Sinopsis
1 Km Distance Between Us Eps 4
Komentator
kita muncul, kamar Haera terlihat berantakan sementara yang punya rumah baru
terbangun dan langsung mencari air. Pria kanan bilang kondisinya sungguh buruk,
pria kiri mengiyakan. “Apa mungkin ada yang terjadi dengan pemain Shin Haera?”
ucap pria kanan. “Melihat situasinya sekarang sepertinya mungkin saja ada
situasi yang terjadi” jawab pria kiri.
Haera
duduk dan menghidupkan hp nya sambil meminum air mineral langsung dari
botolnya. Ia mendapat pesan dari Shi Ae yang menanyakan bagaimana pertemuannya dan apa pria seperti itu lah yang selama ini haera cari. Haera kesal dan mengeluh kepalanya terasa sakit. Shi
ae mengiriminya pesan lagi mengingatkan janji besok Haera bingung jajni apa
yang di maksud, ia baru ingat kemarin malam ia berakhir di bar, haera lalu
menjerit “Apa yang harus kulakukan?!”
Flashback:
Malam
itu sambil mabuk Haera berjalan pulang, di belakangnya juga ada Jaewoo karena
rumah keduanya memang berdekatan jadilah Jaewoo seperti sedang mengikuti Haera.
Haera lantas berbalik dan bertanya apa maunya, Jaewoo sudah bilang ia mau
pulang ke rumahnya namun Haera mendorongnya ketembok, “Kau mau cari gara-gara
ya!” ucap Haera kesal dan mendekap wajah Jaewoo. Flashback end.
Haera
terlonjak dari tidurnya dan mengatai dirinya sudah gila, tak tahu bagaimana
harus keluar menghadapi orang dengan hal memalukan seperti itu sambil memukuli
kepalanya.
Namun
ia mencoba menenangkan diri, “Setelah minum bisa saja kita mencium seseorang
dan mungkin saja muntah, pria yang aku temui dari chatting berubah jadi
tetanggaku dan karena itulah kita minum, tidak apa-apa, tidak apa-apa” ucapnya menenangkan diri, namun
saat adegan itu terlintas lagi di kepalanya Haera kembali teriak, ia merasa tidak baik-baik saja, bagaimana bisa wanita terhormat seperti dirinya muntah dan
melakukan hal memalukan.
Shi
Ae lalu menelfon dan mengomelinya, Haera memanggil dengan nada lemah, Shi ae
langsung tanya ada apa dengannya “Kau bilang kau akan bertemu Zeus nim kau
bahkan tidak mengirim pesna atau apapun, ah lupakan itu cepat bersiaplah”
Haera
bilang ia tak bisa lagi meninggalkan rumahnya
“Apa
yang kau katakan? Apa kau lupa?”
“Apa?” tanya Haera bingung.
Shi
ae yakin ini terjadi makanya dia menelfon, ia mengingatkan lagi perjanjian
penting mereka kemarin. Haera baru sadar, ia pura-pura tak melupakannya dan
sebentar lagi tengah bersiap untuk keluar.
Temannya
Jaewoo tengah bekerja memfoto seorang model sementara Jaewoo ditugasi memegang
cermin. Temannya menyuruh menggeser cermin itu sedikit ke kanan namun Jaewoo
malah bengong dengan tatapan kosong. Temannya melihatnya lalu memanggilnya
dengan keras membuat sang model terkejut, temannya minta maaf dan sang model
bilang mereka lanjutkan nanti saja.
Temannya
tanya ada apa dengannya, keduanya lalu bicara di atap, Jaewoo bilang wanita
yang ia temui di lift ternyata bukan Haera. Temannya kaget namun ia pura-pura sudah mengira, “Ini tidak sama dengan adegan di drama, itu tidak mungkin”
“Tapi
fakta jika ia tinggal di lantai yang sama dan gedung yang sama denganku itu
benar” ucap Jaewoo
“Benarkah?”
Jaewoo mengiyakan, tapi ia mengaku kemarin begitu mabuk jadi hanya ingat sedikit yang jelas mereka berdua pergi ke gedung yang sama dan lantai yang sama.
“Tapi
masalahnya yang terjadi setelah itu adalah, aku bangun pagi dan tak yakin jika
aku dimuntahi tapi celana dan sepatuku terkena muntahan semuanya, aku bahkan
merasa tak pernah muntah”
Temannya
malah kesal melihat jaewoo yang justru tidak ingat percuma saja ia punya kaki yang bagus. Jaewoo bingung kenapa temannya jadi marah-marah, temannya
mengelak ia lalu tanya apa yang terjadi setelah mereka bertemu. “Kami minum dan
cerita”
“Tapi?”
