Sinopsis
1 Km Distance Between Us Eps 7
Dari
depan Oden Bar Haera melihat Jaewoo sudah duduk disana menunggunya. Haera
menyempatkan diri memperbaiki make up nya, ia mengeluh make up nya kelihatan
jelek karena sudah lama dipakai, ia lalu memastikan tak tercium bau alkohol dari
mulutnya dan badannya karena tadi ia baru minum-minum. Sebenarnya di dalam
Jaewoo juga terlihat tengah berkaca sambil merapikan rambutnya.
Haera pun masuk dan keduanya saling memberi salam, keadaan terasa agak canggung, “Kau pasti terkejut karena aku menelfonmu kan?” Tanya Haera berusaha ramah. Awalnya Jaewoo bilang tak apa tapi ia mengaku cukup terkejut juga.
Haera menyentuhnya membuat Jaewoo kaget, ia tanya apa Jaewoo suka Soju. Jaewoo mengiyakan, Haera keceplosan bilang sama yang punya warung untuk memberikan minuman sama seperti tadi. Jaewoo pun heran dan tanya apa ia sudah minum tadi sebelum kemari. Haera bilang jika ia hanya minum sedikit. Minuman pun datang, Haera menuangkannya untuk dirinya dan Jaewoo dan mengajak untuk bersulang. Jaewoo terlihat tak biasa dengan minuman itu. Haera mengecek usia Jaewoo apakah 26 tahun?
Jaewoo mengiyakan jaewoo lalu ia ingat untuk menanyakan apa yang terjadi saat dulu ia pernah menelfon Haera.
“Jadi kau tak ingat kalau kau menelfonku setelah itu, jadi kau tak ingat apa yang terjadi saat itu?” Haera mengaku ada beberapa bagian yang ia tak ingat dan khawatir jika ia membuat kesalahan waktu itu, “Tapi kau tak ingat kan?” ucap Haera memastikan.
Ia pun memukul-mukul Jaewoo karena merasa lega sekaligus senang karena mengira hal memalukan yang dulu ia lakukan ternyata tak diingat. Jaewoo tersenyum canggung sambil mengulang ingatan itu di kepalanya. Ia berusaha mengenyahkan itu dari ingatannya dan bersikeras jika ia memang tak mengingatnya.
Haera berubah jadi lebih ceria, ia pun minta mereka memulai dengan nyaman layaknya seorang teman. Ia lalu tanya kira-kira Jaewoo akan memanggilnya apa?
Haera pun masuk dan keduanya saling memberi salam, keadaan terasa agak canggung, “Kau pasti terkejut karena aku menelfonmu kan?” Tanya Haera berusaha ramah. Awalnya Jaewoo bilang tak apa tapi ia mengaku cukup terkejut juga.
Haera menyentuhnya membuat Jaewoo kaget, ia tanya apa Jaewoo suka Soju. Jaewoo mengiyakan, Haera keceplosan bilang sama yang punya warung untuk memberikan minuman sama seperti tadi. Jaewoo pun heran dan tanya apa ia sudah minum tadi sebelum kemari. Haera bilang jika ia hanya minum sedikit. Minuman pun datang, Haera menuangkannya untuk dirinya dan Jaewoo dan mengajak untuk bersulang. Jaewoo terlihat tak biasa dengan minuman itu. Haera mengecek usia Jaewoo apakah 26 tahun?
Jaewoo mengiyakan jaewoo lalu ia ingat untuk menanyakan apa yang terjadi saat dulu ia pernah menelfon Haera.
“Jadi kau tak ingat kalau kau menelfonku setelah itu, jadi kau tak ingat apa yang terjadi saat itu?” Haera mengaku ada beberapa bagian yang ia tak ingat dan khawatir jika ia membuat kesalahan waktu itu, “Tapi kau tak ingat kan?” ucap Haera memastikan.
Ia pun memukul-mukul Jaewoo karena merasa lega sekaligus senang karena mengira hal memalukan yang dulu ia lakukan ternyata tak diingat. Jaewoo tersenyum canggung sambil mengulang ingatan itu di kepalanya. Ia berusaha mengenyahkan itu dari ingatannya dan bersikeras jika ia memang tak mengingatnya.
Haera berubah jadi lebih ceria, ia pun minta mereka memulai dengan nyaman layaknya seorang teman. Ia lalu tanya kira-kira Jaewoo akan memanggilnya apa?
Jaewoo
dengan polosnya merasa panggilan noona lah yang paling pantas (karena usia
Haera lebih tua dari Jaewoo) Haera tentu saja tak suka tapi ia berpura-pura
jika itu tak terlalu buruk. Jaewoo pun mengajak bersulang karena sudah
menetapkan panggilannya.
