, dengan malu-malu ia bilang akan bertemu dengan Haera, Haera yang diwawancarai juga tak masalah dengan itu, ia akan menjumpainya sekali ini. Saat ditanya tipe idealnya Haera ingin pria yang tinggi dan punya bahu besar layaknya seorang pria. Jaewoo bilang ia sudah bertemu dengan Haera di lift.
Haera ingin urat tangan pasangannya harus seperti seorang pria, bukankah jenis seperti itu ada?"
jaewoo bilang dia harus cantik dan punya figur yang baik, "Dan juga senyum di matanya" ucap Jaewoo malu-malu. Haera ingin pria yang peka yang memberikannya hadiah sebelum diminta.
Saling mengenal secepatnya setelah bertemu perasaan seperti itu yang ingin Jaewoo rasakan ia merasa haera punya rasa yang sama dengannya, "Kami tidak bicara cukup lama dan belum juga bertemu"
haera rasa ia pasti mengenal Jaewoo saat bertmeu, "Aku akan katakan padamu setelah bertemu dengannya"
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.