“Tapi
sepertinya dia tak begitu menyukaiku, dia tidak bicara dan tidak melihat mataku,
rasanya dia hanya seperti menjawab apa yang ditanya saja” temannya merasa
mungkin Haera malu. Jaewoo tidak merasa begitu, “Ia terus bilang aku seperti
flower boy”
“Flower
boy?”
“Ya
dan kau tahu aku paling benci disebut begitu”
temannya tanya bagaimana rasa
jaewoo, Jaewoo rasa tak terlalu buruk dan ia menyukainya, ia lekas bilang waktu
istirahat mereka sudah selesai dan mengajak bekerja kembali meninggalkan
temannya yang masih penasaran dan mengejarnya.
Haera sedang duduk di luar sambil menelfon Shi Ae, dia bilang pria itu kelihatannya baik dan cukup mapan, "Dia bilang akan datang sendiri mendapatkannya, itu pemikiran yang super berat" bilang ia akan datang sendiri untuk
mendapatkannya itu pemikiran super berat" (sori disini gak ngerti pria mana yang dibicarain, apa Jaewoo ya?) “Lupakan saja, memang apa gunanya teman” ucap Shi
Ae.
Haera
berterimakasih dan akan mentraktirnya daging. “Tentu saja” ucap Shi Ae ia lalu
penasaran apa Zeus nim tak pernah menghubungi Haera lagi? Haera menyuruhnya
berhenti membicarakannya, “Kami hanya bermain bersama untuk satu hari dan selesai
aku hanya harus melupakannya, aku sudah bilang aku tak mau kencan kan?”
Haera
bilang ia pasti kerasukan kemarin dan bilang jaewoo tinggal di lantai dan
bangunan yang sama dengannya. Shi Ae mengingatkan bukankah Haera memang bilang
begitu, “Kau bilang aplikasi itu mempertemukanmu dengan orang yang dekat 1 km
denganmu”
haera bilang itu seperti 100 km dari sini ke akhir dunia ia yang
membuat hubungan itu seperti itu. Shi Ae bingung kenapa Haera begitu marah,
“Kau
bilang dia bukan tipemu benar-benar seperti flower boy”
Haera mengelak Jaewoo
tidak seperti itu dia hanya sangat terang seperti tepung. Shi Ae mengiyakan
saja lagipula Haera bilang sudah berakhr namun ia heran biasanya Haera tidak
ngedumel seperti ini pada pria lain. “Dan mungkin flower boy itu pikir kau
tidak menyukainya jadi tidak menghubungimu”
“Hey!”
teriak Haera kesal, saat itu jaewoo yang lagi jalan di belakangnya mendengar
dan kaget dan bersembunyi di balik pohon, Haera menyuruhnya berhenti mengungkit
Zeus nim. Haera bilang ia tengah menunggu dan kesal karena harus menunggu
disini karena ia sudah kedinginan. Jaewoo berusaha mengingat lagi kejadian
kemarin.
Flashback:
Haera berjalan sempoyongan di depan Jaewoo, haera kesal karena mengira Jaewoo
membuntutinya, “kau, apa yang kain inginkan dariku hah?” tantang Haera
“Kau
bicara apa? Kau yang mengikutiku, ini rumahku, rumahku” ucap Jaewoo ingin
pergi. Namun Haera tak terima dan mendorongnya ke dinding, “Kau mau dihajar ya?”
jaewoo bilang tidak dan ingin pergi lagi, Haera menahannya, “Anak ini, apa kau
begitu menyukaiku?” ucapnya sambil memegang jaket Jaewoo.
Jaewoo ingin pergi
namun Haera mendorongnya lagi dan bilang ia paham ia akan mencium jaewoo, jaewoo
hendak berontak namun haera sudah melayangkan ciumannya duluan, sialnya
tiba-tiba ia ingin muntah dan memberikannya juga ke jaewoo, jaewoo langsung
melepas diri dan panik dengan isi di mulutnya, aihhss....jorokss...flashback
end.
Akhirnya
jaewoo sadar dari mana ia dapat muntahan itu, tak lama ia melihat seorang pria
datang menghampiri haera dan membungkuk memberi salam, haera juga membungkuk
dan keduanya jalan bersama.
Komentator
kita muncul, ini dimana harus ada tembakan besar untuk membuat gol” ucap pria kanan.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.