“kau bisa menganggapku sebagai teman” ulang Haera
“kau bisa menganggapku sebagai teman” ulang Haera
Jaewoo
mengiyakan sambil menyebut noona lagi hingga Haera mendengus kesal, Jaewoo lalu menuangkan soju untuk Haera, Haera kembali menegaskan untuk menganggapnya
sebagai teman tentu saja agar Jaewoo merasa akrab dan memanggil namanya. Namun Jaewoo
malah terus mengiyakan sambil memanggilnya noona.
Haera
terlihat bercerita banyak dengan jaewoo sepertinya soal pria bernama Yoongi itu
soalnya Haera bilang ia sudah mengutuk pria itu dengan satu tiupan dan
menggantungnya dan dia takkan berani melefonnya lagi. Jaewoo menyebut teman
haera itu si brengsek aneh.
“Tepat
sekali, aku taka pa-apa jika ia seorang gay”
Jaewoo
pun langsung syok sampai menutup mulutnya
“Tapi
pria itu ya betapa baiknya aku memperlakukannya? Bisanya ia pergi dengan orang
lain sementara dia sedang kencan denganku? Setelahnya aku menerima kejutan”
Haera tak sanggup mengingat momen itu.
Jaewoo merasa kasihan dan melarangnya menangisi pria itu. Haera juga mengeluh karena ia menangis ia pikir dirinya pasti sudah mabuk. “Apa yang harus aku lakukan aku tak boleh mabuk begitu saja”
Jaewoo merasa kasihan dan melarangnya menangisi pria itu. Haera juga mengeluh karena ia menangis ia pikir dirinya pasti sudah mabuk. “Apa yang harus aku lakukan aku tak boleh mabuk begitu saja”
“Tapi
noona jika kau mabuk seperti ini bukankah pacarmu tak menyukainya” ucap Jaewoo tiba-tiba berubah dingin karena mengira Haera sudah punya pacar. Haera pun bingung
apalagi Jaewoo menegaskan Haera memang sudah punya pacar. Haera balik menegaskan ia tak
punya pacar. “Jika aku punya pacar kenapa aku harus melakukan ini dan kenapa
aku mau bertemu dengan Zeus?”
Jaewoo
dengan jutek menjelaskan soal suara yang ia dengar dari kamar Haera saat itu.
Haera membantah itu bukan dirinya tapi Shi Ae. “Temanku, aku punya teman baik
yang bernama Shi Ae dan kadang dia datang ke rumah dan tidur disana” Haera pun
menerangkan kejadian yang sebenarnya bahwa saat itu Shi Ae lah yang membawa
teman prianya ke kamarnya.
Perlahan wajah jutek Jaewoo berubah bahagia saat mendengar penjelasan Haera itu. Haera bilang ia baru pulang pagi itu saat mereka berdua bertemu, “jadi karena itukah kau tidak merespon ketika aku menyapamu hari itu?” tebak Haera. Jaewoo dengan malu mengaku saat itu ia tengah salah paham ke Haera.
Haera memukul lengannya Jaewoo ia merasa lega, “Harusnya aku tersadar lebih cepat” ucapnya. Haera lalu melihat minuman mereka sudah habis. Ia pun mengajak Jaewoo menyudahi acara ini karena besok mereka harus bekerja, Jaewoo mengiyakan sambil tetap memanggilnya noona, haera pun ngedumel lagi karena itu.
Perlahan wajah jutek Jaewoo berubah bahagia saat mendengar penjelasan Haera itu. Haera bilang ia baru pulang pagi itu saat mereka berdua bertemu, “jadi karena itukah kau tidak merespon ketika aku menyapamu hari itu?” tebak Haera. Jaewoo dengan malu mengaku saat itu ia tengah salah paham ke Haera.
Haera memukul lengannya Jaewoo ia merasa lega, “Harusnya aku tersadar lebih cepat” ucapnya. Haera lalu melihat minuman mereka sudah habis. Ia pun mengajak Jaewoo menyudahi acara ini karena besok mereka harus bekerja, Jaewoo mengiyakan sambil tetap memanggilnya noona, haera pun ngedumel lagi karena itu.
Hp
Haera ternyata mati,ia jadi takut jika Shi Ae mengkhawatirkannya, Haera
mengeluh sangat dingin dan jaewoo belum juga kembali. Tak lama Jaewoo datang
membawa minuman penghilang mabuk. “Terima kasih tapi aku tidak mabuk” ucap Haera.
