SINOPSIS

Saturday, 5 March 2016

1 Km Distance Between Us Eps 3

Sinopsis 1 Km Distance Between Us Eps 3

Jaewoo bermimpi tengah berduaan dengan Shi Ae, Shi Ae dengan manja bilang ia tak mau pulang. Jaewoo langsung mengambil tangan Shi Ae dan memintanya menutup mata, Shi Ae melakukannya, Jaewoo lalu mendekatkan wajahnya begitu juga dengan Shi Ae, Jaewoo mencoba mencium Shi Ae.

Dan ternyata ia hanya bermimpi karena sebenarnya ia tengah tidur di meja kerjanya sendiri sambil monyong-monyongi bibirnya.

Komentator kita pun muncul membuka pertandingan hari ini dengan Jaewoo duluan. 

Pria kanan bilang mereka lagi-lagi melihat jaewoo mengkhayal. Temannya datang dan melihat pemandangan tak sedap itu, ia pun segera membangunkan Jaewoo bahkan sambil memukul mulut monyongnya. Jaewoo kaget apalagi melihat temannya ikut memonyongkan mulutnya juga, ia pun sadar jika tadi cuma mimpi.  (btw temannya Jaewoo ini sampe sekarang belum disebutin juga siapa namanya)


Temannya mengatainya benar-benar sudah gila ia tanya apa jaewoo tak sadar dengan tingkah anehnya ini. Jaewoo meminta maaf, temannya bilang lupakan dan meminta foto boyfriend yang sudah diedit siang ini, ia lalu pergi sambil mengatai jaewoo gila. 
Jaewoo mengelap bibirnya sambil mengeluh harusnya ia dibangunkan sedikit lebih lama tadi. 

ia segera mengambil Hp lalu mengirimi Haera pesan.

“Semangat untuk hari ini, Hera nim” Jaewoo

Jaewoo merasa senang lalu lanjut bekerja sambil senyum-senyum sendiri.

Haera ternyata tengah berdua dengan Shi Ae sambil bermalas-malsan di tempat tidur, Haera tanya apa Shi Ae tak apa jika terlambat kerja begini?
“Ya sebenarnya aku baru pulang dari gereja”
“Tapi kau tak pergi kesana?”ucap Haera

Shi Ae mengiyakan karena ia penganut Budha, “Tapi kau tetap pergi kesana?’ tanya Haera. Shi Ae ternyata sengaja agar ia diberi waktu ibadah di hari minggu oleh bosnya setelah itu si bos menyuruhnya bekerja lagi.
“Dia pun datang terlambat juga sebenarnya” ucap Shi Ae tentang bos nya. Haera tertawa, Shi Ae menerangkan begitulah masyarakat, “Bahkan jika aku harus mengubah agamaku, aku bisa menghindari atasanku dan beristirahat sebentar, atau tidak?” tambahnya.

Shi Ae tanya bukankah hari minggu itu tanggal merah, “Bukankah itu artinya istirahat? Jika kau ingin istirahat di hari istirahatku kenapa aku harus berjalan di cangkang telur?”
“Tapi tetap saja aku cemburu padamu, kau punya pekerjaan yang jelas sementara aku harus terus melakukan ini dan itu” 

Shi Ae malah mengingatan temannya untuk tetap begitu seumur hidup jangan pernah mau jadi pegawai tetap. Haera memeriksa Hp nya, Shi Ae tanya apa itu Zeus nim, haera mengiyakan, ia merasa orang itu cukup sopan, “Tapi dia seperti “Kita hanya terpisah sejauh 10 m” ia mengatakan hal aneh yang tak masuk akal”

Shi Ae menyindir Haera selalu seperti itu, menganggap pria itu cukup baik dan berbeda, menurutnya semua pria yang menggunakan aplikasi itu sama. Shi Ae baru sadar jika Haera cukup lama meladeni pria aplikasinya yang satu ini dilihat dari namanya Zeus dan Hera ia merasa keduanya pasangan serasi.
“Benarkah?” Haera langsung bersemangat cerita pria ini meskipun ia bicara begitu tapi ejaan katanya selalu akurat setiap waktu, “Kau tahu kan aku benci pria yang tak pandai mengeja kata. 

Shi Ae juga sama, dulu FD baru mereka mebgubah ending dari Cherry Cherry blossom dari “y” jadi “i”. Ia baru ingat saat pulang dari rumah Haera kemarin ia berpapasan dengan pria tamapan di lift. 
“Pria tampan di lift dekat rumahku?”
Shi Ae mengiyakan, ia masuk saat pria itu hendak keluar dari sekali lihat langsung ketahuan jika pria itu lebih muda darinya, ia pun cerita pertemuan mereka dengan semangat, Shi Ae ingin menemuinya lagi dan meminta nomor telfonnya. 

