Sinopsis
1 Km Distance Between Us Eps 5
Setelah
melihat Haera pergi bersama seorang pria nampaknya jaewoo penasaran apa yang
akan dilakukan keduanya. Ia pun mencoba menguping dari balik pintu rumah Haera.
Komentator kita muncul dan memperhatikan hal itu, pria kiri heran melihat jaewoo
kembali bertingkah aneh, pria kanan merasa sepertinya jaewoo mencoba mendengar
suara yang ada di dalam.
Jaewoo kaget saat mendengar suara teriakan wanita, jaewoo mengecek chattingannya dengan haera yang mengajak bertemu di depan kafe.
Suara teriakan kembali terdengar. Jaewoo mengira itu suara haera, ia pun kesal karena haera ternyata sudah punya pacar tapi malah tetap mengajaknya jumpa, apalagi ia ingat akan ciuman mereka. Ia mendengar suara manja lagi hingga membuatnya semakin kesal jaewoo lalu pergi sambil menutup telinganya.
Jaewoo kaget saat mendengar suara teriakan wanita, jaewoo mengecek chattingannya dengan haera yang mengajak bertemu di depan kafe.
Suara teriakan kembali terdengar. Jaewoo mengira itu suara haera, ia pun kesal karena haera ternyata sudah punya pacar tapi malah tetap mengajaknya jumpa, apalagi ia ingat akan ciuman mereka. Ia mendengar suara manja lagi hingga membuatnya semakin kesal jaewoo lalu pergi sambil menutup telinganya.
Haera
ternyata tengah mengemudi di jalan raya, ia menggerutu melihat orang-orang yang
masih banyak berkeliaran di malam begini. Komentator beralih padanya, pria kiri
bilang Haera tengah mengemudi, sesuatu yang jarang ia lakukan. Pria kanan
merasa haera terlihat kelelahan.
Haera menjawab telfon dari Shi Ae yang langsung tanya apa ia baik-baik saja. “Sudah kubilang aku baik-baik saja, apa ini karena aku bawa mobil ya? Tapi aku cukup baik menyetir”
Haera menjawab telfon dari Shi Ae yang langsung tanya apa ia baik-baik saja. “Sudah kubilang aku baik-baik saja, apa ini karena aku bawa mobil ya? Tapi aku cukup baik menyetir”
Tapi
yang dimaksud Shi Ae adalah rumahnya, “Bukankah sudah kusuruh buat dirimu
senyaman mungkin” ucap Haera
“Hey
tak ada hal seperti itu antara kau dan aku, lagipula aku berterima kasih padamu
orang yang kau kenalkan padaku kemarin ia bahkan memberikanku pekerjaan aku
punya 3 tumpukan tugas di rumah dan dia bahkan menjemput sendiri untuk
membawanya, jika orang itu tak disana hanya memikirkannya saja membuatku
menggigil, kau bahkan memimjamkanku mobil jadi nikmati saja minum anggur dengan
pacarmu yang potensial itu”
Shi
Ae senang dan berterima kasih sambil mengakhiri telfonnya. Tapi setelahnya
Haera agak ragu apa temannya itu akan melakukan hal yang dipikirkannya, “Aku
rasa tidak” ucap Haera.
Lalu
gambar memperlihatkan Haera yang masuk ke rumah dengan seorang pria, pria itu
mendorong Haera ke tembok dan membuka jaketnya, Haera mendorongnya dan berjalan
ke arah tempat tidur dan mereka pun hendak bermesraan.
Jaewoo jadi kesal sendiri dengan lamunannya itu dan mencoba menghembus lamunan yang muncul, tak lama suara jeritan dari kamar haera terdengar lagi, Jaewoo berusaha tetap tenang dan tak menghiraukannya, namun ia tetap tak bisa tidur dan merasa jengkel mendengarnya hingga pagi pun tiba.
Haera muncul dari lift hendak pulang ke rumah dan berpapasan dengan Jaewoo yang ingin keluar. Haera agak kaget dan bersiap menyapa Jaewoo, Jaewoo juga melihat Haera, Haera mengangkat tangan kirinya hendak menyapa Jaewoo namun karena masih salah sangka Jaewoo malah melewatinya begitu saja seakan tak melihat apapun.