Jaewoo tak percaya karena wajah Haera juga terlihat merah ia mengetes Haera untuk berjalan lurus dari sini ke sana. Haera bilang ia tadi duduk karena merasa lelah berdiri ia kembali mengatakan jika ia benar-benar tak mabuk.
Jaewoo tetap tak percaya “Mana ada orang mabuk yang mengaku mereka mabuk, coba sajalah berjalan" pinta Jaewoo.
Haera bersiap menyuruh Jaewoo memperhatikannya, ia kagum karena ternyata Haera bisa berjalan dengan baik berarti ia ,memang tak mabuk. Haera pun dengan bangga menegaskan hal itu.
“Ini semua karena aku berpikir dunia sekarang sama untuk semua pria dan wanita semuanya harus tahu bagaimana menjaga kesehatan tubuh mereka" ucap Jaewoo, ia lalu melihat orang bertubuh gemuk yang duduk mengigil kedinginan di depan gedung.
Jaewoo menjadikannya contoh ke Haera, “ini begitu dingin hingga bibirnya akan berubah jadi biru, apa ia sangat mabuk?”
Jaewoo tak percaya karena wajah Haera juga terlihat merah ia mengetes Haera untuk berjalan lurus dari sini ke sana. Haera bilang ia tadi duduk karena merasa lelah berdiri ia kembali mengatakan jika ia benar-benar tak mabuk.
Jaewoo tetap tak percaya “Mana ada orang mabuk yang mengaku mereka mabuk, coba sajalah berjalan" pinta Jaewoo.
Haera bersiap menyuruh Jaewoo memperhatikannya, ia kagum karena ternyata Haera bisa berjalan dengan baik berarti ia ,memang tak mabuk. Haera pun dengan bangga menegaskan hal itu.
“Ini semua karena aku berpikir dunia sekarang sama untuk semua pria dan wanita semuanya harus tahu bagaimana menjaga kesehatan tubuh mereka" ucap Jaewoo, ia lalu melihat orang bertubuh gemuk yang duduk mengigil kedinginan di depan gedung.
Jaewoo menjadikannya contoh ke Haera, “ini begitu dingin hingga bibirnya akan berubah jadi biru, apa ia sangat mabuk?”
“Seorang
wanita yang lagi dewasa?’ ucap Haera menggeleng meremehkan wanita itu.
Jaewoo
khawatir orang tersebut akan dapat masalah jika terus begitu ia pun berniat
menghampiri dan menyuruh Haera menunggu sebentar.
Jaewoo
menepuk tubuh wanita tersebut dan tanya apa ia
baik-baik saja. Wanita itu kaget dan tak menyangka bisa bertemu pria tampan “Apa
semua pria di Seoul ini tampan? Apa yang harus kulakukan? Apa aku harus
memberimu nomorku?”
Haera terus memperhatikan wanita itu hingga akhirnya ia kaget dan bersembunyi. Jaewoo tanya apa wanita itu tak mabuk,
“Aku? Tentu saja aku tak mabuk” ucapnya
Haera terus memperhatikan wanita itu hingga akhirnya ia kaget dan bersembunyi. Jaewoo tanya apa wanita itu tak mabuk,
“Aku? Tentu saja aku tak mabuk” ucapnya
Jaewoo
minta maaf karena sudah salah sangka dan pergi mencari Haera, ia bingung kemana
perginya Haera hingga melihatnya ada dibalik pohon dan mendatanginya. “Apa yang
kau lakukan disini noona?’ tanya Jaewoo bingung.
Haera berusaha berbisik bilang jika wanita itu adalah sepupunya, namun karena suaranya terlalu pelan Jaewoo jadi tak begitu mendengar, Haera mengulanginya lagi tapi Jaewoo masih tak paham, akhirnya Haera berteriak keras memberitahu jika wanita itu adalah sepupunya.
Wanita itu pun sempat kaget dan berdiri celingak celinguk mencari asal suara. Jaewoo juga tak kalah kaget mendengar kenyataan itu. Haera lalu minta maaf ke Jaewoo ia minta ke Jaewoo untuk masuk duluan dan akan menelfonnya nanti, ia memberi isyarat Jaewoo untuk cepat masuk. Jaewoo pun berlari masuk ke dalam dan wanita tadi mengucapkan selamat tinggal dengan semangat ke Jaewoo.
Haera langsung berjalan masuk layaknya orang yang baru pulang.
Haera berusaha berbisik bilang jika wanita itu adalah sepupunya, namun karena suaranya terlalu pelan Jaewoo jadi tak begitu mendengar, Haera mengulanginya lagi tapi Jaewoo masih tak paham, akhirnya Haera berteriak keras memberitahu jika wanita itu adalah sepupunya.