Haera tanya kenapa tidak melakukannya saja, ia heran karena sudah lama disini tapi setiap naik lift yang ia jumpai hanya pria separuh baya terus, ia rasa Shi Ae itu punya antena. Shi Ae bilang antena itu adalah wajah cantiknya, ia lalu permisi ke kamar mandi.

Haera lalu menulis pesan

“Semoga harimu menyenangkan Zeus nim” Haera

Shi Ae lalu melihat Haera senyum sendiri dan mengejeknya, ia tanya apa Haera tak punya makanan, ia memeriksa kulkas dan mengeluh jika Haera pasti kelaparan terus ia pun berisiatif untuk memesan mie saja.

Tak lama bel pintu berdering, Shi Ae heran apa itu pesanannya tadi, Haera mengiyakan mie di dekatnya bisa diantar dengan cepat. Haera hendak mengambilnya namun pengantar berteriak jika pesanan barangnya sudah sampai, Haera tentu saja bingung karena tak memesan paket apapun, tapi tetap pergi mengecek.

Sementara itu Jaewoo sedang makan mie yang biasa Haera makan sambil bicara di telfon untuk menaruh paketnya di depan pintu rumahnya saja. Ia agak terganggu melihat temannya terbengong melihatnya.
temannya tanya bukankah gadis itu tinggal di dekat rumah Jaewoo. Jaewoo malu-malu mengiyakan, “Bahkan kau pernah bertemu dengannya di elevator?” Jaewoo mengiyakan.

“jadi kau menyapanya seperti ini dan Hera nim tersenyum kepadamu dan di aplikasimu muncul jarak kalian hanya 10 m, begitu?” Jaewoo mengiyakan. Temannya berdecak wow berkali-kali 
Jaewoo tanya apa itu aneh, “Tidak itu sangat baik” temanya tiba-tiba menangis ia terharu melihat anak kecilnya akhirnya tumbuh dewasa ia bahkan memberi lobak yang ia sukai padanya. 

Ia lalu mengatakan cara membuat gadis jatuh cinta dengan kata kata tadi (Kita hanya terpisah 10 m) kata-kata itu sangat keras dan mengaku ia juga melakukannya. Ia lalu menyuruh jaewoo menemuinya.

jaewoo kaget temannya memberi saran untuk segera menyelesaikannya. “Bertemu?” tanya Jaewoo
“ya dan makan”
“Setelah makan?” tanya Jaewoo
“Pergi minum alkohol” ucap temannya
“Setelah minum alkohol?”
“Menonton film “ ucap temannya agak ragu. Jaewoo agak bingung temannya terlihat grogi lalu pura-pura keluar untuk menerima panggilan di Hp nya.

Haera mencoba bekerja namun ia merasa stress. Jaewoo kembali ke rumah, ia lalu memeriksa kulkas dan kesal karena tak ada yang bisa dimakan (hahaa sama dong kayak Haera)

Haera lantas mengambil minuman, jaewoo mengingat usulan temannya untuk bertemu haera jaewoo sambil senyum mengurutkan bahwa dia harus bertemu dulu lalu makan dan minum alkohol lalu nonton film. 
“Tak perlu takut, tak ada yang sulit” ungkap jaewoo meyakinkan dirinya, ia lalu mengambil hp nya.

“haruskah kita bertemu?” Jaewoo.

Haera kaget dan mengecek penampilannya sekarang.


Komentator pun mengomentari keberanian Jaewoo, “Pemain Shin Haera pemain Jaewoo melakukan tembakan akankah dia menerimanya?” ucap pria kanan. Pria kiri juga kaget dengan perkembangan ini ia lalu menyuruh kita menantikannya nanti.

epilog:
wawancara dimulai dari Jaewoo, dengan malu-malu ia bilang akan bertemu dengan Haera, Haera yang diwawancarai juga tak masalah dengan itu, ia akan menjumpainya sekali ini. Saat ditanya tipe idealnya Haera ingin pria yang tinggi dan punya bahu besar layaknya seorang pria. Jaewoo bilang ia sudah bertemu dengan Haera di lift.
Haera ingin urat tangan pasangannya harus seperti seorang pria, bukankah jenis seperti itu ada?" 
jaewoo bilang dia harus cantik dan punya figur yang baik, "Dan juga senyum di matanya" ucap Jaewoo malu-malu. Haera ingin pria yang peka yang memberikannya hadiah sebelum diminta. 

Saling mengenal secepatnya setelah bertemu perasaan seperti itu yang ingin Jaewoo rasakan ia merasa haera punya rasa yang sama dengannya, "Kami tidak bicara cukup lama dan belum juga bertemu" 
haera rasa ia pasti mengenal Jaewoo saat bertmeu, "Aku akan katakan padamu setelah bertemu dengannya"

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.