SINOPSIS

Wednesday, 9 March 2016

1 Km Distance Between Us Eps 4

Sinopsis 1 Km Distance Between Us Eps 4

Komentator kita muncul, kamar Haera terlihat berantakan sementara yang punya rumah baru terbangun dan langsung mencari air. Pria kanan bilang kondisinya sungguh buruk, pria kiri mengiyakan. “Apa mungkin ada yang terjadi dengan pemain Shin Haera?” ucap pria kanan. “Melihat situasinya sekarang sepertinya mungkin saja ada situasi yang terjadi” jawab pria kiri.

Haera duduk dan menghidupkan hp nya sambil meminum air mineral langsung dari botolnya. Ia mendapat pesan dari Shi Ae yang menanyakan bagaimana pertemuannya dan apa pria seperti itu lah yang selama ini haera cari. Haera kesal dan mengeluh kepalanya terasa sakit. Shi ae mengiriminya pesan lagi mengingatkan janji besok Haera bingung jajni apa yang di maksud, ia baru ingat kemarin malam ia berakhir di bar, haera lalu menjerit “Apa yang harus kulakukan?!” 


Flashback:
Malam itu sambil mabuk Haera berjalan pulang, di belakangnya juga ada Jaewoo karena rumah keduanya memang berdekatan jadilah Jaewoo seperti sedang mengikuti Haera. Haera lantas berbalik dan bertanya apa maunya, Jaewoo sudah bilang ia mau pulang ke rumahnya namun Haera mendorongnya ketembok, “Kau mau cari gara-gara ya!” ucap Haera kesal dan mendekap wajah Jaewoo. Flashback end.

Haera terlonjak dari tidurnya dan mengatai dirinya sudah gila, tak tahu bagaimana harus keluar menghadapi orang dengan hal memalukan seperti itu sambil memukuli kepalanya.
Namun ia mencoba menenangkan diri, “Setelah minum bisa saja kita mencium seseorang dan mungkin saja muntah, pria yang aku temui dari chatting berubah jadi tetanggaku dan karena itulah kita minum, tidak apa-apa, tidak apa-apa” ucapnya menenangkan diri, namun saat adegan itu terlintas lagi di kepalanya Haera kembali teriak, ia merasa tidak baik-baik saja, bagaimana bisa wanita terhormat seperti dirinya muntah dan melakukan hal memalukan.

Shi Ae lalu menelfon dan mengomelinya, Haera memanggil dengan nada lemah, Shi ae langsung tanya ada apa dengannya “Kau bilang kau akan bertemu Zeus nim kau bahkan tidak mengirim pesna atau apapun, ah lupakan itu cepat bersiaplah”
Haera bilang ia tak bisa lagi meninggalkan rumahnya
“Apa yang kau katakan? Apa kau lupa?”
“Apa?” tanya Haera bingung.

Shi ae yakin ini terjadi makanya dia menelfon, ia mengingatkan lagi perjanjian penting mereka kemarin. Haera baru sadar, ia pura-pura tak melupakannya dan sebentar lagi tengah bersiap untuk keluar.

Temannya Jaewoo tengah bekerja memfoto seorang model sementara Jaewoo ditugasi memegang cermin. Temannya menyuruh menggeser cermin itu sedikit ke kanan namun Jaewoo malah bengong dengan tatapan kosong. Temannya melihatnya lalu memanggilnya dengan keras membuat sang model terkejut, temannya minta maaf dan sang model bilang mereka lanjutkan nanti saja.

Temannya tanya ada apa dengannya, keduanya lalu bicara di atap, Jaewoo bilang wanita yang ia temui di lift ternyata bukan Haera. Temannya kaget namun ia pura-pura sudah mengira, “Ini tidak sama dengan adegan di drama, itu tidak mungkin”
“Tapi fakta jika ia tinggal di lantai yang sama dan gedung yang sama denganku itu benar” ucap Jaewoo

“Benarkah?” 
Jaewoo mengiyakan, tapi ia mengaku kemarin begitu mabuk jadi hanya ingat sedikit yang jelas mereka berdua pergi ke gedung yang sama dan lantai yang sama. 
“Tapi masalahnya yang terjadi setelah itu adalah, aku bangun pagi dan tak yakin jika aku dimuntahi tapi celana dan sepatuku terkena muntahan semuanya, aku bahkan merasa tak pernah muntah”