Haera terdiam mulutnya tak jadi bicara ia pura-pura menangkap nyamuk untuk menghilangkan rasa malunya. Setelah Jaewoo pergi ia berbalik dan mendengus kesal. “Pelit sekali sampai kau tak bisa menyapaku,tak bisa kah kau bertingkah sedikit keren, yang benar saja” dan Haera pun terus meruntuk kesal sendiri dan menyinggung soal ciuman, “itu hanya seperti sapaan di perancis, apa kau tak pernah menyapa orang? Ia baru ingat tentang Shi Ae dan segera masuk ke rumah.
Jaewoo jadi kesal sendiri dengan lamunannya itu dan mencoba menghembus lamunan yang muncul, tak lama suara jeritan dari kamar haera terdengar lagi, Jaewoo berusaha tetap tenang dan tak menghiraukannya, namun ia tetap tak bisa tidur dan merasa jengkel mendengarnya hingga pagi pun tiba.
Haera muncul dari lift hendak pulang ke rumah dan berpapasan dengan Jaewoo yang ingin keluar. Haera agak kaget dan bersiap menyapa Jaewoo, Jaewoo juga melihat Haera, Haera mengangkat tangan kirinya hendak menyapa Jaewoo namun karena masih salah sangka Jaewoo malah melewatinya begitu saja seakan tak melihat apapun.
Haera terdiam mulutnya tak jadi bicara ia pura-pura menangkap nyamuk untuk menghilangkan rasa malunya. Setelah Jaewoo pergi ia berbalik dan mendengus kesal. “Pelit sekali sampai kau tak bisa menyapaku,tak bisa kah kau bertingkah sedikit keren, yang benar saja” dan Haera pun terus meruntuk kesal sendiri dan menyinggung soal ciuman, “itu hanya seperti sapaan di perancis, apa kau tak pernah menyapa orang? Ia baru ingat tentang Shi Ae dan segera masuk ke rumah.
Haera
kesal karena kamarnya berantakan dan melihat wine mahal yang temannya minum. Haera
lalu melihat sesuatu di tong sampah. Shi Ae keluar dari kamar mandi, Haera
minta Shi Ae jujur apa yang sebenarnya ia lakukan semalam.
“Apa yang kau bicarakan? Kau tiba lebih cepat dari yang aku kira?’ ucap Shi Ae santai sambil mengambil air dari kulkas.
Haera bertanya lebih keras apa yang ia lakukan kemarin. Shi Ae pun bilang bukankah Haera yang menyuruhnya menyamankan diri. Haera seakan tak terima ia hanya menyuruh Shi Ae untuk minum anggur dengan tenang, ia lalu tanya apa Shi Ae tidur dengan pria itu bahkan pria itu bukan pacarnya Shi Ae dan tanya apa benda yanga da di tong sampah itu.
“Apa yang kau bicarakan? Kau tiba lebih cepat dari yang aku kira?’ ucap Shi Ae santai sambil mengambil air dari kulkas.
Haera bertanya lebih keras apa yang ia lakukan kemarin. Shi Ae pun bilang bukankah Haera yang menyuruhnya menyamankan diri. Haera seakan tak terima ia hanya menyuruh Shi Ae untuk minum anggur dengan tenang, ia lalu tanya apa Shi Ae tidur dengan pria itu bahkan pria itu bukan pacarnya Shi Ae dan tanya apa benda yanga da di tong sampah itu.
Shi
Ae lantas bilang atmosfernya langsung berbeda saat mereka minum wine, keduanya
lalu ciuman dan atmosfernya langsung beda lagi dan berikutnya keduanya pun
bermesraan, Shi Ae tak terima disalahkan, bisanya Haera memimjamkan kamarnya
tanpa tahu hal seperti itu akan terjadi.