Wanita itu pun sempat kaget dan berdiri celingak celinguk mencari asal suara. Jaewoo juga tak kalah kaget mendengar kenyataan itu. Haera lalu minta maaf ke Jaewoo ia minta ke Jaewoo untuk masuk duluan dan akan menelfonnya nanti, ia memberi isyarat Jaewoo untuk cepat masuk. Jaewoo pun berlari masuk ke dalam dan wanita tadi mengucapkan selamat tinggal dengan semangat ke Jaewoo.
Haera langsung berjalan masuk layaknya orang yang baru pulang.
“Unni....”
ucapnya
“Ya
ampun gadis ini! Shin Haera kenapa kau baru datang sekarang hah?!” ucapnya
sambil memukul Haera. Ia marah karena Hp Haera mati dan ia harus menunggu lama
disini, Haera mengaku kehabisan baterai, “kau harusnya memberitahuku dulu kalau
mau datang” balas Haera.
Sepupunya mengaku sudah mau membeku dan mengajak Haera untuk segera masuk saja. Haera
tanya kenapa ia bawa koper segala, apa ia datang untk menginap?
“Tidak,
kenapa aku harus menginap di rumahmu, itu tak seperti itu ayo kita masuk dan
bicara aku sudah kedinginan dan toilet” ucapnya sambil memegang tangan Haera
untuk bergegas.
Sepupunya marah-marah karena mencium bau alkohol dari tubuh Haera dan tanya apa ia baru minum-minum, Haera menyangkal. sepupunya itu menebak mungkin Haera baru bertemu dengan Shi Ae. Haera kembali bilang tidak ia balas tanya kenapa sepupunya itu tak bilang dulu sebelumnya jika mau datang.
“Aku berakhir begitu saja” ia mengeluh melihat rumah Haera yang berantakan dan mendapati pakaian Haera berserakan dimana-mana bahkan pakaian dalamnya ada di sofa yang mereka duduki. Ialalu mengomentari meliat bentuk pakaian dalam Haera yang jelek “meninggalkan pakaian dalammu begitu saja jelas sekali kau belum punya pacar” ucapnya.
Sepupunya marah-marah karena mencium bau alkohol dari tubuh Haera dan tanya apa ia baru minum-minum, Haera menyangkal. sepupunya itu menebak mungkin Haera baru bertemu dengan Shi Ae. Haera kembali bilang tidak ia balas tanya kenapa sepupunya itu tak bilang dulu sebelumnya jika mau datang.
“Aku berakhir begitu saja” ia mengeluh melihat rumah Haera yang berantakan dan mendapati pakaian Haera berserakan dimana-mana bahkan pakaian dalamnya ada di sofa yang mereka duduki. Ialalu mengomentari meliat bentuk pakaian dalam Haera yang jelek “meninggalkan pakaian dalammu begitu saja jelas sekali kau belum punya pacar” ucapnya.
“memangnya
apa urusanmu aku punya pacar atau belum, dan juga kau orang yang mendengarkan
akan berpikir kau sudah kencan dengan banyak pria ketika kau bahkan tak pernah
kencan sepanjang hidupmu”
“Diamlah
seseorang mungkin mendengarmu wanita ini, memangnya kenapa denganmu, aku memang
sengaja tak mau kencan”
“lalu
bagaimana denganku? Apa aku tak boleh kencan?”
Haera bingung, ia tanya siapa itu Shownu, wanita itu jadi kesal dan menunjukkan gambar boyband di Hp nya dan memperbesar wajah seorang anggotanya. Haera dengan lugunya tanya anak siapa ini.
Sepupunya tak merasa bilang begitu, ia tak mau kencan karena Shownu, ia rasa Haera juga punya alasannya sendiri.
Haera bingung, ia tanya siapa itu Shownu, wanita itu jadi kesal dan menunjukkan gambar boyband di Hp nya dan memperbesar wajah seorang anggotanya. Haera dengan lugunya tanya anak siapa ini.
“Apa kau tak pernah tau tentang Monsta X?” melihat Haera diam wanita itu jadi makin kesal, bisanya Haera hidup di dunia seperti ini ia merasa Haera memalukan, wanita itu bilang besok ada tanda tangan di Coex ia berencana datang makanya ia datang ke tempat haera. ia pun berbaring di sofa Haera.
Haera masih tak paham apa itu Monsta X, Hp nya lalu bunyi ada pesan masuk dari Jaewoo.
“Noona
apa kau pulang ke rumah dengan selamat?” (Jaewoo)
Haera
senyum-senyum membacanya
“Aku
pulang dengan selamat, bagaimana denganmu?” (haera)
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.