Temannya malah kesal melihat jaewoo yang justru tidak ingat percuma saja ia punya kaki yang bagus. Jaewoo bingung kenapa temannya jadi marah-marah, temannya mengelak ia lalu tanya apa yang terjadi setelah mereka bertemu. “Kami minum dan cerita”
“Tapi?”
“Tapi sepertinya dia tak begitu menyukaiku, dia tidak bicara dan tidak melihat mataku, rasanya dia hanya seperti menjawab apa yang ditanya saja” temannya merasa mungkin Haera malu. Jaewoo tidak merasa begitu, “Ia terus bilang aku seperti flower boy”
“Flower boy?”
“Ya dan kau tahu aku paling benci disebut begitu” 

temannya tanya bagaimana rasa jaewoo, Jaewoo rasa tak terlalu buruk dan ia menyukainya, ia lekas bilang waktu istirahat mereka sudah selesai dan mengajak bekerja kembali meninggalkan temannya yang masih penasaran dan mengejarnya.

Haera sedang duduk di luar sambil menelfon Shi Ae, dia bilang pria itu kelihatannya baik dan cukup mapan, "Dia bilang akan datang sendiri mendapatkannya, itu pemikiran yang super berat" bilang ia akan datang sendiri untuk mendapatkannya itu pemikiran super berat" (sori disini gak ngerti pria mana yang dibicarain, apa Jaewoo ya?)  “Lupakan saja, memang apa gunanya teman” ucap Shi Ae.

Haera berterimakasih dan akan mentraktirnya daging. “Tentu saja” ucap Shi Ae ia lalu penasaran apa Zeus nim tak pernah menghubungi Haera lagi? Haera menyuruhnya berhenti membicarakannya, “Kami hanya bermain bersama untuk satu hari dan selesai aku hanya harus melupakannya, aku sudah bilang aku tak mau kencan kan?” 

Haera bilang ia pasti kerasukan kemarin dan bilang jaewoo tinggal di lantai dan bangunan yang sama dengannya. Shi Ae mengingatkan bukankah Haera memang bilang begitu, “Kau bilang aplikasi itu mempertemukanmu dengan orang yang dekat 1 km denganmu” 

haera bilang itu seperti 100 km dari sini ke akhir dunia ia yang membuat hubungan itu seperti itu. Shi Ae bingung kenapa Haera begitu marah, 
“Kau bilang dia bukan tipemu benar-benar seperti flower boy” 
Haera mengelak Jaewoo tidak seperti itu dia hanya sangat terang seperti tepung. Shi Ae mengiyakan saja lagipula Haera bilang sudah berakhr namun ia heran biasanya Haera tidak ngedumel seperti ini pada pria lain. “Dan mungkin flower boy itu pikir kau tidak menyukainya jadi tidak menghubungimu”

“Hey!” teriak Haera kesal, saat itu jaewoo yang lagi jalan di belakangnya mendengar dan kaget dan bersembunyi di balik pohon, Haera menyuruhnya berhenti mengungkit Zeus nim. Haera bilang ia tengah menunggu dan kesal karena harus menunggu disini karena ia sudah kedinginan. Jaewoo berusaha mengingat lagi kejadian kemarin.

Flashback: 
Haera berjalan sempoyongan di depan Jaewoo, haera kesal karena mengira Jaewoo membuntutinya, “kau, apa yang kain inginkan dariku hah?” tantang Haera
“Kau bicara apa? Kau yang mengikutiku, ini rumahku, rumahku” ucap Jaewoo ingin pergi. Namun Haera tak terima dan mendorongnya ke dinding, “Kau mau dihajar ya?”

jaewoo bilang tidak dan ingin pergi lagi, Haera menahannya, “Anak ini, apa kau begitu menyukaiku?” ucapnya sambil memegang jaket Jaewoo. 
Jaewoo ingin pergi namun Haera mendorongnya lagi dan bilang ia paham ia akan mencium jaewoo, jaewoo hendak berontak namun haera sudah melayangkan ciumannya duluan, sialnya tiba-tiba ia ingin muntah dan memberikannya juga ke jaewoo, jaewoo langsung melepas diri dan panik dengan isi di mulutnya, aihhss....jorokss...flashback end.

Akhirnya jaewoo sadar dari mana ia dapat muntahan itu, tak lama ia melihat seorang pria datang menghampiri haera dan membungkuk memberi salam, haera juga membungkuk dan keduanya jalan bersama.

Komentator kita muncul, ini dimana harus ada tembakan besar untuk membuat gol” ucap pria kanan.

“Pemain park jaewoo mungkin orang yang harus membuat tembakan jadi tolong katakan padanya untuk menyerang” ucap yang kiri. Dan episode ini pun di tutup dengan jaewoo yang terusu melihat penasaran ke Haera.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.