Haera mengingatkan di sekitar rumahnya ini ada rumahnya Jaewoo belum lagi teriakan Shi Ae itu kuat, Shi Ae tanya apa Haera marah hanya karena pria muda itu. Haera gengsi bilang iya iya pun bilang tidak ke Shi Ae namun Shi Ae yakin tidak begitu , Haera masih menyangkal namun Shi Ae masih yakin ia benar. Haera pun diam. Shi Ae duduk disebelahnya dan tannya apa apa perasaan Haera sudah berubah.
Haera mengingatkan di sekitar rumahnya ini ada rumahnya Jaewoo belum lagi teriakan Shi Ae itu kuat, Shi Ae tanya apa Haera marah hanya karena pria muda itu. Haera gengsi bilang iya iya pun bilang tidak ke Shi Ae namun Shi Ae yakin tidak begitu , Haera masih menyangkal namun Shi Ae masih yakin ia benar. Haera pun diam. Shi Ae duduk disebelahnya dan tannya apa apa perasaan Haera sudah berubah.
“Aku
bilang tidak”
Shi
Ae tak heran, “AKu pernah bilang kan pria muda itu orang baik, jadi apa kau
masih berhubungan dengannya?”
Shi
Ae membujuknya agar cerita ia ingin lebih tahu tentang kehidupan cinta temannya
itu, “Untuk sekarang tanganku sudah penuh dengan bisnis di gangwondo,
kencan apanya? Tak ada yang berubah sekarang”
“jadi
ada yang terjadi antara kalian berdua, sesuatu telah terjadi” tanya Shi Ae
Haera
menekuk wajahnya ke lutut dan teringat kejadian memalukan saat ciuman itu, ia
merasa Jaewoo menjauhinya karena hal itu, ia tanya apa ia sebaiknya pindah saja
dari sini, “Aku rasa aku harus pindah’
“Apa
yang kau bicarakan? Berapa lama sejak kau pindah kemari? Juga jika kau suka dia
maka rayu saja”
Sementara
itu di tempat kerjanya temannya Jaewoo datang (namanya Han Kyuhee mulai saat ini saya bilang Kyuhee saja) dan langsung
mengkonformasi apa benar Haera sudah menciumnya, Jaewoo bilang tidak.
“Kau
bilang padaku jika ia sudah punya pacar kan? Kau
pulang ke rumah lalu dengar suara seperti...”
“Hey....”
teriak Jaewoo kesal.
“kau
tidak mengerjakan ini dengan baik, ini tidak rata” komentar Kyuhee mengarah ke hasil kerja Jaewoo di laptop.
Ia
lalu mengeluarkan kopi kaleng, Jaewoo gugup sepertinya itu miliknya, ia bilang ia tak bisa tidur dengan baik
tadi malam.
”Jadi apa kau menyukainya?” tanya Kyuhee lagi
”Jadi apa kau menyukainya?” tanya Kyuhee lagi
“Apa?”
tanya Jaewoo kaget.
Tapi
Jaewoo menerangkan jika ciuman itu sungguh bukan yang intens tapi Haera yang
mencatuknya dan memuntahinya.
“Tapi
tetap saja wanita yang melakukannya duluan aku bilang aku iri dengan itu”
“tapi
hyung bukankah kau punya banyak wanita?"
Kyuhee pun membenarkan dengan gugup, seakan ia memang sudah banyak pengalaman. Ia lalu
menyarankan Jaewoo menghubungi Haera jika memang menyukainya jangan berpikir
terlalu banyak, ia pun pergi dan mengambil kopi milik Jaewoo itu sambil
melarangnya minum itu.
Jaewoo
memegang Hpnya dan kelihatan bingung harus bagaimana.
Haera tengah membersihkan wajahnya, ia menyalahkan Shi Ae yang telah membuat menderita. Ia tambah kesal saat salah menggunakan pembersih muka di wajahnya, “kau kehilangan pikiranmu sekarang Shin Haera, kau sudah gila, gila, apa yang kau lakukan sekarang” runtuknya kencang.
Haera tengah membersihkan wajahnya, ia menyalahkan Shi Ae yang telah membuat menderita. Ia tambah kesal saat salah menggunakan pembersih muka di wajahnya, “kau kehilangan pikiranmu sekarang Shin Haera, kau sudah gila, gila, apa yang kau lakukan sekarang” runtuknya kencang.
Haera
berbaring sambil memikirkan Jaewoo, ia yakin ada salah paham diantara mereka dan teringat percakapan kemarin dengan Shi Ae saat Shi Ae menyurunya untuk merayu Jaewoo.
Haera jadi bertanya-tanya akan hal itu. Ia mendengar Hp nya berbunyi dan
tersenyum saat membukanya, ternyata Shi Ae mengirim sms yang bilang ia khawatir
soal semalam. Haera heran karena Shi Ae minta maaf seperti bukan ia yang biasa,
ia pun menyuruh melupakan saja.
Komentator
muncul, pria kiri bilang Haera menerima nasehat Shi Ae, “Kira-kira ia akan
mendengarkan. Pria kanan juga penasaran “Apalagi dia pemain pemalu, bagaimana
dia akan bersikao dimasa depan?” mereka akan megantisipasi itu di masa depan dan
kisah ini pun selesai.
Epilog:
Dalam wawancaranya Jaewoo mengaku kondisinya sedang tidak baik. Kyuhee bilang itu bukan masalah besar tapi Jaewoo masti tidak suka jika hal itu diketahui orang lain. Jaewoo tanya apa wawancaranya bisa dipersingkat? ia lalu minta maaf. Kyuhee bilang Jaewoo ada masalah dengan Haera.
Dalam wawancaranya Haera mengatakan ada banyak waktu ia tak tahu sebenarnya apa yang ia rasakan. Shi Ae bilang Haera itu polos bukan berarti dia tak tahu apapun tapi dia tak tahu cara untuk mengungkapkan yang ia rasakan.
Kyuhee bilang Jaewoo merasa kecewa.
"Aku tak bisa mengekspresikan perasaanku dengan baik juga, bahkan sebelum mulai bekerja, semuanya baik ada banyak waktu ketika aku ingin menyerah" ucap Haera.
Shi Ae bilang Haera hanya 2 atau 3 kali mengutarakan keinginannya. Kyuhee menyalahkan haera bertanggungjawab atas perasaan Jaewoo. SHi Ae berharap kali ini Haera melakukan sesuai hatinya.
"Berkencan...." ucap Haera lalu menunduk lesu.
Kyuhee berkali-kali mengatai Haera wanita jahat ia bahkan menyanyikannya. Jaewoo keluar dan menyuruh Kyuhee diam, Kyuhee menghindar ia pun menurut tapi ia kesal ke Jaewoo.
Epilog:
Dalam wawancaranya Jaewoo mengaku kondisinya sedang tidak baik. Kyuhee bilang itu bukan masalah besar tapi Jaewoo masti tidak suka jika hal itu diketahui orang lain. Jaewoo tanya apa wawancaranya bisa dipersingkat? ia lalu minta maaf. Kyuhee bilang Jaewoo ada masalah dengan Haera.
Dalam wawancaranya Haera mengatakan ada banyak waktu ia tak tahu sebenarnya apa yang ia rasakan. Shi Ae bilang Haera itu polos bukan berarti dia tak tahu apapun tapi dia tak tahu cara untuk mengungkapkan yang ia rasakan.
Kyuhee bilang Jaewoo merasa kecewa.
"Aku tak bisa mengekspresikan perasaanku dengan baik juga, bahkan sebelum mulai bekerja, semuanya baik ada banyak waktu ketika aku ingin menyerah" ucap Haera.
Shi Ae bilang Haera hanya 2 atau 3 kali mengutarakan keinginannya. Kyuhee menyalahkan haera bertanggungjawab atas perasaan Jaewoo. SHi Ae berharap kali ini Haera melakukan sesuai hatinya.
"Berkencan...." ucap Haera lalu menunduk lesu.
Kyuhee berkali-kali mengatai Haera wanita jahat ia bahkan menyanyikannya. Jaewoo keluar dan menyuruh Kyuhee diam, Kyuhee menghindar ia pun menurut tapi ia kesal ke Jaewoo.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.